Lu Li berjongkok dan mengulang di area kera hitam selama dua hari, akhirnya berhasil mencapai level 40 dengan sempurna.
Peringkat ke bawah, semuanya level tiga puluh delapan. Level tiga puluh tujuh sudah bisa memasuki ambang peringkat game. Set misi cangkang kumbang suci bukanlah solusi segala-galanya, pengalaman yang dibutuhkan terlalu banyak.
Lu Li menonjol sendirian, akhirnya bisa bernapas lega.
Bermain game sebagai pemain profesional memang seperti ini. Kamu tidak perlu unggul 10-8 level dari pemain lain, itu tidak realistis dan terlalu mencolok. Tapi yang paling dasar, kamu tidak boleh lebih rendah dari arus utama pemain dan harus memenuhi syarat itu.
Dua hari ini sudah cukup bagi serikat besar untuk membuka lahan baru di Zul'Farrak. Beberapa unit tentara bayaran dan pemain soliter juga berhasil melewati dungeon ini dengan keberuntungan.
Berbagai panduan dungeon bermunculan bagai jamur di musim hujan, beberapa bahkan lebih baik daripada yang disediakan Biru Muda Laut Angin untuk mingguan game. Itu tentu saja versi yang sudah dikebiri sesuai instruksi Genhao San.
Mingguan game memang sehebat itu. Setelah mendapatkan panduan, mereka mulai membuat wawancara eksklusif tentang Pedang Penghakiman.
Yang pertama diwawancarai tentu saja Lu Li.
Sayangnya Lu Li selalu tidak terlalu kooperatif, mingguan game hanya bisa menyusun profil karakter Lu Li berdasarkan data yang berhasil mereka kumpulkan sendiri ditambah beberapa materi yang disediakan Genhao San - "Fajar" yang paling menyilaukan dalam kebangkitan.
Dari pembunuhan pertama dungeon hingga BOSS liar, termasuk prestasi membunuh BOSS sendirian yang sulit dipercaya, hingga perjalanan pembentukan tim.
Dengan pasukan ini, dia telah melewati dua turnamen besar: Piala Huaying dan Piala Magis, menorehkan catatan gemilang!
Mingguan juga memuat kutipan penilaian dari pemain puncak lain terhadap Lu Li, mencakup teknik dungeon, skill PK, dan seni dirigennya dalam satu tinjauan komprehensif.
Para pemain puncak ini semuanya adalah figur terkenal di bidang masing-masing; baik sebagai atlet esports selebritas maupun Komandan Tim serikat besar. Meski mungkin tidak menyukainya atau merasa bisa menyusul nanti, mereka semua konsisten memuji keunikan pendekatan Lu Li di bidang keahlian mereka.
Karakter kedua adalah |Moonlight, setelah mendapat persetujuannya, identitas sebagai |pemain senior juga terungkap.
Selanjutnya akan ada karakter seperti |Hujan Maret dkk, dan di akhir dibuat ikhtisar menyeluruh tentang |Pedang Penghakiman sebagai rangkaian kampanye promosi besar-besaran. Promosi semacam ini seringkali tak bisa dibeli meski dengan uang sekalipun, namun |Lu Li dan kawan-kawan hanya perlu menggunakan |guide yang akan kadaluarsa untuk menyelesaikan masalah. Harus diakui |transaksi ini sangat menguntungkan.
Jumlah anggota |serikat terus bertambah, |Genhao San berencana mengintegrasikan |tim elit guild ketiga pada |akhir tahun.
Semua berkembang ke arah positif, namun |Lu Li justru tenggelam dalam |tertekan terkait isu |tingkat penyelesaian.
Seiring meningkatnya pemahaman pemain terhadap game |Fajar, berbagai |teknik profesi dan |guide bermunculan. Bagi |high-end player, mencapai |tingkat penyelesaian di atas 80% bukan lagi hal yang mengejutkan.
Apalagi para pemain bintang, sebagian besar dari mereka yang bisa menjadi pemain bintang memiliki bakat yang cukup atau ketekunan yang luar biasa. Kemajuan mereka jauh lebih cepat dibandingkan pemain high-end biasa.
Lupakan soal sasaran hidup, saat ini mencapai tingkat penyelesaian 90% dalam memukul target latihan kayu telah menjadi standar untuk membedakan pemain bintang yang memenuhi syarat. Para profesi jarak dekat di kalangan pemain bintang sering membanggakan seberapa tinggi tingkat penyelesaian yang bisa mereka capai—yang belum mencapai 90% lebih baik minggir saja.
Ada juga sebagian orang yang mencari jalan alternatif, ada yang mengambil rute output frekuensi tinggi dengan tingkat penyelesaian rendah, atau rute stabil dengan tenaga tinggi dan CRIT tinggi. Singkatnya, kekuatan semua orang telah menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Sejak awal, Lu Li sudah punya rencana jelas tentang jalan seperti apa yang akan ditempuhnya.
