"Mau beli barang lain? Lihat... lihat pakan Kodo ini, sepuluh lebih jenis rumput pilihan, cuma satu koin emas per sak. Bagaimana kalau beli seratus sak?" Sorot mata serakah si Minotaur tua menatap lekat sisa seratus lebih koin emas itu.
Si Minotaur muda sialan ini benar-benar kaya.
Kenapa tidak dititipkan ke orang tua sepertiku? Bagaimana jika mati di tangan ras lain, bukankah malah menguntungkan orang lain?
“Bagaimana kalau menjual seekor Kodo lagi padaku?” Lu Li mengeluarkan 300 koin emas, sebenarnya ini memang gagasan yang sudah direncanakannya.
Di "Fajar" ada tipe orang bernama kolektor mount, tingkat obsesinya bervariasi. Mereka tidak puas hanya dengan satu alat transportasi, tapi mengoleksi berbagai jenis mount. Bahkan perbedaan ornamen kecil pun tidak mereka lewatkan.
Sebenarnya, sebagian besar memiliki kecenderungan ini. Hanya saja ada yang masih rasional, sementara yang lain bertindak tanpa pertimbangan.
Elf Air adalah kolektor mount paling terkenal di "Fajar". Konon di kehidupan sebelumnya Lu Li melintas ke dunia ini, Si Kaya ini sudah mengumpulkan lebih dari 200 ekor mount berbagai jenis, termasuk banyak spesies langka yang harganya mencapai ribuan koin emas.
Jika Lu Li mengirimkan seekor Kodo padanya...
Bertemu secara fisik, lalu jatuh cinta... Ah sudahlah! Lu Li mana mungkin memikirkan hal begituan. Di kepala orang ini hanya ada bayangan koin emas beterbangan - membeli dengan 150 koin lalu menjualnya ke Si Kaya seharga 1.500 koin, itu wajar kan?
“Tidak bisa, ini tidak sesuai aturan.” Minotaur tua itu gelisah, kenyataannya ia pun tak bisa menjelaskan mengapa hal ini melanggar aturan.
“Begini saja, anggap saja dijual untuk hewan peliharaan Druidku.” Lu Li mengangkat Xiao Ba Jiang dari bahunya dan mengayun-ayunkannya di depan Minotaur tua, “Dengan begitu aturan terpenuhi kan? Lagipula tak ada yang tahu, bilang saja salah satu hewan peliharaannya mati.”
“Aku ingin mati…” Xiao Ba Jiang malu dan marah sampai ingin pingsan saat itu juga.
“Sialan Lu Li! Nanti kubuat perhitungan denganmu. Jika tak kukuliti habis, namaku akan mengikuti nama keluarga Can Meng!”
Minotaur tua itu merenung sejenak, akhirnya mengeluarkan plakat lagi. Dengan sengaja Lu Li memilih Kodo berwarna putih murni yang hampir tak ada noda sedikitpun.
Yang sakit begini juga mau, benar-benar orang bodoh. Pemain senior Minotaur ini diam-diam menertawakan dalam hati. Dia sudah bisa membayangkan Lu Li mengendarai Druid putih berlarian di hutan belantara, menyala terang seperti kunang-kunang dalam kegelapan, sampai akhirnya ditembak mati oleh Centaur. Sayang dua ekor Kodo ini, andai dibunuh dan dimakan pasti bisa untuk beberapa kali makan.
Serahkan uang, terima barang. Lu Li mengambil dua plakat mount keluar dari kandang hewan.
Dia menekan dorongan untuk kabur, berjalan santai menuju pintu keluar markas. Entah karena faktor psikologis atau tidak, tatapan para Minotaur di sekelilingnya membuatnya merasa bersalah.
Dia tahu waktunya tidak banyak. Begitu pemain senior Minotaur itu memeriksa lemari, pasti akan ditemukan telur naga yang hilang.
Mungkin sekarang pemain senior itu sudah menyadarinya, kalau saja dia menyimpan koin emas ke dalam lemari.
