“Apakah seluruh hidupku salah...” Marin Noggenfogger bergumam pada dirinya sendiri.
Andai saja tidak salah arah penelitian, dengan kecerdasannya, sekarang setidaknya dia sudah punya sedikit kekayaan, setidaknya tidak akan semiskin ini sampai tidak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaan pada Sang Dewi.
“Tuan Marin, Tuan Marin.” Suara Lu Li terdengar dari kejauhan, membangunkan peneliti Goblin yang terpuruk ini.
Lu Li hanya ingin menekan anggota ini agar tidak meminta harga terlalu tinggi, bukan bermaksud menghujamkannya sampai hancur. Jika benar-benar membuat Anakku ini menjadi bodoh, nanti siapa yang akan dimintai resep?
“Tuan, ternyata Anda belum pergi. Tolong jangan urusi aku lagi, biarkan aku mati dengan tenang.” Benar-benar semua harapan telah pupus.
“Tuan Marin, menurutku Anda terlalu memaksakan diri.” Lu Li berkata dengan khidmat: “Anda masih muda, segala persoalan bisa dimulai dari awal. Lagipula penelitian Anda bukan tidak ada nilainya sama sekali. Apakah Anda percaya akan hal ini?”
“Percaya pun untuk apa? Aku sebentar lagi akan meninggal karena sakit, tidak mungkin bisa bangkit kembali.” Marin Nogfogger merasakan vitalitas dalam dirinya semakin memudar.
"Kamu bisa mencari dokter hebat untuk menyembuhkan penyakitmu, lalu melanjutkan penelitianmu atau mempelajari hal lain. Yang penting harus dapat uang, kemudian cari Springloke. Dia pasti akan dengan patuh menikahimu dan memberimu anak laki-laki. Bukankah ini lebih baik?" Lu Li bagaikan Setan yang merangkak keluar dari Neraka, menunjukkan visi masa depan yang indah kepada sang pemanggil.
Marlin Noggfog tergoda.
Dia tidak rela semua usahanya musnah. Ada Springloke, Marlin Noggfog begitu mencintainya. Bahkan sekadar melihatnya dari jauh pun sudah membuatnya merasa bahagia.
"Kumohon, petualang. Tolonglah aku." Membayangkan tidur panjang yang akan membuatnya tak pernah lagi melihat Springloke, Marlin Noggfog berjuang keras untuk duduk tegak.
"Aku sebenarnya juga seorang gila penelitian, terutama sangat tertarik pada alkimia. Jika ingin mendapatkan pertolonganku, kamu harus menukar dengan pengetahuanmu sendiri..." Lu Li mengusap kumis halus di bibirnya, berusaha menampilkan pose penuh seni.
Maksudnya, kasih resep, anak muda!
"Pengetahuan..." Marlin Nogfrog menunjukkan raut kesulitan, menggelengkan kepala, "Aku juga pernah mencoba menulis resep ini, tapi selalu gagal. Mungkin ini belum cukup untuk diakui oleh Tuhan Alkimia."
Bukan semua tulisan di kertas bisa disebut resep. Resep sesungguhnya harus diakui oleh Sistem.
Ada juga jenis resep yang tidak ingin Sistem berikan ke pemain, termasuk jenis yang tidak bisa ditulis.
Sekalipun Lu Li berusaha tenang, raut kecewanya tetap terlihat. Untung cuaca semakin gelap sehingga Marlin Nogfrog tidak terlalu memperhatikan, kalau tidak pasti dia akan mempertimbangkan kembali nilai penelitiannya.
Apakah benar tidak ada resep, atau anggota ini menipu dirinya sendiri.
Ini adalah pernyataan yang tidak dapat diverifikasi secara langsung, hanya bisa mengandalkan penilaian sendiri untuk menyelesaikan masalah. Otak Lu Li bekerja dengan cepat, dalam keheningan yang cukup lama sambil menunggu goblin yang penuh harapan.
Dia mendambakan kemunculan Si Kaya goblin, ingin ikut ambil bagian, tapi sejauh ini terlihat sangat sulit.
"Asalkan Tuan membantu saya, aku pasti akan membalas jasa seribu kali lipat dan segala cara, bersumpah atas nama Springling." Marlin Nogfrog mengatupkan gigi membuat janji. Lu Li bisa menunggu, tapi dia tidak sabar. Yang paling dikhawatirkannya adalah jerami penyelamat ini menganggapnya tak bernilai lalu pergi.
"Kita bisa bicara di tavern, kurasa kau perlu makan sesuatu." Lu Li membantu goblin yang lemah berdiri sambil berkata.
