Bab 608: Tongkat Zul'Farrak

Kategori:Fantasi Penulis:Lirik Lagu Rafting Jumlah Kata:1161 Update:25/04/01 13:40:29
  Setelah pertempuran berakhir, Can Meng dengan semangat pergi meraba mayat.   Vereesa menghasilkan komponen Set Dukun. Karena sebelumnya sudah dapat satu, dengan dua komponen bisa mengaktifkan properti set. Langsung dibagikan ke March Rain. Urusan dia mau pakai atau tidak setelah dibuat, itu bukan tanggung jawab Lu Li.   Ada juga Baju Zirah Kulit Bahu Perak level tiga puluh lima, dibagikan ke Xiao Ba Jiang.   Peralatan ini sifatnya tidak terlalu bagus, namun dilengkapi efek tambahan yang sangat aneh: memiliki probabilitas untuk memindahkan serangan yang diterima secara acak ke rekan satu tim. Inilah yang disebut legenda 'menggali lubang plot untuk rekan tim'.   Mengenai konsekuensi buruk yang akan dialami rekan tim setelah menerima serangannya, sama sekali tidak masuk dalam cakupan pertimbangan si gadis ini.   Xiao Ba Jiang memiliki banyak barang aneh dan unik seperti ini di tubuhnya. Semua orang sudah tumpul melihatnya, satu lagi tambahan sepertinya bukan masalah besar.   BOSS terakhir, target yang diperintahkan Mazuojia untuk dibunuh - Gazz'raela tampaknya berada di dalam kolam. Biru Muda Laut Angin melempar senjata sampah yang dijatuhkan monster kecil ke dalam air untuk memancing BOSS keluar, sayangnya seperti batu jatuh ke laut, tidak ada tindak lanjut sama sekali.   Tampaknya benar-benar harus pergi ke Hinterland mencari Zul'Farrak's Hammer.   Sebenarnya wilayah ini juga merupakan area yang cukup membuat pemain bimbang.   Banyak pasukan yang sempat bingung di sini, baru kemudian mempelajari persoalan palu itu.   Sebagai yang terlahir kembali, Lu Li tentu tahu cara menemukan palu. Tapi dia tak ingin terlihat terlalu mencolok, jadi berencana mencari petunjuk di dungeon dulu sebelum 'secara natural' mendapatkan palu tersebut.   Tak disangka bertemu Mazoga yang menghemat ribuan alasan dan akting. Sekarang langsung tahu palu itu ada di Hinterlands.   Tanpa Zul'Farrak Mallet, mustahil memulai tarik monster. Ekspedisi terpaksa dihentikan. Akhirnya semua berangkat ke Hinterlands - wilayah yang selain jejak penjelajah dan penggemar pemandangan, saat ini masih minim dikunjungi pemain bertipe pejuang.   Gadgetzan memiliki teleportasi ke markas Alliance di Hinterlands - Eagle's Peak. Tanpa itu, butuh beberapa jam untuk mencapainya.   Wilayah Hinterland berbatasan dengan Dataran Tinggi Arathi di selatan, Bukit Hillsbrad di barat daya, Pegunungan Alterac di barat, dan Timur Tanah Wabah di utara. Daerah ini dipenuhi hutan daun berguguran lebat, pohon oak purba, dan maple.   Sebagian besar pepohonan berusia kuno, bahkan banyak wilayah yang berubah menjadi dunia dengan cahaya samar abadi karena tertutup kanopi pohon raksasa yang menjulang tinggi.   Akar-akar kuno dan sulur-sulur tumbuh berkelok-kelok, sementara air sungai yang deras mengikis bebatuan kali.   Harus diakui, ini adalah wilayah dengan pemandangan bagus. Di dunia realitas sekalipun, kawasan perlindungan alam yang dijaga ketat pun takkan menemukan tayangan seperti ini.   Catatan sejarah, imajinasi, dan usaha keras para perancang berbakat telah menciptakan alam semesta ini.   Para kurcaci Wildhammer yang liar menguasai sebagian besar area di sini. Namun di wilayah Alliance Gunung Sarang Elang, terlihat banyak High Elf. Mungkin karena status sebagai Elf, para kurcaci sama sekali tidak curiga dengan kedatangan Lu Li dan rombongannya. Xiao Ba Jiang bahkan menerima beberapa tugas, sementara anggota lainnya juga mendapat sedikit hasil.   Lu Li juga menerima sebuah tugas.   Para troll yang berani mencuri ternyata telah mencuri beberapa telur griffin dari Gunung Sarang Elang untuk melatih ksatria griffin mereka sendiri. Jika mereka berhasil menyelesaikan rencana pelatihan, hal ini akan mengancam kekuasaan Wildhammer. Para kurcaci meminta para pahlawan untuk menyelamatkan anak griffin dan memberikan hukuman setimpal pada troll-troll itu.   