Sistem dungeon Fajar sangat manusiawi. Pemain bisa masuk dungeon via teleportasi di kota asal, namun sebenarnya mereka masih berada di peta kota, tidak benar-benar turun ke peta lokasi dungeon.
Bukti paling langsung adalah jika keluar dari dungeon, lokasi munculnya tetap di sekitar NPC Teleportasi Dungeon.
Syarat aura Darah mengharuskan tim berada di peta Biara Berdarah. Unit Tentara Bayaran Xinxin memenuhi syarat ini. Sekarang tinggal Lu Li yang perlu keluar dungeon dan membunuh cukup banyak monster.
Dengan penyamaran, Lu Li keluar dari dungeon. Begitu muncul, beberapa skill langsung menghujam.
Di luar benar-benar kacau balau, bisa dibilang setiap langkah adalah pertempuran, setiap langkah genangan darah.
Sebenarnya bukan hanya pemain Alliance yang tewas, pemain Horde juga mengalami korban jiwa yang sangat besar. Banyak yang kehilangan cukup banyak pengalaman. Mereka sudah terbakar amarah, melupakan tujuan awal datang ke sini, bahkan lupa harus menyimpan kekuatan.
Di depan pintu dungeon juga terjadi pertempuran. Beberapa skill tadi benar-benar kebetulan mengenai sasaran.
Lu Li adalah manusia, refleksnya tidak secepat itu. Langsung terpental dari mode penyamaran. Tapi pemain Horde juga tidak menyangka ada yang keluar dari dungeon.
Dalam sekejap keterkejutan itu, Lu Li sudah menghilang lagi tanpa jejak.
Memang tidak bisa melepaskan diri dari pertempuran saat bertarung, tapi Lu Li punya skill: Bayangan Malam, Menghilang, Langkah Angin, bahkan efek tambahan jubah - semuanya bisa membuatnya lepas dari pertempuran. Setelah bebas, langsung bisa menyamar lagi.
Pencuri dalam mode penyamaran sulit dilacak, apalagi Lu Li yang seperti ini - tidak ada yang bisa menangkapnya.
Dia tidak tinggal di sini untuk membunuh, melainkan menyelinap keluar mencari masalah dengan Ksatria Suci Berwarna Darah.
Dalam perkelahian kacau ini sedikit jagoan sebenarnya, yang paling hebat pun tak bisa menyaingi Lu Li. Cukup cepat, sejumlah Ksatria Darah telah tumbang di bawah pisau belati emasnya, sambil menyelesaikan beberapa pemain Horde yang nekat mengejarnya di tengah jalan.
Saat aura berwarna darah kembali menyelimuti seluruh tubuhnya, dia telah kembali ke pintu dungeon.
"Sudah hampir waktunya keluar." Lu Li berkata di ruang obrolan tim: "Setelah keluar, Huahua dan Tang Yuan lepaskan skill serangan grup di posisi 45 derajat delapan yard. Kak Guang aktifkan Whirlwind dan bergerak ke perpustakaan, yang lain ikut dari belakang."
Masalah terbesar sistem grup dungeon Berwarna Darah ada di sini. Setelah menyelesaikan satu, kita harus pindah ke yang lain. Meski jarak antar dungeon tidak terlalu jauh, tetap ada risiko terbunuh oleh orang lain.
Untungnya sekarang belum ada yang berani melawan arus umum untuk memblokir dungeon.
Bukan tidak ingin, tapi takut. Bahkan Ibu Kota Kejayaan pun tidak punya kemampuan untuk ini.
Jika kamu mengirim orang untuk memblokir dungeon, harus menghadapi serangan dari semua pemain, yang terjadi adalah perang total.
Memang Ibu Kota Kejayaan memiliki 200-300 ribu anggota, tapi guild peringkat 30 teratas mana yang tidak memiliki puluhan ribu bahkan ratusan ribu anggota? Ketika satu orang menghadapi serangan belasan orang, apalagi dalam pertempuran grup, sehebat apapun pasti akan collapse.
Jika berlarut-larut, kerugian EXP dan kekuatan seluruh guild akan terjun ke Abyss.
Meski Biara Berdarah sekarang banjir darah, sebenarnya semua pihak masih menjaga ketenangan minimal. Setidaknya Ibu Kota Kejayaan tidak mengerahkan seluruh pasukan untuk memblokir Alliance - pasukan inti mereka sedang leveling atau masuk dungeon.
Anggota Unit Tentara Bayaran Xinxin keluar dari dungeon. Hua Di Li Qing dan Sesame Paste Tangyuan langsung menggunakan skill serangan grup. Kelompok yang mengancam mereka langsung dihancurkan, beberapa orang yang menghalangi di jalan dilumpuhkan oleh skill Whirlwind Moonlight dalam satu gelombang.
Hanya dalam hitungan detik, mereka sudah masuk ke perpustakaan, meninggalkan belasan mayat di belakang.
"Aduh, orang apa itu kekerasannya minta ampun." Yang selamat nyaris kena imbas itu mengusap keringat dingin di dahinya sambil gemetar.
