Sorot mata Lu Li menembus bebatuan kuning tanah, mengunci target beberapa anakan Silithus yang tersembunyi dalam debu.
Jika mereka langsung menyerbu turun seperti ini, sepertinya...
Tulang punggung Lu Li meriang. Kali ini dia seolah menjadi target utama - satu, dua, tiga... tiga, tidak, mungkin empat monster mengarah ke posisinya.
Dua monster saja sudah sulit dihadapi. Tiga monster pasti mati, keringanan damage apapun tak berguna.
Empat monster? Ya ampun, jangan terlalu kejam dong.
Dan monster-monster kecil ini seperti berguling turun dari gunung, dengan kecepatan yang mencengangkan. Lu Li bahkan tidak sempat berteriak meminta orang lain untuk menghalanginya.
Dia menarik napas dalam-dalam, berusaha menilai waktu tabrakan monster-monster ini berdasarkan pengalaman sebelumnya. Mustahil mereka menabrak bersamaan karena formasi monster yang berurutan dengan jalur berbeda.
Tapi selisih waktunya pasti tidak jauh. Jika tidak, berapapun jumlah monster yang datang satu per satu tidak akan menakutkan.
Monster pertama menabrak. Meski menggunakan keringanan damage, 60% HP langsung hilang. Lu Li segera menggunakan Hadiah Pamela yang memulihkan 20% HP. Monster kedua tepat menghantam saat HP bertambah dan berkurang secara bersamaan, menyisakan kulit darah tipis.
Karena banyak monster di area-nya, rekan satu tim lain lebih santai. Mereka mulai menyadari jumlah monster di sekitar Lu Li tidak biasa.
Monster ketiga datang! Langkah Angin!
Status kebal sesaat meniadakan serangan mematikan itu, Lu Li sama sekali tidak kehilangan HP. Monster kecil itu pusing-pusing dan untuk sementara tidak menyerang Lu Li.
Saat ini, jika Lu Li tetap mempertahankan penyamaran, maka dia akan memiliki waktu kebal selama dua detik.
Tapi premisnya adalah dia harus menyelinap. Lu Li tidak bisa membiarkan monster kecil itu memberi darah tambahan ke BOSS. Ada satu monster kecil lagi yang harus menabraknya.
Maka, Lu Li secara aktif muncul dari Bayangan, membiarkan monster kecil terakhir menabraknya.
Xiao Ba Jiang sudah bersiap menghidupkan kembali Lu Li dalam pertempuran. Pengurangan satu dua anggota tim tidak perlu langsung menyerah. Tapi yang mengejutkan semua orang, Lu Li ternyata masih berdiri di sana, HP-nya tetap segitu...
"Kamu tidak apa-apa?" Piao Ling menahan monster kecil yang kehilangan skill charge dan kekuatannya berkurang drastis, bertanya dengan terkejut.
"Jelas tidak apa-apa, diam terpaku buat apa, cepat sembuhkan aku!" Lu Li yang hanya menyisakan kulit darah tipis dan bisa tewas kapan saja membentak: "Satu gelombang delapan monster kecil sudah lewati, seberapapun sialnya kita tak mungkin muncul delapan monster berturut-turut, saat ini kita harus selesaikan BOSS ini."
Bertahan dari serangan kontinu empat monster kecil tanpa mati, bahkan Biru Muda Laut Angin pun tak sanggup melakukannya!
Interval waktu antara serangan beruntun ini sangat singkat, hampir bisa diabaikan. Akibatnya, penyembuhan tak sempat memberikan heal. Apalagi satu monster saja bisa menguras 60% darahnya - mustahil mengimbangi dengan heal.
Untungnya Lu Li memiliki dua taktik yang hampir kebal.
Langkah Angin yang membuatnya kebal saat terdeteksi, dan Cincin Supreme tingkat legenda yang memberinya imunitas kerusakan setiap enam jam sekali.
Ditambah lagi Hadiah Pamela bisa memulihkan 20% HP, sebenarnya Lu Li menggunakan 120% kesehatan total untuk menahan serangan empat monster.
Hampir saja tumbang!
Meski terlihat tenang memimpin dan penuh keyakinan, sebenarnya sebelumnya Lu Li juga tidak yakin bisa bertahan dari serangan kedua.
Tanpa pengurangan anggota tim, masih ada dua kesempatan menghidupkan kembali dalam pertempuran (selain Xiao Ba Jiang si Druid, Lu Li juga bisa), kali ini semua benar-benar melihat harapan dan kembali bersemangat.
Yang paling ditakuti saat membuka lahan baru bukanlah kesulitan dungeon, melainkan kendornya semangat pasukan.
"Selanjutnya mungkin Totem Flame Nova, Moonlight bantu serang." Konsentrasi Lu Li mencapai puncaknya, tak hanya harus menghancurkan Totem Antu'sul secepatnya, tapi juga memperhatikan tendangan untuk menginterupsi bilah baca BOSS 'Tuhan Menyembuhkan', sambil terus memimpin tanpa henti.
