Setelah dekat, terbukti seperti yang dideskripsikan Putri kurcaci kecil - pulau ini dipenuhi hutan belantara lebat sehingga sulit melihat wujud asli pulau dari luar.
Suara monyet samar-samar terbawa angin laut.
Perkiraan monyet dan kera di pulau itu pasti tidak sedikit, plus ada seekor gorila besar yang tertarik memelihara kurcaci sebagai hewan peliharaan.
Pasti itu BOSS, meski Lu Li tidak memahami tapi logis saja musuh biasa tak punya kecerdasan seperti itu, apalagi hobi aneh semacam itu.
Semakin mendekat, sudah terlihat samar-samar beberapa kera melompat-lompat di pantai. Mereka seperti sedang menghantam cangkang kerang, setelah cangkang hancur langsung dihirup-hirup dan dimakan dagingnya dengan suara menyeruput.
Di spot yang cukup tersembunyi, Lu Li menambatkan perahu. Lokasi ini bukan asal pilih: sulit terdeteksi namun punya jalur kabur dengan lancar meminjam angin.
Sama sekali tidak percaya kalau keluarga kera punya perahu.
Lu Li menginjak pasir lembut di pulau, terdapat banyak kepiting dan lobster yang berkeliaran dengan agresif di pantai. Ini adalah monster pasif yang hanya menyerang jika diprovokasi, mereka tidak akan aktif menyerang selama kamu tidak mengganggu mereka.
Namun, sebuah detail membuat hati Lu Li sedikit terasa berat.
Level monster kecil yang tidak berbahaya ini ternyata mencapai empat puluh, bukankah ini berarti level monster di pulau akan lebih tinggi? Melihat levelnya sendiri yang masih tiga puluh tujuh, dia tak bisa menghindari rasa gugup.
Tampaknya hanya bisa melanjutkan langkah demi langkah. Jika monster terlalu kuat, satu-satunya cara adalah menyelamatkan target dengan strategi.
Area pantai sangat sempit. Begitu benar-benar memasuki pulau, surga hutan absolut terbentang. Karena kelembapan, aroma busuk yang pekat menyengat di seluruh pulau.
Yang selalu membuat Lu Li ekstra waspada adalah kawanan gorila. Gorila punggung besi ini umumnya memiliki level di atas empat puluh.
Yang paling mengerikan adalah mereka berkelompok dan memanggil teman-temannya. Lu Li menyaksikannya secara langsung saat mereka berburu seekor Serigala Neraka berkepala dua, entah dari mana monster neraka ini muncul.
Sekelompok gorila mengeroyoki kawanan serigala besar itu, langsung dihajar seperti anjing.
Setelah menjelajah selama belasan menit, Lu Li semakin mendekati posisi BOSS berdasarkan distribusi level monster, dari kejauhan ia mengawasi seekor gorila raksasa yang duduk di sebuah lapangan kosong.
Tingginya mencapai tiga meter, seluruh tubuhnya dipenuhi otot yang mengerikan.
Lu Li tidak merasa makhluk ini menakutkan, karena sedang melakukan hal yang sangat konyol.
Di tangannya tergantung kerangkeng anyaman bambu, di dalamnya terkurung seorang gadis kecil yang ternyata adalah Putri Kurcaci - BOSS kikuk ini malah sedang bersiul ke arah kerangkeng.
Persis seperti kakek-kakek yang mengajak burung jalan-jalan di pagi hari, sepertinya ia sedang melatih hewan peliharaannya.
Sungguh selera humor yang aneh, tidak tahu programmer yang merancang adegan ini seberapa membosankannya. Tapi meski merendahkan, Lu Li sama sekali tidak akan meremehkan lawannya.
Metode apa yang harus digunakan untuk merebut hewan peliharaan berbentuk manusia di tangannya itu?
Langsung membunuh anggota ini memang cara paling ringkas. Sayangnya, dipikir pakai lutut pun tahu betapa sulitnya melawan bos ini. Anak buahnya saja monster level 40-an, sebagai bos utama, pasti minimal level 40-50 kalau tidak malu menyebut diri sebagai pemilik pulau.
Menggunakan strategi kecerdasan juga tidak realistis, setidaknya Lu Li tidak melihat jalan untuk taktik semacam itu.
Strategi kecerdasan sebenarnya bukan hal yang terlalu dalam, intinya cuma faktor cuaca, medan, dan sumber daya manusia. Tapi di sini dan saat ini, Dia tidak memiliki keunggulan satu pun.
"Dewa game, kenapa diam saja? Apa kamu dimakan monster?" Yu Beige Xiao Jiutian menahan diri lama, akhirnya tidak tahan lagi menanyakan situasi di pihak Lu Li.
“Yang disebut Blue Mane Gorilla adalah BOSS besar, estimasi tradisional setidaknya level 45. Dan aku curiga begitu dia mengaum, seluruh anak cucu monyet di pulau ini akan ikut bertempur. Di sini ada ribuan bahkan puluhan ribu monyet.” Lu Li menghela napas.