"Skill serangan grup bisa menghasilkan ratusan damage, ini siapa Nima? Gak kasih orang main nih!" Saksi mata baru berani mendekat, berhamburan merampas peralatan yang tadi ditelantarkan Lu Li dkk karena dianggap jelek.
"Unit Tentara Bayaran Xinxin, tim yang baru dapat First Kill itu. Kalian gak lihat lambang Pedang Penghakiman di dada mereka?" Beberapa yang paham justru sengaja menahan diri untuk tidak menghadang.
Sekarang yang bisa membuka lahan baru di area berdarah memang seperti domba gemuk, tapi tetap harus pilih-pilih - ada yang boleh diusik, ada yang jangan sampai bermimpi sekalipun.
Setelah Lu Li dan kawan-kawan menerobos masuk ke perpustakaan secara mengejutkan, dungeon berikutnya secara resmi dimulai.
Sebelum dungeon Katedral dan Gudang Senjata, Perpustakaan adalah dungeon yang harus dijelajahi karena kedua dungeon tersebut membutuhkan kunci untuk masuk, dan kunci hanya bisa diperoleh dari Perpustakaan. Selain itu, terdapat beberapa buku yang sangat berguna di koleksi Perpustakaan.
《Asal Usul Mayat Hidup》, buku ini menjelaskan asal mula ras undead. Lu Li pernah membacanya di kehidupan sebelumnya, merupakan karya yang sangat menarik.
Pemain Ksatria Suci dapat membawa buku ini ke Kapel Ibadah Cahaya Suci untuk memicu quest yang akan memberikan hadiah skill book Ksatria Suci secara acak. Untuk pemain biasa, menyerahkan buku ini di sana akan memberikan hadiah pengalaman yang melimpah.
《Risalah Pengkhianat Tuhan yang Merosot》, istilah "pengkhianat" dalam buku ini merujuk pada Tentara Salib Berdarah. Di mata sebagian orang, fanatisme mereka telah berubah menjadi kemerosotan moral.
Buku ini dapat ditukar dengan banyak reputasi, secara konkret perlu menunggu hingga kota utama dibuka baru bisa menyerahkan tugas. Selain reputasi, jenis hadiah tugas sangat bervariasi tergantung individu. Di kehidupan sebelumnya, Lu Li mendapatkan hewan peliharaan kecil yang sebenarnya tidak terlalu berguna, tapi bisa dijual ke pemain wanita. Lu Li berhasil menjualnya seharga dua puluh ribu realitas.
Buku ketiga berjudul "Mitos Titan".
Isinya mirip buku cerita. Lu Li masih ingat jelas kalimat di halaman pembuka: "Masa depan telah ditakdirkan, takdir kita seperti tetesan hujan yang jatuh ke lautan - tak mungkin diubah."
Buku ini menjelaskan latar belakang cerita Fajar tentang makhluk terkuat - Titan, serta berbagai persoalan yang terkait dengannya.
Dungeon berwarna darah adalah dungeon wajib bagi semua pemain. Seringkali karena buku ini, dengan membacanya pemain akan secara acak mendapatkan tugas yang isinya bermacam-macam. Bisa sesederhana menyuruhmu mengirimkan surat ke NPC, atau seberat menantang sebuah BOSS.
Hadiah dari misi ini adalah "Lencana Eksplorasi Petualang", juga disebut Lencana Petualang, atau bahkan disingkat sebagai lencana.
Karena perbedaan ras dan profesi, sifat lencana ini bervariasi, namun pasti memiliki satu efek tambahan: "Menghilangkan semua efek pembatasan gerak serta efek yang menyebabkan karaktermu tidak terkendali".
Sejak saat itu, pemain biasa tidak akan lagi ditindas semena-mena oleh jagoan.
Baiklah, pemula tidak akan menjadi Tuhan karena peralatan ini, tapi setidaknya mereka punya kesempatan untuk membalas.
Bahkan pemain paling lemah sekalipun bisa mengusir kontrol dari jagoan, mendapatkan kesempatan untuk memulai kembali.
Peralatan ini dianggap oleh beberapa kritikus game sebagai bagian penting dalam upaya Fajar menciptakan game untuk semua kalangan, sekaligus merepresentasikan semangat keadilan game ini.
Ketiga buku ini masing-masing memiliki fungsi khusus, menjadikan dungeon Perpustakaan sebagai dungeon dengan nilai tertinggi dalam seri Berwarna Darah.
Lu Li di kehidupan sebelumnya membaca banyak buku di sini, banyak cerita tentang "Fajar" bahkan panduan bermain, semuanya berawal dari dungeon ini. Setelah itu ia menemukan cerita "Fajar" sangat menarik dan berguna. Dengan kemampuan literasi yang bahkan tidak lulus SMP, ia waktu luang membaca pengetahuan dalam jumlah besar.
"Untuk dungeon ini, kita akan menjalani kesulitan mimpi buruk." Lu Li berkata dengan sungguh kepada rekan satu timnya.
