"Selesaikan cepat-cepat, temui Ksatria Suci Berdarah di jalan langsung bunuh." Lu Li mengaktifkan penyamaran menghilangkan siluetnya, dia tetap perlu mengintai di depan.
Setiap tim matang sepenuhnya wajib memiliki pengintai.
Unit Tentara Bayaran Xinxin tidak memiliki pengintai khusus, Lu Li terpaksa merangkap.
Pengintai hasil alih profesi dari pencuri mendapat bonus efek penyamaran, mereka juga punya skill Membuka Gembok, membatalkan/mempersiapkan jebakan. Tapi Lu Li tak kalah, bahkan pengintai profesional belum tentu lebih hebat darinya.
Biara Berdarah yang beberapa hari lalu masih tidak ada pembeli, kini dipenuhi jejak pertempuran. Tanah penuh puing, bahkan ada ramuan dan peralatan yang belum direfresh.
Ini adalah pertempuran pertama yang dihadapi Lu Li, sebuah regu sepuluh orang Alliance yang tersisa hanya enam orang. Dikejar dari belakang dan dihadang di depan. Dua penyihir Horde berdiri di tempat tinggi melemparkan Badai Salju ke bawah, tidak hanya menyebabkan kerusakan pada target tapi juga memaksa unit penyamaran keluar.
Kilau samar pada jubah Lu Li berkedip, langsung muncul di belakang seorang penyihir. Pra-Meditasi, Penyergapan, Tusukan Punggung, Mati Leher...
Sistem: Skill Tusukan Punggung selesai 93%, menyebabkan 210% damage skill, efek penetrasi zirah tingkat satu.
Sistem: Skill Mati Leher selesai 91%, menyebabkan 160% damage skill, efek perdarahan tingkat satu.
Sebelum efek perdarahan bekerja, penyihir itu sudah limbung jatuh.
Lu Li tidak membuang-buang skill untuk masuk status penyamaran lagi. Langkahnya melesat ke belakang penyihir lain, pisau belati menancap miring ke leher pemain yang belum sempat bereaksi.
Sistem: Skill Serangan Bayangan selesai 95%, menyebabkan 300% damage skill, target mengalami pusing selama dua detik.
Satu skill langsung menghabiskan setengah HP.
Penyihir itu hampir ngompol ketakutan, dia terus-menerus membaca skill berkilauan, ingin teleportasi meninggalkan si cabang ini.
Sayangnya, dua detik pusing cukup bagi Lu Li untuk melakukan terlalu banyak hal.
Sistem: Skill Hancurkan selesai 75%, menyebabkan 88% damage skill.
Skill Hancurkan ini baru dipelajari Lu Li, tingkat familiaritas skill belum tinggi, damage yang dihasilkan menyedihkan, dan juga tidak menghasilkan efek khusus. Lu Li terutama menggunakan skill ini untuk mengumpulkan bintang, alias Kombo Point.
Hancurkan: Instan, pendinginan 20 detik. Menyerang dengan dua senjata, tangan utama menyebabkan 80% kerusakan senjata berupa kerusakan fisik. Wakilnya menyebabkan 60% kerusakan senjata berupa kerusakan fisik, hadiah 2 Kombo Point, level skill 1/5.
Satu skill langsung memberi dua Kombo Point.
Saat total tiga Kombo Point muncul di tubuh target, Lu Li melangkah ke depan kiri, tidak hanya menghindari serangan prajurit yang maju ke medan tempur, tapi juga sekalian mencapai posisi optimal untuk Tusuk Balik.
"Tusuk Balik," penyihir malang ini terlempar, menjadi mayat di langit.
Hampir sekejap mata, Lu Li membunuh dua penyihir.
Selain prajurit itu, para pelaku lainnya baru menyadari adanya pencuri setelah badai salju berhenti.
"Sial, bunuh dia!" Di TKP belasan orang ini, seorang pencuri tak dianggap ancaman - bahkan Pencuri Tingkat Dewa pun bisa dikalahkan dengan jumlah personil.
Apakah Lu Li sendirian?
Tentu tidak!
Sebelum suara habis, Biru Muda Laut Angin dan kawan-kawan membalas kesombongannya dengan tindakan nyata.
Terutama Moonlight, PK maniak yang selama berhari-hari hanya leveling dalam guild ini akhirnya meledak: Saat Lu Li membunuh penyihir, dia menerjang kerumunan dengan Stomp memusingkan sekeliling, lalu Whirlwind dahsyat.
Deretan angka kerusakan itu menegaskan fakta: Prajurit Gila tetaplah mesin pembunuhan mutlak!
Setelah menyelesaikan satu gelombang ini, Lu Li tidak punya kesempatan untuk memimpin lagi. Moonlight sudah melesat ke depan, melompat tinggi lalu menginjak-injak tanah saat mendarat.
