Tentu saja dungeon mimpi buruk tidak hanya memberikan tiga barang. Can Meng melakukan loot sekali lagi dan kali ini mendapatkan Batu Sintetis.
Batu Sintetis dan Batu penguat tidak bisa dianggap sampah. Perbedaan di antara mereka adalah Batu penguat lebih stabil dan terjamin nilainya, pasar sudah mengakui harganya. Sedangkan harga Batu Sintetis ditentukan berdasarkan atributnya.
Batu Sintetis berkualitas rendah, misalnya yang hanya menambah beberapa point atribut, tidak bernilai sepeser pun. Bahkan jika diberikan gratis, tak ada yang mau menerimanya.
Lagipula peralatan dengan slot belum terlalu umum. Siapa yang tidak ingin memasang batu berkualitas untuk meningkatkan kekuatan?
Batu Sintetis berkualitas baik bisa bernilai ratusan hingga ribuan koin emas. Contohnya batu yang Elf Air kirim ke Lu Li. Meskipun Pedang Penghakiman dan Paviliun Hujan Ringan membentuk aliansi karena batu ini, Lu Li tetap harus membayar 1.500 koin emas kepada Elf Air.
Elf Air menghabiskan 150.000 realitas untuk membelinya. Lu Li tidak mungkin membiarkannya merugi.
Pantas disebut jago meraba mayat. Batu Sintetis di tangan Pemburu kecil Can Meng ini juga bukan barang sembarangan.
Batu Sintetis: Mengabaikan pertahanan, memiliki probabilitas tertentu untuk mengurangi batas maksimal kehidupan target sebanyak 1.000 point.
“Rasanya sangat hebat, ini berarti bisa langsung mengurangi 1000 HP sekaligus. Kalau dalam PK, langsung setengah HP hilang ya.” Semua orang terkejut melihat efek tambahan seperti ini untuk pertama kalinya.
“Tidak sekuat yang kalian bayangkan.” Lu Li mendinginkan antusiasme mereka, “Efek ini akan semakin bagus jika muncul di awal, idealnya langsung aktif pada serangan pertama. Jika target sudah kehilangan 1000 HP baru efek ini muncul, tidak akan mengurangi setetes darah pun.”
Kata kuncinya ada pada frasa "batas maksimal".
Contohnya, jika HP saya 2000 dan efek ini aktif pada serangan pertama, itu benar-benar memotong setengah HP. Tapi kalau HP saya sudah 999 lalu efek ini muncul, maaf, HP saya tetap 999.
Meski begitu, kita harus mengakui nilai batu ini jauh lebih berharga dibandingkan batu penguat.
"Kalian dapat barang apa saja?" Karena ini Pembunuhan Pertama, hadiahnya sangat melimpah - tiga peralatan emas, satu cetakan perak, plus satu skill book langka dan dua batu.
Selain itu, ada juga hadiah sistem.
Lu Li melihat notifikasi sistem yang menyatakan dia mendapatkan skill book "Penghindaran".
Sepanjang menjelajahi dungeon berwarna darah ini, nasib Lu Li kurang beruntung. Dari empat dungeon yang dijelajahi, tak ada barang bagus yang didapat. Namun dengan memperoleh skill book "Penghindaran", semuanya terasa sepadan.
Penghindaran: Instant, Waktu Tunggu 180 detik. Menghindari serangan berikutnya yang diterima dan meningkatkan probabilitas penghindaran sebesar 20% selama 10 detik. Level terkini 1/5.
Skill penyelamatan yang sangat kuat, namun juga sangat menguji kemampuan menilai situasi.
Jika lawan akan menggunakan skill ultimate padamu, dan kamu mengaktifkan Penghindaran lebih dulu, skill ultimate tersebut akan sia-sia. Selain itu, selama 10 detik berikutnya status penghindaranmu akan terus meningkat 20%.
Masalah utamanya adalah jangan digunakan terlalu awal. Bagaimana jika lawan menyadarinya dan langsung menggunakan skill biasa padamu?
Ada juga kekurangan serius: tidak bisa 100% menghindari skill BOSS. Semakin kuat efek penentuannya, semakin sulit dihindari.
Bagi para jagoan, skill ini memiliki potensi manipulasi yang sangat besar.
“Saya ingat kita masih punya satu tugas di dungeon ini.” Tanpa perlu diingatkan Lu Li, dari sepuluh orang dalam pasukan ini, pasti ada yang belum terbius oleh peralatan legendaris.
Sebelum Velasath, mereka telah mengambil dua misi.
