“Sialan, beneran Si Kaya ya, ternyata pakai kontrak properti.” Di antara para pemain, ada yang cukup berwawasan langsung menyadari barang yang terbakar itu adalah "Buku Kontrak" legendaris.
Fajar tak pernah mengklaim diri gratis, tapi selain helm juga tidak mempromosikan alat berbayar wajib lainnya.
Hanya beberapa barang memang ada di sini, contohnya Buku Kontrak ini. Singkatnya ini surat perjanjian, yang mengikat bukan hukum duniawi, melainkan satu set hukum alam semesta game sendiri.
Jika pemain dan NPC saling tidak percaya, cara terbaik adalah menandatangani kontrak.
Ada juga pemain yang buat kontrak dengan sesama pemain. Harganya tidak mahal, 100 koin emas bisa beli dari Sistem. Isinya bisa ditulis sesuka hati, asal aturannya bisa dipenuhi Sistem.
Itu biasanya dipakai untuk perjanjian super penting. Siapa sangka bisa menyaksikan Buku Kontrak di tavern kumuh gurun ini.
"Dia sepertinya menandatangani kontrak dengan NPC, jangan-jangan NPC itu berubah jadi budaknya." Ada yang berhipotesis omong kosong, kalau bisa menangkap beberapa NPC sebagai budak, menyuruh mereka terus membantu berburu monster dan mengumpulkan peralatan juga bagus, bagaimana jika beruntung dapat NPC wanita cantik...
"Pergi jauh-jauh! Fajar tidak punya Sistem pengikut, sama sekali tidak bisa minta bantuan orang tak dikenal untuk bertarung. Lagi pula, menangkap NPC jadi budak sama saja dengan mencari mati, itu provokasi terhadap seluruh ras!" Seorang pemain langsung menyela lamunannya.
"Tapi mereka barusan menandatangani kontrak..." Ya, semua menyaksikan. Jangan-jangan bangsat ini benar-benar dapat tugas tersembunyi?
Isi kontrak tidak dibaca Marlin Noggenfogger, tapi setelah kontrak berlaku, ia langsung mengetahui isinya.
Keringat dingin mengucur deras dari kepalanya, wajahnya terlihat sangat rumit. Pandangannya ke Lu Li memancarkan kebencian kuat, tapi cepat memudar menjadi tenang.
Dengan menggabungkan isi kontrak dan menghubungkan berbagai tindakan petualang ini dari awal hingga sekarang, Marlin Noggenfogger mana mungkin tidak tahu tujuan kedatangannya. Rupanya petualang ini sudah lama mengincar hasil penelitiannya, dan yakin betul bahwa hasil penelitian ini bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda—kalau tidak, buat apa bersusah payah—hingga memaksanya menandatangani perjanjian pembagian hadiah ini.
Tapi dia juga paham, dirinya sudah miskin sampai hampir tak punya jalan keluar. Alih-alih dipaksa, lebih tepat disebut sukarela. Dia tidak menolak kontrak yang menyelamatkannya dari risiko membekukan sampai mati di luar ruangan ini.
Yang paling penting, petualang yang meninggalkan jejak di dokumen kontrak ini juga tidak melakukan Pembersihan Total.
Untuk setiap botol Ramuan Noggenfogger yang terjual, Lu Li akan mengambil separuh keuntungannya. Separuh sisanya menjadi hak pembuat ramuan—Marlin Noggenfogger.
Dan sebagai dukungan, Lu Li akan menyediakan laboratorium, material eksperimen, sumber daya manusia dan material untuk Marin Noggenfogger - selama dibutuhkan, pasti akan dipenuhi dengan segala upaya.
Demi kepentingan bersama, tak satu pun dari mereka akan bermalas-malasan.
Lu Li sama sekali tidak pernah berniat membuat "kontrak perbudakan" untuk menelan seluruh keuntungan besar itu. Itu sama sekali tidak realistis. Belum lagi Sistem mengizinkan kontrak semacam itu, mana mungkin kita bisa mengharapkan seseorang bekerja mati-matian tanpa imbalan.
Pembagian 50-50 adalah standar yang ditetapkannya setelah lama mengukur.
Ramuan ini masih belum sempurna, hanya memiliki efek mengubah menjadi kerangka. Efeknya juga akan menghilang saat menaiki mount.
Masih perlu Marin Noggenfogger terus melakukan penelitian.
“Ini dua puluh koin emas, carilah dokter yang bagus. Aku akan kirim beberapa orang untuk membantumu, Tuan Marin. Mulai sekarang kau bukan lagi orang miskin.” Lu Li memperhatikan perubahan emosi Marin Noggenfogger dengan puas, menyerahkan kantong kecil berisi koin emas lalu membungkuk dan memeluknya.
“Kerjasama yang menyenangkan.” Goblin berkulit hijau itu bergumam pelan.
Calon orang kaya baru golongan goblin sekaligus penguasa sejati Gadgetzan, Marin Noggenfogger, telah naik ke kapal bajak laut Lu Li. Lu Li sendiri sebenarnya agak terkejut, awalnya dia hanya mengenali maestro ramuan ini dan berniat menipu resepnya untuk mencari keuntungan.
