"Kenapa masih mengawasi aku? Baiklah remaja, langsung saja katakan apa yang kau inginkan." Orang tua itu mencoba melucu.
Sayang tak ada yang memberinya muka dengan tertawa, satu-satunya penonton yang hadir justru merasa dia terlalu licik.
Berani mengurangi hadiah tugas pemain, orang tua ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya.
"Baru saja melihat senjata Yang Mulia Penunjuk Jalan tadi, sepertinya sangat hebat." Lu Li mencoba bertanya, banyak hal harus diperjuangkan sendiri, berharap Adipati Ravenholdt akan aktif memberikan hadiah jelas mustahil.
"Oh, rupanya yang kamu maksud fragmen-fragmen Perusak." Berdasarkan deskripsi Lu Li, Adipati Ravenholdt segera menyadari, ia menjelaskan dengan wajah penuh penyesalan: "Itu sebenarnya adalah karya yang gagal, seorang tukang pandai ilahi di era sebelumnya berencana membuat senjata setara Pisau Perang Ethienoth, meneliti selama lebih dari seratus tahun, akhirnya menemukan banyak masalah utama yang tak bisa diselesaikan."
"Ternyata karya yang gagal." Lu Li langsung merasa kecewa.
Diproduksi massal, karya gagal, kesenjangan dengan ekspektasinya terlalu besar, padahal dia sudah mempersiapkan diri untuk menyelesaikan tugas kesulitan tinggi.
"Rencana ini sudah lama mangkrak, beberapa Fragmen Perusak yang masih ada semuanya berasal dari masa itu." Adipati Ravenholdt mengobrak-abrik sebentar, mengeluarkan senjata yang sama persis dengan yang pernah dilihat Lu Li sebelumnya, lalu menyerahkannya.
Ternyata memang barang tidak berharga, kalau tidak pasti tidak akan asal diberikan begitu saja.
Dengan lesu Lu Li menerimanya, saat memegangnya di tangan, ia menyapu sekilas propertinya dengan sikap santai...
"Ah!" Hanya rintihan tertekan yang bisa mengekspresikan perasaannya: terjatuh dari Surga ke Neraka, lalu tiba-tiba menyadari bahwa Neraka ternyata juga cukup nyaman.
"Jika tidak ada urusan lagi, kamu bisa pergi. Untuk masalah apapun di masa depan, temui Nyima di Southshore Town, dia penghubungmu." Orang tua itu menunjukkan senyum nakal, melambaikan tangan sebelum menghilang langsung dari aula.
Sebenarnya dia juga tidak sepenuhnya berbohong. Saat membuat fragmen-fragmen Perusak, tukang besi semi-dewa itu ingin menciptakan senjata langka seperti Warblades of Azzinoth, namun hasilnya gagal.
Kemudian dia mengaktifkan rencana kontinjensi kedua, ingin membuat senjata-senjata ini bisa upgrade seiring peningkatan kemampuan pengguna.
Fakta membuktikan, peralatan yang bisa upgrade otomatis bukanlah barang murahan, apalagi sang tukang besi ingin memproduksi secara massal.
Lu Li berjalan keluar dalam kondisi linglung, sama sekali tidak menyadari seluruh pulau berubah cepat dalam waktu singkat.
Tumbuhan layu, bayangan bangunan runtuh membusuk, bahkan langit yang pernah biru bersih pun semakin suram.
Angin kencang pertanda badai datang, gelombang laut bergulung-gulung membentuk ombak besar.
Tapi Lu Li sama sekali tidak peduli, matanya tak sekalipun berpaling dari pisau belati di tangannya.
Fragmen Sang Perusak (Emas Gelap): Kerusakan 42-56, Kelincahan+20, Tenaga+12, Soket 1, Efek 1: Kecepatan Serangan +30%, Efek 2: Polusi Mendalam, Menggunakan, mengurangi 25% Armor dan 25% Kecepatan Gerak target, Waktu Tunggu 360 detik, Efek 3: Serangan Mematikan, Saat HP target di bawah 20%, memiliki probabilitas tertentu untuk menyebabkan efek bunuh instan, Membutuhkan Level 40, Daya Tahan 120/120.
Peralatan Emas Gelap level 40, atributnya sangat bagus sampai meledak, setiap efek tambahannya adalah barang legenda, ternyata disebut sebagai produk gagal yang sudah ditelantarkan oleh orang tua ini.
Dua pisau belati yang sudah dipasang Lu Li sebenarnya sudah sangat langka, salah satunya saja jika dilempar ke auction house pasti akan membuat pemain berebut, tapi dibandingkan dengan Fragmen Sang Perusak ini, langsung muncul dorongan untuk melemparkan semuanya ke laut.
Kerusakannya tidak perlu dibicarakan lagi, perbedaannya seperti langit dan bumi, Fragmen Sang Perusak bahkan lebih tinggi daripada senjata dua tangan Moonlight level 30 itu.
