“Tenang, tidak lihat BOSS hanya melepaskan api? Untuk tahap ini, Feng Shao berdiri di posisi pusat supaya bisa langsung menarik monster begitu dia mendarat.” Lu Li sama sekali tidak cemas, di fase ini cukup menghindari kobaran api saja.
Tentang titik jatuh BOSS di area pusat, hal itu memang tidak boleh diungkapkan secara langsung.
Api di lantai semakin banyak, ruang gerak pemain juga semakin terkompresi. Banyak yang HP-nya habis terbakar.
Tapi semua tetap terkendali. Mustahil tidak ada korban di fase ini. Selama kematian tidak melebihi sepertiga, dua tahap berikutnya masih punya harapan besar.
Saat HP BOSS turun ke 40% dan mendarat kembali, hanya tersisa 70 lebih anggota Pedang Penghakiman yang masih bertahan.
“Druid hidupkan lagi healer dan T. Dua druid di tim 4 jangan gunakan skill menghidupkan kembali dalam pertempuran... Sudah kubilang jangan dipakai, ya sudah.” Lu Li menghela napas, anggota tim terlalu cepat bertindak. “Profesi jarak dekat semuanya serang sekarang!”
"Ibu Kota Kejayaan sudah wipe dua kali, sekali berhasil menguras 30% darahnya, sekali menguras 50 darahnya." Genhao San mungkin punya mata-mata di sana, berhasil mendapatkan laporan intelijen pertama tentang Ibu Kota Kejayaan.
"Perhatikan Kota Wushuang." Lu Li mengangguk, menambahkan satu kalimat.
Pembunuhan Pertama Ksatria Tak Berkepala "Fajar Halloween" berasal dari Kota Wushuang, guild baru yang selalu mengejar first kill dengan gaya flamboyan ini.
Andai Lu Li tidak mengubah banyak hal, Kota Wushuang seharusnya menjadi guild baru paling menonjol. Banyak yang menyamakan mereka dengan Xuese Zhanqi, menganggap mereka serikat super paling berpotensi menantang hegemoni Ibu Kota Kejayaan.
"Kota Wushuang, aku paham." Meski Genhao San tidak mengerti mengapa Lu Li secara khusus menyebut Kota Wushuang, ini tidak menghentikannya untuk melakukan penjadwalan.
Pada saat ini, skill ultimate Ksatria Tak Berkepala di tahap keempat akhirnya tiba.
Ksatria Tak Berkepala mengendarai kudanya maju ke medan tempur, menyebabkan kerusakan fisik besar pada musuh yang terkena serangannya disertai efek knockback. Saat menyelesaikan serbuan, dia memancarkan gelombang kejut yang membuat musuh di sekeliling kabur ketakutan selama 4 detik.
Tentu saja, skill ultimate ini saat ini hanya diketahui Lu Li.
Untuk mengatasi skill ini tanpa membocorkan rahasianya, Lu Li telah merancang strategi dengan sangat hati-hati.
Dia terus meminta semua anggota menjaga jarak beberapa yard antar personil, dengan formasi zig-zag untuk meminimalisir jumlah pemain yang terpapar serbuan garis lurus.
Perbandingan antara anak buah dan bos dalam menggunakan skill yang sama jelas menunjukkan status sang pemimpin. Serbuan Ksatria Tak Berkepala jauh lebih mematikan daripada Ksatria Hantu - tak hanya mengayunkan senjata saat menyerbu, jangkauannya lebih luas, dan setelah mencapai tujuan akan melepaskan ketakutan massal area lebih besar.
Pemain yang terkena efek takut langsung berhamburan seperti lalat tak berkepala dalam kekacauan.
Dan Ksatria Tak Berkepala memanfaatkan kekacauan untuk memanen kehidupan, dalam hitungan detik tujuh delapan pemain sudah tumbang.
"Feng Shao jangan bergerak, Youxing Tianxia ejek BOSS." Lu Li segera menghentikan Hai Feng yang hendak mengejar, sembari membagikan posisi beberapa T lain ke lokasi berbeda.
Benar saja, Ksatria Tak Berkepala segera kembali ke pola lama, dia secara acak memilih satu arah dan maju ke medan tempur.
Saat ini, para pemain yang baru saja terbebas dari status ketakutan masih dalam formasi berantakan, setelah dihantam kekacauan semakin menjadi, banyak yang terlempar ke udara.
Yang masih bisa memberikan damage menjadi sangat sedikit.
Ksatria Tak Berkepala kebetulan maju ke dekat Piao Ling, setelah BOSS menyelesaikan skill grup ketakutan, Piao Ling langsung maju menarik kebencian BOSS ke dirinya sendiri.
Kali ini BOSS tidak sempat memanen kehidupan, dengan pasrah mengikuti pengaturan sistem untuk menyerang Ksatria Suci yang bertahan dengan cangkang kura-kura.
Lima detik kemudian, Ksatria Tak Berkepala kembali maju ke medan tempur!