"Hei, bocah, kemarilah." Saat hampir keluar dari markas, Lu Li kembali bertemu Penjaga A dan B. Ekspresinya bingung antara ingin tertawa dan menangis, namun saat menoleh dia langsung menunjukkan senyum lugu yang sombong.
"Ada perlu apa?"
"Baju zirah lusuhmu ini kenapa belum diganti?" Penjaga A menunjukkan wajah jijik.
"Aku... tidak punya uang." Wajah banteng kecil itu dipenuhi rasa malu.
Hatinya tiba-tiba lega. Untungnya mereka tidak menemukan apa-apa. Dua makhluk Template Elite level 40+ ini benar-benar sulit untuk dihabisi cepat-cepat.
Xiao Ba Jiang yang digendong di punggung Lu Li terus muntah-muntah. Tak pernah disangka Kapten mereka ternyata seorang aktor terbaik - selama ini tertipu oleh sikap tegasnya yang biasa.
"Haha, jual hewan peliharaanmu pada kami. Aku akan memberimu breastplate kulit singa." Penjaga A mencoba memancing dengan iming-iming.
“Membawa dia pasti menyulitkanmu dalam bertempur. Bagaimana kalau kami tambahkan beberapa koin emas? Di perjalanan jauh, mustahil bertahan tanpa makan enak.” Pasukan B mencoba merayu dengan sentuhan emosional.
“Hah…” Lu Li tak menyangka mereka mengincar Druid bodoh ini yang sedang ia gendong.
Mana mungkin menyerahkan Xiao Ba Jiang? Bagaimanapun juga dia anggota tim. Selama ini sudah dianggap seperti adik sendiri. Boleh saja ia mengganggunya sesekali, tapi orang lain jangan harap!
“Tidak mau ya?” Sentinel A mengancam: “Kau tahu betapa berbahayanya luar sana. Apa kau yakin bisa melindunginya?”
“Dia night elf! Jika kerabatnya tahu dia jadi tahanan perang, Sentinel pasti akan mengerahkan pasukan besar. Elf angkuh itu tak peduli kau pejuang Suku Batu Tanduk atau bukan!”
“Aku belum pernah dengar ada yang bisa menjinakkan Druid jadi hewan peliharaan. Lebih baik serahkan saja pada kami.”
Kedua sentinel ini mungkin melihat Lu Li masih hijau dan mudah diintimidasi, ingin menjadikan Xiao Ba Jiang sebagai milik mereka. Mereka bisa diam-diam menjualnya kepada goblin, makhluk yang hanya melihat koin emas dan tak segan melakukan transaksi budak.
"Kalian..." Lu Li mencabut tombak perang di pinggangnya, mengaum: "Kalian berani mengincar anugerah Ibu Pertiwi untukku? Aku tantang kalian duel!"
Ekspresi kedua sentinel itu berubah drastis.
Ras minotaur secara umum termasuk ras yang ramah, bahkan fraksi Totem Teror yang radikal sampai gila pun melarang pertikaian internal.
Secara tradisi, buruan dianggap sebagai anugerah Ibu Pertiwi yang menjadi hak kepemilikan individu, tak boleh direbut dengan alasan apapun. Pelanggaran akan diserahkan kepada para elder untuk diadili.
Selain itu, duel dengan anak sapi di bawah umur dilarang keras dalam masyarakat minotaur.
Lu Li juga merasa deg-degan, kalau benar mereka menyerang, bukankah strateginya akan terbongkar.
Dia adalah seorang pencuri, begitu bertindak harus menggunakan skill, saat itu semua akan terungkap. Ras Minotaur sama sekali tidak memiliki profesi pencuri.
Sentinel A dan B gemetar marah, tapi mereka benar-benar tidak berani menyerang. Ini adalah gerbang utama markas, sedikit saja ada gerakan akan langsung ada yang datang.
Shamans bukan tipe yang mudah diajak bekerja sama. Minotaur tua seperti dia memiliki keteguhan mempertahankan tradisi. Untuk menghindari kebocoran skandal, hasil akhirnya diperkirakan mereka dan anak Minotaur ini akan sama-sama terbunuh.
