“Lelah sekali, tak mau bergerak sedikit pun.” Setelah pertempuran usai, Biru Muda Laut Angin langsung duduk di lantai batu yang kotor.
Sebagian besar anggota tim juga dalam kondisi serupa, hanya Can Meng yang bergegas meraba mayat dengan semangat.
Pertempuran ini memiliki durasi sangat panjang. Untuk menghindari risiko ditunjuk menjadi manusia serigala, semua anggota tim harus membatasi damage yang dikeluarkan. Meski tidak ada pengurangan anggota tim, setiap orang merasakan kelelahan fisik dan mental yang luar biasa.
“Menurut kalian, apakah Arugal salah?” tanya Hua Di Li Qing dengan suara suram.
Pertanyaannya membuat semua orang terkejut.
Dia bukan tipe orang yang banyak bicara. Biasanya hanya diam di samping adik perempuannya seperti pengasuh yang menemani bermain.
“Wah, Huahua. Kau ternyata bisa mengajukan pertanyaan filosofis seperti ini,” canda Biru Muda Laut Angin.
Hua Di Li Qing tidak tertawa. Dengan ekspresi membeku dia bertanya, “Seperti apa sebenarnya Dalaran itu? Setelah dihancurkan, apakah masih ada anggota organisasi penyihir Kirin Tor yang tersisa?”
Sejak Lu Li mengaitkan beberapa panduan leveling supernaturalnya dengan buku-buku tersebut, beberapa anggota Unit Tentara Bayaran Xinxin juga mulai mengembangkan kebiasaan baik membaca buku.
Li Qing yang penyendiri ini menghabiskan sebagian besar waktu di luar leveling dengan membaca. Banyak penginapan di kota-kota menengah menyediakan buku-buku bacaan, dan setelah beberapa kota utama dibuka, semakin banyak tempat membaca bermunculan.
Bagi dirinya, Kirin Tor merepresentasikan sihir dan rasa memiliki.
"Kamu bisa mencari buku berjudul 《Catatan Roland》 di perpustakaan Stormwind," kenang Lu Li sambil menjelaskan, "Dalaran yang dijuluki Ibu Kota Sihir ini, setelah dihancurkan oleh Arthas dan Kel'Thuzad, tidak ditinggalkan oleh para penyihir. Mereka menggunakan Formasi Sihir perkasa untuk membuat 'kota' ini terbang ke langit, dan kini bertahan di garis depan perang melawan musuh."
"Apakah ini termasuk kubu kecil?" tanya Li Qing.
“Seharusnya... bisa dianggap.” Lu Li sendiri juga tidak yakin, di kehidupan sebelumnya dia seorang Druid yang lebih tertarik pada profesi pencuri, jadi pemahamannya pun terbatas pada pilihannya sendiri.
Tentang profesi penyihir, pengetahuannya memang sangat minim.
Dalaran adalah Surga Sihir, namun sangat mistis - bahkan Lu Li pun tidak tahu cara menuju ke sana.
"Aku memilih Kirin Tor sebagai kubu kecilku." Kilau tak biasa terpancar dari mata Li Qing. Sihir yang tidak ada di dunia nyata ini memicu ketertarikannya untuk mempelajari lebih dalam.
Obsesi patologis Arugal telah menyentuh hati yang selama ini selalu ragu-ragu dalam dirinya.
Bahkan dia sangat mengagumi Arugal - penyihir aneh berbakat buruk yang mampu mengacaukan seluruh ras. Bisa dibayangkan, di masa lalu yang sangat jauh, mungkin Arugal hanyalah seorang pelayan dari penyihir Dalaran biasa.
Mungkin pelayan Mage Agung Ur yang meneliti manusia serigala itu.
Dia menggendong bahan sihir yang baru dibeli dari luar, melintasi koridor okultisme Dalaran. Potret kehidupan para Mage Agung sepanjang masa terlihat di layar satu per satu di sisinya. Di alun-alun elemen yang bebas debu, mungkin masih ada tawa jenius-jenius sihir. Banyak Mage Agung dengan pencapaian luar biasa dikenang, sehingga dia bertekad tidak mau lagi hidup dalam kerendahan.
Aku adalah kehidupan yang hidup-hidup, tidak ada prinsip yang bisa diabaikan!
Ini adalah teriakan orang biasa, mungkin pemikiran yang pernah dimiliki banyak orang. Tapi sebagian besar hanya memikirkannya, lalu semakin memudar seiring waktu. Tidak demikian halnya dengan Arugal. Keengganannya menerima yang biasa-biasa seperti rumput liar di padang, rendah tapi subur, tidak pernah terlupakan sepanjang waktu, diperjuangkannya seumur hidup.
