《Intervene》: Berlari dengan kecepatan 200% menuju rekan satu tim dalam radius 15 yard, dan selama 10 detik berikutnya selama target tetap berada dalam radius 5 yard darimu, kamu akan menerima serangan jarak dekat atau jarak jauh yang berikutnya sebagai ganti target.
Barang bagus!
Tidak diragukan lagi, buku ini memiliki nilai tak ternilai dalam kerja tim. Bayangkan ketika rekan tim berada dalam situasi kritis, hampir terbunuh oleh musuh atau BOSS di tempat, tiba-tiba seseorang menyambar dan menahan serangan berakibat fatal untuknya.
Meski hanya bisa menahan satu kali serangan, dalam situasi hidup-mati yang menentukan sepersekian detik, ini sudah cukup untuk mengubah situasi.
Yang perlu dibahas sekarang adalah kepada siapa buku ini akan diberikan.
《Intervene》bukanlah skill yang umum di "Fajar", ini sudah pasti. Setidaknya di forum atau wilayah lain, belum pernah ada yang mendengar ada orang memiliki skill semacam ini.
Menunggu kemunculan buku berikutnya? Bisa sampai kapan kita harus menunggu.
Secara logika, seharusnya diberikan dulu kepada Biru Muda Laut Angin, atau setidaknya Piao Ling. Mereka adalah profesi pertahanan, menerima serangan tambahan sama sekali tidak masalah.
Tapi Lu Li lebih condong membagikan skill book tersebut kepada Moonlight.
"Aku tidak keberatan." Meski merasa skill ini cukup berguna, Moonlight tidak sampai berebut. Di dalam tim, dia dan Sesame Paste Tangyuan sama-sama terbiasa bersikap rendah hati.
Hanya saja Sesame Paste Tangyuan memang sifat aslinya malu-malu, sedangkan dia benar-benar bersikap dingin.
"Berikan ke Guang Guang saja, skill sukarela jadi sasaran pukulan seperti ini tidak mau kupelajari." Piao Ling menunjukkan ekspresi jijik.
"Aku harus menahan BOSS, mana ada waktu membantu orang lain." Biru Muda Laut Angin menggelengkan kepala, juga menolak skill book ini. Sebenarnya dia dan Piao Ling bukan tidak cocok, tapi setelah mendengar saran Lu Li untuk diberikan ke Moonlight, mereka langsung menjelaskan dengan lancar.
Pertimbangan Lu Li sangat sederhana. Pertama, Moonlight adalah prajurit armor plat, terkena serangan beberapa kali sebenarnya tidak masalah. Lagipula dia bermain PVP, kemampuan adaptasinya lebih kuat.
Kedua, Moonlight adalah peserta pertandingan klub.
Buku ini memiliki peran besar dalam dungeon, tapi tetap lebih berguna di arena pertandingan.
Bagi Lu Li dan kawan-kawan yang sudah mencapai level ini, keuntungan dan kerugian dalam game justru tidak terlalu penting. Baik menghasilkan uang maupun mewujudkan nilai hidup, semuanya akan terwujud di arena pertandingan.
Kepentingan, reputasi, semuanya ditentukan hasilnya hanya dalam beberapa menit.
Monster Penjaga Buku hanya muncul di dungeon dengan tingkat kesulitan Kesulitan dan Mimpi Buruk. Jumlah yang di-refresh tidak tetap. Lu Li dan yang lain sambil dipenuhi harapan, terus mengulang dungeon ke belakang.
Ada harapan berarti ada motivasi. Tanpa sadar mereka sudah sampai di aula utama perpustakaan.
Sepanjang jalan hanya bertemu satu Penjaga Buku. Tampaknya hoki mereka tidak cukup untuk sesuatu yang luar biasa.
Di aula utama, buku-buku bertebaran di mana-mana seperti gunung dan lautan.
“Baik, selanjutnya kita perlu menemukan tiga buku di perpustakaan ini,《Asal Mula Mayat Hidup》《Panduan Pengkhianat Tuhan yang Merosot》《Mitos Titan》, lalu mencari kunci perpustakaan.” Lu Li menepuk tangan, memberitahu nama tiga buku tersebut kepada semua orang.
“Harus mencari kunci untuk membuka ruangan BOSS? Ini bisa dipahami. Tapi maksud mencari tiga buku apa?” Ekspresi semua orang agak pucat.
Ini adalah aula bundar raksasa dengan dinding penuh rak buku setinggi satu orang. Mencari tiga buku di tempat ini tidak akan lebih mudah daripada mencari jarum dalam tumpukan jerami, mungkin belum selesai meski dicari sampai besok.
“Tidak sesulit yang kalian bayangkan.” Lu Li berkeringat dingin, tentu saja game tidak mungkin diatur seperti itu.
