"Haha, aku masih waras." Lu Li tertawa tak acuh: "Menurutmu orang seperti dia akan tertarik pada orang biasa seperti kita? Jangan-jangan kamu sendiri yang punya niat?"
"Lu Li." Genhao San mendesah lesu: "Kamu tidak boleh berprasangka pada Si Kaya."
"Sudah ah, nanti aku kirim. Pilih orang yang paling tepercaya. Setelah mempelajari resep ini, dalam waktu dekat jangan harap bisa santai atau upgrade dungeon."
Pedang Penghakiman belum memiliki struktur yang sempurna, setidaknya pemain kehidupan belum ada yang menandatangani kontrak.
Pemain kehidupan yang tidak menandatangani kontrak, umumnya tidak akan dipercayakan tugas inti.
Pada momen ramuan penyembuhan tingkat tinggi belum melimpah, gambar teknik ini ditakdirkan tidak akan diserahkan kepada orang yang kesetiaannya diragukan.
Selain itu setelah mempelajari resep, dia hanya bisa terus membuat ramuan - tidak hanya untuk tim 10 orang Lu Li, tapi juga tim elit guild Pedang Penghakiman.
"Tenang saja, dulu aku kenal beberapa pemain skill kehidupan yang profesional, akan kurekrut mereka ke serikat." Genhao San yang telah lama berkecimpung di kalangan game tentu memiliki jaringan relasi memadai.
Lu Li merasa nyaman, setelah memamerkan gambar teknik itu dikembalikan ke tasnya.
Baru saat ini dia sadar dua lobster besar itu telah menyerah meraih daging tak terjangkau, sudah menghilang tanpa jejak.
Menyusup kembali ke dalam air, Lu Li melanjutkan pencarian peti harta.
Kali ini memakan waktu agak lama, lebih dari satu jam Lu Li baru menemukan sebuah Peti Harta di antara rumpun tumbuhan air. Jika bukan karena pengamatannya yang teliti dan sedikit pengalaman teoritis dalam mencari peti harta, pasti takkan terdeteksi.
Tak tahu apa yang akan didapat kali ini. Lu Li memastikan sekeliling tak ada monster baru menyelam ke semak-semak untuk membuka peti.
Sial, peralatan lagi! Benci banget kalau peti harta cuma ngasih peralatan doang.
Peti Harta Perak cuma bisa mengeluarkan peralatan perak. Kecuali itu peralatan khusus, percuma aja perak tingkat tinggi.
Lu Li melempar armor kain penyihir gelap yang diraihnya ke dalam tas, lalu mengulurkan cakar lagi. Kali ini yang diraih terasa berbeda dari sebelumnya - satu, dua... ternyata seuntai kalung.
Memandangi untaian mutiara yang memancarkan kilau biru danau itu, Lu Li menarik napas lega.
Setelah mendapatkan barang yang diinginkan, dia tidak langsung pergi. Masih menyisir dasar danau dua kali lagi, baru meninggalkan tempat itu dengan berat hati setelah memastikan tak ada peti harta lain.
Kembali ke kota Southshore, pertama-tama mengirim gambar teknik ke Genhao San, kemudian Lu Li membawa kalung menuju penginapan.
Hari ini bisnis penginapan lebih sepi dibanding kunjungan terakhir Lu Li, hanya ada beberapa pemain kasual yang duduk tersebar di dalam, sebagian besar membicarakan komentar yang tidak menarik bagi Lu Li, atau langsung mengeluarkan buku tak jelas asalnya untuk dibaca perlahan.
Sebagian besar adalah anggota senior, yang lebih muda diperkirakan merupakan makhluk yang tidak khawatir tentang penghidupan.
Bos penginapan tertidur di belakang konter dengan mendengkur seperti guruh.
Pelayan bar Nimah bersandar bosan di depan konter, sama sekali tidak terganggu suara dengkuran, jarinya lincah memutar koin kusam. Lu Li melihat samar-samar bayangan Naga Hitam.
Saat Lu Li masuk, dia menyimpan koinnya.
"Hai Elf, kamu mau minum apa?" Seolah tidak mengenali Lu Li, Nima langsung menghidangkan segelas bir gandum tanpa menunggu jawaban.
Lu Li memilih tempat duduk yang agak sepi. Ia menerima bir itu dan menghabiskannya sekali teguk: "Tolong tambah satu gelas lagi, terima kasih."
"Sepertinya kamu benar-benar suka bir gandum. Bisa traktir aku secangkir?" Pelayan wanita cantik itu mengajukan permintaan dengan senyum manis. Perilaku ini tidak aneh, bukan pertama kalinya dia minum atas biaya pemain.
"Ini kehormatan saya." Tentu saja Lu Li tidak akan menolak.
Nima datang membawa dua gelas. Satu diserahkannya ke Lu Li, lalu duduk sambil menyandarkan gelas satunya ke bibirnya sendiri.