Melihat tidak ada tanda-tanda serangan, Lu Li mundur perlahan dengan hati-hati, menjauh dari markas.
Cari saja wilayah aman, mereka bisa membaca mantra teleportasi.
Tiba-tiba markas menjadi berisik kacau. Tanpa bicara, Lu Li langsung berbalik dan kabur.
Di detik berikutnya, tombak raksasa telah menembus tanah tempatnya berdiri tadi. Sistem memberi peringatan: Masuk status pertempuran.
Di belakang sudah terdengar derap kaki yang bergemuruh, itu adalah suara langkah besar Kodo dewasa yang menginjak-injak tanah, disertai bunyi terompet kuno yang melankolis, menandakan prajurit suku mulai berangkat perang.
"Bersembunyi lalu cari kesempatan kembali ke kota, dengarkan." Lu Li mengeluarkan pisau belati, memotong tali di tubuh Xiao Ba Jiang.
"Aku tidak mau pergi." Xiao Ba Jiang tampak menyadari keseriusan masalah, derap kaki bergemuruh sudah di dekat telinga, mereka sama sekali tidak punya waktu tiga puluh detik untuk membaca mantra teleportasi.
"Jangan nakal, aku akan mengalihkan perhatian mereka." Lu Li menepuk kepala Xiao Ba Jiang, menyembunyikannya ke dalam semak-semak di samping.
Dia tidak kabur, malah berlari ke arah datangnya pasukan kuda.
Pasukan Kodo nyaris menabraknya, kemunculannya membuat gelombang kecil pasukan kuda beranggota belasan orang menemukan target, penunggang Minotaur mengendalikan mount mereka dengan kecepatan penuh untuk menginjak-injaknya.
“Lu Li segera berubah menjadi macan tutul kecil keemasan, berlari panik di depan pasukan kavaleri. Di sekelilingnya terus terdengar suara tombak menusuk tanah - blarr blarr!”
“Itu adalah suara tombak raksasa yang ditancapkan ke tanah. Kekuatan fisik Minotaur sangat luar biasa, tombak raksasa hampir menjadi senjata pendamping wajib bagi kavaleri mereka.”
“Untungnya, tubuhnya setelah berubah sangat kecil, sehingga akurasi lemparan tombak yang dilakukan sambil bergerak terbilang agak biasa.”
“Bab 489: Kebodohan Sang Minotaur”
“Serahkan telur naga!”
“Karush akan mengikatmu di pilar, lalu menguliti kulitmu untuk dijadikan kasur...”
“Kau anak sapi terkutuk! Berhenti!”
“Lu Li menghela napas. Kebodohan para Minotaur ini, sampai detik ini masih mengira dirinya adalah banteng biasa.”
“Operasi kali ini hampir sempurna. Andai saja Minotaur tua di kandang tidak menemukan lemari yang terbuka, atau jika dua sentinel menyebalkan itu tidak mengulur-ulur waktu...”
Aneh rasanya, di tengah pengejaran yang begitu mendesak, dia masih bisa melamun.
Semakin banyak tombak raksasa dilemparkan ke arahnya, pasukan kuda berkepala banteng segera menemukan cara melawan Lu Li. Mereka tidak hanya membidik Lu Li, beberapa mulai melemparkan senjata ke jalur pergerakannya di depan.
Lu Li terpaksa waspada agar tidak menabrak tombak-tombak itu, kecepatannya pun tanpa sadar berkurang.
Debu dan rerumputan yang terlempar oleh kaki raksasa Kodo hampir menutupi siluetnya. Di ambang hidup dan mati - ah, tepatnya lebih buruk dari kematian, dia akan terinjak menjadi bubur daging.
Kenyataannya hal seperti ini takkan terjadi.
Lari Lu Li bukan tanpa tujuan. Putarannya yang melingkar bertujuan memancing pasukan pengejar sementara Xiao Ba Jiang membaca mantra teleportasi ke kota. Sudah cukup jauh, saatnya meninggalkan jalan raya dan kembali ke hutan belantara.
