Begitu kata-katanya habis, BOSS kedua Zul'Farrak - Antu Su'er langsung menerjang keluar sambil memegang sebuah...sendok nasi.
Sendok nasi raksasa itu menghantam kepala Biru Muda Laut Angin dengan suara "Dor!".
Biru Muda Laut Angin yang malang benar-benar terkejut melihat senjata BOSS ini. Ini pertama kalinya dia melihat BOSS bertarung pakai sendok nasi - benar-benar ganas sampai membuat gemetar.
Sebenarnya dia kurang pengalaman. Tak bisa dibayangkan kalau ada yang bertarung pakai batang daun bawang (sindiran halus untuk senjata 'Daun Bawang' kelas Lima Racun).
“Saya mulai membagikan tugas menyela, nanti saat saya teriak harus langsung menyela.” Skill BOSS ini sangat banyak, bahkan Lu Li belum tentu bisa memprediksi kapan dia akan menggunakan skill apa, kita harus bersiap untuk perang panjang.
Skill menyela sangat berguna, banyak BOSS yang kebal terhadap skill pukulan pingsan, tapi skill menyela biasanya masih efektif.
“Ada monster kecil turun lagi.” Sambil menyembuhkan dan memperhatikan kedua sisi lereng sesuai instruksi Lu Li, Hujan Maret langsung mengingatkan saat melihat anak Sathalaz turun.
“Delapan monster kecil. Piao Ling ambil sisi kiri, atur posisi sendiri, minimal harus hadapi tiga. Jangan lupa aktifkan keringanan damage. Moonlight blokir satu. Empat di kanan ini, Feng Shao tolong hadapi dua. Sisanya aku satu, Huahua satu. Ingat buka perisai. Semua mulai ambil posisi!” Momen genting kembali tiba, Lu Li dengan sabar membagi tugas sambil khawatir mereka salah langkah.
Delapan monster kecil bukan berarti setiap kali bertambah dua, kalau seperti itu bahkan dewa pun tidak akan sanggup menaklukkan dungeon ini.
Jumlah monster kecil sepenuhnya bergantung hoki, meski di kesulitan mimpi buruk mustahil muncul satu dua ekor, tapi pernah tercatat pasukan berhoki tinggi pernah menghadapi empat monster kecil sekaligus.
Dungeon itu diselesaikan dengan sangat mulus, Sistem membantu cheat.
Perintah Lu Li untuk mulai mengambil posisi agak terlambat, saat semua bersiap mengatur formasi sesuai rute serangan monster, BOSS sudah menancapkan Totem Perangkap di sekitar mereka.
Totem Perangkap ini tidak melukai, biasanya tak berguna, tapi kini memperlihatkan daya hancur luar biasa.
Seluruh tim tak bisa bergerak, efek kontrol ini terus merambat tanpa henti di bawah pengaruh Totem, Lu Li gesar mengeluarkan busur silang dan menembakkan panah ke Totem tersebut.
Totem hanya memiliki 10 HP, satu panah sudah cukup mengurasnya.
Tapi Lu Li tahu semuanya berakhir, selama Totem masih aktif, mereka hanya bisa berharap mukjizat.
"" ini tergantung kemampuan reaksi semua orang. Contohnya Lu Li, dalam waktu singkat satu detik lebih dia mengubah senjata, menghancurkan Totem dan menggunakan Langkah Angin untuk melepaskan efek kontrol, lalu melanjutkan misi menghalau satu monster kecil.
Sayangnya anggota lain tak memiliki kesadaran ini. Yang pertama tumbang adalah Sesame Paste Tangyuan, seharusnya Biru Muda Laut Angin di depannya membantu menghalau monster.
Setelah Biru Muda Laut Angin terperangkap, monster langsung menerjang. Dua monster bersama-sama menabrak Sesame Paste Tangyuan, langsung membunuhnya dalam sekejap! Setelah membunuh Sesame Paste Tangyuan, kecepatan mereka tak berkurang, terus menabrak!
Can Meng tumbang.
Perpisahan di Bunga tumbang.
Bahkan Piao Ling yang menahan ekstra satu monster ikut tumbang.
Enam dari sepuluh anggota tewas. Lu Li terpaksa mengumumkan menyerah dan mengulang. Semua berlari dari pemakaman masuk dungeon untuk mengambil jenazah masing-masing, lalu duduk bersama di wilayah jauh sambil makan-minum memulihkan HP.
“BOSS benar-benar licik, mengikat kita lalu menyuruh anak buahnya menabrak.” Mati terlalu penuh kekesalan, semua orang merasa tidak terima.
