Rute ini memang lebih berliku, tapi termasuk yang paling aman - tidak hanya menjauhi dua perkumpulan Yan Peng, tapi juga menghindari lokasi grinding cacing pasir.
Cacing pasir tidak menyukai kelembapan, jarang terlihat makhluk ini di Pantai Pemecah Ombak.
Setelah semua terbiasa dengan peta seperti ini, tak ada lagi yang nekad langsung melintasi Tanaris. Tapi memutar jalan pun butuh teknik, siapa tahu kamu malah terjerumus ke kumpulan buaya. Buaya-buaya di tepi pantai itu ganas luar biasa, entah mengapa mereka rela meninggalkan rawa dan memilih "menghadap laut menikmati musim semi".
"Berhenti di sini saja, wilayahnya terbuka." Lu Li melihat sekeliling, memberi isyarat agar semua terhenti.
"Sebenarnya kita kemari untuk apa?" Kain dari Tangan Kiri bertanya bingung. Pasukan sekuat ini juga tidak seperti bisa melawan monster mana pun, bahkan MT yang bertugas menahan monster pun tidak ada.
"Aku yang akan merekrut anggota, Tang Yuan kalian panggil portal." Lu Li tak menjelaskan, langsung menunjukkan lewat tindakan.
Sesame Paste Tangyuan menjelaskan cara berkoordinasi kepada rekan satu tim, lalu memanggil sebuah portal sihir tinggi di atas pasir. Melalui portal pemanggilan ini, anggota regu yang satu tim dengan Sesame Paste Tangyuan bisa memanggil pemain yang sudah masuk party.
Kecepatannya tinggi, dan tidak ada waktu tunggu.
Ketika skill ini nanti menyebar luas, mobilitas pemain akan meningkat drastis.
Satu per satu anggota tim elit guild ditarik ke sini, lapangan kosong ini segera dipadati puluhan pemain. Mereka melihat sekeliling dengan bingung, menemukan wajah-wajah yang sama kebingungannya.
"Tempat apa ini?"
"Nggak tahu, si bos yang nge-party kita. Mungkin ada sesuatu."
"Kalian nggak perhatikan tadi pas dipanggil? Tiba-tiba muncul notifikasi 'Sesame Paste Tangyuan ingin memanggilmu ke sisinya, setuju?' Begitu ku-klik, langsung teleportasi ke sini."
"Tangyuan itu penyihir gelap nomor satu di guild kita. Pantas disebut jagoan, skillnya benar-benar keren abis!"
"Begitu banyak orang, aksi besar ya, serikat kita baru pertama kali mengerahkan sebanyak ini personil di area liar. Entah bos mau melakukan apa?"
"Kalimdor——Tanaris——Teluk Layar Jatuh, aku ternyata berada di Tanaris, haha, sepertinya serikat kita akan membuka lahan baru di peta ini. Ini irama untuk bertarung melawan BOSS."
Banyak yang menebak tujuan ekspedisi ini dari jumlah personil yang dikerahkan, wajah mereka satu per satu menjadi khidmat.
Strategi Pedang Penghakiman saat ini adalah fokus berkembang diam-diam. Bukan tidak ingin berdarah panas, tapi takut semangat itu akan menghambat langkah perkembangan. Serikat-serikat besar lain juga tidak ingin mereka berkembang terlalu cepat. Begitu ada aktivitas terbuka di alam liar, pasti akan ditekan mati-matian.
Tapi Pedang Penghakiman memang tidak pernah mengadakan aktivitas di alam liar. Sebagian besar waktu dihabiskan di arena pertandingan dan dungeon.
Di tempat-tempat seperti itu, setiap orang bermain sendiri-sendiri. Bahkan serikat besar dengan dasar yang kokoh pun tak bisa berbuat banyak.
Lu Li memberi nomor pada pasukan: 110 orang dibagi menjadi 11 tim. Tim inti (yaitu Tim 10 Orang miliknya sendiri), kemudian Tim Elit 1 sampai 10 membagi sisa 100 orang.
Pemain yang telah dibagi ke dalam regu-regu, di bawah pimpinan masing-masing Kapten regu, menyebar dari titik awal tempat mereka teleportasi untuk membabat monster.
Sesuai perintah Lu Li, semua bajak laut sama sekali tidak akan dilepaskan.
Monster level 40 bagi tim elit guild jelas merupakan tantangan yang cukup menekan, untungnya tak perlu menerapkan sistem satu-guru-satu-murid yang adil. Sebuah regu sepuluh orang mengepung monster level 40, damage 70-80 dan 50-60 melayang-layang, pertempuran bisa terselesaikan dalam belasan detik.
