"Tidak ada rahasia yang tersembunyi di hadapanku, kalian makhluk rendahan, gemetarlah dibawah nyala api kegelapan." Dengan munculnya dialog khas Shaweis, semua orang mengumpulkan konsentrasi.
Cahaya api berkilauan, lima orang terkena efek membakar.
Berbeda dengan sebelumnya, berkat penyesuaian posisi, tiga orang langsung dibebaskan dari sihir.
"Hujan Maret bebaskan Tang Yuan, Piao Ling bebaskan Moonlight!" teriak Lu Li.
Hujan Maret dan Piao Ling langsung menggunakan skill Pemecahan Sihir ke target tanpa pikir panjang.
Kali ini, meski HP Tang Yuan dan Moonlight terkuras hampir separuh, tidak ada satu pun yang tewas. Setidaknya ini membuktikan metode Lu Li layak secara teknis.
Tentu saja, di tengah tuntutan kecepatan reaksi yang ekstrim, satu kali sukses belum berarti apa-apa.
Lagipula Lu Li tidak terburu-buru. Saat tim dihabisi kedua kalinya, dia bahkan tidak mengkritik siapa pun.
Namun diamnya bukan berarti anggota yang melakukan kesalahan merasa nyaman. Setiap orang menegangkan saraf mereka.
Waktu Aura Berdarah habis, Lu Li khusus pergi ke luar untuk mengalahkan sejumlah Ksatria Suci Berdarah yang cukup untuk mengisi kembali aura tersebut. Status kecil yang ditambahkan oleh Sang Pencerah Berdarah masih bertahan, diperkirakan tidak akan hilang sebelum tugas selesai.
Selama periode ini, Elf Air kembali mendatangi Lu Li untuk meminta guide Gudang Persenjataan Berdarah, namun tentu saja ditolak.
Ini hanya episode kecil yang tidak dipedulikan Lu Li. Saat itu suasana hatinya sedang buruk, tepat ketika tim dihabisi untuk ketiga kalinya.
Bukan berarti tidak bisa menang, tapi ada kelemahan nyata dalam beberapa aspek rekan tim. Respons, koordinasi... Kelemahan seperti ini tidak bisa diselamatkan hanya dengan kemampuan regenerasi atau operasi kuat, harus dilatih dan disesuaikan perlahan.
Untungnya kekalahan tim tidak sia-sia. Setidaknya Lu Li melihat harapan, kemajuan rekan tim dalam hal ini, dan sikap mereka.
Pembukaan Lahan Baru keempat di Wrathus.
"Waktu bermain game hari ini sudah hampir habis. Kita akan melakukan pertarungan terakhir melawan Vesath, jika gagal, lanjutkan besok. Setelah semua logout, istirahatlah yang cukup dan jangan terlalu terbebani secara psikologis." Lu Li melakukan briefing sebelum pertempuran dengan suara tenang namun penuh keyakinan: "Guild-guild lain masih terus dihabisi di bawah kapak Herold. Keunggulan kita masih bertahan."
"Benar, kalau kita saja sampai kewalahan seperti ini, apalagi guild-guild itu. Hmph! Mereka pasti lebih parah." Piao Ling yang biasanya sarkastik kali ini ikut memberi dorongan.
Sebenarnya, Unit Tentara Bayaran Xinxin sudah lama tidak mengalami rintangan seberat ini.
Tidak seperti tim pembuka lahan guild lain yang bisa mengalami wipe belasan kali di dungeon yang sama.
Menurut pengetahuan Lu Li dari kehidupan sebelumnya, dungeon dengan masa pembukaan terlama seharusnya adalah Naxxramas.
Saat itu Kota Wushuang menjadi satu-satunya yang menonjol. Mereka menghabiskan beberapa bulan akhirnya berhasil menaklukkan dungeon cabang itu, sementara guild-guild lain bahkan belum melihat bayangan BOSS akhir.
Seketika itu juga, prestise Kota Wushuang mencapai puncaknya.
Sayangnya beberapa hari setelah berhasil ditaklukkan, panduan dungeon entah bagaimana bocor ke publik. Saat itu para petinggi Kota Wushuang sampai muntah darah karena marah.
Tapi meski sudah ada panduan, tetap saja hanya sedikit guild yang bisa menuntaskan Naxxramas sepenuhnya. Barulah setelah game melakukan revisi pada elit dan tingkat kesulitan sulit Naxxramas, serikat biasa mendapatkan kesempatan.
Saat ini Lu Li dan timnya baru tiga kali wipe, masih jauh dari angka itu.
Sebenarnya Lu Li juga sempat berpikir untuk memindahkan dua anggota dari tim elit, misalnya Fat Monkey dan Nuoyu. Kedua Mage Api ini memiliki resistansi api tinggi dan kesadaran operasional yang baik, mungkin bisa memberi dampak positif.
Tapi jika dipikir dari sudut pandang lain, mengganti anggota hanya solusi sementara yang tidak menyelesaikan akar masalah.
Lebih baik jadikan Weishasu sebagai batu asah untuk melatih rekan satu tim.
