“Jika hanya berdiri mengandalkan dinding tebing, apa konsekuensinya?” Piao Ling bertanya.
“Aku mana tahu, kamu bisa coba sendiri.” Lu Li tidak keberatan rekan satu timnya mencoba-coba, lagipula mereka harus menunggu Paviliun Hujan Ringan menyelesaikan dungeon dulu.
Piao Ling benar-benar mencobanya. Bukan karena bosan, tapi sebagai Komandan, ketidaktahuan adalah larangan mutlak. Sekalipun harus mati sekali, dia harus memahaminya.
Fakta membuktikan, meski ada dinding tebing yang menghalangi, tanpa penyangga pemain di belakang (jarak satu karakter), seseorang tetap akan tertiup.
Bagaimanapun juga dinding tebing tidak murni vertikal, pasti memiliki kemiringan tertentu.
Masalah pilar es terselesaikan, masalah tiupan angin terselesaikan, sepertinya kesulitan langsung berkurang drastis.
Lu Li juga harus mengakui: memiliki guide memang sangat hebat. Keunggulan mereka begitu jelas, setidaknya untuk waktu yang cukup lama ke depan, jika ingin tidak mengambil Pembunuhan Pertama pun harus sengaja mengalah dulu.
Tentu saja, sebagai BOSS akhir dungeon, Gazz'raela tidak selemah yang dibayangkan Piao Ling.
Gazz'raela Smash adalah skill yang sangat membuat pusing, muncul sekitar lima menit setelah pertempuran dimulai, tidak berdasarkan HP melainkan waktu, efeknya sederhana yaitu CRIT dengan damage tinggi.
Gazz'raela memiliki tiga kepala yang semuanya menguasai sihir dan senjata.
Serangan sihir yang sudah ditampilkan adalah es dan angin, sedangkan serangan fisik berupa dua dari tiga kepala yang menyerang secara kontinu dengan cepat.
Ada mekanisme perhitungan khusus: jika damage pertama CRIT, maka damage kedua dua kali lipatnya; jika damage pertama bukan CRIT, damage kedua lima kali lipatnya...
Bukankah ini sangat aneh?
Misalkan damage single-target pertama adalah 1, maka setelah CRIT menjadi 2. Total dua damage pertama BOSS akan menjadi 2+4=6 atau 1+5=6, yang berarti Sistem sengaja membuat kita tidak nyaman.
Gazz'raela Smash sebenarnya adalah combo enam pukulan.
Jika seorang MT tidak bisa menerima enam kali damage skill dari BOSS, lebih baik mundur dan mengumpulkan peralatan dulu sebelum masuk dungeon lagi.
Lu Li terus bertanya-tanya: Gazz'raela adalah ular raksasa berkepala tiga, secara teori seharusnya ada serangan ketiga. Mungkin Sistem sengaja mengalah dengan hanya memberikan dua pukulan berturut-turut agar pemain masih punya jalur bertahan hidup.
Dengan level dan peralatan yang dimiliki Hai Feng, karakter langsung tumbang saat menerima pukulan pertama Gazz'raela.
Lu Li sengaja tidak mengingatkan - melihat kepala BOSS memerah tapi tidak mengaktifkan keringanan damage, pantas saja tewas. Pengalaman ini pasti membuat Hai Feng lebih paham strategi selanjutnya.
Sambil memberi update real-time kepada Elf Air, Lu Li memimpin Xiao Ba Jiang untuk melakukan regenerasi pada Hai Feng.
Tanpa pengendalian dari Biru Muda Laut Angin, Gazz'raela bagaikan kuda liar yang lepas kendali. Piao Ling berusaha menghalanginya ke kiri dan kanan, namun gagal menghentikannya, akhirnya membiarkannya kembali ke kolam.
Gazz'raela tidak berlaku seperti pengecut. Setelah beberapa detik di bawah air, dia kembali menerjang ke darat.
HP-nya pulih lima persen.
"Sial, terlalu kuat! Aku benar-benar tidak mampu menahan!" Setelah dihidupkan kembali, Biru Muda Laut Angin dan BOSS seperti berkomplot untuk saling bertarung lagi saat mereka bertemu.
"Apa Kamu perhatikan kepala BOSS tadi memerah? Itu pertanda dia akan menggunakan skill. Lain kali ingat buka keringanan damage." Setelah menasihati Biru Muda Laut Angin, Lu Li berpaling ke Piao Ling: "Tadi gagal menarik aggro BOSS ya? Pertama masalah posisi, kedua kamu harus mempertahankan kebencian sekunder. Paling tidak pastikan jadi kebencian ketiga. Tank sekunder memang selalu seperti ini, bukan cuma pada Gazz'raela ini saja."
