Proses pembukaan peti yang berjalan lambat terasa seperti satu tahun, namun akhirnya tiba juga saatnya.
Lu Li menarik napas, memasukkan tangannya ke dalam peti dan langsung menyergap.
Bracer Pembunuh Bintang (Emas): Armor 35, Kelincahan+20, Tenaga+12, Kecepatan Serangan +10%, Efek 1: Saat aktif, serangan meningkat 20%, probabilitas CRIT naik 15%, bertahan tiga puluh detik, Waktu Tunggu tiga puluh menit. Efek 2: Dalam tiga puluh detik setelah berhasil membunuh target unit, ofensif meningkat 1%, akumulasi maksimal 100%. Membutuhkan Level 35, Daya Tahan 82/82.
Awalnya ketika melihat kata "emas", Lu Li merasa kecewa.
Namun saat dia terus membaca dan memahami efek tambahan peralatan ini, barulah dia tersadar apa yang ada di tangannya.
Peralatan Pembunuh Legendaris!
Ada berbagai jenis Peralatan Pembunuh untuk setiap profesi, satu-satunya kesamaan mereka adalah kemampuan meningkatkan kekuatan melalui pembunuhan target beruntun dalam waktu tertentu.
Pedang Acheus sebelumnya sebenarnya juga bisa dianggap sebagai Peralatan Pembunuh, namun fokusnya bukan pada akumulasi dan merupakan peralatan yang bisa di-upgrade yang lebih langka, sehingga Lu Li tidak menganggapnya sebagai Peralatan Pembunuh. Bracer inilah yang menjadi Peralatan Pembunuh pertama yang pernah dia lihat.
Lihat efek tambahan kedua: Membunuh target dalam 30 detik meningkatkan ofensif 1%, bisa tertumpuk hingga 100%.
Apa artinya ini? Artinya setiap kali Lu Li membunuh satu target dalam 30 detik, ofensifnya naik 1%. Jika dalam 30 detik berikutnya berhasil membunuh lagi, akan bertambah 1% lagi...
Proses ini berulang, selama tiga puluh detik terus membunuh unit target tanpa henti, ofensif akan terus mengalami pertumbuhan.
Ketika ofensif Lu Li meningkat dua kali lipat, jika sebelumnya damage-nya 300 darah, sekarang menjadi 500-600 bahkan lebih. Dengan peningkatan drastis ofensif, membunuh target dalam tiga puluh detik akan semakin mudah.
Peralatan ini memberikan efek mencengangkan baik saat leveling membunuh monster bahkan dalam PK dan pertempuran grup.
Dikoordinasikan dengan efek hisap darah Cincin Supreme, bukan sekadar mengayunkan dua pedang semangka sepanjang jalan, setidaknya memungkinkan Lu Li bertarung frontal layaknya prajurit melawan kelompok target.
Tentu saja, begitu efek Bintang Pembunuh berakhir, lebih aman baginya kembali bersikap mesum seperti tikus.
Peti Harta Emas umumnya hanya berisi satu barang. Setelah Lu Li meraba Bracer Bintang Pembunuh ini, peti tersebut kosong.
Kembali ke kota, lalu teleportasi ke Gadgetzan, Lu Li kembali menuju dungeon Zul'Farrak. Meski Biru Muda Laut Anging dan yang lain telah mengingatkannya tentang keamanan di perjalanan, Lu Li tetap terkejut melihat maraknya PK sepanjang jalan.
Area berdebu ini dipenuhi kilauan skill dan suara pertarungan sengit. Lu Li segera menjadi target serangan, kemampuan penyamaran sama sekali tak berguna di sini.
"Anjing Aliansi, kalahkan dia!" Ucapan ini tak diragukan lagi berasal dari Babibah.
Julukan "Anjing Aliansi" dan "Babibah" telah menetapkan kebencian antar kedua kubu. Sistem yang membagi pemain menjadi dua kubu yang saling bermusuhan benar-benar Kerja bagus.
Dengan enggan Lu Li menggunakan Langkah Angin. Beberapa Mage di sini bisa membunuhnya hanya dengan Tombak Es, apalagi ada yang membawa baby Elemen Air.
Begitu terkendali, sulit untuk melarikan diri.
“Langkah Angin!” Orang-orang ini bukannya kaget malah bersorak: "Ini ikan besar, baby air bekukan dia, hasilkan peralatan dijual dibagi uang."
Sial, Lu Li bergumam dalam hati, tentara bayaran sialan ini, benar-benar tuhan yang tidak takut langit demi uang. Alasan menganggap mereka tentara bayaran, tentu karena Bintang Es Baru.
Buku skill langka seperti ini pemain biasa sama sekali tidak layak memilikinya, tapi tentara bayaran yang suka membunuh dan merampok berbeda. Mereka berani investasi untuk membunuh.