Tiga puluh poin statistik efektif, tidak mengecewakan identitasnya sebagai senjata Emas Gelap.
Kecepatan serangan +30%, hingga saat ini Lu Li pernah melihat bonus kecepatan serangan tertinggi hanya 15%. Set armor Sang Pengamuk yang dulu dia klaim bisa dipakai hingga level tiga puluh, dengan dua item yang dikombinasikan hanya memberi tambahan 20%.
Sekarang hanya dengan satu pisau belati sudah memberikan 30%, Lu Li akhirnya paham mengapa kecepatan serangan pelayan wanita itu begitu cepat.
Pertama karena pelayan itu 15 level lebih tinggi darinya, kedua karena pisau belati ini.
Di tangan Lu Li saat ini ada senjata dengan efek penetrasi zirah yang memiliki probabilitas mengurangi 20% armor target. Saat itu dia sangat bersemangat, mengira senjata satu tangan level tiga puluh tak mungkin lebih hebat. Kini dia sadar telah salah - Fragmen Perusak tidak hanya memberikan penetrasi zirah lebih tinggi, ternyata juga sekaligus memberikan efek perlambatan pada target.
Yang membuatnya semakin menyukai pisau belati ini adalah efek ganda "Polusi Mendalam" yang berupa penggunaan aktif, bukan bergantung pada probabilitas.
Bicara soal probabilitas, baik di kehidupan sekarang maupun sebelumnya, dia tetap si orang sial.
Terakhir adalah serangan mematikan.
Kedengarannya sangat keren, tapi kenyataannya bahkan bisa membuat musuh Lu Li jantung berdebar-debar.
Ketika HP target di bawah 20%, ada probabilitas untuk Pembunuhan Sekejap target. Sebenarnya efek ini kurang signifikan untuk pemain di tahap ini, karena HP pemain arus utama sekarang paling banyak dua ribu, 20% nya hanya tiga empat ratus.
Serangan akhir Lu Li ke pemain setingkatnya saja bisa memberikan setidaknya 200+ damage, kalau CRIT langsung 400+.
Masalah utamanya adalah, target ini bukan hanya pemain.
Bayangkan saja, kalau ada BOSS dengan 100.000 HP, tiba-tiba terkena efek pemicu serangan mematikan saat HP-nya tersisa 20%.
Langsung terkuras 20.000 HP!
Banyak skill ultimate BOSS baru muncul di fase belakang, pisau belati Lu Li ini benar-benar BUG.
Ini baru namanya hadiah!
Hanya pisau belati ini yang layak untuk tugas membunuh quasi-BOSS monster level 40!
Sayangnya level peralatan, level 40...
"Lu Li bahkan belum mencapai level 31 sekarang, masih terpaut 9 level dari level 40. Proses upgrade sekarang sudah maksimal, pengalaman yang dibutuhkan terlalu banyak. Diberi waktu sebulan pun belum tentu bisa mencapainya."
Senjata bagus terhampar di depan mata, tapi tak bisa digunakan...
Penderitaan terbesar dalam hidup manusia tidak lebih dari ini!
"Hei Kakak, kapan masuk dungeon? Sudah hampir seharian penuh tak ada kabar. Rekor di Pemakaman sudah diperebutkan Xuese Zhanqi dan Ibu Kota Kejayaan, para pesaing ini mulai menyusul."
Langsung membaca bilah baca untuk kembali ke kota. Begitu menginjakkan kaki keluar dari teleportasi Astranaar, suara keras Biru Muda Laut Angin langsung menggema di telinga Lu Li.
Ini pesan sebelumnya. Setelah memasuki Manor Ravenholdt, Lu Li terputus semua hubungan dengan dunia luar.
Melihat waktu, pesannya juga baru saja dikirim belum lama.
"Ada yang sudah menaklukkan Perpustakaan?" Lu Li membalas dengan sebuah informasi.
"San Ge mengirim orang bergiliran mengawasi di luar Xuese. Siang hari tadi, kabarnya orang-orang dari Glory Capital, Xuese Zhanqi, dan Wushuang City sudah masuk ke Gudang Senjata. Kalau tidak, aku tidak akan buru-buru mengganggumu. Tempat upgrade yang kau carikan ini benar-benar mantap!" kata Biru Muda Laut Angin.
Gudang Senjata dan Gereja Besar - dua dungeon Xuese - harus punya kunci untuk dibuka. Skill buka gembok pencuri pun tak mempan.
Ini berarti menyelesaikan Perpustakaan adalah prasyarat untuk dua dungeon tersebut. Jika ada yang masuk Gudang Senjata, artinya mereka sudah menaklukkan Perpustakaan juga.
Setiap serikat besar punya inti tim elit guild dan grup panduan. Kolaborasi model kuat-kuat begini membuat sebagian besar dungeon tak mampu menahan langkah mereka.
"Jangan khawatir, Gudang Senjata tak semudah itu." Lu Li terkekeh.
