Namun Can Meng adalah pengecualian. Sekarang dia sudah memiliki hampir mencapai seratus ekor hewan peliharaan berbagai jenis.
Biaya harian untuk memberi makan hewan peliharaan merupakan angka yang sangat mencengangkan. Masalah aktivitas para hewan peliharaan masih terus menghantuinya. Jika bisa membeli manor peliharaan, dia bisa melepasliarkan hewan-hewan itu di manor dan bermain bersama mereka dengan gembira.
Tentu saja, manor peliharaan tidak murah. Tipe mewah mungkin mencapai puluhan ribu koin emas, tipe besar delapan ribu, tipe sedang lima ribu ke atas, yang lebih kecil tiga ribu, bahkan tipe mini terkecil pun seribu koin emas.
Manor seharga seribu koin emas tidak bisa menampung terlalu banyak hewan. Can Meng melihat manor peliharaan ukuran sedang-cenderung-besar di Darnassus.
Luas wilayahnya besar dengan lingkungan yang baik, terutama ada kolam untuk memelihara hewan air. Seluruh manor bisa menampung 100-200 hewan tanpa masalah.
Dia sudah bertekad untuk menabung dan membelinya.
Tapi lima ribu koin emas setara dengan jutaan yuan. Uang saku dan dividen Can Meng masih jauh dari cukup, apalagi dia harus memberi makan segerombolan besar hewan setiap hari.
"Jangan main-main, keluarkan dan lihat barang apa ini?" Lu Li bertanya.
Gadis kecil ini semakin berani, sepertinya perlu dikritik. Apa dia benar-benar mengira dirinya jago? Meski diganti orang lain meraba, belum tentu tidak bisa mendapatkan.
"Pelindung Wajah Voodoo (Emas): Cetakan." Can Meng membacanya kata demi kata.
Ekspresi Lu Li benar-benar berubah. Dia memutuskan untuk menarik kembali pikiran tadi di hati. Jago seperti ini harus benar-benar dijaga dengan baik.
Dua senjata emas, satu komponen set armor emas - meski dari dua BOSS - kalau ini bukan jagoan, Lu Li rela memakan peralatannya sepotong-sepotong. Jika dia yang meraba, dapat peralatan perak saja sudah bagus.
"Ini, uang di tas Kakak cuma segini." Karena terlalu bersemangat, Lu Li menyumbangkan semua koin emas di tubuhnya - total 326 koin emas, 45 koin perak, dan 8 keping tembaga. Bahkan uang untuk memperbaiki peralatan pun tidak disisakan.
Jika tidak khawatir disalahpahami sebagai lolicon pengidap fetish gadis kecil, Lu Li pasti akan mengangkat si Pemburu Kecil itu dan menciumnya dengan penuh semangat.
Meski dua senjata emas ini menggemparkan, toh bukan barang yang bisa dipakainya. Baru setelah melihat komponen set armor, dia menyadari betapa dahsyatnya kekuatan si jago loot. Setelah dipikir-pikir, drop rate dungeon ini memang jauh melampaui normal.
Can Meng membeku seperti patung diterjang hujan koin emas. Begitu sadar, langsung dia menerjang ke arah Lu Li dan mencium pipinya dengan keras *pacc*.
Gadis kecil itu melompat-lompat bahagia bak orang gila, sampai hampir tak bisa membedakan daratan.
"Meng Meng, ini dividenmu." Moonlight yang telah berkali-kali gagal menyintesis Pedang Suci akhirnya menyerah. Baru sekarang dia ingat soal pembagian keuntungan.
Dengan enteng, dia juga melemparkan 300 koin emas ke Can Meng.
Sebenarnya semua orang tahu gadis itu sedang menabung untuk beli rumah. Ini cara mereka menyelundupkan bantuan untuk si gadis kecil.
“Hu hu hu, kalian benar-benar baik sekali.” Can Meng teringat dirinya baru saja merajuk, wajahnya memerah karena malu.
Tiga ratus koin emas memang bukan masalah besar bagi Lu Li sekarang. Sebagian besar ini berasal dari tugas dungeon, sumber ekonomi utamanya saat ini adalah dividen dari klub perusahaan. Uang logam ini memang tidak direncanakan untuk ditukarkan.
Tentu saja, tidak menyisakan sedikit pun biaya perbaikan untuk diri sendiri memang agak impulsif.
“Meng Meng, jika kamu ingin cari uang untuk beli rumah, aku punya ide.” Kilatan ide muncul di kepala Piao Ling, tiba-tiba sebuah gagasan terlintas.
