Mantra pertama langsung terdisrupsi, Arugal murka. Ia mengangkat tangan mengeluarkan kabut hitam pekat.
Serangan jarak dekat Lu Li, Moonlight dan lainnya langsung banyak yang tidak mengenai sasaran. Ofensif mereka juga melemah signifikan. Skill ini termasuk instan, tidak bisa disela, dan efek melemahkan kelompok.
Konon, dalam organisasi penyihir Kirin Tor, kekuatan pribadi Arugal terbilang biasa saja, tapi bagi para pemain tetap menyimpan banyak kejutan tak terduga.
Banyak pemain profesional penyihir berharap bisa memperoleh skill semacam ini.
Begitu menguasai mantra ini, pejuang jarak dekat fisik yang selama ini menjadi ancaman besar bagi mereka akan benar-benar lumpuh.
"Aduh, gimana nih cara lawannya." Biru Muda Laut Angin mengolok, merasa dirinya hampir gagal menarik monster. Kalau serangan terus tidak mengenai sasaran, siapa pun tak akan bisa mempertahankan target terkunci kebencian monster.
"Jarak jauh istirahat sebentar." Lu Li pun tak bisa berbuat banyak.
Dari sepuluh serangannya sendiri, setidaknya setengah meleset. Damage-nya bahkan kalah dari Can Meng si pemburu.
Sayangnya, perkataan Lu Li agak terlambat. Serangan Hua Di Li Qing yang terlalu tinggi tidak hanya merampas kebencian yang seharusnya menjadi milik MT, tapi juga berhasil memancing kemarahan Mage Agung Arugal.
Arugal menghentikan panah bayangan yang terus dilancarkannya, lalu menunjuk ke arah Perpisahan di Bunga dengan jari telunjuk.
"Ah!" Hujan Maret menjerit kaget. Kakaknya tiba-tiba berubah menjadi manusia serigala. Sejenak dia bahkan lupa ini hanyalah game, transformasi ini hanyalah skill BOSS. Kekhawatiran yang berlebihan membuat bingung, dia langsung berlari ke arah kakaknya.
Setelah berubah menjadi manusia serigala, Perpisahan di Bunga hanya bisa memandang pasrah saat dirinya menyerang adik perempuan.
Apalagi ketika Arugal merasa menerima kerusakan berlebihan, Dia akan segera mengubah pemain dengan nilai kebencian tertinggi menjadi manusia serigala untuk menyerang pemain lain...
Beruntung Lu Li sudah mengantisipasi ini. Inilah rintangan terbesar yang pernah mereka temui saat menaklukkan dungeon Elite di kehidupan sebelumnya. Cara penanganan saat itu sangat kasar - langsung membunuh orang yang dikendalikan.
Lagipula kehilangan satu dua orang lebih baik daripada membiarkannya terus menerus menyerang secara membabi buta.
Tempat sulitnya Arugal juga terletak pada durasi skill-nya yang terlalu lama, seperti skill grup yang melemahkan jarak dekat tadi, dan skill transformasi yang mengubah Hua Di Li Qing menjadi manusia serigala.
"Maret, bawa kakakmu pergi, lari mengelilingi pilar itu, jangan lupa menyembuhkan diri sendiri." Lu Li menyuruh Hujan Maret untuk menjauhkan kakaknya. Bagaimanapun Hua Di Li Qing adalah penyihir, meski berubah jadi manusia serigala, serangan fisiknya tidak banyak. Hujan Maret hanya perlu menyembuhkan diri sendiri agar tidak mati.
Dari delapan orang yang tersisa, Xiao Ba Jiang menjadi penyembuh utama.
"Ba Jiang, kemampuan menyembuhkanmu benar-benar..." Biru Muda Laut Angin tak berdaya mengolok, hanya bisa membuka keringanan damage semampunya untuk menahan monster.
Dengan pertarungan lambat seperti ini, setelah dua menit, Hua Di Li Qing akhirnya pulih dari transformasi. Kakak-adik ini kembali ke sini untuk melanjutkan damage dan penyembuhan. Kali ini Hua Di Li Qing lebih bijak, dia lebih memilih mengurangi serangan daripada merebut kebencian.
“Tidak lama kemudian, status melemah jarak dekat ini juga berakhir.”
Belajar dari pengalaman sebelumnya Hua Di Li Qing, Lu Li dan Moonlight tidak berani menyerang terlalu agresif. Mereka semua menjaga ketat batas, khawatir Arugal memilih diri mereka untuk berubah menjadi serigala.
“Andai sihir transformasi bisa sehebat ini.” Hua Di Li Qing tiba-tiba mengungkapkan perasaan haru.
