"Semakin banyak sampah Burning Legion yang kau bunuh, semakin kuat cincin ini setelah ritual berikutnya. Kini kuberikan kewenangan untuk berpindah bebas ke Moonlight Clearing, ini adalah persahabatan dari Dewan Cenarius..."
Suara menggoda Remulos yang penuh janji masih bergema di telinga Lu Li, sementara tubuhnya kini sudah berada di Gadgetzan.
Rekan satu timnya sudah menunggu di sini, mereka akan memulai pembukaan lahan baru dungeon Zul'Farrak.
Sebelumnya bisa mengambil beberapa misi terkait dungeon, yang pertama berasal dari Krazek di Lembah Duri yang menyuruhmu menemui Tran'rek di Gadgetzan untuk menagih janji kiriman cangkang kumbang suci yang konon sudah dijanjikan beberapa minggu lalu.
Menurut perkataan Krazek: "Dia saudaraku, jadi aku tidak ingin mengirim orang ke Gadgetzan untuk menghancurkan medan gayanya. Bisakah kau membantuku menanyakan pada Tran'rek apa yang sebenarnya terjadi? Lebih baik dia segera mengirim barang sebelum aku benar-benar marah!"
Dua preman goblin ini benar-benar pasangan yang ditakdirkan.
Tran'rek juga seorang preman.
Dia menjelaskan bahwa cangkang kumbang suci di Tanaris sangat keras, bahkan cukup keras untuk dijadikan bahan bangunan berbagai macam benda. Justru karena cangkang itu terlalu berguna... kumbang-kumbang suci itu sudah diburu hingga hampir punah!
Maka, Tranrek memberi tahu pemain bahwa di Zul'Farrak terdapat banyak kumbang suci.
Untuk tugas ini, Tranrek memberikan batas waktu: jika tidak bisa menyediakan cangkang kumbang suci yang cukup dalam tiga hari, dia akan membuka tengkorak kepala pemain.
Ini bukan bercanda - hukuman kegagalan tugas ini adalah kematian yang berarti kehilangan 5% pengalaman.
Beberapa tugas lainnya seperti hadiah peralatan juga diambil oleh Lu Li bersama rekan satu tim, semua pengalaman ini tidak boleh dilewatkan meski tidak ada loot.
Dari Gadgetzan ke Zul'Farrak memang jauh, tapi rute ini lebih aman karena jarang ada gangguan Cacing Pasir - perusahaan game harus mempertimbangkan kesulitan yang bisa diterima pemain.
Bayangkan betapa menyebalkan jika pergi ke dungeon berikutnya harus dimakan serangga di jalan.
Jalur ini merupakan jalur transportasi Goblin Gadgetzan. Mereka mengeksplorasi berbagai bijih besi di gurun, menggali reruntuhan bawah tanah purba, singkatnya semua transaksi yang mereka anggap bisa mendatangkan harta karun.
Mengenai makhluk hidup seperti Cacing Pasir, jika melakukan pengamatan seksama, Anda akan menemukan banyak peralatan Goblin terkubur di sepanjang jalur gurun ini.
Peralatan ini terus-menerus memancarkan gelombang ultrasonik yang mampu menyebabkan kerusakan parah pada Cacing Pasir, memaksa mereka menghilang tanpa jejak di area ini.
Jalan ini juga telah menjadi banjir darah, sangat sesuai dengan visi perusahaan game: Pemain Horde dan Alliance telah menjadi dua kubu yang tidak akan berhenti sampai salah satu mati sejak momen pembuatan akun.
Selama ini, hampir tidak ada yang belum pernah dibunuh oleh kubu lawan.
Kalaupun ada, pasti ada teman atau saudaranya yang menjadi korban persekongkolan, baik melalui pengalaman langsung maupun kabar burung.
Lu Li dan beberapa orang lainnya juga tidak berani terlalu mencolok. Jika dia berteriak bahwa dirinya adalah Lu Li, yang menyambutnya bukanlah bunga dan tepuk tangan sepanjang jalan, melainkan pasti banyak orang yang terus berganti ingin membunuhnya.
Membunuh dan mengambil perlengkapan tidak membutuhkan biaya besar.
Seperti yang dikatakan salah satu penggemar Xiao Mo: Dia memuja Xiao Mo, memuja dengan gila-gilaan. Setiap thread teknis Xiao Mo dia pelajari berulang kali, bahkan setiap videonya ditonton puluhan kali.
Orang lain bertanya mengapa dia hari itu mengikuti sekelompok besar orang untuk membunuh Xiao Mo.
Dengan polos dia menjawab: Apa ada konflik antara mengagumi Xiao Mo dengan membunuh orang untuk merampas perlengkapan?
Beberapa gelombang pencari maut dengan mudah dibunuh. Lu Li dan kawanan segera tiba di luar dungeon. Di sana ada seorang goblin yang akan memberikan status efek jika pemain membayar dua koin emas.
