Setiap kota memiliki area terlarang - selain kuil sistem, balai kota, manor bangsawan, juga wilayah pribadi pemain: mulai dari rumah sederhana hingga villa, tanah luas, bahkan kastil kuno...
Kastil kuno Elf Air terletak di sebelah Akademi Okultisme di sudut barat laut Area Penyihir Stormwind. Lama waktu ini, akademi tersebut dianggap sebagai institusi sihir terbaik selain Dalaran.
Selain itu di sini terdapat taman terbesar di Stormwind. Seni taman virtual dalam game ini telah mengekspresikan keindahan hingga tingkat tertinggi. Hanya sedikit properti yang dijual ke pemain, dan Si Kaya jelas menduduki yang paling mewah.
Elf Air yang baru kembali dari leveling melepas zirah kulit penuh jejak pertempuran, mandi lalu berganti baju oranye gaya festival.
Ini didapatkan dari aktivitas Halloween dengan menukar permen. Si Kaya memperoleh permen dalam jumlah tak terbayangkan, tapi alih-alih menukarnya dengan peralatan penambah kemampuan bertarung, dia malah semena-mena menukar pakaian cantik.
Di ruang tamu berkubah putih yang megah, dia sedang mengendarai mount berkeliling.
"Ruang tamu ini bahkan bisa memacu kuda, betapa megahnya kastil Si Kaya ini!" Dari segi harga, kastil besarnya ini hanya 2 ribu koin emas lebih murah dibanding pulau ajaib milik Lu Li.
Mount yang ditungganginya adalah seekor Kodo putih yang jinak.
Penampilan putih murninya sangat disukai para gadis. Bahkan Elf Air yang tidak terlalu menyukai warna putih pun langsung terpikat oleh kilaunya yang seindah giok. Kodo miliknya lebih tinggi daripada yang didapat Lu Li, cukup untuk ditunggangi gadis berpostur mungil.
"Apa kamu benar-benar tidak mau ikut campur?" Luo Xing duduk di sofa tepi ruang tamu, menikmati anggur prem yang dituangnya sendiri.
"Sepertinya tidak baik. Serikat besar saja tidak mengajak kita, kurang pantas jika kita mengirim pasukan untuk mengepung Pedang Penghakiman." Elf Air bersandar di punggung Kodo yang kokoh, merasakan pelana berbulu halus yang lebih nyaman dari selimut.
"Kamu... kamu ternyata mau mengepung Lu Li?!" Luo Xing terdiam karena marah.
"Tak pernah ada yang berani mengabaikanku seperti itu, apalagi lebih dari sekali. Aku benar-benar..." Elf Air mengayunkan tinju mungilnya, "Dia patut bersyukur kita chatting pakai voice, kalau tidak pasti sudah kutusuk hingga tewas."
Luo Xing tak kuasa mengingatkan: "Kurasa kamu tidak bisa mengalahkannya."
"Aku punya Paviliun Hujan Ringan dan belasan serikat lain di bawah komando. Bisa mengerahkan jutaan orang..." Elf Air bangkit dari punggung Kodo putihnya, berkata dengan nada kesal.
"Tapi kamu tetap tak bisa mengalahkannya..."
"Hei, wanita mati ini! Di pihak mana sih kamu sebenarnya?" Elf Air mengembungkan pipi, berteriak geram.
"Aku benar-benar tidak tahan melihat ini." Luo Xing menaruh gelasnya dengan keras di meja, membentak: "Mount yang kamu naiki sekarang saja hadiah darinya! Lagipula kita masih sekutu!"
"Hadiah?" Elf Air membeku sejenak, lalu tiba-tiba menepuk tangan: "Aku putuskan, haha..."
Luo Xing memandang temannya yang biasanya tampak seperti dewi es di depan orang asing dengan bingung, menyaksikannya mengendarai Kodo putih sambil berlari kencang berputar-putar di aula seperti orang gila.
Di pihak lain, Pedang Penghakiman terjebak dalam pertempuran sengit.
Kapten level 42 mungkin memang payah di antara BOSS setingkatnya, tapi bagi tim elit guild Pedang Penghakiman yang rata-rata levelnya cuma 33, dia sudah sangat luar biasa kuat.
"Panggil anggota Tim Dua ke sini," ujar Lu Li sambil mengerutkan kening, wajahnya tampak muram.
Sekarang mereka seperti menunggang harimau—BOSS ini telah menyebabkan kerugian terbesar sejak berdirinya guild, lebih dari tiga puluh anggota kehilangan EXP.
Tim Dua mereka masih dalam tahap persiapan, tapi sudah memiliki 70-80 anggota yang semuanya adalah elit pilihan.
Sesame Paste Tangyuan segera menjalankan perintah, membawa beberapa anggota ke area jauh dari BOSS untuk membuka portal pemanggilan.