Skill ini sebenarnya tidak perlu digunakan seamuk itu, apalagi harus melompat. Tapi dengan begini justru terlihat lebih spektakuler. Seolah ada setan ganas yang bersemayam di hatinya, hanya bisa diredam dengan pertumpahan darah.
"Ikuti." Lu Li menghela nafas, memberi isyarat pada Hujan Maret untuk menyembuhkan.
Dalam game "Fajar", mustahil ada adegan satu orang membantai musuh sendirian. Moonlight yang sedang mengamuk sudah di ujung tanduk, health-nya tinggal setengah.
Tapi dengan pastor berdiri di belakangnya, dia menjelma menjadi Dewa Perang yang benar-benar abadi.
Satu ganas dan tahan pukul, satunya punya skill heal cepat plus bisa mempertahankan diri. Kombinasi pastor dan pejuang selalu jadi duo paling brutal di "Fajar".
Memang belum sampai level menghancurkan segala rintangan, tapi regu kecil Lu Li ini benar-benar tak tertahankan.
"Penampilan mereka juga membuat pemain Alliance menemukan pemimpin." Orang-orang ini bersatu di sekitar mereka, menyapu bersih pemain Horde di sepanjang jalan.
Sesekali ada beberapa tulang keras juga tidak berguna, kombinasi Lu Li, Moonlight, dan March Rain bahkan memenangkan gelar juara Piala Huaying.
Lu Li sendiri bisa melawan lima orang, Moonlight sendiri bisa melawan lima orang. Jika digabungkan, setidaknya mereka bisa menyapu lima belas orang. Jika ditambah March Rain, bahkan dua puluh lima orang pun hanya akan menjadi santapan. Ini sama sekali bukan hubungan satu ditambah satu lalu ditambah satu sama dengan tiga.
"Perhatikan Ksatria Suci Biara Berdarah." Lu Li mengingatkan.
Anggota pasukan ini lesu saat berburu monster, tapi cakar mereka gemetar bersemangat saat bertarung, bahkan lupa menyerang Ksatria Suci. Meski hanya perlu mengalahkan 20 untuk menyelesaikan, area ini penuh sesak. Begitu monster muncul langsung terkuras. Belum pasti apakah bisa mencapai jumlah sebelum sampai ke Biara Berdarah.
Mereka tak tahu, di saluran kubu Horde sudah banyak yang membicarakan kedatangan jagoan ke Biara Berdarah.
Meski Lu Li dan yang lain menutupi wajah, tetap ada yang berhasil mengenali mereka.
Pertama, komposisi profesi Unit Tentara Bayaran Xinxin sama sekali bukan rahasia. Kedua, harimau milik Can Meng - jumlah pemburu dengan hewan peliharaan Cakar Bayangan di "Fajar" bisa dihitung jari. Terakhir, semua karena Lu Li.
Peralatan tangan utama-nya adalah level tiga puluh emas.
Pencuri yang bisa menguras separuh HP penyihir level 25 hanya dengan satu Serangan Bayangan, jumlahnya bisa dihitung jari di seluruh game.
Peralatan wakilnya, Taring Pengikis Tulang, seringkali membuat perpanjangan diri Lu Li yang menyala terang seperti kunang-kunang di malam hari.
Serikat-serikat besar mulai menyadari ini adalah irama Pedang Penghakiman yang akan membuka lahan baru di Biara Berdarah.
Bukan hanya serikat Horde, Alliance pun mulai mengatur strategi. Seperti sumbu yang terbakar, semua guild mulai menjadwalkan ekspedisi ke Biara Berdarah.
Biara yang sebelumnya sepi kini langsung dipadati kerumunan pemain.
Bayangkan saja keadaannya.
Bahkan jika hanya satu persen guild yang ingin mendapatkan aura Berdarah, luar dungeon bisa menampung ratusan ribu orang.
Ini bukan lagi Biara Berdarah yang banjir darah, seluruh Hutan Tirisfal berubah menjadi medan pertempuran. Pertempuran sengit terus terjadi, setiap detik puluhan ribu orang mati.
Semua ini tidak terkait dengan Lu Li dan timnya. Mereka hanya singgah sebentar di luar. Orang-orang yang datang mencari masalah karena mendengar kabar itu bahkan tidak sempat menghadang.
Pun jika ada yang menunggu di luar, tidak ada gunanya. Tak ada yang tahu kapan mereka selesai menjalani dungeon. Dan selama berada di peta yang sama, Lu Li pergi membunuh sepuluh monster, semua anggota tim bisa berbagi aura ini.
Dari empat dungeon, Lu Li memilih Pemakaman terlebih dahulu.
Karena ini yang paling sederhana. Jika tahu strateginya, setengah jam sudah selesai.