Buku-buku ini - puluhan ribu eksemplar, sebenarnya hanya ratusan yang bisa dibuka. Jumlah ini akan bertambah menjadi lebih dari tiga ribu eksemplar satu tahun kemudian, jumlah yang pernah dilihat Lu Li di Biara Berdarah pada kehidupan sebelumnya.
Kemudian, saat Lu Li melintas ke dunia ini, koleksi buku Perpustakaan Biara Berdarah sudah mencapai sepuluh ribu eksemplar.
Sebagian buku ini dikustomisasi oleh perusahaan game yang bekerja sama dengan sastrawan, sebagian lagi ditulis secara spontan oleh pemain - mayoritas bergenre catatan perjalanan, termasuk beberapa fanfiction tokoh sejarah fiksi "Fajar".
Yang paling banyak ditulis adalah karya tentang Sally Whitemane dan Brigitte Abbendis.
Keduanya adalah perempuan dengan aura legenda yang kental.
Kembali ke topik, permintaan Lu Li tidak sulit dipenuhi. Saat ini, dari ratusan buku yang bisa dibuka, kita tidak perlu memeriksa satu per satu. Cukup ambil buku dan masukkan ke tas - yang bisa masuk pasti termasuk dari tiga buku target.
Sistem akan merefresh sepuluh eksemplar untuk setiap judul sekaligus, cukup untuk memberi tiga buku per orang.
Dengan cara ini proses menjadi lebih efisien: dari ratusan buku yang bisa diangkat, hanya 30 yang bisa masuk tas. Dalam sekitar sepuluh menit, setiap orang sudah mengumpulkan beberapa buku. Kami berkumpul untuk membagi dan menyortir, hingga semua mendapat tiga buku yang dibutuhkan.
Kunci juga ditemukan terselip di lapisan rahasia salah satu buku.
Ini adalah ruangan Arcanist Doan.
Pengetahuan Lu Li tentang Du An seluruhnya berasal dari satu biografi keluarga Abidis yang mencatat pengalaman hidup dua generasi ayah dan anak perempuan Abidis.
Ada satu kalimat di dalamnya yang meninggalkan kesan sangat mendalam pada Lu Li.
"Oh, Abidis, mengapa kau tak pernah menatapku? Aku rela mengikutimu ke ujung dunia. Hanya berharap kau bisa menyadari isi hatiku…"
Kalimat ini juga diukir pada sebuah koin perak sebagai saksi dari suatu hubungan emosional.
Banyak orang mengira kalimat ini ditujukan untuk Abidis senior. Dua pria, lagi pula pria tua – ini sepenuhnya khayalan Fujoshi, keabsahannya hampir nol.
Namun pasangan CP ini sangat populer, Tuan Penyihir juga dianggap sebagai homoseksual terkenal dalam latar belakang cerita "Fajar", sosok yang memiliki kedalaman perasaan luar biasa.
Koin perak itu menjadi koleksi Fujoshi dan bisa dijual dengan harga lebih dari 100 koin emas.
Du An dulunya adalah salah satu rekan yang dipercaya oleh Mograine Tua. Dia, Tirion, Alfred Abedis, serta Isillien dan Fairbanks pernah meneliti kristal mistis yang ditemukan di medan pertempuran bersama Mograine di Southshore.
Pertemuan ini kemudian melahirkan senjata legendaris - terciptanya Pembawa Debu.
Dia memainkan peran yang sangat penting dalam proses ini.
Du An yang berasal dari Tangan Perak kemudian bergabung dengan Tentara Salib Berdarah, bertanggung jawab menjaga perpustakaan Biara Berdarah sekaligus menguasai kunci untuk memasuki Gereja Besar Berdarah.
Penyihir tua yang tidak diketahui usianya ini tua secara usia tetapi tidak tua hati, dia menyukai putri sahabat lamanya - Brigitte Abedis.
Brigitte Abbendis adalah putri dari Jenderal Besar Alfred Abbendis dari Tentara Salib Berdarah, yang awalnya juga anggota Ksatria Tangan Perak. Setelah kematian Jenderal Besar Abbendis, Brigitte yang masih muda menggantikan ayahnya sebagai Jenderal Besar baru Tentara Salib Berdarah. Dia memimpin sisa-sisa Tentara Salib Berdarah untuk bertahan di Hearthglen, kemudian bersama Lord Agung Valdelmar memimpin pasukan Tyr's Hand melawan invasi Scourge.
Emosi ini tidak diketahui sejak kapan mulai tertanam, namun jelas Du An tua memainkan peran sebagai lolicon.
Homoseksual atau lolicon?
Ini adalah pilihan yang selalu berujung pada hasil cabang, bagaimanapun dipilihnya.
Karena itu Du An selalu menjadi bahan olok-olok di kalangan pemain, orang sulit menunjukkan protokol yang menghormati padanya.
Hanya saja jangan sekali-kali meremehkan dia karena cemoohan, sebagai kaum kolot Tentara Salib Berdarah yang langka, Penyihir Du An adalah makhluk yang sangat sulit ditaklukkan.
