“Cih!” Menahan serangan Lu Li, ekspresi Jubu Tanhan berubah drastis.
Dari tadi dia merasa penampilan Lu Li hari ini agak mengerikan. Sekarang akhirnya menyadari di mana letak kesalahannya.
Ini seharusnya bukan status puncak Lu Li! Aku dipermainkan!
Sebagai seorang pencuri, sebenarnya dia selalu tenang dan terkendali, tapi saat ini tidak bisa lagi menjaga ketenangan. Amarah setelah dipermainkan mengalir deras ke otaknya, serangannya tiba-tiba menjadi lebih ganas.
Keganasan ini bukanlah skill maupun efek tambahan, melainkan performa luar biasa pada tingkatan spiritual.
Lu Li merasakan tekanan yang meningkat, namun tetap tenang. Dengan pengamatan seksama akan terlihat bahwa keganasan ini tidak perlu ditakuti - ketika pertempuran seorang pencuri kehilangan kedinginan, kesalahan di berbagai aspek akan bertambah.
Akhirnya, Lu Li menemukan celah dan menggunakan Serangan Bayangan yang telah dipersiapkannya lama.
Skill ini sengaja terus dilatihnya sejak pertama kali masuk game, tidak pernah lengah sekalipun. Bahkan mengorbankan waktu latihan skill lain untuk menyempurnakannya. Karena terlahir kembali, dia tahu bahwa tingkat penyelesaian 100% bukanlah batas tertinggi.
Begitu tingkat penyelesaian skill stabil di atas 100%, ada probabilitas tertentu untuk mengupgrade skill menjadi keterampilan penguatan.
Contohnya Serangan Bayangan yang Diperkuat, Backstab yang Diperkuat, Mati Leher yang Diperkuat...
Tentu saja, kita juga bisa menggunakan skill book tipe penguatan untuk upgrade skill. Namun skill book penguatan hanya bisa didapatkan dari BOSS level 50. BOSS level 50 tidak hanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk ditunggu, tapi juga tidak ada satupun yang termasuk "lampu hemat minyak".
Sistem: Tingkat Penyelesaian Serangan Bayangan 90%, menyebabkan 150% damage skill, target mengalami Pusing selama 1 detik!
Tingkat penyelesaian sembilan puluh persen!
Tidak hanya menyebabkan damage satu setengah kali lipat, tapi juga membuat target pingsan selama satu detik.
Bagi dua pencuri yang terus bergerak menghindar dan melakukan blokir, ini benar-benar persoalan yang sulit dipahami.
"Sudah kubilang sebelumnya, tingkat penyelesaian skill-ku sangat tinggi." Setelah berhasil membuat target pusing, Lu Li akhirnya menarik napas lega. Dia sama sekali belum menemukan kesempatan sebelumnya, sekarang barulah berhasil menyelesaikan serangan berakibat fatal ini.
Alasan disebut berakibat fatal, sudah pasti karena efek pusing satu detik ini.
Pusing selama satu detik bukanlah masalah besar, belum cukup untuk membunuh lawan. Tapi dengan pusing satu detik ini, Jubu Tanhan menjadi sasaran hidup. Dia tak hanya lumpuh sebagian, pasti akan terus mengalami kelumpuhan.
Jika Serangan Bayangan Lu Li ini tidak berhasil membuat target pingsan besar, dia akan langsung menggunakan Buku Ur untuk mengakhiri pertempuran.
Di situasi genting ketika masing-masing hanya tersisa ratusan darah, siapa yang tahu apakah lawan masih menyimpan senjata pamungkas terakhir? Bagaimana jika Lu Li kalah karena serangan mendadak? Dia bahkan tidak sempat menangis.
Menyimpan satu kemampuan cadangan itu wajar, tapi tewas karena terlalu banyak menyimpan rahasia? Itu tindakan bodoh.
Serangan Mendadak: Instan, Pendinginan 30 detik. Menyerang target dari belakang, menyebabkan kerusakan senjata 280%, Hadiah 2 Kombo Point, Level terkini 5/5.
Lu Li sengaja tidak menggunakan skill ini sampai momen paling krusial. Kerusakan 280% yang luar biasa ini akan membuat profesi apapun tak bisa bertahan, dan memastikan kematian lawan. Ditambah targetnya adalah sasaran diam tak bergerak, tingkat penyelesaian serangan mencapai 92% - bukan hanya meningkatkan kerusakan lebih jauh, tapi juga memberikan efek kelumpuhan 1.5 detik.
Jubu Tanhan dilanda keputusasaan.
HP-nya tersisa sekitar 300, dan dengan 1.5 detik kelumpuhan, bahkan serangan biasa Lu Li pun cukup untuk mengakhiri ini.
Membunuh Jubu Tanhan berarti pertempuran mereka berakhir.
Lima orang dari peta mini melakukan teleportasi masuk ke peta besar, sementara cadangan juga memasuki peta besar pada saat yang sama.
Seperti yang diperkirakan Lu Li: Moonlight, Fat Monkey, dan dirinya sendiri meraih kemenangan duel individu di peta mini. March Rain dan Luo Ying Hui Yi kalah, ditambah Mu Qiu yang masuk sebagai cadangan - total empat orang.
