"Yang Mulia Sang Penangkap Angin..."
"Panggil aku Maestro Basra." ujar paman troll itu.
"Maestro Basra, aku ingin bertanya sesuatu?"
"Jika kau ingin menanyakan tentang Manor Ravenholdt, aku hanya bisa meminta maaf." Basra menyela.
"Baiklah, kalau begitu aku bertanya hal lain." Lu Li juga tak kecewa, "Jika suatu saat nanti aku mendirikan sebuah kota, bisakah aku mengundangmu untuk menetap di sana? Kau tahu sendiri, seorang maestro teknik yang dikagumi memiliki daya tarik mematikan bagi para petualang."
"Kau ingin membangun kota? Tak kusangka kau ahli menghasilkan koin emas. Jangan pernah meniru keserakahan para goblin itu, teknik mereka terus merosot." Basra berkata dengan jijik.
Sambil berbincang, mereka telah berputar mengitari gua selama lebih dari satu jam. Beruntung ada Basra yang mengenal medan, seandainya tidak, Lu Li mustahil bertahan sampai akhir.
Di hadapan saluran berdistorsi Manor Ravenholdt, sistem saluran pembuangan bawah tanah yang terbentuk secara alami di Abyss terlihat sangat sederhana.
"Kita bisa bernegosiasi setelah kamu membangun kota - siapkan banyak koin emas. Meski tak perlu gaji, minimal bangunkan laboratorium untukku." Basra mengajak Lu Li memasuki ruang bawah tanah berbentuk kubah ini.
Diperkirakan lokasi ini sudah berada di dalam perut gunung.
Sebuah teleportasi berukuran sangat besar terlihat berusia sangat tua, kompleksitasnya jauh melampaui yang ada di kota-kota.
"Sebenarnya tak perlu khawatir, Manor Ravenholdt awalnya memang tidak terletak di Bukit Hillsbrad." Ujar Lu Li yang mengira telah menemukan rahasia besar.
"Teleportasi ini sangat berharga. Jarum suntik ini akan membuatmu pingsan selama perjalanan dengan transit di tengah jalan." Basra memberikan sebuah jarum suntik kepada Lu Li.
Lu Li menerimanya lalu langsung menyuntikkan cairan tersebut ke dirinya sendiri tanpa ragu.
Tidak tahu sudah berapa lama, dia mendapati dirinya terbaring di atas hamparan rumput, langit begitu biru membentang.
"Kalau sudah bangun, mari kita pergi." Suara seseorang terdengar di samping. Menoleh, ternyata paman troll Barsila.
Setelah berdiri, Lu Li baru menyadari mereka berada di sebuah pulau. Pulau itu tidak terlalu besar, hampir seluruhnya terlihat dari pandangan mata. Posisinya berada di tepi pantai, sekawanan burung camar terbang berhamburan di atas pasir, riuh rendah.
Di dermaga kecil tak jauh dari situ, terlihat sebuah kapal mesin. Barsila mungkin membawanya ke sini menggunakan itu.
Manor Ravenholdt, lebih pantas disebut Pulau Ravenholdt.
Material kayu terlalu lembap di sini. Seluruh bangunan di pulau ini terbuat dari batu, tak terlihat satu pun manusia, seperti pulau tak berpenghuni.
Tapi Lu Li tak percaya pulau ini kosong. Sekalipun ini bukan Manor Ravenholdt yang sebenarnya, setidaknya ini adalah markas penting. Bagaimana mungkin sama sekali tidak ada tenaga.
Setelah berjalan beberapa saat, mereka tiba di rumah besar di bagian tengah.
Bangunan bergaya menara runcing abad pertengahan Eropa, menggantung sebuah lonceng kuno raksasa di atasnya. Saat Lu Li berdiri di depan bangunan ini, lonceng tepat berbunyi menandakan tengah hari.
"Masuklah. Langkahkan kakimu ke dalam pintu ini, dan kamu akan menjadi milik Assassin Alliance." Bisik Basra dari belakang.
Lu Li melangkah masuk. Pintu berderit pelan menutup di belakangnya. Sang Penangkap Angin Basra tidak mengikutinya. Langkah kakinya semakin menjauh, menandakan berakhirnya ujian untuk Lu Li.
Ia melewati koridor panjang dan memasuki ruang utama, menyaksikan seberkas sinar matahari yang menembus dari atap.
"Remaja, aku adalah Jorach Ravenholdt. Atas nama Manor Ravenholdt, kusambut kedatanganmu." Di tengah cahaya, terlihat sebuah meja batu dengan sesosok bayangan samar-samar duduk di belakangnya dari sudut pandang Lu Li.
Suaranya terdengar sangat menua, memberikan kesan baik seperti orang yang berada di ambang senja.