Bagi Lu Li, semua ini sepenuhnya common sense, sementara para pelaku lainnya masih berada di tahap 'aha moment'.
Untungnya tadi setelah Gazz'raela membunuh Biru Muda Laut Angin, dia kembali regenerasi darah. Jika membunuh di sini, selain Piao Ling sang tank sekunder, benar-benar tak ada yang bisa menghentikannya.
Pertempuran berlanjut. MT Paviliun Hujan Ringan meski sudah belajar dari pengalaman sebelumnya Pedang Penghakiman, tapi timing pengaktifan keringanan damage-nya salah, akhirnya tumbang. Tank sekunder mereka sempat menahan BOSS, sayangnya tidak bertahan. Setelah dua T tumbang, langsung dihabisi.
Setelah bergulat seperti ini dua kali secara kontinu, kedua MT mereka baru menemukan feeling yang tepat.
Di sisi Lu Li pertarungan masih berlangsung, tapi iramanya sengaja diperlambat. Lu Li praktis sedang berdiskusi dengan Piao Ling tentang tips rahasia mengomandani dungeon.
Dalam kondisi setengah diberi keringanan oleh mereka, akhirnya Hujan Maret kehabisan Sihir. Dalam keadaan Magic Points benar-benar habis, tim pun ikut mengalami wipe sekali. Namun sebagian besar taktik BOSS sudah terungkap.
Lu Li telah menyusun strategi lengkap. Mereka menunggu Serikat Hujan Halus meraih pembunuhan pertama.
Sistem: Selamat kepada anggota Serikat Hujan Halus Qingcheng Yun, Xingxing Nannan... Di bawah pimpinan Kapten Elf Air, berhasil menyelesaikan Pembunuhan Pertama dungeon Zul'Farrak dengan tingkat kesulitan sulit.
Begitu pengumuman Pembunuhan Pertama muncul, langsung seluruh alam semesta riuh rendah.
Ini pertama kalinya ada yang menggantikan kelompok Lu Li meraih first kill. Nama Serikat Hujan Halus langsung memenuhi berbagai saluran dan forum komunitas.
Tentu saja, sebagian kecil orang tajam tahu first kill ini hasil transaksi. Tapi mengapa mereka harus membocorkannya? Mengungkapkan justru tidak menguntungkan diri sendiri, malah akan semakin membuat Pedang Penghakiman semakin sombong.
"Ayo kita percepat, habisi dungeon ini." Ekspresi Lu Li tetap tenang seperti biasa.
Beberapa anggota Pedang Penghakiman dengan penuh semangat mengirim Gazz'raela yang darahnya sudah terkendali untuk menemui Sistem.
Baik Moonlight maupun Perpisahan di Bunga sama-sama mendapatkan hadiah skill point, sementara yang lain hanya mendapat pengalaman.
Level Gazz'raela mencapai 42 dan sebagai BOSS akhir, pengalaman yang diberikan memang sangat melimpah. Hampir semua anggota mendapat lonjakan pengalaman signifikan, termasuk Lu Li.
Tapi jarak levelnya ke level 40 masih cukup jauh. Dia harus meluangkan waktu untuk leveling.
Kali ini Pedang Penghakiman tidak mendapat pengumuman Pembunuhan Pertama. Meski Paviliun Hujan Ringan menyelesaikan dungeon dengan tingkat kesulitan sulit, semua kesulitan lain hanya menjadi latar belakang untuk first kill.
"Aku bukan yang dapat first kill, agak kecewa memang." Biru Muda Laut Angin menatap saluran dunia dengan wajah muram.
Dulu dialah yang selalu dipuja-puja - MT nomor satu Fajar, si tukang pamer paling nyebelin.
“Jangan bersikap seperti wanita yang dikecewakan, lihat apa yang dijatuhkan. Untuk tingkat kesulitan mimpi buruk, ini juga termasuk pembunuhan pertama kami, barang yang dijatuhkan tidak akan buruk.” Lu Li memberi isyarat pada Can Meng untuk meraba mayat.
Mayat BOSS ini menunggu untuk dirabanya, sementara barang yang dijatuhkan BOSS Paviliun Hujan Ringan menurut perjanjian tetap menjadi milik mereka.
Selain tidak mendapat pembunuhan pertama, hasil yang diperoleh grup Lu Li justru meningkat.
Satu-satunya penyesalan adalah tidak mendapatkan Mahkota Abyss, empat peralatan emas yang dijanjikan Goblin masih belum bisa direbut. Untungnya sisik Gazz'raela merupakan item pasti dijatuhkan yang tidak perlu dikhawatirkan.