Membagi fokus ke tiga hal sekaligus - bahkan output damage-nya terhadap BOSS secara konservatif tetap tertinggi di tim, membuat Hua Di Li Qing yang selalu percaya diri jadi frustasi.
Dia adalah pribadi yang sombong, sejak kecil selalu juara kelas, menjadi objek pemujaan adik perempuannya. Meski awalnya tak menonjol di game, di tahap akhir dia berhasil menjadi penyihir profesional yang unik lewat usahanya sendiri.
Memang Hua Di Li Qing tak bisa PK, tapi pernah masuk medan pertempuran dan cukup terkenal.
Dengan perlindungan rekan tim, dia bagai meriam berjalan. Serangan dahsyatnya yang menyelimuti langit dan bumi tak bisa ditahan profesi apapun.
Namun kebanggaan damage-nya harus merosot ke peringkat dua di Unit Tentara Bayaran Xinxin. Itu pun saat Lu Li masih lengah mengurus hal lain. Bayangkan jika fokus total, betapa lebar kesenjangan damage-nya.
Semakin dihitung semakin gemetar, sampai-sampai saat gelombang kedua monster kecil berguling dari bukit, dia lupa aktifkan keringanan damage.
Hua Di Li Qing tumbang!
HP Anzu'Rek sekarang 41%, berada di zona abu-abu yang tidak aman tapi belum kritis.
“Ba Jiang, tarik dia bangun dan lanjutkan.” Lu Li tidak mengucapkan ancaman, ekspresinya datar, namun Hua Di Li Qing merasa malu luar biasa, sepenuhnya memfokuskan diri dan membuang segala pikiran mengganggu.
Jangan mengucapkan hal buruk tentang kakaknya di depan adik perempuan, kalau tidak di mana wibawa seorang kakak?
Ketika HP Antu Suer mencapai 28%, dia mulai menggunakan skill Serangan Kejut Tanah: mengguncang tanah, membuat semua target dalam 40 yard tidak bisa menggunakan mantra selama 2 detik.
Ini sepenuhnya merupakan skill silence grup berskala besar.
Tapi hanya menargetkan profesi sihir, profesi lain masih bisa terus memberi damage. Namun persis saat ini Moonlight mengingatkan semua bahwa monster kecil di gunung muncul, dalam hati Lu Li sepuluh ribu "kuda rumput" berlarian.
Tidak boleh main seperti ini.
Pantas saja banyak serikat mentok di BOSS ini, ternyata Antu Suer yang dulu mereka perlakukan seperti anjing pengecut ini pernah memiliki masa kejayaan.
Di kehidupan sebelumnya meski tidak bisa dibilang menghancurkan dengan mudah, tapi membunuh BOSS ini juga tidak memakan banyak tenaga. Sebuah sistem grup menyerang bersama, sebagian besar skill BOSS menjadi hiasan belaka, monster kecil hanya menyerang beberapa kali tanpa efek apapun.
Yang paling sulit ditaklukkan justru Serangan Kejut Tanah ini.
"Jangan panik, kali ini hanya ada enam monster kecil. Feng Shao coba tahan sebanyak mungkin, semua ambil posisi dan aktifkan skill pengurangan damage!" Monster kecil datang menerjang, tak sempat mengatur formasi. Lu Li terpaksa memerintahkan semua untuk aktifkan skill pengurangan damage.
Kali ini cukup banyak yang tumbang: Luo Ying Hui Yi ditabrak dua monster, tumbang; Moonlight ditabrak tiga monster, ikut tumbang. Biru Muda Laut Angin juga ditabrak monster, kehilangan banyak HP. BOSS terus menyerangnya, tapi siapa lagi kalau bukan MT-nya? HP tinggi pertahanan tebal, plus punya banyak skill pengurangan damage. Serangan dua arah ini berhasil ditahannya dengan gemetaran.
Dua detik efek Serangan Kejut Tanah berlalu, Hujan Maret akhirnya bisa menyembuhkan.
"Hui Yi, berapa lama lagi cooldown skill Haus Darah-mu?" tanya Lu Li.
“Masih tujuh menit.” Luo Ying Hui Yi membalas.
“Oh, kalau begitu kamu tetap berbaring saja.” Lu Li berubah menjadi macan tutul, menggunakan skill <> untuk menghidupkan Moonlight.
“Mengapa bisa begitu realistis, langsung meninggalkanku seperti ini, hik hik /（ㄒoㄒ）/~~” Luo Ying Hui Yi menangis sambil berlari.
“Hmm~” Lu Li memutar matanya putih, melanjutkan komando untuk mengeroyok BOSS habis-habisan. "Fajar" kemenangan sudah di depan mata, HP BOSS tinggal sedikit, dan monster kecil baru saja menyelesaikan satu gelombang serangan, memberi kita cukup waktu untuk output damage.