Dia mendefinisikan dirinya sebagai kombinasi tingkat penyelesaian tinggi dan output frekuensi tinggi, yang merupakan perpaduan karakteristik dua aliran berbeda. Menurutnya, inilah rute yang paling cocok untuk dirinya.
Hanya saja tingkat penyelesaian barang ini baginya telah mencapai hambatan yang sangat sulit, pernah menunjukkan performa luar biasa hingga mencapai 95%, sesekali bisa mencapai efek seperti itu, tetapi ingin tingkat penyelesaian yang lebih tinggi terasa sangat mustahil.
Lu Li di kehidupan sebelumnya hanya mendengar ada yang tingkat penyelesaiannya bisa melebihi 100%, bahkan mencapai 120%.
Profesi sihir jarak jauh yang ingin membunuh mengandalkan skill ultimate dengan bilah baca pengisian energi, sementara profesi jarak dekat mengejar tingkat penyelesaian tinggi, terutama dengan HP pemain yang semakin tinggi dan skill penyelamatan yang semakin banyak, tanpa tingkat penyelesaian tinggi ibarat menggaruk sepatu di luar.
Lu Li sambil leveling sambil berlatih tingkat penyelesaian, mulai dari Serangan Bayangan, Backstab, serangan mendadak, hingga Tusuk Balik, semua yang bisa dilatih dieksplorasinya.
"Pose agak kurang tepat, seharusnya menjauh sedikit dari target, sehingga putaran tubuh bisa lebih leluasa, Tusuk Balik jelas masih ada potensi peningkatan." Mengumpulkan material yang dijatuhkan kera, Lu Li segera menyerang target berikutnya.
"Tidak ada waktu untuk merenung perlahan, peralatan pembunuh mengharuskan pemain mempertahankan kontinuitas dalam membunuh."
Area tempatnya berada memiliki pandangan yang cukup terbuka, memunculkan belasan kera dengan jarak berdekatan. Sekarang ini, membunuh satu akan langsung muncul satu lagi. Lu Li hanya perlu sedikit jeda, dua kera atau lebih akan langsung menyerangnya.
Kera sama sekali tidak bisa diulang secara berkelompok karena setiap individu memiliki teknik grup-pingsan.
Dulu membersihkan monster di sini sangat menyiksa. Sejak login, dia terus mengulang di sini tanpa bergerak selama berjam-jam. Bahkan setelah mencapai level 40 pun tak berniat pergi.
"Wah!"
Bayangan hitam melesat dari semak-semak, terjun ke dalam pandangan Lu Li. Kilau merah samar mengisyaratkan ini adalah pemain Horde.
Pemain Horde itu juga tak menyangka melihat manusia di wilayah ini, terlihat membeku sejenak.
"Sekejap itu cukup fatal. Sebuah Tombak Es dan panah bayangan menghujam tubuhnya berturut-turut, disusul serangan skill lain yang langsung mengakhiri nyawa penyusup yang mungkin HP-nya memang belum penuh ini."
Dari balik semak hutan muncul satu per satu anggota grup - total lima orang. Komposisi klasik: 1 tank, 1 healer, dan tiga dps.
Mereka juga terkejut menemukan seorang diri di sini.
"Ngulang gorila itemnya keren juga. Gimana kalau..." Salah satu anggota memberi saran ke Kapten. Serangan fluid Lu Li yang memukau mata awam hanya terlihat seperti damage tinggi, yang berarti peralatannya pasti top-tier.
Lima lawan satu. Mutlak bisa diambil.
"Kalau-kalau bangsat!" Si pemimpin mengumpat kasar. "Dia Alliance! Hari ini cuma incar Babi Alliance! Minggir!"
"Saudara, Lembah Duri hari ini agak panas. Kalau enggak ikut perang, mending cabut. Ngelihat peralatanmu bagus. Berani ikut kita serbu markas Horde?"
Sebelum pergi, dia masih berteriak ke arah Lu Li. Lu Li yang sama sekali tidak menghiraukan terus menyelesaikan kera hitam di tangannya, lalu secara mekanis menerjang target berikutnya.
"Sialan, sok banget, nggak digubris sama sekali," ujar orang yang berbicara tadi dengan nada tidak rela, masih menggerutu.
"Hari ini Alliance membunuh Horde. Semua anggota Alliance adalah saudara, sementara Horde musuh. Kalau masih punya niat membunuh untuk merampas perlengkapan, minggir kau!" bentak sang Kapten dengan kesabaran habis.
Setelah berteriak, dalam hati dia diam-diam menambahkan: "Pastilah seorang jagoan. Lebih baik tidak usah dicari masalah. Aku benar-benar aktor terbaik."
"Alliance bunuh Horde hari ini" - apa maksudnya ini? Apakah ada acara festival yang tidak kuketahui?
Semua ini diamati dan didengar Lu Li. Dia hanya merasa orang-orang ini belum mengancamnya, sekaligus tidak ingin efek perlengkapan pembunuhnya terinterupsi, sehingga memilih mengabaikan.
