Cakar itu menggenggam bahu Lu Li, menariknya ke bawah dengan kasar.
Bar HP Lu Li turun drastis. Dia tidak mau kalah, pisau belati ditancapkan keras ke rongga mata gelap Abyss lalu diputar dua kali. Serangan ini tidak cukup untuk membutakan target, tapi diakui Sistem sebagai serangan kelemahan.
Benar saja, kepala Abyss mengeluarkan kerusakan ganda. HP yang sudah tersisa sedikit itu kembali terkuras banyak.
Baik manusia maupun monster sama-sama tidak mendapat keuntungan.
Abyss tidak mudah dibunuh. Makhluk jenis ini berpengalaman tempur, bukan lagi monster bodoh yang hanya menyerang balik secara membabi buta.
Setelah menerima pukulan berat, dia langsung mundur secepat kilat. Jarak taktis terjaga sambil bersiap serangan balik.
Lu Li tahu akan datang serangan beracun. Daripada gegabah maju, dia lebih memilih meminum ramuan penawar racun tingkat tinggi tepat setelah serangan menyentuh tubuhnya.
Damage serangan mencapai lebih dari 400, namun efek racun paling mematikan justru tidak terpicu.
Sebenarnya, saat seseorang terlahir kembali, perubahan yang terjadi pasti akan mengubah segalanya. Tidak perlu mengandalkan kekuatan luar, murni wawasan yang dimiliki sudah cukup membuat Lu Li lebih sukses di game ini dibanding kehidupan sebelumnya.
Dia pernah mati puluhan kali di tangan monster jenis ini pada kehidupan lalu, namun sekarang takkan mengulangi kesalahan sama.
Meski darah Lu Li tak sebanyak mayat serangga Abyss, serangan dan pertahanannya juga jauh tertinggal, tapi dia punya lebih banyak skill, ramuan, dan kecerdasan yang lebih tinggi.
Setelah sekitar satu menit lebih, tubuh mayat serangga meledak menjadi gumpalan lumuran darah.
Lu Li yang sudah siaga langsung berguling menjauh, berhasil menghindari semua percikan darah beracun mematikan itu tanpa terluka.
Banyak pemain sering melegakan kewaspadaan saat melawan mayat serangga Abyss, padahal dalam game ini common sense bahwa pengalaman baru didapat setelah monster benar-benar mati.
Dan mayat cacing mengandalkan trik meledakkan diri ini, seringkai lebih banyak membunuh pemain daripada yang langsung mereka bunuh.
Mayat cacing sulit dibunuh, levelnya tinggi, memberikan pengalaman yang lumayan, bahkan lebih baik dari monster lava. Tapi dibandingkan tentakel, jumlahnya sangat menyedihkan dan tidak terlalu mempengaruhi batas pengalaman.
Tapi barang yang dijatuhkan mayat cacing bisa diambil dengan bebas.
Lu Li menduga tentakel setidaknya quasi-BOSS dengan level tinggi. Pasti menjatuhkan barang bagus, sayangnya jatuh di sungai lava sehingga tidak bisa diambil sama sekali.
Lu Li menundukkan pinggang untuk mengambil sisa-sisa mayat cacing Abyss.
Mendapatkan cangkang mayat cacing yang ternyata material langka. Benda ini bagus untuk membuat zirah kulit, meski cetakan tidak mencantumkannya, bisa ditambahkan.
Menambahkan cangkang mayat cacing akan memberikan sifat pantulan kerusakan pada peralatan.
Memang benar ada material langka jenis ini, tidak ada peralatan tertentu yang mutlak membutuhkannya. Tapi setelah ditambahkan, selalu memberikan keuntungan tak terduga. Ada juga yang menganggap ini sebagai material khusus, karena penghasilnya tidak harus BOSS, cukup dari jenis monster tertentu saja.
Selain cangkang mayat, tidak ada barang lain yang dijatuhkan oleh mayat serangga ini.
Lu Li telah membunuh belasan mayat serangga di sini, mendapatkan lima cangkang mayat sebelum memilih untuk pergi. Waktunya terbatas, saat logout nanti pasti akan ditendang keluar dari dungeon. Saat login kembali, mungkin sudah tidak berada di dalam lagi.
Selain itu, Permata Dungeon ini menampilkan 1/2, artinya Lu Li hanya punya satu kesempatan lagi setelah ini.
Dia berencana mengeksplorasi sebanyak mungkin wilayah di kesempatan ini. Untuk eksplorasi berikutnya, persiapan bisa lebih matang. Meski cangkang mayat bagus, lima buah sudah cukup untuk kebutuhannya sendiri.
Secara umum, posisi penyelesaian dungeon biasanya berada di pusat atau titik akhir.
Lu Li menghitung berdasarkan peta yang telah direkamnya, memilih satu arah dan mulai berlari kencang.
