Moonlight tidak mengecewakan Lu Li. Secara alami prajurit menekan pencuri, pencuri itu sibuk menggotong bendera sehingga beberapa skill sama sekali tidak bisa digunakan, hanya bertahan beberapa detik sebelum akhirnya tewas.
Moonlight menghancurkan bendera, tetap dengan tubuh berlumuran darah tersisa menerjang pasukan pengejar di belakang.
Begitulah sikap jantan seorang prajurit gila!
Mereka memiliki skill pasif dimana semakin sedikit HP semakin tinggi serangannya. Tapi dalam kondisi seperti ini juga cepat mati. Moonlight bahkan belum menyelesaikan satu putaran Whirlwind pun sudah tewas.
"Sudahlah, ini benar-benar membuang-buang waktu." Windwhisper menggelengkan kepala.
"Kalah dari anggota-anggota ini sungguh tidak rela." Tatapan tajamnya menghela nafas, tapi tetap menghentikan langkah.
Dari ketiga orang ini, komando sesungguhnya ada di tangan Pastor wanita yang pernah berdiri di puncak kejayaan bersama Xiao Mo. Keahlian sebenarnya sang Pastor adalah memimpin, namun karena Xiao Mo sendiri adalah dirigen terbaik, kilauannya sepenuhnya tertutupi.
Banyak yang mengira dia disingkirkan oleh Xishan Bai.
Hanya mereka yang tahu kebenaran yang paham, Pastor wanita inilah yang pergi atas kemauan sendiri. Xiao Mo bukanlah tipe orang yang tidak tahu berterima kasih.
"Akan ada kesempatan bertanding lagi. Ngomong-ngomong, menurutku kau masih kalah dari Moonlight..." Ucap Windwhisper dengan tenang sambil menghibur, lalu beralih topik pembicaraan di tengah medan pertempuran.
"Hmph!" Tatapan tajamnya jelas-jelas tidak terima.
"Kau tidak segila dia. Dia adalah pejuang alamiah, prajurit gila yang tak pernah menganggap nyawanya berharga." Windwhisper menatap wilayah tempat mayat Moonlight menghilang, memancarkan kekaguman tulus terhadap prajurit yang diduga akun palsu Xuegui ini.
Tidak menganggap nyawanya sebagai sesuatu yang penting, ini memang gaya khas Moonlight.
Gaya mengorbankan nyawa seperti ini sering dikritik, terutama oleh pasukan Moonlight sebelumnya - jika memenangkan pertandingan dianggap berkat kerja sama tim, tapi jika kalah banyak yang menyalahkan gaya PK Moonlight yang terlalu radikal.
Sistem segera memberikan petunjuk khusus bahwa Lu Li dan kawan-kawan memenangkan pertandingan.
Setelah itu, mereka benar-benar jarang menemui lawan yang layak. Di medan pertempuran, Lu Li dan timnya benar-benar dalam irama menyelesaikan.
Di Daftar Pahlawan terbaru, poin Pedang Penghakiman terus meningkat. Mereka segera masuk jajaran serikat besar, dengan peringkat berkisar di sekitar 50.
Jangan mengira peringkat mereka ketinggalan zaman. Pedang Penghakiman tetaplah serikat baru. Dari jumlah personel dan tim elit guild, mereka bahkan belum bisa menyaingi serikat menengah yang menonjol.
Level Lu Li naik dengan kecepatan luar biasa hingga mencapai level 34.
Namun, karena aktivitas Halloween yang memang sangat mengesankan ditambah pembukaan medan pertempuran baru, level pemain mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Di belakangnya berjejer level 33 dan 32, 10.000 pemain teratas di Peringkat Level sudah didominasi pemain level 32 ke atas. Bahkan di tim elit serikat besar tidak ada pemain di bawah level 30, mayoritas pemain biasa pun sudah mencapai level 30.
Alur waktu perlahan memasuki Piala Magis.
Piala Magis memiliki sejarah panjang. Tidak seperti Piala Huaying yang didukung konsorsium super di belakang layar, turnamen ini pernah terhenti karena perang. Setelah lima puluh tahun berlalu, seorang remaja yang pernah berpartisipasi terus berjuang untuk menghidupkan kembali turnamen ini. Puluhan tahun kemudian, kakek berusia enam puluh akhirnya menyambut hari yang dinantikan.
Jika dihitung, kelahiran baru Piala Magis baru berusia belasan tahun.
Karena kekurangan dana, kompetisi ini tidak selalu berhasil diselenggarakan setiap tahun, namun sekelompok penggemar game tidak pernah menyerah padanya.
Edisi kali ini hanya sedikit serikat game yang berpartisipasi dalam kompetisi.
