Kotak?
Ini benar-benar kejutan yang menyenangkan. Lu Li sama sekali tidak berharap bisa mendapatkan apa pun dari Elder troll ini.
Pernah mendengar seorang jagoan yang sukses menyusup di dalam game berkata, cara kamu memperlakukan lingkungan, lingkungan akan membalasmu dengan cara yang sama. Game juga demikian, jika kamu bermain game dengan keseriusan, game akan memberikan imbalan yang sesuai.
Karena itu, komunikasinya dengan Elder Troll hanyalah bagian dari bermain game dengan serius, atau bisa dikatakan telah memperlakukan game sebagai dunia nyata.
Jika berada di dunia realitas, bertemu seseorang yang diculik oleh kanibal, pasti harus meninggalkan pesan tertentu sebelum pergi.
“Aku akan segera kembali, Paman. Jangan kehilangan harapan.” Kali ini Lu Li berbicara dengan lebih tulus dan antusias, membalas budi baik.
“Aku tidak tahu berapa lama lagi bisa bertahan.” Elder Troll Gerigi Busuk berkata dengan wajah masam, “Masih ada lima belas hari menuju festival ritual penyembahan Hakkar mereka. Jika saat itu kamu belum bisa datang, mungkin hanya akan melihat mayatku.”
Lima belas hari!
Lu Li berpikir sejenak, lalu berkata dengan tegas, “Waktu itu cukup. Tunggu kabar baik dariku.”
Rata-rata level tim elit guild Pedang Penghakiman saat ini sekitar 35-36. Dalam 15 hari ke depan, kemungkinan besar sudah mencapai level 40. Dengan mengombinasikan guide yang diketahui dari kehidupan sebelumnya, Lu Li yakin bisa mengalahkan Imam Jahat Hexx.
Elder Troll menatap kepergian Lu Li dengan mata berkaca-kaca.
Sebenarnya interaksi ini bukanlah kebetulan. Pemain pertama yang menginjak altar dan bertemu Elder Troll berpotensi mendapat informasi tentang Peti Harta. Lu Li adalah pemain pertama yang ditemui sang elder.
Setelah kembali ke Eagle's Nest, ia langsung menyerahkan Palu Zul'Farrak ke rekan tim, meminta mereka untuk melakukan kontak awal dengan Gazz'raela.
Lu Li sendiri terbang menuju bukit kecil yang disebutkan Elder Troll. Meski tidak ada nama maupun koordinat, sang elder memberikan petunjuk jelas: Xiao Shou (Owlkin).
Hanya ada satu wilayah di Hinterlands yang merefresh Xiao Shou - sekitar Shalwasa, tidak jauh di utara kota troll Cabang Setan, Hiri'watha.
Desa Shalwasa adalah titik perebutan antara Horde dan Alliance. Baik Kurcaci Martir Liar maupun Troll Gigi Busuk ingin menguasai kendali penuh atas area ini. Dengan keunggulan pasukan Ksatria Griffin terlatih di langit, pihak Kurcaci berhasil mendominasi pertempuran, bahkan membangun basis depan Pos Bulu Badai untuk persediaan dan istirahat.
Namun dominasi tak berarti kemenangan mutlak. Troll Gigi Busuk menggunakan mantra Voodoo yang mereka kuasai, dikombinasikan dengan genderang perang yang lihai, membuat mereka tetap bertahan meski berada dalam posisi inferior selama perebutan Shalwasa.
Lu Li mengabaikan kobaran pertempuran yang menyebar ke sekeliling. Dengan levelnya sekarang, terlibat dalam pertempuran itu sama saja dengan mencari mati.
Dia berhasil menghindari Area pertempuran dan mencapai lokasi grinding Xiao Shou biadab.
Xiao Shou memiliki dua makna: pertama adalah bentuk burung pemangsa Druid, kedua adalah monster liar di alam bebas. Bentuk tubuh gemuk, ramah, dan perut bir yang bergoyang saat menari dari Xiao Shou yang diubah pemain sangat disukai oleh para pemain, terutama pemain perempuan.
Xiao Shou jenis ini memang sangat menggemaskan. Di medan pertempuran, sebagian besar pemain tidak tega menyerangnya.
Sedangkan Xiao Shou liar sangat ganas, sama sekali tidak menggemaskan. Level mereka sekitar empat puluhan, beberapa elite monster bahkan mencapai level 45. Lu Li tidak mengganggu mereka, melainkan menyelinap mencari gua yang dimaksud.
Ruang bertahan hidup Xiao Shou di bawah tekanan ganda kurcaci dan troll sudah menyusut sangat kecil. Area sebesar telapak tangan dengan beberapa bukit kecil dan gua ini tidak sulit ditemukan.
Lu Li menemukan gua ini di sebuah bukit kecil yang ditutupi lumut keemasan.
Mulut gua memang sangat tersembunyi, bahkan ditutupi oleh beban berat. Dari luar terlihat belum diperhatikan oleh Xiao Shou.