Nasib Penjaga Biru Murni jauh lebih menyedihkan.
Mereka hanya menyisakan dua orang dari pertempuran sebelumnya, bahkan dengan tambahan cadangan hanya menjadi tiga.
Tiga orang melawan empat orang sudah berada dalam posisi lemah secara jumlah personil, kualitasnya pun tidak bisa dipuji. Di pihak Pedang Penghakiman, keempat anggotanya bukanlah "lampu hemat minyak", sementara Mu Qiu bahkan adalah atlet esports yang bisa melakukan penyembuhan.
Namun ketiga atlet esports baru dari Penjaga Biru Murni tidak menyerah.
Mereka bertarung dengan keseriusan, benar-benar berjuang demi kemenangan. Setiap orang menunjukkan performa yang cukup baik.
Lu Li harus mengakui bahwa serikat-serikat besar ini memang memiliki keunikan tersendiri. Hanya dengan melihat para anggota baru ini saja, setiap dari mereka sudah memiliki kualitas unggul atlet esports profesional melalui pelatihan.
Tidak salah jika dunia luar menyebut Pedang Penghakiman sebagai "kelompok amatir".
Tidak ada pelatih taktik profesional, tidak ada prosedur pelatihan ilmiah, apalagi sistem regulasi terstruktur untuk merekrut atlet esports baru.
Sambil iri, sambil bertarung.
Lu Li juga tidak meremehkan beberapa anggota baru ini. Mereka saling tidak menahan diri, mengerahkan sepenuhnya upaya seperti dalam pertandingan resmi, masing-masing melakukan tugas yang seharusnya.
Beberapa tahun lagi, para atlet senior yang sudah menua atau performanya menurun akan tersingkir oleh gelombang penerus. Seperti pepatah "ombak belakang mendorong ombak depan, ombak depan mati di pantai", kumpulan pemain baru ini benar-benar akan menjadi pasukan inti di arena. Kekalahan mereka di tangan Lu Li akan menjadi batu loncatan dalam proses pertumbuhan.
Pada suatu masa, bertarung melawan Pedang Penghakiman di Piala Magis, kekalahan yang terhormat.
"Kak Ji, terima kasih atas permainannya." Lu Li memberi salam saat keluar dari arena. Kedua tim memiliki saluran keluar yang sama, diskusi antar pemain biasanya terjadi di tempat ini.
Kita semua hidup di dunia kompetitif, menjunjung tinggi kewibawaan. Kalah pun tidak akan berkelahi.
Lu Li merasa harus menyapa, mengingat mereka pernah bekerja sama. Meski menang harus tetap berwibawa.
Jubu Tanhan tersenyum pahit sambil menggelengkan kepala. Saat ini dia benar-benar ingin memukul Lu Li.
Reputasi seumur hidup hancur dalam sekejap. Setidaknya dalam waktu tertentu ke depan, dia akan muncul sebagai citra contoh buruk.
Para pencuri senior sering mengajari anggota baru, "Jangan pernah meniru si Cih Jubu Tanhan itu, ternyata nekat bertanding dengan Lu Li menggunakan batasan syarat. Sebenarnya ada kesempatan menang, tapi akhirnya memilih jalan kehancuran sendiri hanya karena tidak tahan provokasi."
"Kami akan mengalahkanmu!" Seorang anggota baru Penjaga Biru Murni tidak bisa menahan diri, melemparkan ancaman.
Lu Li terkekeh, tentu saja tidak mempedulikannya. Bahkan jika anggota baru ini suatu hari nanti menjadi atlet resmi Penjaga Biru Murni, dia yakin akan melesat lebih cepat daripada lawannya.
"Anak-anak belum paham, jangan dihiraukan." Jubu Tanhan menepuk bahu anggota baru itu, menghentikan ucapan kasar yang hendak dilontarkannya.
Hubungannya dengan Lu Li tidak ada permusuhan mendalam. Kekalahan dalam pertandingan karena jebakan pun bukan masalah besar. Lingkaran atlet esports sebenarnya sangat solid. Meskipun berada dalam hubungan permusuhan, tidak akan terjadi perselisihan nyata. Lagipula siapa yang bisa memastikan peluang kerja sama di masa depan?
Apalagi, hubungan antara atlet esports dengan bos juga memiliki kontradiksi tertentu. Seringkali mereka bersatu untuk memperjuangkan hak-hak mereka sendiri.
"Anggota baru kalian semuanya bagus, saya kagum." Lu Li mengungkapkan kekaguman tulusnya pada anggota baru Penjaga Biru Murni yang penuh vitalitas ini. Dalam hati, ia bertekad bulat bahwa Pedang Penghakiman juga harus mengembangkan aspek ini.
Pemikiran seseorang terkait erat dengan posisinya. Awalnya tujuan Lu Li memang untuk mencari uang, tetapi sekarang ia bukan lagi sosok yang hanya mengejar uang. Begitu ada kesempatan untuk berkembang berkelanjutan, tentu ia ingin membuat Pedang Penghakiman lebih gemilang.
Sebuah serikat tua dengan warisan ratusan tahun.
Meneruskan kisah heroik dan kejayaan mereka dari generasi ke generasi, tampaknya juga merupakan ide yang cukup baik.