Tim utama Ibu Kota Kejayaan telah mengeluarkan pengumuman: karena bentrok dengan jadwal pelatihan intensif, dengan penyesalan mereka hanya bisa mengirim beberapa pasukan elit untuk bertanding, sementara semua pemain bintang absen.
Paviliun Hujan Ringan juga membatalkan partisipasi, mereka bahkan tidak mengirimkan satupun pasukan elit.
Dewan juri kompetisi ini memiliki prasangka gender tertentu terhadap pemain wanita, sejak hari pertama berdirinya Paviliun Hujan Ringan, mereka langsung memblokir Piala Magis.
Pedang Penghakiman tidak perlu melalui kualifikasi dari awal seperti serikat lain. Sebagai juara Piala Huaying, mereka langsung masuk 16 besar dan tidak terlibat dalam pertandingan-pertandingan di hari-hari awal.
Setiap hari setelah memimpin pasukan serikat membunuh Ksatria Tak Berkepala sekali, sisa waktu sepenuhnya bisa bebas diatur.
Pada senja hari, Lu Li selalu mengunjungi tavern penginapan di Southshore Town, sayangnya misi Manor Ravenholdt belum memperbarui. Pelayan wanita Nimah tetap bersikap dingin dan menjaga jarak, meski orang yang mengikutinya merasa tindakan ini mengerikan, tetap tidak bisa menemukan rahasia Assassin Alliance.
Sementara itu, Elf Air akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan Assassin Alliance.
Mata-mata yang dia tempatkan di kubu Horde memberikan target - seorang pemburu bernama "Dian She Xingchen" yang telah melakukan eksperimen berulang kali dengan pelatih pencuri Omorot. Meski tidak mendengar isi percakapan spesifik, profesinya sendiri sudah menunjukkan jejak.
Seorang pemburu yang terus-terusan mendatangi pelatih profesi pencuri, ini sendiri sudah tidak masuk akal.
Sekalipun ada misi terkait, tidak perlu melakukan uji coba berkali-kali.
Lambang Ravenholdt termasuk benda-benda magis yang pasti di-drop, selama pemain yang membawanya tumbang, pasti akan menghasilkan.
Elf Air memutuskan untuk menyingkirkannya. Untuk berjaga-jaga, dia mengajak Lu Li melakukan perbuatan buruk bersama.
Meski tak ada permusuhan pribadi, membunuh hanya untuk sebuah peralatan memang bukan tindakan terpuji. Tapi inilah game - mekanika Cara Bermain yang terbentuk selama dua abad selalu seperti ini.
Memiliki harta berharga adalah dosa!
Jika Lu Li berpura-pura berkata "Kita tak punya urusan dengan mereka, merampas barang itu tidak baik", pasti kepalanya bermasalah.
Tarren Mill terletak di tengah Bukit Hillsbrad, berbatasan dengan Pegunungan Alterac di utara. Sebagai markas Horde di wilayah ini, sering terjadi Konflik dengan Southshore Town - markas Alliance di selatan.
Bisa dikatakan selain Lembah Abu-abu, ini adalah area kedua dengan pertempuran pemain paling intens.
Level pemain saat ini masih rendah, lalu lintas di Lembah Duri sepi. Medan pertempuran liar utama ini masih dalam kondisi senyap.
Lu Li dan Elf Air tidak membawa pasukan. Hanya mereka berdua yang menyusup dengan mencurigakan ke pinggiran Tarren Mill, menunggu si "Penembak Bintang" ini pergi untuk leveling.
Pemburu yang membawa hewan peliharaan biasanya berlatih solo.
"Keluar, kita ikuti, jangan serang dari dekat." Elf Air menerima informasi dan memberi isyarat ke Lu Li.
Lu Li segera melihat pemburu troll ini. Peralatannya terlihat cukup bagus, dengan babi hutan peliharaan berbercak ungu yang langsung dikenali Lu Li sebagai monster langka dengan probabilitas refresh sangat rendah di Tanah Tandus.
"Dia anggota Ibu Kota Kejayaan." Elf Air melihat lambang serikat di tubuhnya.
Memang merepotkan jika berurusan dengan anggota serikat ternama, tapi Lu Li dan Elf Air adalah tipe yang tak kenal takut - atau lebih tepatnya tak tahu malu demi mencapai tujuan. Tentu takkan memberinya kelonggaran hanya karena punya backing.
"Aku yang serang dulu. Jika gagal, baru kamu turun tangan." Lu Li menyelinap di belakang pemburu dengan teknik menyamaran sempurna yang tak terdeteksi.
Hewan peliharaan babi hutan sendiri bukanlah hewan yang waspada, jika lawan membawa peliharaan seperti macan tutul atau serigala yang memiliki kewaspadaan tinggi, dia pasti tidak berani mendekat sedemikian rupa.
"Kenapa kamu yang duluan, apa kamu meremehkan wanita?" Elf Air membentak marah.
