Tahun depan atau nanti, setelah diteliti lebih dalam, tim acak pun bisa mengalahkannya. Nasib Lu Li kurang baik karena belum pernah bertemu dirigen yang kompeten.
Beberapa orang terlalu arogan, saat memimpin tidak mau dengar masukan, hasilnya wipe berulang kali.
Di kehidupan sebelumnya, Lu Li selalu ingin mengusir para dirigen payah itu dan mengambil alih. Sekarang keinginannya terkabul, namun baru di posisi ini dia merasakan tekanan yang begitu besar.
Sebuah kelompok 100 orang bertarung selama lebih dari satu jam. Jika dihabisi, tidak hanya harus mulai dari awal, tapi juga sangat mungkin kehilangan Pembunuhan Pertama yang memiliki pengaruh besar.
Seringkali, Lu Li juga harus menunjukkan hal-hal yang lebih maju dari zamannya. Hanya saja tidak boleh berlebihan, setidaknya jangan sampai membuat orang curiga dia sudah tahu guide sebelumnya.
Menyebarkan empat orang untuk menarik kepala-kepala juga tidak sulit dipahami. Sepanjang proses pertempuran, Lu Li berkali-kali menyebarkan beberapa MT - terkadang berguna, terkadang juga melakukan usaha sia-sia yang justru menutupi tujuan sebenarnya.
Empat MT masing-masing menarik kepala-kepala terdekat. Di bagian tengah, Ksatria Tak Berkepala mengangkat senjata bertangkai panjangnya dengan satu tangan, tiba-tiba berputar di tempat seperti Whirlwind milik prajurit gila yang paling ikonik.
Sebuah profesi ksatria yang tiba-tiba menggunakan skill ultimate pejuang, benar-benar mencapai tujuan kejutan tak terduga.
"Grup kedua Kota Wushuang juga dihabisi." Genhao San sambil bertarung melawan BOSS, masih sempat berbagi kabar baik ini dengan Lu Li.
Bagi Pedang Penghakiman dan pesaing lainnya, kehancuran tim inti kedua Kota Wushuang memang kabar baik yang langka. Strategi pembukaan lahan bertahap mereka terlalu sehebat, membuat semua orang agak kaget.
"Ranged maksimal damage di jarak jauh, gerakkan kaki! Siapa yang diam langsung kukeluarkan!" Lu Li mengabaikannya, perhatiannya sepenuhnya terfokus pada TKP.
Daripada memikirkan percepatan tim lain, lebih baik menyelesaikan persoalan sendiri.
Whirlwind sang Ksatria Kematian juga mengkonversi damage yang diberikan menjadi HP. Karena itu Lu Li mengatur semua melee hanya menyerang kepala, sementara ranged fokus ke tubuh asli death knight.
Jangkauan Whirlwind ini terlalu luas. Komandan yang cerdas akan melakukan pra-penilaian terhadap rutenya.
Setelah pengamatan, Lu Li mulai memahami pola yang disebut dalam dari kehidupan sebelumnya. Regu-regu kecil digerakkan dengan terkoordinasi, meskipun death knight berputar selama satu setengah menit, ternyata tak satu pun mengenai anggota tim.
Tinggal 60k HP tersisa!
“Hari ini, kita telah sampai di jalan buntu seperti ini. Tapi esok, rintangan apa lagi yang harus dihadapi?” Keempat kepala telah terkuras, Ksatria Tak Berkepala menghentikan Whirlwind-nya dan mulai mengucapkan dialog.
“Apakah kita... akan melewatinya?” Genhao San bahkan lebih bersemangat daripada Lu Li.
Mendengar ini, semua orang menatap Lu Li. Seolah-akah keberhasilan tidak ditentukan oleh Sistem, melainkan oleh Lu Li.
“Tergantung apakah dia masuk Amuk atau tidak.” Lu Li juga merasa cemas.
“Kita masih punya lima puluh hingga enam puluh orang. Meski dia Amuk, bukankah kita tidak perlu takut?” Genhao San berkata dengan nada tidak yakin.
“Hmph.” Lu Li hanya membalas dua patah kata.
Amuk dari BOSS level besar seperti ini sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan BOSS dungeon kecil. Berharap dia hanya membunuh satu per satu adalah ilusi - sekali serangan bisa menyapu seisi ruangan.
“Jika memang ditakdirkan untuk kehancuran...” Ksatria Tak Berkepala mengangkat senjatanya: “Maka hadapilah pertarungan terakhir bersamaku!”
“Sial.” Benar-benar apa yang ditakutkan terjadi. Begitu mendengar dialog Ksatria Tak Berkepala, Lu Li langsung tahu situasi akan memburuk. Jika tidak masuk Amuk, dia punya kendali delapan puluh persen untuk mengirim BOSS pergi. Sekarang ternyata sudah Amuk, sama sekali tidak bisa bicara soal kendali lagi.
Tapi menyerah bukan sifat asli Lu Li. Dia mutlak akan melakukan pertarungan terakhir.
