"Jangan sok bangga, nanti ganti peralatan itu. Kumpulkan semua peralatan tidak tepercayamu sebagai cadangan. Pantas darahmu susah nambah, rupanya karena peralatan!" Lu Li menepuk belakang kepalanya sambil bentak marah.
Seorang Druid penyembuh dengan peralatan berantakan, meski punya berbagai kejutan tak terduga, tapi sama sekali tidak membantu untuk masuk dungeon.
"Udah tahu, hmph! Berani-beraninya mukul aku, nanti aku laporkan ke ayah." Xiao Ba Jiang cepat-cepat menjauh dari Lu Li, seketika merasa orang ini sangat menyebalkan – memukul bagian belakang kepala gadis, pantas jadi lajang seumur hidup.
Perjalanan menuju Kastil Bayangan Taring cukup jauh, rombongan kerap menemukan pemain Horde di sepanjang jalan.
Bagaimanapun ini wilayah kekuatan Horde, markas besar ras Mayat Hidup berada di sini. Karakter baru Mayat Hidup bertahap keluar dari liang kubur, memulai petualangan di game "Fajar".
Mereka tak pernah menyangka akan bertemu dengan anggota kubu musuh di fase awal seperti ini.
Untuk pemain kubu musuh, terdapat lapisan cahaya kemerahan samar di sekujur tubuh. Meski tidak terlalu mencolok, jika sepuluh pemain kubu musuh berkumpul, kilau merah itu akan terlihat jelas. Pemain biasa menyebut fenomena ini sebagai aura darah.
Akun baru yang malas, memandang dengan bodoh ke arah rombongan ini, menunggu kematian yang sudah bisa diprediksi.
Kubu musuh yang bertemu tidak akan berhenti sampai salah satu mati, contoh legendaris seperti Sanjiduo dari pemain Horde yang ditakuti, bersama Hogger dari Alliance dan Anak-anak Arugal dari Horde, dijuluki tiga pembunuh akun baru utama.
Tentu saja Lu Li dan kawan-kawan tidak akan merosot ke tingkat membunuh akun baru. Mereka berjalan lurus tanpa melirik, menganggap remeh akun-akun baru Horde ini.
Membunuh akun baru tidak memberikan penghargaan, buat apa repot-repot.
Tapi ada juga akun baru yang sangat bersemangat. Ketika melihat Lu Li dan rombongan, pertama-tama membeku, lalu berteriak dan menyerang.
Pedang pemula membabat kepala Biru Muda Laut Angin, menghasilkan kerusakan -1 yang langsung tertutupi oleh +1. Kerusakan sekecil ini bagi MT nomor satu Fajar sama sekali bukan masalah.
Biru Muda Laut Angin mengayunkan perisainya, mengubah pejuang bersemangat ini menjadi cahaya putih.
Diterangin tapi nggak balas, itu namanya bukan kewibawaan, tapi kekolotan. Asal ada yang berani nyerang duluan, Lu Li dan kawan-kawan juga nggak segan-segan ngirim mereka balik ke pemakaman.
Kelompok Lu Li ini ada yang kecepatannya kencang, ada juga yang lambat. Ya jelas nggak bisa ngebut kayak pas Lu Li sendirian. Sampe sejam kemudian mereka masih aja mengasah di jalan.
Dungeon privat emang ribet gini, dungeon publik bisa teleportasi, dungeon privat nggak.
Pas Lu Li lagi boring di jalan, beberapa pemain berlari kencang ke arah mereka. Dari gaya larinya yang kenceng banget, jangan-jangan mau cari masalah?
Sebenarnya para pemain itu juga pada panik. Cuma mereka kan mayat hidup, tulang-tulang doang. Mana keliatan ekspresi wajah? Jadi cuma bisa nebak dari gerak-geriknya aja kalo mereka lagi buru-buru.
Lu Li dan teman-teman belum nyerang. Masih perlu pengamatan lebih lanjut.
Pemain-pemain itu melihat kelompok pemain Alliance tidak menyerang mereka, lalu menghindar dan melanjutkan larian. Sebelum pergi, mereka berteriak melalui voice chat: "Anak-anak Arugal datang! Kalian juga harus kabur!"
Kita semua di sini untuk bermain game. Di dunia nyata tak ada yang saling kenal. Hanya terbagi dalam kubu musuh oleh game, mana ada kebencian yang sebenarnya?
Anak-anak Arugal? Lu Li membeku sejenak. Hoki buruk sekali, kenapa setiap datang selalu ketemu orang ini?
Bukankah katanya mereka berkeliaran di seluruh Hutan Perak?
Sebenarnya, Anak-anak Arugal bukan benar-benar keturunan Arugal. Mereka adalah produk eksperimen Arugal, di Kastil Bayangan Taring juga ada barang serupa.
Tak ada yang membuat statistik pasti berapa jumlahnya di Hutan Perak. Yang jelas tidak hanya satu yang direfresh. Tapi Lu Li datang dua kali selalu bertemu Anak-anak Arugal, ini benar-benar pertanda hoki buruk. Pemain Horde yang beraktivitas di sini berhari-hari pun belum tentu bertemu.
“Bagaimana, haruskah kita menghindar?” Lu Li bertanya.
