Jika ini adalah dunia yang sudah pernah "dipanen", maka ada kemungkinan untuk mengambil keuntungan kecil di sini.
Serigala neraka berkepala dua yang kelaparan dan kesulitan menemukan makanan di dekat Lu Li ini menjadi target percobaannya. Jika bisa dikalahkan, mungkin bisa dapat sedikit hasil. Tapi kalau cuma bertemu monster asal-asalan saja sudah tidak bisa dikalahkan, lebih baik dia langsung pulang saja.
Serigala neraka berkepala dua bukanlah makhluk langka. Monster jenis ini banyak ditemukan di berbagai peta Azeroth dengan level bervariasi - ada yang cuma level 10-20, ada yang langsung melonjak ke level 50-60, bahkan mungkin menggunakan template BOSS.
Lu Li diam-diam menyelinap ke belakang monster ini.
Sebelum sempat menyerang, ekor monster yang mirip ular berduri itu tiba-tiba menyambar ke arahnya. Serangan mendadak ini sama sekali tidak memberi waktu Lu Li untuk menghindar.
Namun setelah terkena serangan itu, Lu Li justru tidak merasa khawatir lagi.
Cuma mengurangi 100+ darah saja? Ofensifnya terlalu rendah untuk level monster.
Hanya karena sebelumnya mengejek gorila dan dipukuli habis-habisan, sekarang Lu Li sudah mengubur pikiran-pikiran konyol seperti itu. Dia tidak meremehkan serigala berkepala dua yang sangat waspada di hadapannya ini.
Meski tidak terlalu berhati-hati, Lu Li sangat percaya diri dengan teknik penyamaran yang dimilikinya saat ini.
Ini hanya membuktikan bahwa penyamaran tidak efektif terhadap monster jenis ini. Mungkin karena memiliki dua kepala, persepsinya lebih tajam dibanding monster biasa.
Setelah gagal menyamar, Lu Li bukannya mundur malah menerjang ke depan. Pisau belatinya menggores dalam di salah satu kepala serigala itu, menghasilkan damage lebih dari dua ratus.
Di saat yang sama dia juga melihat level serigala berkepala dua ini - ternyata hanya level 32, lima level lebih rendah dari Lu Li.
Untuk monster biasa level segini, bisa menguras 100+ HP Lu Li dalam sekali serangan sebenarnya sudah cukup hebat. Tampaknya kekuatan monster di dungeon ini tidak main-main, semoga tidak ada BOSS tier tinggi.
Kemudian Lu Li mundur dua langkah, menunggu serigala berkepala dua itu melanjutkan serangannya.
Saat ini tujuannya bukan untuk membunuh monster, melainkan ingin sepenuhnya memahami cara serangan monster di dalam wilayah rahasia ini. Tidak terburu-buru membunuh musuh biasa di hadapannya.
Serigala berkepala dua mengeluarkan erangan suram setelah diserang. Kedua kepalanya bergoyang, menyemburkan peluru api gelap berwarna merah menyala dari mulut masing-masing ke arah Lu Li.
Kecepatannya lumayan, tapi Lu Li merasa bisa menghindar.
Kali ini dia tidak menghindar, membiarkan dua peluru api menghantam zirah kulit di tubuhnya.
-245、-230, kerusakan yang hampir seimbang. Dua kali lipat kekuatan serangan biasa, tapi proses pengisiannya terlalu lama - butuh dua detik penuh. Waktu ini cukup bagi Lu Li untuk menyela skill-nya.
Akhirnya bisa bermain dengan nyaman. Orang ini tidak lebih hebat dari dirinya.
Setelah menyadari hal ini, Lu Li maju mendekati serigala berkepala dua. Tendangannya menyela serangan skill monster itu...
Hal yang membuat bingung antara ingin tertawa dan menangis terjadi. Setelah disela, Dark Flame Bullet yang hampir terbentuk sepenuhnya gagal dimuntahkan dan justru ditelan kembali oleh serigala berkepala dua, dua kerusakan 300+ muncul dari kepala serigala itu.
Ditambah kerusakan berkelanjutan 20-30 point per detik.
Inikah yang disebut balasan sihir legendaris? Benar-benar kejutan tak terduga.
Membunuh serigala berkepala dua, Lu Li mengumpulkan belasan koin tembaga plus berbagai material acak. Peralatan tak ditemukan, memang mustahil mengharapkan hadiah bagus dari monster biasa yang asal dibunuh.
Yang mengejutkan adalah pengalaman yang luar biasa melimpah - monster 5 level lebih rendah darinya bahkan memberi pengalaman tiga kali lipat lebih banyak dari monster setingkat.
Setelah yang pertama dan kedua, kejadian ketiga sudah tidak aneh lagi.