Salah satunya adalah membantu Volarel Senguts membunuh Nancy, istri Velasath, mengambil cincin pernikahan yang direbut Velasath, lalu mengirimkannya ke luar markas Horde di Bukit Hillsbrad - Tarren Mill, untuk menemukan Monica yang berkeliaran.
Misi ini sudah setengah selesai, tinggal mencari orangnya saja.
Yang lainnya berasal dari Joseph sang Orang Terbangun Berdarah, yang meyakini mentornya - mantan Inkuisitor Tinggi Berdarah, Fairbanks - masih hidup, dan meminta Lu Li dkk untuk menemukannya.
Sekarang, semua BOSS di dungeon telah dibersihkan, tapi jejak Fairbanks masih belum ditemukan.
"Mengingat ini adalah tugas, pastinya Falbankes masih berada di dalam dungeon. Mari kita cari apakah ada panel rahasia atau lorong bawah tanah di aula ini." Lu Li tidak langsung membuka ruang rahasia agar tidak mencolok.
Aula ini sangat luas, membuat pencarian menjadi agak merepotkan.
Untungnya jumlah personel cukup banyak, hanya butuh beberapa menit untuk menemukan saklar rahasia di belakang sebuah pilar.
Setelah memutar saklar beberapa kali secara eksperimental, sebuah pintu gerbang muncul di belakang posisi tempat pasangan anjing pernah berdiri - ternyata ini adalah ruang bawah tanah.
"Apa akan ada harta karun menumpuk? Tentara Salib Berdarah sepertinya tidak miskin." Ekspresi penuh harapan Wei Lan Hai Feng terlihat jelas saat ia berlari masuk pertama kali.
"Huek!" Bau busuk langsung menyergap hidung Wei Lan Hai Feng begitu masuk.
Sistem Fajar sengaja tidak merender aroma secara berlebihan. Misalnya bau darah hampir tidak ada, kecuali dalam adegan spesifik yang memang membutuhkan efek sensorik tertentu.
“Bau mayat membusuk, kalian bisa menutup pengalaman penciuman.” Lu Li dengan bijak tetap berdiri di luar pintu, sambil tak lupa mengingatkan anggota lain.
Hasilnya hanya Biru Muda Laut Angin yang pertama masuk yang terkena efek.
"Hehe, di mana harta karun yang dijanjikan?" Piao Ling tak melewatkan kesempatan untuk bersikap sarkastik.
"Aku yang turun duluan. Jika ada barang bagus di sini, itu milikku." Biru Muda Laut Angin tetap bersikap keras kepala, menutup indra penciumannya sebelum melanjutkan.
Ruang bawah tanah yang suram hanya diterangi lentera dinding hijau tua. Beberapa lampu tambahan menyala tertiup angin setelah pintu terbuka, baru saat itu semua bisa melihat tata letak ruangan.
Ruangan tidak terlalu luas. Berjejer rak buku, sebuah kursi tua, dan sosok "manusia" yang duduk di atasnya.
Farbanks.
Keadaan dirinya saat ini tidak baik, hampir seluruh tubuhnya telah membusuk. Bau mayat membusuk tadi memang berasal darinya. Ternyata dia benar-benar terinfeksi wabah mayat hidup, kalau tidak, tentu tidak akan seperti ini rupanya.
Biru Muda Laut Angin mengangkat kapak satu tangannya, sudah siap untuk mulai menyerang monster.
Lu Li menarik lengan sang tank dengan tangan, mengangkat dagunya: "Jangan gegabah, lihatlah matanya."
Biru Muda Laut Angin menoleh sesuai petunjuk, awalnya bingung, kemudian terkejut menemukan bahwa Fairbanks sesungguhnya bukan mayat hidup.
Matanya sangat jernih, lebih bening dari manusia biasa. Tidak ada kekosongan khas mayat hidup di bawah Ratu Sylvanas, juga tidak ada kegilaan wabah mayat hidup, tenang seperti air danau di Hutan Elwynn.
"Yang Terhormat Tuan Inspektur Agung, selamat siang." Lu Li memberikan salam hormat.
“Oh, sekelompok petualang, kapan Biara Berdarah menjadi tempat yang bisa dilewati dengan mudah?” Suara Fairbanks terdengar serak, angin masuk melalui lubang yang membusuk di tenggorokannya, menciptakan kesan aneh yang tak terucapkan.
Ucapan ini terdengar tidak sopan, membuat semua orang dilanda kecemasan.
"Kami dikirim oleh Joseph untuk mengalahkan Mograine dan Whitemane, lalu datang ke hadapanmu," kata Lu Li.