Kali ini Lu Li tidak beruntung berada di jalur yang menjadi sasaran serbuan, jika bukan karena skill Langkah Angin, pasti dia akan diterjang hingga terbang dan mengakhiri pertarungan.
Tahap ini sangat melelahkan, terutama karena kekacauan formasi. Ada tuntutan tinggi pada kualitas personil dan kemampuan adaptasi Komandan. Banyak yang tertabrak atau ketakutan, sehingga jumlah pemain yang bisa menyerang BOSS berkurang drastis, hal ini memperpanjang durasi tahap ini.
Di game "Fajar", kita tidak bisa menghitung durasi pertempuran dengan membagi HP BOSS dengan total DPS tim.
Meski kualitas tim elit guild Pedang Penghakiman tidak terlalu istimewa, tingkat komando Lu Li benar-benar kelas atas. Apalagi keunggulan terlahir kembali-nya terus bekerja, banyak detail kecil yang luput dari perhatian berhasil mengurangi korban jiwa.
Saat memasuki tahap kelima, jumlah anggota guild Pedang Penghakiman yang tersisa sudah kurang dari tujuh puluh orang.
“Druid dengan skill menghidupkan kembali dalam pertempuran yang cooldown-nya sudah siap, ketik 1 di saluran tim.” Memasuki akhir tahap keempat, Lu Li mulai mempersiapkan strategi untuk tahap kelima.
Tahap kelima paling menguji damage tim. Jika jumlah anggota yang tersisa sebelum tahap ini kurang dari lima puluh persen, lebih baik menyerah dan mulai ulang. Setahu Lu Li, tidak pernah ada yang berhasil menguras HP tahap akhir dengan setengah kekuatan tim.
"Lu Li, percepat kecepatan! Kota Wushuang sudah masuk tahap kelima?"
Informasi dari Genhao San memang agak terlambat, tapi ini memang situasi yang tidak bisa dihindari.
Sebagian besar anggota elit guild terikat kontrak dan sangat loyal. Kecuali karena Serikat Kota Wushuang mengerahkan 15 kelompok 100 orang untuk membuka lahan baru, Genhao San mustahil mendapat info secepat ini.
Tahap kelima?
Lu Li sulit mempercayainya. Meski hari ini dia login agak terlambat dan pernah mengalami wipe sekali, mustahil Kota Wushuang bisa mencapai tahap kelima tanpa pernah gagal sama sekali.
“Mereka menggunakan metode membuka lahan baru secara bertahap. Pertama mengerahkan dua regu untuk menyelesaikan Tahap 1, setelah merangkum semua guide untuk Tahap 1, mereka mengerahkan regu ketiga dan keempat, dan seterusnya. Regu yang sekarang mencapai Tahap 5 sama sekali belum pernah wipe. Mereka hanya memulai lebih lambat, kalau tidak mungkin sudah mendapatkan Pembunuhan Pertama.”
Dunia ini memang tak pernah kekurangan orang-orang cerdas.
Daripada langsung mengerahkan 15 regu untuk membuka dungeon dari awal sampai akhir, memang lebih baik mengirim dua regu terlebih dahulu untuk eksperimen di Tahap 1.
Regu ketiga dan keempat yang sudah belajar dari pengalaman sebelumnya tidak akan membuang-buang waktu di Tahap 1. Target mereka adalah Tahap 2...
Metode bertahap seperti ini akan menjadi arus utama di masa depan. Selama tidak ada BOSS yang benar-benar tak tersolusi dalam waktu singkat, serikat besar punya modal cukup untuk bersaing merebut Pembunuhan Pertama dengan mudah.
Kesenjangan kekuatan masih besar. Bahkan serikat super termuda seperti Kota Wushuang membutuhkan perkembangan selama bertahun-tahun, apalagi serikat lama yang sudah berpuluh tahun berdiri.
Kota Wushuang bisa mengerahkan 15 kelompok 100 orang sekaligus, Ibu Kota Kejayaan setidaknya bisa menyiapkan 30 kelompok. Pedang Penghakiman milik Lu Li bahkan belum menentukan kandidat akhir untuk kelompok 100 orang kedua mereka.
"Sudah memastikan kondisi pengurangan anggota di dua kelompok mereka sekarang?" Lu Li berusaha keras membuat dirinya tetap tenang.
"Katanya sekarang tersisa sekitar 60-70 orang, tapi keabsahan informasi ini tidak bisa dipastikan. Siapa yang tahu apakah ini pesan yang sengaja mereka sebarkan. Serikat lain mungkin juga sedang meniru. Jika kita gagal kali ini, Pembunuhan Pertama Ksatria Tak Berkepala tidak akan jadi milik kita." Genhao San gelisah seperti duduk di atas bara, tapi dia takut memberi tekanan berlebihan pada Lu Li.
"Umumkan percepatan perkembangan kita, katakan kita sudah mencapai tahap kelima. Tambahkan juga bahwa kita masih punya lebih dari 80 orang." kata Lu Li.
"Tapi kita hanya punya 60-an orang sekarang." Genhao San tidak mengerti.
