Pembagian rampasan selesai, pasangan anjing yang bekerja sama selama dua hari akhirnya berpisah jalan。
Meski Lu Li terlihat sangat kesakitan seperti dipotong dagingnya, sebenarnya Perintah Administratif No.257 memberinya keuntungan besar. Barang ini bernilai setengah harta karun, apalagi Lu Li juga mendapatkan pembagian barang lainnya.
Ikat Pinggang Kapten Sandel (Emas): Armor 32, Kelincahan+16, Tenaga+8, Efek Tambahan 1: CRIT+10%, Efek Tambahan 2: Penghindaran+15%, Efek Tambahan 3: Saat mengenai target, memiliki probabilitas membuat target diam-diam tidak bisa menggunakan skill apapun selama 3 detik, Membutuhkan Level 30, Daya Tahan 64/64.
Ikat pinggang pencuri yang bagus biasanya akan menambahkan sifat penghindaran. Meski properti ini tidak sering terlihat, tapi memang merupakan barang bagus.
Contohnya, jika jarak serangan lawan adalah 100-200, dengan penghindaran tinggi damage yang diterima akan cenderung ke angka 100, artinya mengurangi probabilitas terkena damage serangan maksimal.
Sedangkan untuk menghindari serangan sepenuhnya, di Game virtual ini lebih bergantung pada operasi pemain daripada data statistik.
Saat mengenai, ada probabilitas tertentu untuk membuat target diam-diam, tidak dapat menggunakan skill apapun selama 3 detik. Efek tambahan ini lebih hebat lagi. Sarung tangan Pemburu yang pernah dipinjamkan Elf Air ke Lu Li juga memiliki efek yang sama persis. Tidak heran dia tidak memilih peralatan ini.
Cincin Pasukan Legiun milik Lu Li juga memiliki efek serupa, hanya saja probabilitasnya terlalu rendah. Hingga kini frekuensi efek yang terpicu bisa dihitung jari, mengingat ini hanya perak level 25.
Cincin Kepulangan Kapten Shandris adalah cincin prajurit gila. Rupanya jumlah cewek yang main kelas prajurit gila di Paviliun Hujan Ringan memang sedikit. Sementara Moonlight dari Pedang Penghakiman adalah salah satu prajurit gila terbaik di game, jadi peralatan ini pun diserahkan ke Lu Li.
Ah, setiap hari cuma urusin peralatan buat Moonlight ini. Dulu ada Kapak Legiun, sekarang ada Cincin Kepulangan Kapten Shandris.
Kembali ke Astranaar, Lu Li bahkan merasa kota ini agak asing.
Satu-satunya yang tak berubah adalah kerumunan yang padat. Tempat Lu Li bertemu Genhao San adalah di sebuah tavern. Saat dia memasuki ruang privat, manajer Pedang Penghakiman ini sedang duduk bersila dengan kaki bersilang sambil menyesap minuman perlahan.
"Ternyata belum ada yang berhasil membabatmu, aku kagum." Genhao San menyilangkan tangan sambil bercanda.
"San Ge benar-benar punya banyak waktu luang." Gumam Lu Li dengan nada tak puas. Ia menyambar gelas anggur dan menghabiskan isinya sekaligus, lalu duduk di kursi seberang.
"Ah, ini cuma mencuri waktu istirahat di tengah kesibukan." Genhao San mulai menunjukkan tanda-tanda mabuk.
Ucapannya memang tidak salah. Serikat mereka masih dalam tahap awal pendirian, setiap urusan besar maupun kecil harus dia urusi sendiri.
Baru beberapa hari terakhir ini beberapa teman dekat dari masa lalu datang bergabung, termasuk mantan manajemen Guild Bintang Bulan, sehingga Genhao San sedikit bisa bernapas lega.
"Aku punya sesuatu yang bisa menghemat banyak waktumu." Lu Li melemparkan Perintah Administratif No.257 ke arahnya.
“Ada barang apa yang bisa menghemat usahaku? Pekerjaanku ini bukan cuma sekadar alat... Aduh, ini Perintah Upgrade Serikat?” Genhao San yang dulu pernah menjadi manajer aktual Guild Bintang Bulan tentu tidak asing dengan benda ini.
“Cuma perlu menyerahkan ini, langsung bisa berubah menjadi serikat level 26. Skala serikat besar bisa langsung tercapai.” Lu Li terlihat cukup bangga.
Memang dia tidak ahli dalam urusan manajemen serikat, tapi bukan berarti tidak punya metode sama sekali.
Genhao San mengusap-usap benda bernama Perintah Upgrade Serikat di tangannya dengan ekspresi rumit. Hanya sebuah plakat kecil, ternyata bisa menyelesaikan usaha puluhan ribu orang selama hampir dua bulan sekaligus.
“Ini pasti barang yang ditemukan dari peta harta karun itu, benar-benar...” Genhao San kesulitan mencari kata untuk menggambarkannya.
“Masih ada beberapa barang lain, sebagian dibagi oleh Elf Air.” Lu Li masih geram saat mengingatnya, terutama saat pembagian koin emas terakhir dimana senyum manis Si Kaya wanita itu membuatnya jengkel.