"Serangan jarak jauh terus dilancarkan, jaga jarak delapan yard dari BOSS." Lu Li memberi instruksi cepat: "Mulai dari Tim Satu, pejuang jarak dekat maju dua-dua untuk bunuh diri, yang lain jaga jarak dari BOSS!"
Benar-benar tindakan bunuh diri. Pemain yang maju saat ini sama sekali tidak bisa meraba tubuh BOSS, langsung dibunuh sekejap.
"Jangan terlalu banyak yang maju! Sudah kubilang dua orang, tidak mengerti? Kapten regu atur sendiri penjadwalannya." Lu Li tidak suka mengumpat, tapi nada bicaranya juga sama sekali tidak ramah.
Satu orang melakukan kesalahan, bisa membuat seluruh grup ikut bertarung ulang.
Di serikat besar lain, kesalahan akan dikenakan pengurangan poin dan uang. Kebaikan hati yang berlebihan tidak akan menciptakan efisiensi game yang tinggi.
Genhao San juga sedang bertarung melawan BOSS, namun fokus utamanya ada di luar. Terus-menerus ada yang melaporkan situasi serikat lain. Meski yang benar-benar bisa mencapai tahap kelima tidak banyak, tapi selama itu serikat besar, hampir semuanya telah menyentuh ambang tahap kelima.
Kota Wushuang, Xuese Zhanqi, Ibu Kota Kejayaan, termasuk Paviliun Hujan Ringan - serikat-serikat ini semua telah memasuki tahap kelima dengan mulus.
Bagaimana jika salah satu tim mereka beruntung bertemu BOSS yang tidak Amuk? Kemungkinan besar bisa menguras HP BOSS. Kadang Keberuntungan juga bagian dari kekuatan. Semakin banyak tim yang dikerahkan, semakin besar keuntungannya.
Genhao San menoleh melihat Komandan serikat Lu Li, terkagum-kagum dengan ketenangannya.
Dalam kondisi pengurangan anggota tim yang sudah mencapai batas kemampuannya, hampir setiap detik ada yang tewas, dia tetap dengan tenang menyusun personel.
“MT juga maju untuk mati, setelah semua MT mati, healer maju.” Lu Li sambil mengubah posisi, terus menghitung sisa HP BOSS. Setelah jarak dekat hampir habis, mulai memerintahkan non-combat untuk melakukan serangan bunuh diri guna mengulur waktu.
Untungnya saat ini BOSS memprioritaskan kebencian terdekat sebagai target utama, kalau tidak situasi akan lebih kacau.
Akhirnya semua jarak dekat mati, bahkan beberapa MT pun maju membeli waktu 1-2 detik untuk tim. Lalu beberapa healer yang tersisa - setelah MT habis, mereka jelas kehilangan fungsi. Pemain biasa langsung mati seketika, tidak perlu disembuhkan.
Saat ini HP BOSS akhirnya hampir habis.
“Posisi tersebar, serang maksimal! Hui Yi, ada haus darah?” Lu Li menghunus senjata, dia juga harus ikut bertarung.
“Belum, masih sekitar satu menit lebih.” Luo Ying Hui Yi menggelengkan kepala, artinya pertempuran ini tidak akan mendapat buff haus darah lagi - pertarungan mustahil bertahan sampai satu menit.
“Kemenangan atau kekalahan ditentukan di sini, semangat semua!” Lu Li berlari mendekat, mengitari belakang BOSS dan memberikan serangan sekuat tenaga.
Sebagai komandan, dia harus mengendalikan situasi secara keseluruhan. Mustahil baginya terlibat langsung dalam serangan sampai saat ini, baru pertama kali menunjukkan kekuatan peralatan hebat yang dimilikinya.
Dialah satu-satunya pemain yang mampu memberikan damage mencapai 200 point.
Sayangnya dia pun tak mampu menahan amuk Kesatria Tak Berkepala. Baru berhasil melakukan Tusuk Balik bintang penuh, Lu Li langsung dibunuh seketika oleh BOSS. Setelah mati, pandangan berubah hitam dan putih, tak bisa bicara, hanya bisa mengirim pesan teks di saluran tertentu.
Sebenarnya tak perlu komentar lagi dari Lu Li, toh bar HP BOSS sudah hampir kosong.
Masih ada belasan karakter jarak jauh yang selamat berlarian di arena sambil menyerang...
Tak lama berbaring di tanah, Lu Li segera menyaksikan pengumuman first kill di saluran dunia.
Sistem: Selamat kepada Serikat Pedang Penghakiman di bawah pimpinan Lu Li yang berhasil membunuh BOSS festival Ksatria Tak Berkepala, hadiah berupa tali kekang Ksatria Tak Berkepala dan Buku Skill《Keterampilan Berkuda Level Awal》.
Saluran tim, saluran serikat, dan saluran dunia Pedang Penghakiman langsung dipenuhi sorak gembira anggota serikat.