Sekali lagi, "Fajar" bukan pertempuran satu orang.
Ketika Lu Li pertama kali tiba di sini, bertarung melawan monster pun membuatnya selalu waspada, bertemu elit guild langsung menghindar.
Kini dengan jumlah personil yang banyak, monster kecil tak mungkin jadi ancaman. Serangan mereka sekuat apapun tak bisa membunuh MT sekejap, sementara MT didukung sistem penyembuhan, ditambah 6-7 damage dealer yang menghujamkan satu gelombang skill - nyawa monster langsung tinggal separuh.
Setelah kelompok 100 orang berkumpul, Lu Li mulai berpidato di saluran.
“Target kita kali ini adalah BOSS level empat puluh lebih, kita harus rebut Pembunuhan Pertama yang pasti mengeluarkan barang bagus.” Suara Lu Li terdengar datar melanjutkan, “Aku tahu ada yang suka membocorkan laporan intelijen, toh tidak ada kerugian maupun risiko ketahuan. Cukup jual satu informasi seharga 10-20 ribu, bisa hidup nyaman dalam waktu lama.”
“Tapi apa kalian merasa diri sendiri cuma bernilai 20 ribu?” Jarang-jarang Lu Li berbicara di guild, suasana pun seketika berubah khidmat. Riuh rendah suara tawa pun sirna.
“Kalian selalu merasa terlahir di zaman salah, atau punya ambisi tapi tak ada tempat melemparkan mantra. Selalu mengeluh alam semesta ini tak sesuai keinginan... Tapi apakah kalian benar-benar sudah berusaha...”
“Guild ini bukan milikku seorang, tapi milik kita bersama. Dengan menjual laporan demi 20 ribu, apa arti guild di mata kalian? Lalu bagaimana kalian memposisikan diri sendiri?”
Lu Li yakin betul di tim elit guild pasti ada yang membocorkan informasi.
Kenyataannya, bukan hanya Pedang Penghakiman, semua serikat besar memang seperti ini.
Di dalam game ada pedagang informasi khusus seperti ini, mereka hidup dari menjual laporan intelijen, kredibilitas mereka selalu terjaga baik, klien mereka tidak perlu kontak langsung dengan serikat besar, sama sekali tidak perlu khawatir akan terekspos.
Seperti saat bertarung melawan BOSS di area liar, satu laporan inteljen dijual minimal 10.000-20.000 realitas.
Terutama BOSS ini berkaitan dengan Pedang Penghakiman, objek yang membeli informasi pasti serikat besar sekelas mereka, selama melibatkan serikat besar, mereka punya dana melimpah, minimal 20.000 realitas.
Dua puluh ribu realitas setara dengan pendapatan karyawan kantoran selama lebih dari satu bulan.
Jika kamu masih murid, hanya dengan dua kalimat di chat pribadi ini, sudah bisa mencukupi biaya hidup selama satu dua semester.
Saluran terdiam sejenak, setelah perkataan Lu Li selesai, baru terdengar suara-suara sporadis yang menyatakan diri mereka bersih, dengan tegas menyatakan tidak akan membocorkan kepentingan serikat.
Tidak banyak yang angkat bicara, semua orang juga paham, masalah seperti ini tidak bisa diberantas sampai ke akar-akarnya, yang bisa dipastikan hanyalah solusi sementara, kuncinya tetap terletak pada tindakan nyata.
Namun, perkataan Lu Li tidak sama sekali tidak berpengaruh.
Masih banyak yang setuju dengan pandangannya. Ini juga pertama kalinya Lu Li menegaskan bahwa serikat adalah milik bersama, sebuah kelompok yang membutuhkan usaha kolektif untuk mencapai kecemerlangan.
Rasa memiliki justru terakumulasi sedikit demi sedikit melalui detail-detail seperti ini.
"Gempur sepanjang pantai, Bunuh semua monster. Trofi diambil oleh Kapten regu, akhirnya masuk ke Gudang serikat. Anggota regu yang membutuhkan bisa beli dengan poin murah, kalau ada persaingan langsung lelang di TKP."
Setelah beberapa kalimat, Lu Li berhenti berbicara. Perasaannya tidak baik hari ini sehingga lebih banyak bicara. Biasanya jenis perkataan seperti ini bahkan tidak akan diucapkannya.
Sebenarnya, sekalipun ada yang membocorkan kabar, Lu Li tidak khawatir.
Dalam hatinya bahkan berharap ada yang membuat masalah, semakin banyak yang datang semakin baik. Gurun Tanaris akan memberi mereka pelajaran berharga.