Sebagian besar dari mereka mempelajari skill kontrol, meski punya Langkah Angin belum tentu bisa lolos dari perburuan profesional mereka. Untuk melawan Lu Li, mereka menggunakan kontrol area.
Skill area dibagi sesuai cakupan Area A, Area B dan sebagainya. Jika tidak ada insiden tak terduga, setiap langkah Lu Li pasti dalam jangkauan para anggota ini.
Tapi Lu Li sendiri adalah kejutan. Dia langsung pakai sepatu untuk percepatan diri, langsung mengacaukan penyebaran mereka. Beberapa lompatan saja sudah menghilang dari pandangan.
Pencuri full agility dengan peralatan legendaris, kecepatannya benar-benar di luar jangkauan orang biasa.
"Sial, dasar anak brengsek yang punya ibu tapi tak terdidik, larinya cepat juga ya!" teriak salah satu dari mereka dengan suara keras sambil mengumpat.
Langkah kaki Lu Li tiba-tiba terhenti.
Darahnya langsung membanjiri otaknya, hampir saja nekat menerjang dan menikam mulut tajam itu sampai mati. Meski kehilangan ibu sejak kecil, sosok sang ibu tetap menjadi figur suci pemberi kehidupan dalam hatinya.
Mereka harus membayar harga ini!
Lu Li melirik ke arah mereka sambil menahan amarah, mengirim pesan ke Piao Ling bahwa ia akan terlambat kembali.
Penyusup yang telah masuk ke Bayangan bergerak sunyi di gurun pasir, jejak kaki yang muncul sesaat lalu menghilang cepat, mustahil terdeteksi tanpa pengamatan seksama.
Hari ini yang menjaga jalan menuju Zul'Farrak pasti adalah kekuatan besar.
Kelompok ini tersebar menguasai sebagian panjang jalan, posisinya cukup terpencar. Sekilas terlihat seperti pemain biasa yang sedang berburu monster atau mengerjakan tugas di sekitar, tapi pemain senior seperti Lu Li langsung mengenali mereka - jumlahnya mencapai ratusan orang.
Yang lebih penting, mereka memakai lencana unit tentara bayaran, jadi semakin mudah dikenali.
Jumlah personil mereka memang sangat banyak. Kalau tidak, mana mungkin mereka layak "menikmati keuntungan" di area konflik sengit seperti ini.
"Bos, ada yang mendekat. Kayaknya bukan dari serikat besar, sepertinya sekelompok pemain soliter yang berusaha menerobos formasi." Suara itu terdengar jelas di telinga Lu Li karena tidak menggunakan saluran obrolan.
Saat ini Zul'Farrak adalah dungeon yang ingin dijamah semua orang, termasuk pemain tanpa serikat atau dari serikat kecil.
Mereka berkumpul secara alami membentuk kelompok besar pemain soliter, tujuan utamanya bukan agar semua orang tidak mencegah mereka, tetapi lebih pada psikologi pasif "asal lari lebih cepat dari orang lain" agar tidak dimakan oleh orang-orang kejam yang membunuh untuk merampas perlengkapan sepanjang perjalanan.
Butuh beberapa bulan lagi sebelum organisasi seperti Alliance Pemain Soliter muncul. Setelah itu, mengganggu pemain soliter tidak akan semudah sekarang.
Lu Li menyimpan senyum dingin di hati, menahan kesabaran, lalu melompat ke tengah keributan saat kedua pihak mulai bertempur.
Seorang tentara bayaran penyihir gelap sedang menyerang target dengan gembira, tiba-tiba dipukul pingsan oleh pencuri. Sebelum timnya bisa menyelamatkan, darahnya sudah terkuras seperti wanita yang sedang datang bulan.
Lu Li menghitung waktu dalam diam. Target kedua, bahkan target ketiga, sudah lama dipersiapkan.
Tanpa membuang waktu, langsung menerjang target berikutnya. Keunggulan utama tentara bayaran ini adalah jumlah personel yang besar. Mereka bahkan lebih sering mati di area liar dibandingkan pemain PVP, dengan level umumnya tidak tinggi—banyak yang baru mencapai level tiga puluh sekadar.
Bukan sampai dua tebasan bisa membunuh satu orang, tapi dengan setengah perlengkapan Lu Li saat ini yang berlevel emas dan Emas Gelap, membunuh orang-orang ini mutlak tak butuh 20 detik.
Terutama seiring semakin banyak target yang dibunuh, ofensifnya pun kian melonjak.
Awalnya masih harus sering mengaktifkan efek tambahan untuk memastikan bisa membunuh satu target dalam 30 detik. Setelah Lu Li membantai 20-30 orang, ofensifnya meledak 30%—sejak itu tak ada yang bisa menghalangi langkahnya memanen kehidupan dengan cepat.
