Setelah mengambil drop dari BOSS, jangan lupa masih ada monster kecil.
"Banyak monster kecil di mana-mana, tidak tahu berapa material yang sudah direfresh pergi. Semua orang hanya bisa mengambil sebanyak mungkin. Lagi pula tidak ada barang yang benar-benar spesial. Ditambah sebelumnya ada BUG mengulang mayat hidup yang menyebabkan banyak kerugian, kerugian demi kerugian akhirnya sudah jadi kebiasaan."
"Bagaimana mungkin... Bagaimana mungkin..." Pertempuran sudah selesai, bahkan trofi pun sudah dibersihkan. Goblin yang netral tadi dalam pertempuran masih dalam kondisi kehilangan kesadaran.
"Tuan Vile, sekarang mari kita bicara tentang masalah imbalan." Lu Li memandangi goblin kecil dari atas dengan tatapan penuh niat membunuh.
Tentu saja Lu Li tidak benar-benar berniat mengalahkan pemandu goblin malang ini. Jika tidak, semua goblin di Gadgetzan mungkin akan memusuhinya.
Lagipula membunuhnya belum tentu bisa mendapatkan keuntungan apa-apa.
"Astaga, aku tidak punya 20 peralatan emas!" Vile sama sekali tidak menyangka Sersan Wallas yang dia anggap kuat ternyata tidak berguna, bahkan terbunuh tanpa bisa melawan sama sekali.
"Seandainya tahu akan seperti ini, lebih baik aku memihak kelompok petualang ini."
Pertempuran sudah selesai, penyesalan pun sudah terlambat, dan dia tidak memiliki kemampuan maupun keberanian untuk menolak membayar imbalan kepada para petualang.
"Apakah itu kamu, saudaraku? Kau masih hidup, sungguh kabar baik." Suara melengking menyelamatkan Vile dari situasi memalukan, dia hampir menangis saat memeluk Sarikodo yang baru datang.
Sarikodo adalah NPC yang memberi tugas kepada Lu Li dan kawan-kawan saat pertama masuk dungeon.
Gagal melakukan pemerasan, Lu Li dengan penuh penyesalan mengelus hidungnya lalu menyela kemesraan dua goblin jantan ini: "Tuan Sarikodo, bukankah tugas kami sudah selesai?"
Sarikodo memandang sekeliling TKP lalu menggelengkan kepala: "Bagaimana ini bisa dianggap selesai? Aku menyuruhmu menyelamatkan mereka semua, tapi bagaimana Sersan Wallie dan yang lain bisa mati? Maka, berdasarkan Hukum Transaksi Goblin yang agung, Sarikodo yang mulia menolak membayar imbalan Yang Mulia."
"Beberapa orang ini mengincar harta saya, merekalah yang menyerang duluan, benar kan, Tuan Lu Li?" Lu Li memperlihatkan giginya dengan dingin menatap goblin kecil yang ketakutan itu.
"Benar, benar." Vi Li gemetar ketakutan sambil menarik lengan Sarikodo dan bergumam dalam hati.
Setelah kedua kurcaci itu berbisik-bisik, kesombongan Sarikodo langsung menghilang. Dengan sedikit gugup dia berkata: "Karena ada saudaraku Vi Li sebagai saksi, sekarang aku percaya pada kalian. Mulai sekarang kami akan membayar imbalanmu: dua bungkus bahan peledak untuk membuka jalan di depan."
"Baiklah." Hasil yang diperoleh Lu Li hari ini sudah luar biasa, akhirnya dia memutuskan tidak mempermasalahkan kedua anggota ini lagi.
Sarikodo mengumumkan Lu Li dan kawanan telah menyelesaikan misi, memberi hadiah pengalaman dan reputasi Gadgetzan. Tentu saja koin emas yang diberikan sangat sedikit, ditambah dua bungkus bahan peledak.
Daya hancur bahan peledak ini memang lebih besar dari bom buatan Lu Li, sayangnya cara penggunaannya sangat merepotkan dan manfaatnya terbatas.
"Lebih baik punya daripada tidak ada sama sekali. Bawa dua bungkusan dalam tas, siapa tahu suatu saat nanti bisa berguna."
Dua Goblin bermain-main di luar Balai Pribadi Ukorz, tiba-tiba berbalik arah dan lari kencang. Beberapa detik kemudian, gerbang yang sebelumnya terlihat kokoh itu seluruhnya melayang terbang.
"Sial, ini sehebat!" Wanita jagoan Luo Ying Hui Yi berkomentar takjub.
Para pengintip tidak bisa menyangkal - daya hancur teknologi Goblin memang tidak biasa. Lu Li memutuskan akan mempercepat pembelajaran skill kehidupan teknik ketika ada waktu.