"Terima kasih untuk waktu itu. Ini benda kecil yang tidak sengaja kudapat. Tidak ada gunanya kusimpan, kuharap kamu suka." Lu Li mengeluarkan kalung dan mendorongnya ke meja.
Awalnya Nima tidak memperhatikan, baru setelah melihat kilau kalung itu matanya tertarik.
Setelah melihat jelas level benda-benda magis, dia langsung memutuskan untuk menyukai hadiah ini: "Kalau memang tidak berguna bagimu, aku tidak akan sungkan menerimanya. Uang tiga gelas anggur ini pasti akan kubuat kamu bayar."
"Senang kamu menyukainya. Lain kali jika melewati sana, akan kucari lagi apakah masih ada." Akhirnya Lu Li tidak perlu khawatir akan dijebak. Sebenarnya interaksinya dengan pelayan wanita selalu berjalan baik sejak awal.
Jika tidak, pelayan wanita itu pun tidak akan membantunya berburu monster.
Mereka tidak banyak berbicara, hanya berbagi cerita tentang bagaimana perhiasan ini didapat. Lu Li jujur, hanya menghilangkan bagian tentang sengaja membuka kotak untuk mencari perhiasan demi menghemat usaha.
Setelah minum, tamu baru datang ke penginapan. Pelayan wanita itu pun berdiri dan pergi.
Lu Li mengangkat kertas catatan di dasar gelas anggur, membayar tagihan, lalu meninggalkan penginapan.
Tugas: Pembunuhan.
Target: Sepuluh lencana Sindikat.
Penjelasan: Sindikat adalah organisasi pencuri yang dikendalikan oleh bangsawan jahat, sementara para bangsawan tersebut merupakan sisa-sisa Kerajaan Alterac yang telah runtuh. Menurut informasi terbaru kami, sebagian kecil anggota Sindikat akan berkumpul di reruntuhan Kastil Durnholde di tenggara Tarren Mill malam ini, pergilah ke sana untuk mengumpulkan setidaknya sepuluh lencana Sindikat.
Anggota organisasi Sindikat harus mati!
Persyaratan tugas: Diselesaikan segera, jumlah personil tidak boleh melebihi tiga orang.
Penyerahan tugas: Penghubung.
Hadiah tugas: Pengalaman, reputasi, peralatan.
Untungnya bukan disuruh membunuh bangsawan, para bangsawan itu belum tentu sangat kuat, namun sebagian besar bangsawan memiliki pengawal hebat di sisinya.
Lu Li merasa sangat yakin telah mengirim hadiah yang tepat.
Tentu saja, tugas ini juga tidak bisa diselesaikan asal-asalan, anggota Sindikat seharusnya monster level tiga puluh lima, empat level lebih tinggi darinya, efek penyamaran akan mengalami pelemahan tertentu.
Dan pastinya mereka dalam jumlah besar, kesempatan Lu Li hanya ada dalam serangan mendadak.
Untungnya bisa meminta bantuan sekutu.
Hanya bisa mencari dua orang lagi, siapa yang harus dipilih?
Jika mengajak Moonlight dan Maret Rain, mengerahkan trio besi, itu akan jadi pertempuran sengit. Bagaimanapun, Pastor dan prajurit tidak bisa menyergap secara invisibility seperti dirinya.
Tiba-tiba, alat komunikasi berbunyi.
Jangan-jangan Genhao San, sudah menemukan orang pembuat obat secepat ini?
Saat dilihat, ternyata salah tebak. Yang muncul justru Elf Air si Si Kaya ini.
"Guide sudah kusuruh Piao Ling tulis untukmu," Lu Li bicara duluan. Sekarang ini dia agak takut pada Elf Air.
Sebenarnya Si Kaya ini cukup baik padanya. Entah saat bertransaksi, atau meminjamkan peralatan untuk mengalahkan Ibu Kota Kejayaan - berani, murah hati, dan cantik... Jadi setiap kali harus menolaknya, Lu Li merasa agak tersiksa. Apalagi sekarang mereka sudah jadi sekutu.
“Apa aku tidak bisa mencari kamu untuk urusan lain?” Elf Air terdiam sejenak: “Tapi tetap harus berterima kasih untuk guide-mu, kami sudah selesai menjalani dungeon, aku mencari kamu memang ada urusan lain.”
“Oh, urusan apa?” Lu Li dalam hati menggerutu Piao Ling ini tangan benar-benar gatal, bukannya sudah dibilang jangan buru-buru memberikannya.
Begitu bertemu wanita cantik langsung tidak bisa melangkah, padahal sehari-hari berlagak tidak tertarik pada perempuan。
Tim elit guild Pedang Penghakiman saat ini masih bergulat di dalam dungeon, sedangkan kelompok Elf Air adalah tim kedua yang berhasil menyelesaikan dungeon berwarna darah. Dengan sumber informasi yang setara, tim elit Pedang Penghakiman mati-matian pun tidak bisa menyaingi tim kuat Elf Air.