Uang ini mutlak milik Lu Li seorang. Dia bukanlah orang suci yang akan membagi harta dengan sembarang orang yang melihatnya.
Keesokan harinya setelah login, Lu Li langsung memerintahkan Genhao San untuk mengirim anggota secara bergiliran menjaga Gadgetzan. Lagipula anggota serikat sebanyak itu, bisa dijadikan tugas serikat. Setiap orang bertugas setengah jam pasti tidak masalah. Kebutuhan material Marlin Noggenfogger akan ditangani oleh anggota-anggota ini untuk dikumpulkan dan disediakan, lalu biayanya akan direimburse oleh serikat.
Soal apakah ini termasuk memanfaatkan sumber daya serikat untuk kepentingan pribadi, Lu Li memilih untuk mengabaikan pemikiran itu.
Banyak pemain yang sudah memiliki mount di jalanan. Meski Lu Li mengendarai Kuda Perang Ksatria Tak Berkepala yang memancing sorotan mata penuh iri, ini masih lebih baik daripada dicemooh ribuan orang seperti dulu.
Mount dari gelar juara Weekly Honor Battlefield memang cukup langka, tapi mount dari pangkat Chiliarch dengan 20.000 honor relatif lebih mudah didapatkan.
Di sini muncul profesi baru Pekerjaan Leveling, sekelompok orang dengan teknik yang cukup mahir membawa dua bos, menghabiskan beberapa hari untuk memastikan bos bisa mendapatkan kill sebanyak mungkin, mengumpulkan pangkat militer dan honor hingga cukup untuk menukarkan mount. Ini juga merupakan cara cepat menghasilkan uang.
Tentu saja, premisnya adalah kamu harus bisa menjamin tingkat kemenangan, kalau tidak bos punya hak untuk tidak membayar.
Reputasi dibangun melalui kinerja. Unit tentara bayaran yang kuat punya antrian bos, sementara yang biasa-biasa saja hanya bisa berlutut memelas di papan tugas tentara bayaran menunggu belas kasihan bos.
Selain itu ada mount yang bisa ditukar di kota utama setelah reputasi terpenuhi, Lu Li juga melihat banyak yang seperti ini.
Untuk manusia berupa kuda perang abu-abu kusam, kurcaci pakai kambing, gnome pakai burung mekanik, night elf pakai macan tutul, Draenei pakai gajah petir. Di sisi Horde, Elf Darah pakai chocobo, troll pakai raptor, mayat hidup pakai kuda kerangka, Minotaur pakai Kodo, bangsa orc pakai serigala tunggangan, dan lain-lain.
Kuda perang yang terlihat cukup banyak, bakat manusia memang menguntungkan untuk meningkatkan reputasi, ini tidak perlu diragukan lagi.
Konon Hujan Maret juga sedang mengerjakan misi reputasi di waktu luangnya, hingga kini hampir bisa membeli macan tutul.
Mount ras night elf termasuk yang paling enak dipandang di antara berbagai ras. Desain mount banyak ras lain benar-benar jelek mengerikan. Sebenarnya prinsip "barang langka lebih berharga" berlaku di sini - jika semua orang pakai mount sama seperti punyamu, sekeren apapun itu tak akan terlihat istimewa.
Level Lu Li masih kurang sekitar setengah untuk naik level. Dia sendiri mengeluarkan uang mengumpulkan cangkang kumbang suci untuk menyerahkan tugas, tapi setelah beberapa kali hanya batas pengalaman yang bergerak sedikit. Akhirnya dia memilih tak main-main lagi dan pergi berburu monster sendirian untuk upgrade level.
Setelah dapat peralatan Pembunuh Bintang, Lu Li mulai fokus pada satu jenis monster - Gorila Hitam dari Lembah Duri.
Meski jumlahnya tidak banyak, monster ini cepat direfresh. Sebagian besar menggunakan Template Elite, serangannya tinggi dan tubuhnya kuat, bahkan punya dua skill: Pukulan Perisai dan Injak Terbang Thunder.
Karena jumlahnya tidak banyak, profesi serangan grup seperti penyihir meremehkan monster ini. Karena serangan tinggi dan daging tebal, ditambah skill, pemain biasa terlalu boros obat saat melawannya, sama sekali tidak hemat, bahkan banyak yang tewas di tangan kera.
Lu Li tidak takut jumlahnya sedikit, asal respawn cepat. Bagaimanapun dia membunuhnya satu per satu. Dia juga tidak takut serangan tinggi, toh tidak lebih tinggi darinya...
Setelah memilih lokasi, Lu Li muncul di Lembah Kabut Tipis di Lembah Duri. Tempat ini dinamai demikian karena kabutnya sangat tebal. Di lembah ini banyak kera hitam dan ular berbisa bermotif merah, monster yang sangat sulit dihadapi.
Saat keluar, Lu Li membawa antidot, jadi tidak khawatir saat bertemu ular berbisa.