Setelah bermain cukup lama, dia mulai menyukai profesinya. Saat senggang, dia sering mempelajari berbagai skill. Melihat sihir transformasi Arugal saat ini, rasa kagumnya tak terbendung.
Mengubah lawan menjadi domba, setelah berubah malah menyerang rekan sendiri...
Niat ini benar-benar ilusi belaka. Jika semuanya bisa seperti itu, penyihir pasti akan mendominasi dunia.
“Apakah mau mengaktifkan haus darah?” Luo Ying Hui Yi selalu mengaktifkan haus darah setiap kali bertarung melawan BOSS. Kali ini Lu Li terus diam, membuatnya merasa bingung.
“Tidak perlu, BOSS ini harus ditaklukkan perlahan.” Lu Li menggelengkan kepala.
160.000 HP yang bisa regenerasi sendiri, bertarung lambat bakal sampai kapan, setan tahu BOSS akan bergulat seperti apa di belakang, Lu Li juga tidak punya cara, dia memang tidak tahu bagaimana memecahkan sihir transformasi Arugal.
Sebenarnya, tidak semua BOSS di "Fajar" memiliki guide.
Terkadang pendekatan stabil seperti ini justru taktik yang baik, satu-satunya yang perlu diperhatikan adalah ketahanan tim. Beruntung level semua orang sebanding dengan Arugal, tidak ada masalah tekanan antar level, tekanan healing Hujan Maret tidak terlalu berat.
Dengan semua anggota malas bekerja seperti ini, butuh lebih dari dua puluh menit untuk membuat darah Arugal tersisa sedikit.
Arugal mengeluarkan skill baru selama periode ini - memanggil tujuh manusia serigala sekaligus, tank sekunder Piao Ling dengan mahir menahan semuanya. Amarah yang tertahan selama ini meluap, membunuh semua dalam hitungan menit.
Saat darah tersisa, Arugal mulai mengoceh omong kosong lagi.
"Apa kesalahanku? Ketika Dalaran jatuh, Mage Agung Antonidas terbunuh, Siapa yang mencari perlindungan untuk para penyihir? Apakah Kel'Thuzad yang telah mengkhianati iman, atau Jaina yang lemah gemulai? Akulah, Arugal!" Penyihir tua itu tiba-tiba meledak dalam amarah.
Lu Li dalam kehidupan sebelumnya tidak pernah menyelesaikan dungeon dengan kesulitan mimpi buruk. Arugal yang pernah dilihatnya tidak pernah memiliki kecerdasan seperti ini.
Game "Fajar" ini terlalu nyata. Ia memberikan emosi manusia kepada NPC.
Mereka saling pandang, tidak tahu bagaimana merespons penyihir tua yang telah menyimpang seperti Kel'Thuzad ini.
"Sejak kecil aku sudah masuk Dalaran untuk belajar, tapi semua orang meremehkanku. Mereka bilang aku tidak punya bakat sihir, aku hanya bisa menyiram bunga di taman. Para Mage Agung selalu berada di tempat tinggi, mereka sama sekali tak peduli mengabaikan kehidupan remeh sepertiku. Di dunia ini, setiap orang punya kisahnya sendiri, hanya saja ada yang terlupakan, ada yang tercatat. Aku ingin kisahku direkam dan jadi legenda oleh generasi mendatang, tak ingin namaku dilupakan begitu saja. Karena aku makhluk hidup, tak ada alasan untuk diabaikan, seperti bunga liar yang kamu lihat hari itu - kecil tapi nyata."
Arugal mengucapkan rangkaian kata panjang, mungkin bukan sekedar omongan kosong.
Setidaknya semua yang hadir, bahkan gadis belia yang belum banyak pengalaman, tersentuh oleh ucapannya.
Tidak seperti Anthony, Kel'Thuzad, atau Jaina yang merupakan penyihir ternama, Arugal hanyalah pelayan di istana sihir. Dengan semangatnya pada sihir, ia perlahan merangkak naik ke posisinya sekarang.
Seiring HP yang semakin menipis, amarah Arugal memuncak. "Aku akan menjadi Tuhan! Aku akan menciptakan kehidupan! Dengan caraku sendiri, aku akan menggulingkan hukum alam semesta ini! Lihatlah manusia-manusia serigala ini..."
Sekelompok manusia serigala dipanggil keluar. Sayangnya, mereka tidak mampu mengancam nyawa Lu Li dan kawan-kawan secara fatal.
Pada titik kritis ini, tak perlu lagi menahan diri. Lu Li dengan tegas memerintahkan Luo Ying Hui Yi mengaktifkan Haus Darah. Bersama-sama mereka melancarkan Serangan Ganas ke Arugal, menguras habis HP terakhir penyihir tua ini.
Saat tubuh Arugal rebah perlahan, semua manusia serigala menghilang bagai ilusi yang tercerai-berai.