Kali ini dia berniat menjelajah habis-habisan untuk menguji kekuatan makhluk terkuat di dalam, oleh karena itu rute perjalanannya sangat agresif. Bahkan saat melihat monster, dia mengabaikannya.
Kecepatan supernya memberikan modal tersebut.
Selama level musuh tidak melebihi 10 level di atasnya dan bukan BOSS, dia yakin bisa melepaskan ancaman apa pun dengan kecepatannya.
Sepanjang jalan, Lu Li berulang kali bertemu monster. Ada sesuatu yang berkaki satu mirip burung unta dengan daya lompat mencengangkan, tapi juga bodoh menggelikan. Saat Lu Li berjongkok, makhluk itu melompati kepalanya lalu menghujam ke tanah dengan kepala terlebih dahulu, tak bisa bangun selama setengah hari.
Monster lava adalah yang paling banyak tersebar di sini. Di mata Lu Li, mereka adalah tumpukan Batu penguat yang sayangnya tak sempat diselesaikan.
Masih ada satu jenis monster yang terlihat seperti ulat kacang yang diperbesar berkali-kali lipat, tapi bisa mengeluarkan benang sutra. Hampir saja mengikat Lu Li. Untungnya efek tambahan pada sepatu Lu Li sangat hebat, langsung menerobos maju sejauh jarak yang signifikan, meninggalkan serangan monster di belakang.
Setelah melewati beberapa Area monster, Lu Li tiba di tujuan satu jam sebelum waktu bermain game hari ini berakhir.
Setidaknya menurutnya, di sinilah seharusnya pusat dari dunia rahasia ini.
Tampak sebatang pohon raksasa. Ini pertama kalinya Lu Li melihat pohon besar di dalam dunia rahasia. Mungkin karena faktor tumbuhan, visibilitas di wilayah ini jelas jauh lebih baik dibandingkan tempat lain.
Pohon itu luar biasa besarnya. Lu Li tidak bisa menemukan gambaran umum yang tepat untuk mendeskripsikannya.
Jika harus membandingkan dengan sesuatu, Lu Li akan berpikir tentang Teldrassil - pohon dunia yang memiliki kota di atasnya. Kita bisa berimajinasi betapa megah penampilannya saat masih hidup.
Ya, pohon ini sudah Mati.
Dari kejauhan, kematian pohon ini terasa senyap. Ranting dan daunnya kehilangan cairan tubuh, namun keras kepala menolak untuk jatuh. Sama seperti Iblis Abyss yang mati, pohon ini juga tidak membusuk dan abadi.
Lu Li semakin yakin ini adalah dunia kecil yang telah dibinasakan.
Dia masuk ke Bayangan, mendekat dengan hati-hati. Karena sudah sampai sini, dia harus melihat lebih dekat apa yang tersisa dari pohon ini.
Lu Li merasa tingkat kesulitan dungeon ini mungkin tidak sebesar perkiraannya. Bagaimanapun ini adalah dunia yang hancur, entah sudah berapa era berlalu. Sekalipun ada makhluk kuat peninggalan masa lalu, mereka pasti telah kehilangan kekuatan karena kekurangan sumber daya.
Meski "Fajar" adalah game yang mengutamakan kenikmatan bermain, tapi tak ada perancang yang bisa menolak godaan untuk menciptakan dunia.
Alasan sebuah alam semesta disebut sebagai dunia adalah karena adanya aturan.
Setelah mendekat, Lu Li terkejut menemukan ada makhluk hidup di bawah pohon.
Ini adalah Iblis Penjaga、anjing neraka……
Burning Legion！
Ternyata Burning Legion！
Lu Li hampir ketakutan setengah mati, dia langsung ingin menampar diri sendiri beberapa kali. Burning Legion dianggap "kesulitan tidak besar", apa dia ingin membantai ras Titan?
Burning Legion adalah antagonis terbesar dalam latar belakang game 'Fajar'. Sargeras awalnya adalah prajurit terkuat ras Titan. Dalam ekspedisi militernya yang tak henti, dia tersesat dan menganggap semua yang pernah dilakukannya adalah kesalahan. Maka dia bertekad memperbaiki segalanya—melenyapkan tatanan yang dibangun ras Titan.
Lalu dia melepaskan makhluk hidup kuat yang pernah dikalahkan dan dipenjarakannya. Semua makhluk ini merangkak di bawah kakinya untuk tunduk pada perintahnya.
Inilah Burning Legion, musuh paling mematikan Azeroth. Tyrande maupun Medivh sekalipun harus menguras habis pikiran hanya untuk mempertahankan diri, benar-benar layak disebut sebagai akar segala kejahatan.
Iblis Penjaga dan anjing neraka termasuk unit tempur terbanyak Burning Legion. Mereka setia pada iblis yang lebih kuat.
Lu Li saat ini baru level tiga puluh delapan. Dia tidak merasa layak bertarung melawan Burning Legion.