Hutan rimba, bukanlah wilayah kekuasaan pasukan berkuda.
Perubahan jalur mendadak Lu Li membuat para Minotaur yang mulai melihat harapan menjadi murka. Mereka meninggalkan mount, melangkah dengan langkah besar terus mengejar si Minotaur pengecut ini.
Kalau tertangkap, jangan biarkan dia mati mudah! Cabut tanduknya, isi dengan air garam, kupas kulitnya, olesi madu...
Para petualang Totem Amarah yang radikal sudah sepenuhnya menganggap Lu Li sebagai musuh, berkhayal berbagai cara untuk meraihnya.
Setelah turun dari mount, akurasi lemparan tombak mereka meningkat signifikan. Sebuah tombak nyaris menyentuh kulitnya, hampir menancapkannya ke tanah. Mata tombak tajam itu memberikan kerusakan lebih dari empat ratus.
Sial, kerusakannya sangat tinggi.
Para Minotaur ini perkiraan level mereka tidak di bawah 40, bahkan mungkin ada yang level 50.
Sisa semangat bertarung Lu Li akhirnya memudar. Dia memang meremehkan kesenjangan antara dirinya dengan pasukan pengejar. Ketika level menunjukkan perbedaan yang signifikan, bahkan monster biasa pun bisa membunuh pemain dalam sekejap.
Pasukan kuda yang kehilangan mount, apakah bisa mengejar Druid dengan bonus kecepatan?
Sebagian besar prajurit dan Shamans tertinggal di belakang. Hanya beberapa Druid Minotaur yang berubah menjadi bentuk macan tutul masih bisa mengikuti siluet Lu Li dengan susah payah.
Transformasi macan tutul Lu Li bukanlah perubahan bentuk yang biasa.
Putra Hutan: Instan. Kamu berubah menjadi bentuk macan tutul dengan kecepatan gerak meningkat 50%, mendapatkan efek memanjat 45 derajat, dan dapat menggunakan semua skill khusus bentuk macan tutul. Memberikan kekebalan terhadap efek transformasi dan mengurangi kerusakan jatuh. Transformasi ini bisa membatalkan efek pembatasan gerak pada penyihir. Level terkini 1/5.
20% lebih cepat dari macan tutul biasa, plus dilengkapi efek memanjat.
Efek memanjat setara dengan adaptasi lingkungan, bahkan di medan pegunungan tidak rata, selama kemiringannya tidak melebihi 45 derajat akan terasa seperti berjalan di tanah datar.
Sekawanan macan saling kejar-mengejar di hutan pegunungan, mengejutkan burung-burung hingga beterbangan tak terhitung jumlahnya.
Seiring berjalannya waktu, Druid Minotaur perlahan kehilangan jejak Lu Li. Seekor burung gagak darah terbang dari semak-semak, menandakan Lu Li telah sepenuhnya melepaskan diri dari jebakan.
Tak lama kemudian, beberapa Druid Minotaur datang mengikuti jejak.
Di tempat Lu Li terbang tinggi, mereka mengendus-endus sekitar, akhirnya hanya bisa mengaum dengan enggan.
"Kita kehilangan Naga Peri, demi leluhur, aku pasti akan membuat para Pengembara dan Klan Tanduk Batu membayar harga!" Di tenda Shamans tua, Kapten Minotaur yang bertugas mengejar memancarkan malu di wajahnya.
Dengan hati-hati ia merangkak di tanah, tidak berani menatap wajah penuh kehangatan itu.
"Lho, tidak. Dia bukan Minotaur." Tangan Shaman Tua memegang cermin, pemandangan terpantul di permukaannya—mulai dari saat Lu Li memasuki markas, hingga pengejaran terakhir saat dia berubah menjadi burung gagak terbang pergi.
Bisa membuka gembok, berubah menjadi macan tutul, berubah jadi gagak, bahkan melepaskan 'buruan kecil' itu di akhir...