Monster biasa heterogen level tiga puluh sekian ini, selain menghasilkan material yang relatif biasa dan peralatan putih polos, juga akan memunculkan benda bernama lambang Iblis. Lu Li tidak tahu kegunaan benda ini, meskipun dia seorang yang terlahir kembali.
Benda yang mirip koin ini memiliki tingkat drop tidak tinggi, baru muncul satu setelah membunuh belasan monster.
Lu Li menduga ini mungkin mata uang dalam dungeon, mungkin bisa digunakan saat keluar dari dungeon. Sayangnya di kehidupan sebelumnya tidak banyak memperhatikan hal-hal terkait dungeon, banyak pengetahuan yang tidak update.
Setelah bergerak beberapa saat, dia akhirnya bertemu dengan jenis monster kedua.
Monster lava, seluruh tubuh makhluk ini terdiri dari batu membara yang memerah. Meski menyerang secara fisik, setiap serangannya membawa kerusakan panas membara yang cukup menyiksa bagi pencuri berbaju zirah kulit.
Selain itu, karena tubuhnya terbuat dari batu, serangan Lu Li menjadi kurang efektif. Bahkan terkadang justru memantulkan dampak balik kerusakan.
Untungnya monster jenis ini tidak memiliki skill, selama tidak bertemu sekelompok besar, tidak sulit untuk ditangani.
Lu Li semakin yakin ini adalah dunia kecil yang terbengkalai. Jangankan sekelompok besar monster, bahkan dua ekor bersama pun jarang terlihat. Awalnya dia berencana leveling di sini, tapi sekarang tampaknya itu hanya kesalahpahaman yang indah.
Jika bicara soal barang bagus, monster kecil pun bisa menghasilkan Batu penguat.
Batu kecil yang bisa meningkatkan kualitas menyeluruh peralatan ini sebelumnya sudah Lu Li kumpulkan 20-30 butir, sampai sekarang masih belum tega menggunakannya untuk peralatan apa pun.
Melangkah serong, Lu Li dengan mahir menggunakan Tusuk Balik. Monster lava terdiam sejenak, raganya berkeping-keping, batu lava yang menyala perlahan padam seperti kehilangan vitalitas.
Lu Li mengambil sebuah Batu penguat dari fragmen-fragmen mayat monster lava itu, mengangguk puas.
Pengalaman yang cukup, plus dapat Batu penguat. Perjalanan ini setidaknya tidak akan sia-sia.
Lu Li setiap kali bergerak sejauh jarak tertentu akan berhenti untuk membuat tanda pada peta. Dengan memanfaatkan fungsi rekaman otomatis peta, setidaknya dia tidak akan tersesat arah dalam kegelapan yang begitu pekat ini.
"Sepertinya area wilayah misteri ini cukup luas. Hanya saja tidak tahu berapa kali Bola Misteri ini bisa digunakan. Kalau cuma sekali kesempatan, itu benar-benar jebakan!" Lu Li bahkan tidak perlu berpikir keras untuk tahu bahwa tempat ini pasti tidak sesederhana itu. Monster di pintu masuk wilayah misteri kekuatannya masih di lapisan terbawah. Semakin dalam kita menjelajah, semakin kuat mereka, bahkan mungkin ada BOSS yang menjaga. Ini prinsip yang sama seperti dungeon.
Lho, sepertinya ada sungai di sana.
Secara samar-samar terlihat sesuatu yang berbentuk memanjang di depan, seolah ada suara aliran air yang terdengar.
Lu Li tiba-tiba bersemangat. Dia hampir gila dibuatnya oleh tempat senyap ini - tidak ada angin, tidak ada kicauan burung, tidak ada pepohonan, bahkan sehelai rumput liar pun tidak tumbuh di tanah. Entah makhluk hidup di sini bertahan hidup dengan apa.
Sekarang melihat sebuah sungai, akhirnya dia menyaksikan sesuatu yang familiar.
"Sial!"
Setelah Lu Li berlari mendekat, gelombang panas membuatnya hampir sesak napas. Dia langsung mundur beberapa langkah. Ini bukan sungai, melainkan lautan lava yang suhunya begitu tinggi hingga mustahil untuk didekati.
Suhu tinggi membakar udara, siapa pun yang mendekat akan berubah menjadi debu.
Ditambah dengan debu berbau belerang yang menyengat hidung, Lu Li terbatuk-batuk sambil membungkuk memegangi lututnya.
Setelah beberapa saat barulah kondisinya membaik. Ketika mengangkat kepala, dia melihat bayangan hitam bergerak-gerak mendekat diam-diam. Tanpa pikir panjang, dia menjatuhkan diri ke belakang lalu berguling-guling kabur.
Tapi bayangan itu sangat lincah. Tiba-tiba memanjang dan tetap berhasil melilit tubuh Lu Li.
Dingin!
Itu sensasi pertama. Benda yang melilitnya terasa sedingin es, membuat seluruh tubuhnya gemetar tak terkendali.