Kerusakan Voodoo -20%.
Status yang sangat hebat ini, terutama di wilayah troll, bagaikan obat penyelamat nyawa.
Tentu saja, berharap pengurangan 20% damage bisa mengatasi racun mengerikan dari ras troll jelas tidak realistis. Kalau tidak, tim-tim itu tak perlu terus gagal di hadapan BOSS kedua.
"Mimpi buruk?" Biru Muda Laut Angin yang bertugas memilih tingkat kesulitan dungeon menoleh bertanya.
"Mimpi buruk!" Lu Li mengangguk, memberikan jawaban tegas.
Zul'Farrak sebenarnya bukan dungeon yang terlalu sulit, hanya BOSS proyeksi semi-dewa di bagian kedua dan akhir yang mampu membuat pasukan level 35+ tak berdaya.
"Decakan, benar-benar seru." Biru Muda Laut Angin tipikal orang yang tak takut masalah, semakin berani setelah lama bergaul dengan Lu Li.
Anggota lain pun tak ada yang khawatir gagal menyelesaikan dungeon. Selama Lu Li memilih, mereka pasti mengikutinya. Soal dua gadis yang sibuk bermain dengan hewan peliharaan itu, lebih baik jangan berharap mereka paham bedanya mimpi buruk dan elit guild.
“Lho, tim yang masuk tadi sepertinya memilih bukan kesulitan elite.” Di belakang yang menunggu untuk masuk dungeon, ada seorang penyihir melihat tingkat kesulitan dungeon yang dipilih Biru Muda Laut Angin.
Tingkat kesulitan dungeon yang berbeda akan menampilkan simbol yang berbeda pada batu dungeon.
Terutama antara mimpi buruk dan elite yang dipisahkan oleh dungeon dengan tingkat kesulitan sulit di tengahnya. Sekarang sebagian besar guild bermain di kesulitan elite, bahkan beberapa harus mencoba kesulitan biasa dulu untuk mengenal dungeon.
Tiba-tiba melihat ada yang memilih mimpi buruk, membuat semua merasa sulit dipahami.
"Omong kosong, bagaimana mungkin sekarang ada yang memilih kesulitan mimpi buruk." Seorang Ksatria Suci yang memegang pedang besar tidak terima.
"Aku melihatnya langsung, mana mungkin salah." Penyihir itu tersenyum dingin: "Aku spesialis ukiran, lebih yakin daripada siapa pun bahwa simbol kesulitan yang tadi muncul adalah mimpi buruk."
Ukiran termasuk skill kehidupan, secara teori harus sangat sensitif terhadap pola pada batu dungeon. Kemungkinan salah melihat sangat kecil.
“Siapa yang tahu apakah ini sengaja dihype, memilih kesulitan mimpi buruk siapa yang tidak bisa? Aku juga bisa pilih kesulitan mimpi buruk.” Ksatria Pedang Besar terdengar agak ragu, namun tetap bertahan tak mau menerima.
Setiap orang adalah tokoh utama dalam dunia khayalan mereka sendiri.
Mengapa mereka hanya bisa memilih elit guild, sementara ada yang berani merencanakan kesulitan mimpi buruk?
“Itu Lu Li, Biru Muda Laut Angin... Unit Tentara Bayaran Xinxin. Pedang Penghakiman akan menyerang Zul'Farrak!” Akhirnya ada yang teringat profesi dan ciri-ciri mereka, terkejut menebak identitas kelompok itu.
BOSS Liar jadi rebutan banyak pihak. Serikat besar menguasai delapan puluh persen Pembunuhan Pertama, sesekali ada yang beruntung bisa memanfaatkan celah.
Dungeon privat tergantung hoki, tim acak dari pemain soliter pun punya peluang di sini.
Tapi dungeon publik berbeda. Di bidang dungeon publik, Pedang Penghakiman saat ini mendominasi sendirian. Sarang Laba-laba, Tambang Maut, Gua Rintihan, Biara Berdarah... Mereka telah berhasil meraih Pembunuhan Pertama untuk dungeon publik secara berturut-turut.
"Lu Li masuk dungeon!"
Informasi menyebar bak air pasang, dengan cepat menjangkau seluruh Area game Tiongkok.
Baik Alliance maupun Horde, mereka semua mengesampingkan pekerjaan di tangan dan mulai merancang strategi penanggulangan.
"Kali ini sama sekali tidak boleh membiarkan Pedang Penghakiman merebut Pembunuhan Pertama lagi." Ketua Serikat Xuese Zhanqi sekaligus Wakil Presiden Direktur klub, Long Chen, berteriak keras di kantor virtualnya dalam game.
"Aku percaya pada kalian." Saat menghubungi beberapa komandan instance, Xiao Mo sang Pengendali Ibu Kota Kejayaan hanya mengucapkan satu kalimat.