“Kamu bisa pergi ke Theramore di Dustwallow Marsh, kerjakan lebih banyak tugas di sana, tingkatkan reputasi wilayah itu, lihat apakah bisa menghubungi Jaina.” Saran Lu Li: “Ngomong-ngomong, dia mungkin sekarang menjabat sebagai Ketua Dewan Enam Kirin Tor.”
Mengenai NPC penyihir, Lu Li lebih mengagumi Aegwynn.
Sayangnya Aegwynn kemungkinan besar sudah Mati, bahkan putranya - Mage Agung Medivh, sekarang juga ada di dunia ini dengan cara yang sangat unik.
“Hei, kalian tidak peduli peralatan lagi? Aku akan meraba sekarang.” Can Meng berjongkok menggambar lingkaran di tanah.
Saat gadis kecil itu meraba peralatan, orang lain dilarang mengobrol. Dia harus menjadi pusat perhatian di TKP. Semua orang memperhatikan aksinya, sorot mata penuh harapan itu akan memberinya rasa pencapaian.
“Raba saja. Jika bisa mendapatkan barang bagus, Kakak akan memberimu bonus.” Semangat Lu Li langsung naik, memang mulai berharap.
“Bohong berarti jadi anak anjing.” Can Meng mengawasi Lu Li dengan waspada.
“Makhluk anjing mana yang berselisih denganmu, gadis kecil, cepatlah bekerja.” Lu Li seolah ingin memegang cambuk di tangannya.
“Memeras anak di bawah umur.” Can Meng bergumam sambil berjongkok di depan BOSS.
Setelah mengeskplorasi beberapa saat, muncul sebuah barang di tangannya yang langsung ia baca: “Buku Ur...”
“Benarkah?” Lu Li langsung melonjak berdiri.
“Haha, aku menipu-Mu.” Can Meng berbangga sambil menggerak-gerakkan benda di tangannya: “Skill book 《Mirror Image》, kelihatannya sangat kuat, Kakak Huahua, berikan aku bonus...”
Hua Di Li Qing cukup puas dengan skill ini, melemparkan 5 koin emas padanya.
Yang termiskin dalam guild adalah Can Meng. Ia tidak suka aktivitas lain maupun bertarung di pertandingan, tapi justru memelihara sekelompok besar hewan peliharaan. Biaya makan para piaraan ini saja sudah memberatkan. Kadang semua orang memberi sedekah pada anak miskin ini.
"Cerminan", skill penyihir, pada level satu dapat memanggil duplikat penyihir di sisinya yang mampu menggunakan mantra dan menyerang musuh penyihir, memiliki 20% ofensif, bertahan selama 14 detik.
Dianggap sebagai skill yang sangat hebat, setidaknya sepadan dengan kesulitan mimpi buruk Kastil Bayangan Taring kali ini.
Namun, Lu Li merasa gatal-gatal ingin menggigit, hampir saja menangkap Can Meng untuk memukul pantatnya. Gadis ini harus bersyukur dia tidak pernah memukul perempuan, ada momen dimana dia benar-benar mengira Buku Ur telah keluar.
Tertawa sebentar, sang Pemburu Kecil melanjutkan meraba mayat.
"Buku Ur." Can Meng membelalakkan matanya, di bawah sorotan mata penuh amarah Lu Li, dia tertawa terbahak-bahak, hasilnya hanya material langka, bahkan bukan Borgol Rakus yang selalu dinantikan Lu Li.
Fragmen Jiwa Sihir, material untuk membuat peralatan bertipe sihir, cukup berharga.
Tapi Lu Li hanya memikirkan Buku Ur, tentu saja tidak menganggap penting barang senilai 200 emas ini. Terutama si Pemburu kecil ini benar-benar pantas dipukuli, Lu Li benar-benar ingin menghajar anak beruang ini.
"Lho, Buku Ur." Untuk ketiga kalinya, Can Meng menyebut nama ini lagi.
Tiba-tiba Lu Li merasa gatal di gusinya. Gadis kecil ini harus diberi pelajaran! Mempermainkan orang seperti ini benar-benar keterlaluan. Dia hanya mendengar Lu Li menyebut Buku Ur, tapi tidak tahu seberapa legendarisnya peralatan ini.
"Aaa, mau apa kamu?" Teriak Pemburu kecil melihat Lu Li mendekatinya dengan muka masam, lalu kabur bersembunyi di belakang anggota lain.
"Jangan lari! Hari ini aku harus mendidikmu baik-baik. Anak yang berbohong itu tidak benar!" Sambil mengejar, Lu Li berpikir: Kalau menangkap dan memukul gadis ini, apakah orangtuanya akan menuntutku?
Maka terjadilah kejar-kejaran, sementara anggota lainnya hanya menonton sambil tertawa.