“Apa bisa dapat banyak uang?” Can Meng menatap Piao Ling dengan penuh antusias.
“Jangan-jangan mau menyuruhnya menjual diri sendiri,” Biru Muda Laut Angin meledek, “Jangan susah-susah, berikan aku perisai Emas Gelap, aku juga akan kasih angpao 300 koin, gimana?”
“Pasti akan kucarikan untukmu!” Can Meng menggenggam tinju mungilnya dengan erat.
“Ck, kecerdasan kalian ini ya, aduh, makanlah lebih banyak kenari.” Piao Ling menggelengkan kepala penuh cibir: “Pernah dengar brand plakat Kabi ini?”
Lu Li dan yang lain serentak menggelengkan kepala, barang apa ini, sama sekali tak pernah dengar.
“Aku tahu, kucing di rumah kita makan makanan merk ini.” Can Meng bahkan menambahkan beberapa brand makanan hewan peliharaan sejenis dengan sangat teknis, bahkan mendeskripsikan karakteristik rasa berbagai makanan kucing itu seolah-olah ia sendiri yang pernah mencicipinya.
“Sudah-sudah, intinya ini produsen makanan hewan peliharaan.” Piao Ling agak tak bisa menahan, sebenarnya dia juga tak paham benda-benda ini.
“Lalu?” Semua orang tak mengerti mengapa tiba-tiba dia bicara soal ini, apa hanya untuk merendahkan kecerdasan mereka.
"Kabi berencana mencari juru bicara di dalam game, dengan persyaratan khusus profesi pemburu yang memiliki minimal 30 hewan peliharaan langka berbagai jenis, serta citra dan aura yang baik. Menurutku, Meng Meng bisa mencoba." Piao Ling akhirnya mengungkapkan niatnya.
Mata semua orang berbinar, ide ini sangat mungkin direalisasikan.
Meski Can Meng dan Xiao Ba Jiang agak naif, selama orang biasa tidak meneliti terlalu mendalam, kekurangan itu tidak akan terlihat.
Soal citra dan aura, Can Meng benar-benar sempurna. Gadis polos nan menggemaskan ini sangat cocok menjadi wajah brand hewan peliharaan. Untuk 30 hewan langka juga bukan masalah - koleksinya sudah memiliki banyak hewan langka. Jika belum mencapai 30, tinggal menangkap lagi. Dengan dukungan Serikat Pedang Penghakiman yang besar, ini sama sekali bukan hambatan.
Can Meng merenung sejenak. Meski merasa yakin, tetap ada keraguan di hatinya.
“Asalkan menjadi brand ambassador, manor hewan peliharaanku sama sekali bukan masalah lagi. Bahkan nanti ada lebih banyak koin emas untuk memelihara lebih banyak hewan.” Piao Ling akhirnya berkata.
Begitu mendengar ini, Can Meng langsung tidak ragu lagi.
Demi pasukan hewan peliharaannya, bahkan menjual diri sendiri pun sepadan.
"Baiklah, semua urusan dibicarakan setelah selesai dungeon. Coba periksa apakah masih ada barang lain?"
Can Meng menahan perasaan bersemangatnya meraba lagi, lalu menggelengkan kepala: "Tidak ada. BOSS terlalu kikir, cuma menyumbang dua barang untuk satu orang. Padahal ini pembunuhan pertama kesulitan mimpi buruk lho."
Tak ada yang menganggap BOSS kikir. Hasil seperti ini sudah membuat semua orang sulit percaya.
"Lho, ada orang di sini." Sesaat sebelum pergi, Sesame Paste Tangyuan yang sedang mencari rempah-rempah tiba-tiba melihat sosok manusia terbaring di balik prasasti. Yang penting, tubuh itu masih bergerak lemah - jelas bukan mayat.
Lu Li segera tertarik. Keberadaan mayat di dungeon sama sekali tidak aneh, tapi jika ada yang masih hidup, biasanya memiliki fungsi unik. Entah untuk memberikan tugas tertentu, menyelesaikan misi, atau minimal sebagai petunjuk untuk suatu misi.
Mengikuti suara tersebut, dia akhirnya melihat sosok yang dimaksud oleh Sesame Paste Tangyuan.
Jika bukan karena gerakan halus dan suara lemah yang dikeluarkan, Lu Li pasti akan mengira troll berlumuran darah ini sebagai mayat.
Benar, ini adalah troll.