Lu Li mendorong batu, aroma busuk menyebar hampir membuatnya meneteskan air mata. Tapi dia tak sabar ingin melihat apa yang ditinggalkan Elder troll, dengan tegas menahan napas lalu melangkah masuk ke gua.
Di dalam gua banyak terdapat anggota tubuh yang terpotong dan kerangka. Lu Li sangat mencurigai bahwa Elder troll jahat itu berburu Xiao Shou di sini lalu memakannya hidup-hidup.
Troll yang suka memakan Xiao Shou sama sekali bukan hal yang sulit dibayangkan.
Pantas saja dia mencari gua di wilayah ini untuk bermukim. Keyakinan dan harapan Lu Li tentang keberadaan peti harta di dalam gua semakin kuat.
Gua ini sangat panjang, jauh lebih rumit daripada bukit kecil yang terlihat dari luar, dan sering memiliki banyak cabang. Lu Li merasa ini seperti labirin bawah tanah, pasti ada rahasia di sini. Tim desain game tidak akan merancang topografi seperti ini tanpa alasan.
Untungnya Elder troll Suku Gigi Busuk meninggalkan tanda khusus sukunya di dinding gua. Lu Li dengan mudah menemukan peti harta itu.
Peti Harta Emas!
Tidak ada ancaman monster atau sejenisnya di sekeliling.
Semuanya terasa sempurna hingga hampir tidak nyata, Lu Li hampir mencubit dirinya sendiri.
Peti Harta Emas saat ini merupakan peti paling profesional yang pernah dia lihat, minimal akan mengeluarkan peralatan emas. Jika beruntung, bahkan peralatan Emas Gelap bukan tidak mungkin.
Hanya dengan beberapa kalimat saja, hasilnya setara dengan menguras HP BOSS. Ini benar-benar kejutan tak terduga.
Lu Li mendekati peti harta dan mulai menggunakan skill Membuka Gembok.
Di ruang obrolan tim sebelah sana, Biru Muda Laut Angin dan kawan-kawan telah memanggil Gazz'raela menggunakan Palu Zul'Farrak, serta menyelesaikan pertempuran pertama. Tanpa Lu Li pun tidak masalah, mereka punya MT, penyembuh, dan damage. Piao Ling sementara mengambil peran sebagai Komandan.
Faktanya Piao Ling sudah tak terhitung kali menjadi dirigen dalam pertempuran.
Dungeon "Fajar" bisa dimainkan sekali per minggu. Banyak dungeon yang sayang untuk dilewatkan, misalnya Gua Rintihan di masa lalu, atau Biara Berdarah yang sekarang.
Tapi karena Lu Li terlalu sibuk dengan berbagai tugas, mustahil baginya mengulang dungeon yang sudah dijelajahi setiap minggu. Tim kecil Unit Tentara Bayaran Xinxin kemudian dipimpin Piao Ling untuk membersihkan CD dungeon, sekaligus mengumpulkan peralatan bagus.
Meski biasanya Piao Ling terlihat santai, sebenarnya dia cukup cerdas dengan ketahanan mental yang luar biasa kuat. Mengomandoi dungeon yang sudah pernah dijelajahi sama sekali bukan masalah baginya.
Sayangnya, kali ini upayanya memimpin sembilan orang menghadapi Gazz'raela berakhir dengan kekalahan telak.
Skill andalan Gazz'raela adalah Tiang Es yang membekukan target sambil memberikan damage berkelanjutan. Objek yang membeku dalam es tidak bisa dipilih oleh penyembuh atau disembuhkan, dan akan menerima damage besar saat es pecah.
Tekanan pada penyembuh cukup tinggi. Di kesulitan elite, HP sebagian besar anggota tim harus di atas sepertiga. Di kesulitan mimpi buruk, tidak boleh turun di bawah 50-60%, agar yang terbeku bisa bertahan sampai bebas dari tiang es.
Tiang Es termasuk sihir yang bisa di-dispel. Dengan koordinasi tim yang baik, beberapa anggota bisa ditugaskan khusus untuk melakukan dispel.
Tim Biru Muda Laut Angin yang telah ratusan kali menaklukkan dungeon ini memiliki chemistry sempurna. Selain Hujan Maret, masih ada beberapa anggota lain yang menguasai skill sihir, membuat Tiang Es masih bisa ditanggung dengan susah payah.
Gazz'raela memiliki skill lain yaitu menghembuskan orang hingga terbang ke langit.
Pemain yang jatuh dari ketinggian langit, banyak yang langsung tewas saat terjatuh ke tanah. Biru Muda Laut Angin dan timnya dihabisi pada prosedur ini, sekarang mereka mulai meminta bantuan Lu Li.
Lu Li sedang sibuk membuka Peti Harta, tidak menghiraukan permintaan mereka, hanya membalas singkat: "Amati topografi sekitar dan cari solusi."
Sembilan, delapan, tujuh... Peti Harta terbuka!
