Kelima anggota Kota Wushuang sebenarnya dalam situasi dilematis.
Mereka selain Qingqi Gujiu yang merupakan Ksatria plate armor, Nyamuk Vegetarian sebagai pemburu baju zirah, tiga sisanya ternyata semuanya profesi armor kain. Bahkan Qingqi Gujiu si plate armor ini hanya semi-healer, sama sekali tak mampu menanggung tugas sebagai peredam damage.
Lu Li telah menangkap kelemahan mereka sejak permulaan.
Damage tinggi memang benar, healer sulit dibunuh juga fakta, tapi yang mereka kekurangan adalah peran penahan serangan. Begitu Celana Dalam Emas Fatal tewas, praktis formasi mereka akan anjlok.
Qingqi Gujiu merasa terjepit, dia harus tetap berdiri di celah pertahanan untuk waspada terhadap serangan dadakan.
Hewan peliharaan Shuma milik Nyamuk Vegetarian sebenarnya punya kemampuan deteksi penyamaran, sayangnya hari ini hujan turun, segala tempat basah kuyup. Singa hitam yang lesu itu sama sekali tak punya kondisi hati untuk itu.
Sinar Penerangan memang sudah dilempar, namun area yang tercover hanya sepetak kecil saja.
"Aku yakin Lu Li pasti sudah di sisinya kita." Chi Zhai de Wenzi mengusap air hujan di wajahnya, berkata dengan suara suram.
Mereka juga melihat Moonlight dan yang lain, atlet esports Pedang Penghakiman perlahan mendekat. Semula lima orang, sekarang tinggal empat. Hanya pencuri dengan mobilitas tertinggi yang hilang.
"Semua berhati-hati. Jika Lu Li muncul, langsung matikan dia secepatnya!" Qingqi Gujiu memberi perintah.
"Dia sendirian, tidak mungkin berani muncul seperti ini." Setengah Batang Rokok terdengar agak gugup. Penyihir paling takut pada pencuri profesional. Bahkan Mo Wangfeng yang dia kagumi bisa dipermainkan Lu Li, membuatnya kehilangan rasa percaya diri.
"Tidak perlu berbisik-bisik. Kita berbicara di saluran tim sendiri." Qingqi Gujiu mengerutkan kening. Dia tidak puas dengan sikap terlalu hati-hati anggota timnya.
Kalah sebagai manusia tapi jangan kalah sebagai formasi. Jika seorang atlet esports sudah gentar sebelum bertarung, itu membuktikan semua pelatihan sebelumnya sia-sia belaka.
"Aku... aku paham." Setengah Batang Rokok terlihat canggung -_-|||, dengan gerakan frustasi ia melemparkan Hujan Okultisme ke semak-semak di sampingnya, bagaimana jika serangan ini bisa memancing Lu Li keluar.
Lu Li membelalak melihat kilatan Okultisme yang mengamuk di depannya, hampir saja mengira telah bertemu jagoan kelas atas.
Hanya selisih sedikit saja——andai saja tadi dia tidak secara tidak sadar menghentikan langkahnya, pasti sudah terpancing keluar oleh musuh. Untunglah Fat Monkey pernah bercerita tentang pengalamannya melawan penyihir ini.
Lu Li mundur dua langkah, memutuskan untuk menjauhi penyihir sinting ini.
Di sisi Moonlight, serangan frontal sudah dimulai. Mereka mendekat langkah demi langkah, membuat para atlet esports Kota Wushuang waspada setengah mati. Begitu musuh memasuki jarak tembak, mereka langsung melemparkan skill tanpa ragu.
Banyak skill non-targetable mendarat ringan di rumput, sementara Moonlight dan kawanan berhenti di jarak 20 yard lalu mundur perlahan.
Kenapa kabur?
Dua puluh yard adalah jarak yang sangat halus, sebagian besar skill serangan dan pengejaran tidak melebihi jarak ini.
Beberapa anggota Kota Wushuang ragu-ragu sebelum akhirnya menyerah mengejar.
Mundur tanpa alasan jelas pasti ada konspirasi.
Lu Li telah memanfaatkan waktu ini untuk mendekati kelompok Kota Wushuang. Dia khawatir ada yang sembarangan melepas skill seperti Setengah Batang Rokok, jadi posisinya sangat strategis.
Targetnya adalah Xian Naier, tapi sebelumnya dia ingin memberi "salam" pada sang penyihir ceroboh ini.
Sebuah Pukulan mematikan!
Sambil menghitung posisi dan kecepatan gerak Moonlight dkk, Lu Li mengirim sinyal serangan di timing yang dianggap paling tepat, sekaligus memukul Setengah Batang Rokok.
Pemain Kota Wushuang sedang bersiap menghadapi serangan berikutnya dari Pedang Penghakiman.
Baik itu serangan sungguhan maupun eksperimen seperti sebelumnya, mereka semua meningkatkan kewaspadaan.
Setengah Batang Rokok sedang hendak melepas skill ketika tiba-tiba menyadari dirinya tidak bisa bergerak, semua operasi terhenti. Meski agak lemah, dia jelas bukan pemula. Langsung paham bahwa dirinya kena Pukulan mematikan.