“Tak perlu takut, kamu sendiri saja bisa membunuhnya. Dengan sepuluh orang, mengalahkannya pasti semudah bermain. Mungkin bahkan bisa dapat peralatan emas yang menjelaskan sesuatu.” Biru Muda Laut Angin bersemangat ingin mencoba.
Para pelaku lainnya sudah mendengar reputasi Anak-anak Arugal. Mereka juga tahu Lu Li hampir tewas di tangan makhluk ini. Semua ingin menyaksikan langsung.
“Baiklah, Feng Shao bersiaplah menjemput monster. Saya akan memberi nomor. Ikuti urutan nomor saat saya teriak 'menyela' untuk menginterupsi skill Arugal. Jika gagal, segera berteriak. Orang dengan nomor berikutnya langsung melanjutkan.” Lu Li mulai membagikan tugas.
Monster yang bisa dibunuh sendirian, tentu bukan masalah bagi regu sepuluh orang.
Hanya saja skill Arugal terlalu cabang. Harus diinterupsi. Unit tentara bayaran yang gagal mengepung Anak-anak Arugal biasanya karena level anggota terlalu rendah, probabilitas gagal menginterupsi terlalu tinggi.
Anak-anak Arugal mengejar sekelompok orang, muncul dalam penglihatan Lu Li dan kawan-kawan.
"Biru Muda Laut Angin" berteriak-teriak sambil memacu kudanya maju ke medan tempur. Para pemain yang dikejar langsung bubar kabur. Sebenarnya kalau dari awal mereka bertindak seperti ini, pasti sudah bisa melarikan diri.
Anak-anak Arugal tentu tak akan kabur. Melihat ada orang nekat mendekat, langsung ia menampar dengan telapak tangannya.
Perisai besar yang diangkat Biru Muda Laut Angin bergetar keras. Damage 40-an melayang di udara. Bandingkan dengan Lu Li yang menerima 100-an damage. Wajar saja defense-nya setidaknya tiga kali lipat Lu Li.
"Haha, si pembunuh akun baru ini ternyata tidak istimewa!" Tertawa Biru Muda Laut Angin sambil menghantamkan perisainya ke wajah Anak Arugal.
Para pemain yang belum jauh kabur tadinya meremehkan kelompok Lu Li. Mereka mengira ini sekelompok orang nekat yang melihat Anak Arugal tapi tak mau kabur.
Baru ketika serangan Anak Arugal hanya menghasilkan kerusakan dua digit pada Biru Muda Laut Angin, mereka menyadari kekeliruan mereka.
"Arugal memberikan bonus damage yang semakin tinggi terhadap target dengan level yang semakin rendah, jika tidak, dia tidak akan dijuluki sebagai 'pembunuh akun baru'."
"Terhadap pemain akun baru pada umumnya, dia hanya membutuhkan satu serangan untuk melakukan Pembunuhan Sekejap."
Anak Arugal menggelengkan kepalanya, ternyata sama sekali tidak terpengaruh oleh serangan *Shield Bash*. Dia mengaum, "Manusia biasa, kamu telah berhasil memancing kemarahanku. Aku akan membalasmu dengan amarahku!"
"Sela, Tang Yuan!" teriak Lu Li.
Sesame Paste Tangyuan mungkin tidak menyangka akan ada monster yang begitu tidak masuk akal, langsung menggunakan skill ultimate di awal pertempuran. Karena agak terlambat bereaksi, saat mendengar teriakan Lu Li, secara tidak sadar dia langsung melepaskan skill menyela dan akhirnya berhasil menginterupsi bilah baca BOSS.
"Dia bukan BOSS, skill kendali juga efektif terhadapnya. Setelah skill menyela habis, jangan panik, gunakan skill kendali, serang dengan maksimal. Jangan berlama-lama dengan darah sedikit ini, kita masih harus masuk dungeon!" ujar Lu Li.
Hanya elite monster dengan darah sekitar sepuluh ribu, grup Lu Li yang semuanya minimal level 33 hanya membutuhkan waktu satu menit untuk menjatuhkannya.
Pemain yang tertarik oleh pertempuran di kejauhan dan belum pergi benar-benar terkejut, hampir-hampir ingin berteriak memanggil teman untuk melihat Tuhan.
"Dari mana datangnya orang-orang kejam ini, apa mungkin semua orang di pihak Alliance sekuat ini?" tanya anak kecil Horde dengan semangat turun.
"Masa sih, ini kan akun level tinggi, estimasi semuanya di atas level tiga puluh. Kita baru level belasan atau dua puluhan, tentu tidak bisa dibandingkan. Aku estimasi ulang saat kita mencapai level tiga puluh juga akan sehebat ini." Teman baik langsung menenangkan.
"Jangan ngaco, orang level tiga puluh datang pun hanya jadi bahan santapan, kecuali dalam jumlah besar." Sebenarnya hanya perlu sering mengunjungi forum, wawasan ini akan didapat. Orang berwawasan memang ada, seseorang langsung menyambung: "Ini Unit Tentara Bayaran Xinxin, tim dengan Pembunuhan Pertama terbanyak di dalam game. Kalian anggota yang kurang informasi, ke depannya jangan bilang kenal aku."
Berbagai akun baru berdiskusi ramai, tidak takut Lu Li dan kawan-kawan melonjak bertindak menyerang dan menghabisi mereka.
