“Ibu bilang night elf punya rambut hijau, tapi rambutmu hitam.” Xiao Beiqi penasaran meraba rambut hitam Lu Li, “Ibu juga pernah bilang...”
Suaranya tiba-tiba menjadi suram, mungkin dia sedang merindukan ibunya lagi.
“Paman ini sangat hebat, ada keinginan apa pun pasti bisa paman penuhi.” Berkat pengalaman mengasuh adik perempuan sejak kecil, Lu Li masih pun sedikit trik menghibur anak.
“Aku ingin Ayah dan Ibu.” Beiqi memandang Lu Li dengan harapan.
Ekspresi Lu Li langsung berubah suram, untung Sistem tidak memberi notifikasi tugas, kalau tidak mungkin dia sudah mencekik diri sendiri.
“Orang tua Kamu pergi ke wilayah yang sangat jauh, tidak bisa kembali dalam waktu dekat. Kamu harus kuat, ketika sudah besar nanti mereka akan kembali.” Lu Li teringat adik perempuannya yang juga kehilangan orang tua, hatinya sedikit melunak.
“Aku akan cepat menjadi besar.” Mata Becky berbinar, ia mengangguk dengan penuh keseriusan.
“Sekarang, adakah sesuatu yang Kamu inginkan, atau tempat yang ingin Kamu kunjungi?” Lu Li bertanya dengan hati-hati.
Seorang anak 5-6 tahun, apa lagi yang bisa diinginkan? Setelah berpikir sejenak, ia memiringkan kepala dan berkata: "Ibu bilang akan membelikan kue buah saat ulang tahunku, tapi dia dan Ayah pergi."
“Kue buah ya? Paman akan mengajakmu makan.” Hati Lu Li berbunga-bunga.
Tugas seperti ini sama sekali tidak ada tingkat kesulitannya. Seorang gadis kecil, berapa banyak yang bisa dia makan? Apalagi uang segitu bukan masalah baginya.
Wilayah ini hanya ada gereja atau panti asuhan, tentu tidak mungkin ada yang membuka toko kue. Lu Li membuka peta, toko kue terdekat pun harus ditempuh dengan perjalanan jauh.
Menuntun atau menggendongnya sama-sama memakan waktu terlalu banyak.
Langsung saja, di alun-alun dia memanggil Kuda Perang Ksatria Tak Berkepala.
Mount ini tidak bisa ditunggangi berdua, tapi itu batasan untuk pemain. NPC tidak termasuk, apalagi Becky kecil masih anak-anak.
Menempatkan Becky di depan pelana kuda, Lu Li membawanya mencari toko kue.
Untung arus orang di sini sedikit, kalau tidak pasti dikerumuni penonton.
Hingga kini, di seluruh "Fajar", pemain yang bisa menggunakan kuda sebagai kendaraan tidak sampai sepuluh orang. Separuhnya berasal dari faksi Horde. Xiao Mo dan Blood Dagger yang juga mendapatkan Kuda Perang Ksatria Tak Berkepala, hanya terlambat beberapa puluh menit dari Lu Li.
Dasar yang kokoh dari serikat besar benar-benar tak boleh diremehkan.
Meski begitu, cukup banyak pemain yang melihat Lu Li, lagipula ini adalah kota utama pertama Alliance.
Hanya saja semua orang tidak begitu yakin Lu Li sebenarnya adalah makhluk apa, membawa anak kecil dan menunggang kuda, ini mungkin NPC yang mirip pemain.
Sepanjang Jalan Komersial, Lu Li mencari beberapa saat akhirnya melihat toko kue.
Lebih tepatnya "mencium" toko kue itu, dari kejauhan aroma manis menyebar di udara, air liur tak tertahankan mengalir. Lu Li segera memutuskan membelikan adik perempuannya.
Membiarkan Becky memilih rasa dan ornamen favoritnya, Lu Li dengan sigap membayar uangnya.
Yatim piatu malang itu menelan rakus makanan murah seharga beberapa koin perak ini, entah terpikir apa, tangisnya pecah tersedu-sedu.
Dalam hati Lu Li agak tersayat.
"Masih ada yang ingin dilakukan, Anakku?" Setelah dia selesai makan, Lu Li berjongkok di hadapannya dan bertanya lembut.
“Ayahku dulu adalah seorang pelaut sebelum terluka. Dia bercerita banyak tentang kisah pelayaran di Kota Duri Bergerigi dan Teluk Harta Karun. Aku selalu bermimpi bisa berlayar bersama Ayah. Maukah Bapak membawaku ke dermaga Kota Duri Bergerigi? Aku janji tidak akan jatuh ke air atau membuat masalah——Aku hanya ingin melihat kapal layar besar, mencium aroma Ayah!”