Lu Li!
Mimpi buruk para penyihir ini telah muncul. Dengan panik namun mengandalkan latihan profesional bertahun-tahun, dia menggunakan lencana untuk membatalkan efek sergapan pada dirinya, lalu langsung membalas dengan Guncangan Okultisme.
Respons seperti ini sebenarnya tidak salah, tapi akhirnya meleset sama sekali.
Karena target Lu Li sejak awal bukanlah dia, melainkan Xian Naier - seorang penyihir di bangku cadangan yang tidak layak mengubah target utamanya.
Sang penyihir yang tersergap ini langsung berteriak di saluran komando mereka.
Namun Lu Li adalah orang macam apa, gerakannya hanya bisa digambarkan secepat angin, sebelum Xian Naier sempat menyadari, serangan menyergap sudah dikirimkan.
Tusuk Balik!
Tusuk Balik!
Bahu yang sedang dipakai Lu Li saat ini memiliki efek tambahan langka - Tusuk Balik+1. Dengan efek ini, skill-nya langsung melonjak ke tingkat enam.
Di antara semua skill akhir, kerusakan akibat Tusuk Balik menempati posisi teratas.
-412！
Kerusakan lebih dari empat ratus muncul. Jika ada Celana Dalam Emas Fatal yang jadi pembanding, serangan Lu Li pasti akan memicu decak kagum banyak orang.
Xian Naier dengan tenang menggunakan lencana. Dia memiliki skill transformasi iblis yang setelah diaktifkan akan mengubah dirinya menjadi iblis, tidak hanya meningkatkan beberapa skill serangan terkait iblis, tapi juga mendapat efek sementara Armor meningkat 50%.
Lu Li juga tak menyangka akan menghadapi skill ultimate penyihir gelap ini sekarang.
Mengapa tidak pernah ada yang menyebutkan ini sebelumnya? Apakah seluruh Piala Magis Kota Wushuang sengaja menyembunyikan kekuatan mereka? Apa tujuan mereka sebenarnya?
Sebenarnya, Lu Li sama sekali salah paham. Xian Naier baru saja mendapatkan skill book ini tadi malam. Tanpa melakukan tes sama sekali, hari ini adalah pertama kalinya dia menggunakan transformasi iblis dalam pertempuran.
Penyihir gelap dalam bentuk seperti ini tidak bisa dibunuh, setidaknya untuk saat ini.
Dengan Tindakan Tegas, Lu Li meninggalkan Xian Naier dan menerjang penyihir gila yang baru saja ia jijiki.
Di saat yang sama, dia harus menahan damage besar dari Xian Naier iblis. Keringanan damage langsung diaktifkan segera. Hujan Maret yang datang memberi pemulihan padanya, lalu beralih menyembuhkan anggota tim lainnya.
Saat ini di Kota Wushuang hanya tersisa satu Mage yang relatif mudah dibunuh.
Pendukung khusus itu adalah Pastor tank darah, Qingqi Gujiu dijuluki Raja Pengasah, Nyamuk Vegetarian pemburu dengan rute bertahan hidup - tingkat kesulitan membunuh mereka termasuk yang tertinggi. Sekarang Xian Naier yang paling mudah dibunuh justru berubah jadi Iblis, benar-benar hanya penyihir baru ini yang masih tergolong rapuh.
Lu Li bagai lentera terang - siapa yang diserangnya, para pelaku lainnya akan ikut mengeroyok.
Terutama Fat Monkey, meski agak hiperbolis bilang "musuh bertemu mata memerah", tapi saat menemui sesama penyihir ini, semangatnya langsung berkobar. Setelah Xian Naier berubah jadi Iblis, dia nyaris bersamaan dengan Lu Li menyerang Setengah Batang Rokok.
Setengah Batang Rokok babak belur dihajar, HP-nya terkuras drastis.
Peralatan Fat Monkey adalah yang paling jelek di tim Lu Li. Jika bahkan peralatan Fat Monkey pun lebih bagus darinya, bisa dibayangkan berapa kali dia bisa bertahan. Pendukung khusus sudah berjuang mati-matian tapi tetap gagal menyelamatkannya.
Xian Naier terus menyerang Lu Li, tapi bahkan tidak berhasil menguras setengah darah Lu Li. Dengan kemampuan menyembuhkan profesional seperti Hujan Maret, sangat sulit membunuh Lu Li. Lihat saja berapa banyak peralatan emas dan Emas Gelap yang dipakai Lu Li.
Hasil perkelahian kacau kedua adalah Setengah Batang Rokok yang terpaksa meninggalkan tempat.
Kota Wushuang kehilangan satu anggota lagi. Meski empat anggota tersisa sangat tangguh, tetap tidak cukup untuk mengubah situasi.
Pertandingan antara Kota Wushuang dan Pedang Penghakiman berlangsung sangat lama, akhirnya berakhir dengan kemenangan Pedang Penghakiman. Dengan berakhirnya pertandingan ini, seluruh Piala Magis pun mendekati akhir.