Tugas ini juga pernah dilakukan Lu Li di kehidupan sebelumnya. Saat itu, banyak orang berpikir bisa memanfaatkan tugas ini untuk mendapatkan mount griffin.   Fakta membuktikan ini omong kosong belaka, sebuah tugas biasa yang bahkan tidak bisa menyentuh BOSS, mana mungkin Sistem akan memberi hadiah mount yang hanya ada dalam legenda.   Tapi setelah naik ke level tiga puluh lima, pemain bisa membeli mount dari kota utama masing-masing ras. Seiring bertambahnya reputasi pemain, hal seperti mount perlahan akan menjadi umum.   Sayangnya semuanya hanya barang biasa, untuk griffin yang bisa kabur sekaligus terbang, dalam waktu dekat ini jangan terlalu berharap.   Lu Li memiliki Kuda Perang Ksatria Tak Berkepala, jadi tidak segila dulu menginginkan griffin. Saat kembali ke tempat yang sudah dikenal, dia jauh lebih tenang. Bersama Moonlight, mereka membunuh beberapa musuh biasa dan dengan mudah menyelesaikan misi.   Hanya mereka berdua yang menerima tugas ini, para pelaku lainnya mendapatkan misi yang berbeda.   Selain menyelesaikan misi sederhana menyelamatkan telur griffin, mereka juga bertanggung jawab memancing keluar palu di Altar Zul terdekat. Karena targetnya hanya elite monster, mereka berdua sudah cukup mampu tanpa perlu mengerahkan banyak orang.   Di sini adalah Troll Cabang Setan, sebuah cabang dari penguasa segalanya benua di masa lalu, sekarang dikategorikan oleh penduduk asli benua ke dalam kelompok Troll Hutan.   Troll Pasir yang memanggil palu Gazz'raela harus meminta kepada Troll Hutan, Lu Li merasa ini agak dipaksakan, hanya bisa dikaitkan dengan nenek moyang yang sama. Kekacauan akibat bencana dahsyat telah mengisolasi Troll Pasir, mereka hanya memiliki sedikit kemiripan dengan Troll Hutan dan Troll Belantara ini.   Di altar Zul ini tidak ada BOSS. BOSS Troll Cabang Setan adalah Calon Imam Jahat Hexx, yang saat ini seharusnya berada di Zul'Farrak.   Lu Li berencana menunggu sampai tim elit guild rata-rata mencapai level 40, lalu akan membunuh Calon Imam Jahat Hexx. Membunuhnya mungkin akan menghasilkan peralatan Emas Gelap.   Di kehidupan sebelumnya, Lu Li pernah terlibat dalam pembunuhan BOSS ini, dia mengetahui guide detail tentangnya.   Jika tidak tahu guide-nya dan nekat menantang calon imam, Sistem akan membuat pemain mengerti mengapa bunga bisa se-merah ini. Sekalipun mengerahkan 3-5 kelompok 100 orang, itu tetap tindakan bunuh diri.   Lalu lebih banyak personel?   Kumohon, ini kan game virtual. Dalam kondisi tidak bisa menembus tubuh pemain, mengerahkan ribuan orang yang membutuhkan area 100 yard - skill pun tidak bisa digunakan, buat apa bertarung monster? Lebih baik bunuh diri saja.   "Level agak tinggi, lebih baik kita hadapi satu per satu." Naik ke altar Zul yang sudah tererosi angin menjadi puing-puing, Lu Li melakukan pengamatan lalu berkata.   Di sini hanya ada beberapa elite monster, tapi levelnya cukup tinggi, membunuhnya cukup menantang.   "Bagus." Moonlight tidak memprotes.   Dua profesi kekerasan menerjang, menindih seorang imam troll ke tanah dan mulai menyergap dengan brutal.   Level troll shaman ini mencapai 45. Level Lu Li saat ini 39, Moonlight 37. Pertarungan memang cukup melelahkan, untungnya mereka berdua melawan satu musuh dengan peralatan kelas legendaris. Butuh waktu lebih dari satu menit untuk mengalahkannya dengan mulus.   "Nggak dapat. Lanjut." Lu Li meraba mayat, hanya mendapat gulungan kain sihir.   "Lain kali aku yang meraba. Tanganmu sial." Moonlight memandang Lu Li dengan kesal, menunjukkan ketidakpercayaan pada 'tangan jahat'-nya.   "Terserah." Lu Li mengangguk acuh tak acuh.   Tingkat drop Zul'Farrak Mallet sebenarnya cukup tinggi. Pemain biasa biasanya dapat dalam 2-3 kill.   Tapi dua 'tangan jahat' ini harus membunuh lebih dari 30 troll shaman. Setelah membersihkan altar, mereka bahkan harus menunggu dua kali respawn baru bisa mendapatkan palu. Sebagian besar pemain lain sudah menyelesaikan misi di Hinterlands - yang tidak perlu bertarung. Level monster di sini terlalu tinggi, lebih baik kembali setelah level naik.   Misi konvensional memang tidak ada batasan waktu.