Dia awalnya mengira tugas ini akan sederhana.
“Lalu bagaimana ini?” Sebenarnya BOSS level 45 bukan tak mungkin dikalahkan, tapi begitu BOSS ini bisa memanggil banyak monster kecil, masalahnya hampir tak tersolusi.
Mengirim orang untuk membersihkan?
Itu bisa sampai kapan? Lagipula kita tidak tahu kecepatan refresh monster. Di "Fajar", beberapa monster di lokasi tertentu akan cepat direfresh begitu mati selama ada aktivitas BOSS di sekitarnya - ini untuk mencegah pemain membersihkan monster kecil dulu baru Bunuh BOSS.
Tentu saja, semuanya masih belum diketahui.
Lu Li memeriksa sekeliling cukup lama namun tidak menemukan area yang bisa dimanfaatkan, terpaksa kembali melalui rute semula. Kali ini dia sengaja memperluas cakupan pencarian, menggambar jalur yang benar-benar aman di petanya sendiri.
"Aku akan antar kamu naik. Nanti aku yang memancing BOSS, kamu langsung selamatkan orang lalu kembali ke kapal lewat jalan ini." Lu Li berkata pada Yu Beige Xiao Jiutian.
"Jangan begitu. Kamu yang menyelamatkan, biar aku yang mengumpulkan monster. Aku ini Druid, larinya lebih cepat..." Saat mengucapkan ini, Yu Beige Xiao Jiutian teringat Lu Li juga bisa bertransformasi jadi Druid dengan kemampuan langka Putra Hutan. Dengan menyindir diri ia menambahkan: "Kehilangan sedikit EXP tak masalah. Tapi kamu peringkat pertama di daftar level, sayang kalau XP-mu terkuras."
Tak disangka orang ini masih punya solidaritas. Setelah ragu sebentar, Lu Li tetap menolak tawarannya: "Biarlah aku yang memancing. Belum tentu kamu bisa mengalihkan perhatian monster."
Yu Beige Xiao Jiutian menangis terisak-isak. Bukankah ini berarti kemampuannya dianggap tidak memadai?
Namun jujur saja, kenyataannya memang begitu. Jika itu adalah BOSS level 50, Lu Li sendiri pun tidak yakin bisa memancing BOSS seberapa jauh, apalagi seorang Druid yang baru mencapai level 30-an.
Setelah meninggalkan Xiao Ba Jiang untuk menjaga kapal layar, Lu Li membawa Yu Beige Xiao Jiu Tian kembali ke wilayah BOSS melalui rute aman yang telah ia pelajari.
Sepanjang perjalanan, ekspresi Yu Beige Xiao Jiu Tian agak pucat.
Ia tidak menyangka pulau ini dipenuhi begitu banyak orangutan. Jika mereka serentak menyerang, sulit dibayangkan akibatnya.
"Posisi semua monster ini sudah kutandai di peta. Nanti akan kubagikan peta ini padamu. Setelah menyelamatkan orangnya, segera pergi melalui rute ini. Jika bertemu monster jangan dilawan. Untuk kurcaci itu, ubah dirimu menjadi macan tutul dan biarkan dia menunggangimu."
Macan tutul hasil transformasi Druid sebenarnya tidak bisa ditunggangi, itu hanya berlaku untuk pemain biasa.
Sebagian kecil Druid yang melakukan tugas mengawal akan mengajak orang yang diantar untuk menunggangi mereka, tentu saja dalam situasi ini NPC yang diantar biasanya adalah wanita cantik luar biasa.
Setelah semua berada di posisi masing-masing, Lu Li mendekati BOSS dengan mencurigakan.
BOSS ini sepertinya tidak memiliki cakupan kebencian, bahkan ketika Lu Li sudah berada di belakangnya, dia masih asyik bersiul. Lu Li menunduk melihat pisau belatinya, ragu apakah akan menggoreskan ke lehernya.
Tanpa sengaja, tiba-tiba melihat ada butir mutiara di tanah sebelah.
Lu Li sama sekali tidak ragu untuk mengambil mutiara ini.
Dalam banyak kasus, barang milik BOSS yang belum mati tidak bisa diambil pemain, tapi ini tidak mutlak. Kali ini Lu Li mengambil mutiara itu tanpa kesulitan sama sekali.
Siulan berhenti. Tanpa melihat BOSS, Lu Li mengaktifkan skill kabur dan langsung kabur secepat mungkin.
BOSS mengeluarkan raungan memekakkan telinga, matanya mengawasi ketat si pencuri cucu kesayangannya yang kabur cepat. Dengan gerakan tiba-tiba, tubuhnya melesat tinggi ke udara, melompati jarak belasan yard, lalu menghujam keras di belakang Lu Li.