Gadis kecil itu menatap Lu Li dengan wajah penuh harapan, mungkin masih menyimpan keinginan untuk melihat ayahnya di dermaga.
"Baik, aku akan membawamu ke Kota Duri Bergerigi." Lu Li tidak menolak, meski kota itu baginya seperti zona terlarang. Dari pelatih teknik Kota Duri Bergerigi, dia mendapatkan Bodoh Bom Avi.
Begitu perintah diberikan, ribuan pemain Pedang Penghakiman langsung membanjiri Kota Duri Bergerigi.
Kota kecil netral tepi pantai ini hampir tidak pernah mengalami situasi seperti ini, para penjaga Goblin berlevel 60 yang pengecut seperti tikus itu bersikap seolah-olah menghadapi musuh besar, khawatir kota perdagangan ini akan diserang.
Sedangkan para pemain Horde, sudah kabur melalui teleportasi secepat mungkin.
Salah satu serikat top Alliance, Pedang Penghakiman akan menyerang Kota Duri Bergerigi, kabar ini langsung menyebar ke mana-mana, bahkan Xiao Mo dari Ibu Kota Kejayaan juga memberikan perhatian khusus.
Dia bahkan mengira Lu Li telah menemukan cara untuk menduduki kota NPC.
Sebenarnya Lu Li hanya takut mati, dia tidak berencana membantai Kota Duri Bergerigi, tapi setidaknya harus mempertahankan daya gentar terhadap para NPC ini.
Goblin adalah ras yang suka menindas yang lemah dan takut pada yang kuat.
Saat keluar dari lingkaran teleportasi, tidak ada NPC yang menghina seperti terakhir kali, semua penjaga itu sibuk memelihara ketertiban.
"Lihatlah, ini Kota Duri Bergerigi. Itu kapal besar yang baru kembali dari laut." Lu Li menunjuk ke kejauhan. Beruntung mereka, sebuah kapal besar sedang mendekat ke dermaga.
Xiao Beiqi bahkan menahan napasnya. Matanya menatap tak berkedip ke arah kapal besar itu, wajahnya penuh kekaguman dan keheranan.
"Kamu! Berani-beraninya kembali!" Akkal yang sedang mengintip-intip di toko teknik melompat keluar, bersemangat menarik kerah baju Lu Li.
"Apa maksudmu? Lepaskan bos kami!"
"Kurcaci ini ingin mati? Panggil saudara-saudara kita untuk menggempur wilayah ini!"
"NPC goblin menyerang pemain!" (Kenapa selalu terasa seperti petugas kota yang main hakim sendiri~o(╯□╰)o)
Baru saja menarik Lu Li, ratusan pemain langsung mengepung mereka. Semakin banyak yang datang setelah mendapat perintah dari Ketua Genhao San untuk melindungi sang bos.
Tugas ini terlalu sucin, melindungi bos adalah kewajiban mutlak.
Entah ancamannya dari pemain Alliance, pemain Horde, atau NPC sistem, popularitas Lu Li di dalam guild benar-benar luar biasa tinggi.
Akale secara tidak sadar merangkul kepala dan berjongkok, anggota malang ini benar-benar ketakutan. Sebenarnya meskipun dia berdiri diam menerima serangan, belum tentu akan terbunuh.
Sentinel goblin ragu sejenak, tetap tidak bergerak segera.
Jika ada pemain tunggal yang melanggar hukum di Kota Duri Bergerigi, para penegak hukum level 60 Template Elite ini sama sekali tidak memberi kesempatan menjelaskan. Tapi begitu jumlah pemain mencapai kuantitas tertentu, prinsip bisa dinegosiasikan. Jika jumlahnya lebih banyak lagi seperti sekarang ribuan orang memadati kota kecil ini dengan wajah galak, mereka tidak berani bertindak gegabah.
Siapa yang tahu apakah yang pertama terbunuh akan menjadi diri mereka sendiri.
Selain koin emas, tidak ada barang yang lebih penting daripada kehidupan.
“Tuan Akal yang terhormat, aku tidak mengerti maksudmu.” Lu Li menggandeng seorang gadis kecil manusia, memberikan penghormatan dengan ramah kepada pelatih teknik Goblin.
“Ketika... ketika itu kamu mengambil... resep Bodoh Bom Avi dariku, pencuri bertelinga panjang yang kotor ini!”
Amarah, ketakutan, dan keengganan, Akal menjaga di "kota" ini, setiap hari mengamati pejalan kaki, berharap bisa melihat anggota ini lagi. Itulah mengapa dia begitu bersemangat saat melihat Lu Li hari ini.
“Maksudmu resep bom itu?” Lu Li mengedipkan mata dengan polos: “Kamu yang menjualnya padaku, tiga koin emas.”