“Aku agak terlambat memimpin, dan serangannya juga lambat. Lain kali aku tidak akan menghadang monster kecil lagi, fokus menyerang Totem saja.” Lu Li menatap rekan satu timnya, masih agak khawatir.
Totem harus segera dikuras, kalau tidak harus mengambil posisi lebih awal. Jika posisi sudah tepat dan tidak perlu bergerak, maka Totem pun tidak berguna lagi.
Menghadang monster kecil sebenarnya tidak masalah besar. Satu orang bisa menghadang satu, paling-paling aktifkan keringanan damage saja.
Setelah semua persiapan selesai untuk percobaan kedua, BOSS masih mengucapkan dialog lamanya. Biru Muda Laut Angin tanpa perlu diingatkan langsung maju menghadang monster kecil yang menggelinding turun dari lereng bukit.
Kali ini hanya empat ekor, bisa dibilang awal yang baik. Semua berhasil dihadangnya.
“Posisi Hua Di Li Qing agak ke kiri sedikit, geser jarak dua yard, hm, maju sedikit lagi, ya, berhenti di situ saja. Jika melihat monster kecil berlari ke arahmu, langsung buka perisai.” Lu Li mengamati topografi daerah itu, menemukan bahwa dari manapun monster kecil menyerang, pasti ada satu dua yang melewati posisi tertentu. Dengan tegas ia menugaskan satu karakter jarak jauh untuk bertengger di sana.
Pejuang jarak dekat lain yang ditugaskan menghalau monster kecil tidak mendapat kemudahan seperti itu.
"Baik, siapkan diri. Semua bergerak! Piao Ling geser satu posisi tubuh ke depan kiri. Feng Shao, kamu mundur selangkah, nanti hadang monster kecil di sisi kiri. Can Meng, tetapkan hewan peliharaanmu di situ. Semua, bersiap!" Saat beberapa partikel hitam kecil mulai menerjang turun dari bukit, Lu Li sudah mulai mengatur penempatan posisi seluruh anggota tim.
Ini sangat menguji ketajaman mata. Dari jarak sejauh itu, dengan topografi bukit yang begitu rumit, bagaimana bisa tahu dari mana monster kecil akan turun?
"Brak!" BOSS masih menggunakan jurus yang sama. Saat monster kecil hampir turun, ia segera menancapkan Totem Perangkap untuk mengunci target-target tersebut agar kadal-kadalnya bisa menyantap dengan lahap.
Kali ini jauh lebih baik, setidaknya tidak sekacau sebelumnya.
Sayangnya Hua Di Li Qing masih tumbang. Bukan karena lupa membuka perisai, tapi dua monster menabraknya langsung sementara satu lagi menyambar sisi tubuh Piao Ling.
"Jangan panik! Ba Jiang, hidupkan kembali Huahua. Kita lanjutkan." Kali ini Lu Li tidak menyebut kata menyerah.
Hanya satu anggota yang gugur, dan masih ada dua skill regenerasi yang bisa digunakan dalam pertempuran. Akan memalukan jika menyerah sekarang.
Xiao Ba Jiang melakukan regenerasi pada Hua Di Li Qing. Tim terus menggenjot damage. BOSS dengan 450.000 HP pun tak mampu bertahan dari serangan gila tim ini, darahnya segera turun ke separuh.
Sesekali ada monster kecil yang menerjang turun, sebagian besar sekitar enam ekor, kemunculan delapan ekor pernah terjadi sekali, namun karena persiapan tim cukup matang tidak terjadi pengurangan anggota tim.
Saat tim lain terus-menerus gagal total, tim Lu Li yang bisa mencapai tingkat ini benar-benar seperti keajaiban.
Peran dirigen-nya sebagai Komandan memainkan efek yang konklusif.
"Keturunan Suturas akan melindungi tuan mereka, kalian semua akan mati!" teriak Antu'sur sambil mengangkat tangan melepaskan gelombang penyembuhan.
Gelombang monster kecil baru dari lereng bukit yang hampir berhasil diatasi tiba-tiba memulihkan sebagian besar HP mereka, bahkan Antu'sur sendiri yang HP-nya sudah berkurang lebih dari setengah langsung pulih drastis.
"Kenangan, kenapa tidak disela." Suara Lu Li terdengar agak keras.
"Maaf, terlalu cepat, tidak sempat bereaksi." Luo Ying Hui Yi tidak menyangka bilah baca sihir penyembuhan BOSS ini begitu kuat, selain menyembuhkan kelompok, bilah bacanya benar-benar hanya sekejap mata.
“Lain kali lebih perhatikan, lanjutkan, tingkatkan sedikit damage.” Lu Li sesekali bersikap ketat, tapi bukan tipe pemimpin tim yang akan marah setengah hari hanya karena masalah kecil.