"Ah, bagaimanapun juga, terima kasih banyak." Marlin Nogfrog berkata penuh rasa syukur. Sikap aneh dan berubah-ubah Lu Li membuatnya agak bingung, kecerdasannya yang tinggi berubah menjadi bubur.
"Malam turun ke dunia, Gadgetzan juga sedikit terpengaruh."
Di tavern penuh keramaian, ada NPC dan petualang. Meski pakaian Lu Li tidak mencolok, tapi Malin Noggenfogger yang ditopangnya cukup menarik perhatian.
"Satu lagi orang bodoh, jangan-jangan mau memicu efek tugas tertentu," ujar pemain yang mengenali Malin Noggenfogger.
NPC Gadgetzan memang dipenuhi Goblin di mana-mana, Malin Noggenfogger termasuk yang tidak mencolok. Tapi jumlah pemain yang mencoba mengganggunya untuk mencari hoki terus bertambah, hingga akhirnya semua tahu Goblin malang ini hanya bisa menunggu kematian dalam kemiskinan.
"Malin Noggenfogger sudah merosot sampai segini? Masihkah dia mempelajari penelitian konyol dan tidak realistis itu?" Begitu sikap NPC, tentu saja tidak ramah.
Dengan acuh tak acuh, Lu Li menempatkan Malin di meja terpencil.
Posisi terpencil namun pelayanan yang sangat baik.
Berbagai minuman berkualitas tinggi dan hidangan lezat seperti iga kambing panggang segera dihidangkan pelayan. Pemain lain hanya bisa menggelengkan kepala sambil berkesedihan, mengira Lu Li mengalami kerusakan otak karena menghabiskan banyak uang untuk mencari tugas tersembunyi legendaris dalam game.
Marin Noggenfogger benar-benar kaku. Dia merasakan penyakitnya lenyap seketika, bahkan muncul dorongan untuk melahap seekor sapi.
Lu Li mengawasinya dengan tenang saat melahap makanan dengan rakus, sama sekali tidak khawatir tubuh mungilnya akan pecah. Sementara itu, dia sendiri hanya menyesap bir gandum perlahan.
Perbedaan suhu ekstrem di gurun: siang hari tanah panasnya bisa merebus telur, malam hari dinginnya bisa membekukan orang sampai mati.
Tavern dipenuhi aroma makanan dan minuman, di perapian berkobar arang berkualitas tinggi, dingin di luar sama sekali tidak bisa masuk. Saat ini, Marlin Nog'Fog telah sepenuhnya tersesat dalam kebahagiaan yang lama dirindukan ini.
"Kau sungguh sangat dermawan, Tuan. Aku pasti akan membalas budimuu di masa depan." Setelah membersihkan mulutnya, wajah Goblin pucat kehijauan Marlin Nog'Fog akhirnya menunjukkan sedikit warna darah.
"Masa depan?" Lu Li tersenyum ramah: "Apakah Anda masih punya masa depan, Tuan Marlin? Atau mungkin Anda berencana kembali tidur di selokan kotor itu sekarang?"
Hati Marlin Nog'Fog bergetar, kebencian tulus muncul terhadap selokan yang selama ini dianggapnya sebagai tempat berlindung. Dulunya ia menganggap celah sempit itu bisa menahan angin malam, "tempat yang sempurna".
"Aku memiliki sebuah perjanjian di sini." Ketika peta terbuka, pisau belati pun muncul - momen spesifik yang telah lama ditunggu Lu Li ini akhirnya tiba.
Jika kontrak itu ditunjukkan saat masih di gang tadi, mungkin Marin Nog'Fogor masih akan mempertimbangkannya dengan serius. Tapi sekarang, berada dalam lingkungan yang nyaman, "dari hemat ke mewah itu mudah", dia sama sekali tak ingin kembali ke gang kecil yang dingin itu.
"Tuan, kau adalah iblis yang menyamar sebagai night elf." Tanpa melihat, dia langsung menandatangani perjanjian itu, lalu menggigit ibu jarinya hingga berdarah dan meneteskan darah ke ukiran mantra pada kontrak.
"Saya memberi Anda hak memilih, Tuan Marin. Harusnya kita ucapkan 'kerjasama yang menyenangkan'." Lu Li menekan detak jantung yang berdebar kencang sambil menerima kontrak. Tangan yang biasa memegang pisau belati tanpa gemetar sedikit pun kini bergetar seperti daun berguguran diterpa angin.
Dengan tak sabar, dia menggoreskan pisau belati ke jarinya dan meneteskan darah ke ukiran mantra kontrak.
Setelah kontrak terikat, dokumennya otomatis terbakar dan lenyap tanpa sisa, bahkan tak meninggalkan debu sedikit pun.