Semua ini membongkar pengetahuan terbatas Shaman Tua. Meski memeras otak, dia tak bisa membayangkan Siapa yang punya kemampuan seperti ini, kecuali...
"Petualang sialan!" Shaman Tua berdiri tiba-tiba dengan amarah yang meledak.
"Mohon petunjuk Yang Mulia." Kapten Minotaur menundukkan kepala.
Beberapa saat kemudian, pasukan kuda dari Markas Totem Mengerikan kembali bergerak. Seluruh wilayah sekitar radius puluhan kilometer—hampir mencakup seluruh area peta—dibersihkan. Banyak pemain yang sedang beraktivitas di sana menjadi korban jejak kaki perang.
Mereka sama sekali tak mengerti mengapa NPC-NPC ini tiba-tiba menjadi gila.
"Aksi balas dendam seperti ini tidak mempengaruhi Lu Li. Dia sudah muncul di kota utama night elf—Darnassus. Di sini, bukan hanya markas kecil Totem Mengerikan, bahkan jika Magatha sendiri yang turun tangan, tidak akan bisa menyentuh sehelai rambutnya."
Xiao Ba Jiang berjongkok di depan rumahnya, memandang penuh harap ke ujung jalan besar. Begitu melihat Lu Li muncul, dia langsung berlari mendekat.
Untung masih berbentuk manusia, kalau tidak mungkin akan mengibas-ngibaskan ekor.
"Aku tidak berniat merebut milikmu, ngapain buru-buru begitu." Lu Li mengulurkan satu tangan tepat menekan dahi gadis kecil bertubuh mungil itu, langsung mengontrolnya dalam jarak satu lengan.
"Mustahil! Kamu bukan orang baik, paling jago menipu. Bahkan minotaur saja berhasil kau tipu." Tiba-tiba Xiao Ba Jiang merasa tidak yakin.
“Benar-benar si kecil yang suka memutar mata putih.” Lu Li menggeleng, akhirnya mengeluarkan wadah berisi telur Naga Peri dan melakukan transaksi dengan hati-hati. Hingga kini benda ini masih berupa telur biasa, untuk menetas dan dijinakkan sampai bisa ditunggangi, mungkin sampai kapan-kapan baru terwujud.
Dia tak punya waktu mengurus ini. Lagipula Naga Peri adalah mount imut bertema menggemaskan yang tidak sesuai dengan gayanya.
“Hehe, terima kasih ya Lu Li.” Xiao Ba Jiang memeluk wadah itu, menciumi telur naga di balik kaca sambil berkhayal terbang di langit menunggangi naganya.
“Kamu sudah tahu siapa yang bisa menetaskan telur ini?” Lu Li penasaran sejauh apa sang ahli misi ini telah mempersiapkan tugasnya.
Meski dia terlahir kembali, jika diberi telur naga, dia benar-benar tak tahu harus mencari siapa untuk menetaskannya. Cari Naga? Itu sama saja mencari mati. Menjinakkan anggota klannya sebagai mount? Murni perilaku ulahnya sendiri.
Mount Naga yang disebut-sebut hanyalah bayangan samar, semata data. Dalam pandangan Naga, tak ada konsep anggota klan.
Telur naga berbeda. Dari cangkang hingga menetas, itu adalah proses penciptaan kehidupan.
Di permukaan, Lu Li meremeh-temehkan mount Naga Peri milik Xiao Ba Jiang, tapi tak ada yang lebih paham darinya tentang betapa berharganya mount ini.
Karena kelangkaannya yang sangat-sangat ekstrem.
Naga Peri adalah satu-satunya makhluk selain Naga Hijau yang bisa bebas menjelajah antara mimpi dan realitas. Mereka juga makhluk sihir pertama yang memiliki hubungan dengan para Elf yang memasuki Mimpi Giok.
Asal-usul mereka tetap menjadi misteri. Di "Fajar", sangat sedikit tugas dan alur cerita terkait mereka, sehingga secara alami tak ada cara untuk mendapatkan mount jenis ini.
Jika bayi naga ini menetas, kemungkinan besar akan menjadi satu-satunya yang ada.