“Lu Li...” Suara Elf Air terdengar saat alat komunikasi dibuka, masih menyisakan sedikit tawa yang belum sepenuhnya hilang: "Aku memutuskan tidak akan membayarmu."
“Hah... Maksudmu apa?” Tiba-tiba mendengar kalimat ini, Lu Li benar-benar agak bingung.
Jangan-jangan Si Kaya ini sedang mengerjainya. Jika tidak ada urusan serius, Lu Li berniat mengabaikannya dulu, toh melawan BOSS lebih penting.
Benar-benar berbeda alam semesta. Orang kaya bisa asal jadi gila, sementara orang miskin harus berpacu dengan waktu untuk berjuang.
“Mount yang kamu kirim itu, aku tidak mau membayarmu, O(∩_∩)O haha~” Pihak seberang sepenuhnya menyelami dunianya sendiri, bahkan belum sempat Lu Li bicara sudah mulai tertawa riang.
“Kenapa?” Wajah Lu Li langsung menjadi "gelap".
“Tidak ada alasan. Ini membuatku senang.” Elf Air mengucapkan kalimat-kalimat itu sambil membayangkan ekspresi marah Lu Li. Untuk melawan Si Kikir seperti ini, harus menyerang titik lemahnya.
“Senang-senang saja…” Lu Li berkata dengan datar.
Di permukaan, dia terlihat acuh tak acuh, namun di dasar hati sebenarnya sudah kalap. Nima, seekor mount putih murni yang bernilai ribuan koin emas itu!
Dari gerakan tangannya terlihat jelas, Kapten Kapal Bajak Laut itu menjerit-jerit dipukulinya dengan Amuk buatan.
Serangan amunisi kembali datang. Kali ini Lu Li agak lengah, tak sempat memerintahkan profesi armor plat untuk menahan bom. Untungnya para armor plat ini sudah beberapa kali melakukan blokade, aksi spontan mereka menyelamatkan banyak nyawa.
“Tapi, aku bukan orang yang tak masuk akal…” Elf Air sepertinya merasa sudah cukup bermain, mulai membahas urusan serius.
Dalam hati Lu Li terkekeh. Ia ingat sebuah adegan dalam novel silat dimana seorang ibu yang sekarat berpesan pada anaknya: "Nak, setelah dewasa waspadalah terhadap wanita penipu. Semakin cantik seorang wanita, semakin mahir dia menipu."
Lu Li sejak kecil tidak pernah menerima pendidikan dari keluarga dan sekolah, dia memahami hidup dari berbagai cerita ini.
Sekarang dia sangat setuju dengan perkataan ibu ini, bahkan telah mengembangkan pemahaman lebih jauh: wanita cantik tidak hanya pandai menipu, tapi juga tidak masuk akal...
"Serikatmu saat ini sepertinya membutuhkan bantuan, benar? Paviliun Hujan Ringan bisa meminjamkan lima tim elit guild berisi ratusan orang. Mau digunakan untuk melawan pemain atau BOSS?" Sebenarnya Water Spirit bukan orang yang berlebihan, dan tidak pernah mengambil keuntungan sembarangan. Langsung menawarkan lima kelompok 100 orang, menunjukkan sifat dermawannya yang tak berubah.
Lima kelompok 100 orang sudah cukup untuk menyelesaikan masalah Pedang Penghakiman, tidak hanya menghindari kerugian, tapi juga bisa menampar keras para penyerang.
Yang penting bukan mengalahkan BOSS, tapi menegakkan wibawa. Setiap serikat besar yang berkembang pasti menginjak tumpukan mayat. Saat ini Pedang Penghakiman perlu membuat pemain ‘Fajar’ tahu bahwa mereka mampu melawan serikat-serikat besar.
“Sebenarnya…” Lu Li berbisik pelan: “Aku masih ingin uang o(╯□╰)o”
“……” Elf Air diam seribu bahasa, diperkirakan sudah pingsan akibat emosi.
“Xian Hong Youyue, laporkan situasi di serikat.” Lu Li mengabaikannya, beralih ke saluran serikat dan mengeluarkan perintah.
Xian Hong Youyue yang menemani Lu Li sampai Teluk Layar Jatuh kemudian dikirim kembali oleh Lu Li. Dia menunggu di Gadgetzan hingga 1.300 lebih pasukan pimpinan Wang Yu tiba, lalu menyusul diam-diam.
“Bos... bos, pertarungan sudah mulai.” Suara Xian Hong Youyue terdengar serak, bahkan sedikit gemetar.
Saat ini dia mengaktifkan fungsi rekaman video, dan di hadapannya terlihat ratusan cacing pasir muncul-hilang di gurun Tanaris, terus-menerus menelan pemain ke dalam perut.
Operasi besar-besaran pasukan gabungan serikat besar akhirnya memancing kemunculan penduduk asli gurun ini.
Sebuah pembantaian!