"Kali ini beban psikologis semua orang tidak terlalu berat, toh Lu Li juga bilang kalau gagal bisa dilanjutkan besok, lagipula meskipun serikat lain menyusul, kecil kemungkinan mereka bisa menguras duluan."
Di luar dugaan, setelah beban psikologis hilang, performa semua orang malah semakin membaik.
Hingga pembakaran ketujuh belum ada kasus pengurangan anggota tim, Lu Li diam-diam mengusap keringat dalam hati.
Ini irama untuk menang!
Dia tidak berani lagi memberi semangat yang justru menambah tekanan, bertarung dengan hati-hati. Beberapa yang paham situasi ikut diam meniru Lu Li, semua bertindak seolah asal bertarung.
Hingga setelah pembakaran kesepuluh, kecuali Perpisahan di Bunga yang tidak sempat diberi mantra hingga tewas, semua menyadari mereka ternyata masih hidup di hadapan BOSS.
"Ba Jiang kembalikan Huahua, BOSS ini kita menangkan." Lu Li menghela nafas lega.
"Apa? Akan menang?"
"Hah? Benarkah? Akhirnya akan menang?"
Reaksi paling kuat ditunjukkan Can Meng dan Xiao Ba Jiang. Saraf mereka sudah tegang sejak tadi, begitu mendengar BOSS akan dikalahkan, dorongan untuk menangis langsung melanda.
Lu Li menepuk kepala Xiao Ba Jiang: "Jangan loncat-loncat lagi, cepat hidupkan Huahua. Darah BOSS masih tersisa 10%."
Dengan kemampuan menghidupkan kembali dalam pertempuran, seluruh pasukan kembali bertarung.
Weisha sudah tidak menjadi ancaman. Skill di fase akhir meski masih kuat, setidaknya bukan kerusakan kelompok. Keberadaan Suster Besar Hujan Maret membuat pasukan sama sekali tidak merasa tertekan.
Pengalaman meledak, dua anggota lagi naik ke level tiga puluh.
"Aku dapat skill point!" Can Meng yang sudah bersemangat ini langsung histeris, tertawa dan menangis bergantian.
"Hebat, Meng Meng yang paling jago!" Xiao Ba Jiang memeluknya erat, suasana jadi riuh.
"Apakah dua BOSS berikutnya akan lebih sulit?" Piao Ling meniru gaya Lu Li duduk di tanah, tak peduli permukaan tanah penuh darah dan daging sisa pertempuran.
Lu Li tidak bicara, dia takut membuat anak kecil menangis.
Semangat semua orang sangat terkuras. Empat kali melawan Wessex, rasanya lebih melelahkan daripada membasmi monster tanpa henti di area liar selama dua hari.
"Kekuatan muda memang penuh vitalitas. Dulu waktu muda aku..." Biru Muda Laut Angin bersandar di bahu Piao Ling, memandangi dua cewek yang melompat-lompat seperti kelinci, nada bicaranya sarat liku-liku kehidupan.
"Dasar homo, pergi sejauh mungkin! Jangan dekat-dekat aku!" Piao Ling mencibir meski tak punya tenaga untuk mendorongnya.
"Meng Meng, cepat ambil mayatnya. Kita log out dulu, kalian tidak capek?" Hujan Maret menarik salah satu gadis gila itu, mengingatkan mereka untuk mengambil hasil perjuangan.
Sebagai dungeon inti Biara Berdarah di wilayah pusat BOSS, meski Wessex bukan BOSS akhir, tapi tidak mungkin pelit.
“Celana emas, nambahin CRIT buat baby, ada efek kebal juga. Ini punyaku, punyaku!” Can Meng meraba peralatan sambil langsung liat sifat-sifatnya. Barang pertama langsung jadi miliknya, makin seneng deh.
“Sekaplah air matamu, gadis jelek.” Piao Ling tetap dengan gaya sindiran pedasnya, nggak peduli se-imut apa lu.
“Hmph! Barang kedua ternyata ikat pinggang plate armor. Bagaimana kalau dibagiin ke Kakak Moonlight aja? Piao Ling tuh emang bajingan!” Can Meng minta pendapat Lu Li sambil balas dendam karena tadi dibilang jelek.
“Boleh.” Lu Li bahkan nggak liat statistiknya, langsung mengangguk.
Piao Ling: “……”
“Tulang jari berdarah, barang apa ini?” Can Meng dapet barang ketiga.
“Material langka, bisa buat bikin sarung tinju buat Shamans. Termasuk barang bagus, kasih ke Kenangan aja.” Lu Li nggak perlu liat deskripsi langsung bisa jelasin fungsi materialnya.
Barang ini sebenarnya tidak hanya bisa dibuat menjadi sarung tinju, tapi juga pelindung bahu pencuri. Tapi Lu Li tahu senjata Luo Ying Hui Yi perlu diganti, langsung menyerah.
Peralatan keempat adalah topi penyembuhan armor kain, wajar saja dibagikan ke Hujan Maret.
"Wah, masih ada Batu penguat, cantik sekali. Kali ini ternyata ada lima barang!" Can Meng berteriak gembira.
Kegembiraannya sia-sia. Barang ini saat ini semua condong ke atlet esports bintang. Lu Li mengambil batu kecil merah menyala ini dari tangannya.