"Sarikodo sudah memberikan hadiah kalian. Sekarang tidak ada lagi yang perlu dikatakan, kan?" Goblin itu berkata penuh kebanggaan, puas dengan efek menggemparkan yang diciptakannya.
Ras Goblin pernah menjadi budak troll di Pulau Kezan, dipaksa menambang bijih Kaja selama berabad-abad. Kontak berkepanjangan dengan bijih tersebut membuat mereka berkembang menjadi makhluk yang licik dan cerdas secara mengejutkan.
Mereka menciptakan teknik dan artefak alkimia untuk menggulingkan kekuasaan troll dan mendirikan "kota" mereka sendiri.
Tidak bisa tidak mengakui ini adalah peradaban yang agung, meski dalam hal prinsip masih kurang.
"Terima kasih, Tuan Sarikodo yang agung. Bahan peledakmu sungguh luar biasa kuat, ini benar-benar penciptaan terhebat dalam sejarah peradaban! Bolehkah aku mengikutimu belajar membuat bahan peledak?" Lu Li bertanya sambil tersenyum.
"Tidak mungkin!" Sarikodo melonjak sambil menggerutu, "Anggota serakah, bermimpilah di siang bolong."
"Aku bisa memberimu banyak koin emas," godaan dalam suara Lu Li, "Kamu bisa buka toko besar di Stormwind. Tidak hanya dapat lebih banyak uang, mungkin bahkan bisa menjalani kehidupan bangsawan yang layak."
Ekspresi perjuangan muncul di wajah Sarikodo, terlihat sangat tersiksa karena dilema, namun akhirnya dia tersadar dari kebingungannya: "Kamu benar-benar Setan! Tapi Sarikodo yang agung tidak akan menyerah! Aku adalah jantan yang akan menaklukkan alam semesta!"
"Aku akan membangun kota milikku sendiri, aku akan mengembangkan roket yang bisa menerjang angkasa..."
Udah ah, lanjutin sendiri. Lu Li tidak menyangka orang ini bisa sombong dan arogan sampai segitunya. Khawatir tidak tahan ingin membabatnya sebelum dia berkembang, akhirnya berbalik arah dan pergi, meninggalkan dua goblin kecil yang sedang asyik berkhayal tentang masa depan.
Saluran sudah meledak, dungeon bisa dilanjutkan.
Gerakan sebesar tadi, tentu yang di dalam sudah mengetahuinya.
Di sepanjang saluran sudah banyak elite monster seperti Shadow Hunter Pasukan Gurun dan Blood Drinker yang siaga penuh.
“Serbu!” Biru Muda Laut Angin mengangkat perisai besar dan pedang satu tangan dengan gaya sindrom kekanak-kanakan level dua, lalu diserbu beberapa elite monster yang mengeroyoknya. Kawan-kawan di belakang memanfaatkan kesempatan untuk melemparkan skill, dalam sekejap gelombang monster ini pun terbunuh sampai habis.
Dua goblin melihat tak ada yang menghiraukan mereka, akhirnya menghentikan rencana dengan kecewa.
Di akhir pertarungan, Sarikodo tak lupa berteriak mengingatkan Lu Li tentang janji mencari Mahkota Abyss untuknya.
"Bukannya katanya kita tidak bisa pakai bahan peledak?" Piao Ling bertanya bingung.
"Itu cuma tipuannya. Awalnya kukira bisa mengeruk keuntungan seperti resep teknik atau semacamnya. Sayang rencana itu digagalkan oleh si menyebalkan Sarikodo. Sepertinya kesempatan seperti ini tak akan terulang lagi." Lu Li masih merasa menyesal.
"Mahkota Abyss itu barang apa sih? Bukannya katanya hadiahnya empat peralatan emas?" Piao Ling mulai menunjukkan rasa hormat pada Lu Li.
“Mana mungkin sesederhana itu, Mahkota Abyss meski merupakan benda tugas, tapi tidak selalu muncul setiap kali, probabilitasnya kecil. Berharap suatu hari bisa mendapatkannya.” Lu Li hampir tak punya harapan.
Jika setiap tim yang mengerjakan tugas ini dijamin dapat empat peralatan emas, bukankah peralatan emas akan membanjir?
Bahkan anggota elit di tim elit guild besar pun belum tentu memiliki satu peralatan emas di badan. Benda itu sangat berharga.
Jika tidak ada efek tambahan hebat, peralatan perak level 35 sebenarnya tidak jauh kalah dari peralatan emas level 30. Jadi sebagian besar pemain yang mencapai level 35 akan memilih peralatan perak level 35 - harganya lebih murah dari peralatan emas level 30, dan cara mendapatkannya juga lebih mudah.
Ketika mencapai level 40, ada peralatan perak level 40 yang bisa menggantikan...
Menilai kualitas peralatan seseorang tidak bisa hanya melihat tingkat kelangkaannya, harus mempertimbangkan faktor seperti level peralatan.