“Terima kasih, suatu kehormatan bertemu Yang Mulia. Apakah Anda adalah pemimpin Assassin Alliance——Adipati Jorach Ravenholdt?” Lu Li terkejut, tidak menyangka bisa bertemu tokoh legenda seperti ini.
“Terkekeh, aku memang Jorach dari keluarga Ravenholdt, juga seorang adipati. Tapi soal pemimpin Assassin Alliance, itu bukanlah aku.” Suara orang tua itu terdengar sayup sebelum melanjutkan tertawa, “Aku dan leluhur hanya sekretaris Assassin Alliance, paling-paling sebagai saksi. Organisasi ini tidak memiliki pemimpin dalam arti sebenarnya. Sejak zaman dahulu kala...”
Melalui penjelasan orang tua itu, perlahan muncul bayangan organisasi kuno yang telah eksis sejak zaman purba di benak Lu Li.
Tak ada yang tahu di era mana Assassin Alliance pertama kali muncul, bahkan Adipati Jorach sendiri pun tidak mengetahuinya. Satu-satunya kepastian adalah Assassin Alliance pasti termasuk organisasi tertua yang masih ada di Azeroth.
Di sisi lain, Assassin Alliance merupakan organisasi yang sangat kacau strukturnya.
Berbeda dengan struktur piramida yang dimiliki sebagian besar organisasi, struktur organisasi ini berbentuk jaring laba-laba, dengan beberapa titik penghubung di jaring raksasa tersebut - yaitu para anggota organisasi yang benar-benar memenuhi kriteria.
Organisasi ini tidak memiliki yang disebut "pemimpin".
Lu Li sangat menyukai poin ini.
Penyangkalan Adipati Ravenholdt bukanlah sekedar omong kosong, beliau hanyalah salah satu anggota kuat dalam organisasi, mungkin ditambah dengan garis keturunan yang agak mulia.
"Kalau begitu, bisakah aku bergabung dengan Assassin Alliance?" tanya Lu Li.
Orang tua itu melambai-lambaikan tangan di bawah sinar matahari, Lu Li patuh mendekat. Baru setelah dekat, dia melihat penampilan Adipati Ravenholdt yang jauh dari bayangannya, sungguh mengecewakan.
Beliau hanyalah orang tua biasa, sangat-sangat biasa.
"Remaja, jika kau sudah memutuskan, silakan keluarkan lambang Ravenholdt-mu."
Lu Li mengeluarkan lambang tersebut dan meletakkannya di atas meja.
"Du An..." gumam Adipati Tua itu menyebut nama tersebut.
Lu Li diam-diam merenung. Sebenarnya dalam hatinya agak khawatir, asal lambang ini adalah trofi dari membunuh Du An - anggota Assassin Alliance. Entah apakah ini akan dituntut pertanggungjawaban.
Mustahil terjadi secara mutlak ada organisasi yang mau menerima pembantai rekan mereka.
Tapi guide memang mengatakan demikian. Penulisnya sama sekali tidak perlu membuat panduan yang berisi lubang plot.
Sebenarnya kekhawatiran Lu Li berlebihan. Konsep dungeon adalah makhluk yang sangat aneh. Segala sesuatu di dalamnya bagaikan ilusi lingkungan. Interaksi pemain dengan konten di dalamnya sulit mempengaruhi perasaan dunia luar.
Du An adalah BOSS dungeon yang di-refresh secara berulang, sehingga partisipasi pemain dalam pertempuran tidak akan membuat Manor Ravenholdt membenci para pejuang.
Selain itu, dalam desain game, keberadaan Du An dan beberapa BOSS lainnya sebenarnya merupakan kunci pembuka untuk misi bergabung dengan Assassin Alliance. Kalau tidak, di mana mungkin pemain bisa mendapatkan set lambang seperti ini.
"Selamat bergabung di Assassin Alliance, saya mewakili organisasi menerima Anda. Sekarang kamu adalah pembunuh bintang satu dari Assassin Alliance." Orang tua itu mengulurkan jarinya, "Di bagian tubuh mana kamu ingin menempatkan lambangmu?"
Lu Li membeku sejenak, lalu segera melepas sarung tangannya.
Jari Adipati Ravenholdt menyentuh punggung tangannya, sebuah lambang kecil mulai terbentuk.
Sistem: Anda telah bergabung dengan Assassin Alliance dan menjadi anggota organisasi. Karena merupakan pemain pertama yang bergabung, hadiah yang diperoleh: EXP 50.000, Reputasi Assassin Alliance +500, Skill Point +2, Poin Atribut +30...
Untung besar!
Lu Li menghela napas lega, sudut bibirnya tak bisa menahan senyum.
Hadiah normal sesuai panduan seharusnya: EXP 30.000, Reputasi 300, Skill Point 1, Poin Atribut 20.
Hadiah untuk pemain pertama memang jauh lebih melimpah.