“Kalian berdua... sudahlah, aku tidak bertanya lagi.” Genhao San kehilangan semangat, melemparkan Perintah Upgrade Serikat kembali ke meja.
“Apa maksudnya ini?” Lu Li bingung, anggota ini yang tadi bersemangat seperti anjing Husky, tiba-tiba terlihat tak bergairah.
“Kita tidak akan menggunakan benda ini.” Tatapan Genhao San pada plakat kecil di meja dipenuhi kerinduan, namun segera digantikan dengan ketegasan.
“Mengapa? Ini sangat praktis! Langsung naik dari level 15 ke 26, masuk jajaran serikat besar. Nanti hampir tidak ada yang lebih kuat dari kita.” Lu Li tak paham, manfaat yang jelas seperti ini ternyata tidak ingin digunakan Genhao San, otak bermasalah kali.
“Kerugian lebih besar daripada keuntungan.” Genhao San tetap menggelengkan kepala.
“Kerugian lebih besar? Aku ingin sekali mendengar penjelasannya.” Lu Li membantah.
Genhao San menyesap anggur buah yang harum, merangkai kata dengan hati-hati: “Tahukah kamu bagaimana kita bisa naik ke level 15?”
Pedang Penghakiman memulai terlambat, hingga kini levelnya baru belasan. Kecepatan ini sebenarnya sudah cukup cepat, tapi dibandingkan dengan serikat besar yang masuk 100 besar peringkat, perbedaannya bukan cuma sedikit.
"Mengerjakan tugas, menyumbang material, dan semacamnya." Lu Li tidak pernah terlibat dalam upgrade serikat, benar-benar tidak bisa menjelaskan dengan detail.
"Ini hasil kerja keras anggota serikat satu per satu yang mengerjakan tugas: menambang, meramu herbal, menguliti, memancing... Setiap material dikerjakan dengan tangan kosong oleh mereka sendiri. Aku tidak mengeluarkan satu sen pun untuk membeli material. Menurutmu kenapa?" Genhao San menjelaskan dengan sabar.
"Kita miskin, uang harus digunakan di bilah tajam." kata Lu Li.
"Bukan. Memang kita miskin, tapi tidak sampai tidak mampu membeli material sebanyak itu." Genhao San menggelengkan jari telunjuknya, "Rasa memiliki."
Lu Li merenung sejenak, sepertinya mulai paham sesuatu.
“Serikat ini dibangun sedikit demi sedikit oleh semua orang, sebagian besar anggota telah berkontribusi. Banyak yang mengorbankan waktu leveling, waktu merayu cewek, waktu menemani pacarnya, hanya untuk mengumpulkan lebih banyak material demi upgrade serikat. Mereka jauh lebih antusias daripada kamu dan aku.” Genhao San tersenyum tanpa menyamarkan kebanggaannya.
“Jadi, kamu memilih tidak menggunakan upgrade ini.” Lu Li mengambil kembali Perintah Upgrade Serikat. Setelah mendengar penjelasan Genhao San, ia tak lagi merasa barang ini begitu berharga.
“Level rata-rata anggota serikat kita sedikit lebih rendah daripada serikat besar.” Genhao San melanjutkan penjelasannya: “Begitu serikat mencapai level 26, upgrade berikutnya membutuhkan material level tinggi. Tapi skill kehidupan banyak anggota kita belum memadai, sementara pemain yang berusaha keras menyelesaikan tugas untuk upgrade serikat justru tak bisa melanjutkan - level mereka terlalu rendah, perkembangan serikat akan sepenuhnya terhenti...”
“Berusaha keras begitu lama lalu dinilai tak berarti oleh sebuah alat, memang tidak adil.” Lu Li akhirnya tersadar.
“Makanya lebih baik dijual saja.” Genhao San kembali tenang.
“Dengar penjelasanmu, aku jadi merasa benda ini sepertinya tidak terlalu berharga.” Awalnya diperkirakan benda ini bisa dijual seharga ribuan bahkan puluhan ribu koin emas, setara dengan lebih dari satu juta realitas, tapi sekarang Lu Li tidak yakin lagi.
“Tidak, benda ini berharga, bahkan lebih dari yang kau bayangkan.” Genhao San menarik sudut bibirnya dengan ekspresi mengejek: “Terlalu banyak orang yang suka mencari jalan pintas tanpa memikirkan konsekuensi. Bukankah kau sendiri baru saja sangat bersemangat?”
“Sial, bisakah kau berhenti mengingatkan betapa dangkalnya diriku?” Lu Li memutar mata putihnya.
“Kalau begitu aku akan minta Shen Gendut yang membereskan.” Lu Li langsung bertindak, segera menghubungi Shen Wansan. Setelah berkoordinasi, dia bertanya lagi: “Apakah serikat kita kekurangan uang akhir-akhir ini? Aku bisa mengembalikan uang ini...”
“Simpan saja untuk menabung beli rumah.” Genhao San menggelengkan kepala: “Sebagai bos klub, ternyata masih menyewa rumah, sungguh terlalu menyedihkan.”
