"San Ge, suruh semua orang secepatnya lepas dari pertempuran, mundur ke tepi pantai!" seru Lu Li sambil terbang cepat memanggil Genhao San.
Genhao San tak paham apa yang terjadi, Lu Li juga tak sempat menjelaskan. Tapi dia yakin Genhao San akan percaya tanpa syarat. Tujuan rencana ini adalah memperlihatkan Pedang Penghakiman di hadapan jutaan pemain, tentu harus menerobos dari arah mereka berada.
Apa konsekuensinya jika pasukan besar Ogre Mosshog menyerang pemain?
Segala fakta yang terjadi di bawah membuktikan: Para pemain yang bertarung sengit di Lembah Duri sama sekali tak menyangka akan tiba-tiba diserang ogre. Hampir tanpa perlawanan, mereka dihancurkan dengan mudah.
Mereka terlalu berlebihan menilai diri sendiri. Ogres sama sekali bukan menyerang mereka, hanya menganggap para pemain itu mengganggu jalan, lalu disingkirkan sekadarnya.
Orang-orang ini bahkan tidak bisa menghentikan ogre setengah hari.
"Apa yang terjadi?" Genhao San menyela pemeriksaannya sambil mengomandoi mundurnya pemain Pedang Penghakiman.
"Sulit dijelaskan. Bisakah kamu menghubungi komandan lain yang mengepung markas Grom'gol dari arah berbeda?" tanya Lu Li.
"Bisa. Sekarang kami dalam satu ruang obrolan. Mau masuk?" Rasa penasaran Genhao San semakin membara. Mungkinkah Lu Li bisa mengubah situasi kebuntuan ini?
"Tidak perlu. Nanti ketika kusuruh serang, kerahkan semua kekuatan!" jawab Lu Li.
"Semua kekuatan?" Genhao San terkejut.
Meski pasukan banyak, kedua pihak tetap dalam status kebuntuan. Sudah hampir seharian bertempur, darah panas yang mendidih pun sudah mereda. Meski tak ada yang mau mundur, hampir tak ada lagi yang bersedia mempertaruhkan nyawa.
"Ya. Tunggu instruksiku. Serang sekuat tenaga. Hari ini hanya ada satu kesempatan ini." Lu Li berbelok arah, tidak langsung terbang ke markas Grom'gol.
Meski jumlah ogre di Gunung Troll Mosh'Ogg banyak, tetap tidak memenuhi permintaan Lu Li. Dia berencana memancing Rokaro juga ikut pergi.
Rokaro adalah bos besar lain dari ogre Mosh'Ogg. Saat ini dia sedang memimpin pasukan ogre yang berkemah di area liar, mengancam jalur persediaan antara pasukan gabungan bangsa orc-troll Markas Grom'gol dan Stonard.
Lu Li melesat melewati markas ini sambil membawa aroma darah pekat keluarga kerajaan ogre. Seorang ogre berkulit keemasan berteriak keras lalu melonjak.
Dialah Jenderal Rokaro!
Sebuah tombak raksasa menembus udara dengan suara mendesing, melesat ke arah Lu Li.
Lu Li harus bersyukur postur tubuhnya cukup kecil. Jika tidak, meski sudah bersiap-siap, dia pasti tak bisa menghindar. Bahkan hembusan udara dari tombak pendek itu membuatnya sempoyongan.
Menyesuaikan sikap, dia terbang secepat mungkin ke Kampung Grimgol, sama sekali tidak khawatir pasukan ogre di belakang akan kehilangan jejak.
Jika menggunakan metode mengumpulkan monster biasa, jarang BOSS yang mengejar sebegitu ganas. Mereka memiliki cakupan kebencian tertentu, ada yang luas, ada juga yang hanya sejengkal tanah. Begitu pemain keluar dari cakupan, mereka tak akan mengejar lagi.
Kali ini Lu Li membuat kesalahan besar dengan membunuh atasan kecil mereka.
Seperti adegan percobaan pembunuhan presiden di film, gayanya mirip dengan Lu Li sekarang. Hanya saja ogre tidak memiliki unit udara, sehingga dia tetap aman tanpa khawatir.
Ogre adalah ras yang sangat unik. Sama seperti bangsa orc, mereka berasal dari Draenor dan pernah bersama-sama melancarkan serangan ke Azeroth sebagai sekutu. Setelah Perang Kedua, ogre yang sombong dan bodoh itu menganggap sekutu "ulat hijau kecil" mereka terlalu lemah, lalu memutuskan hubungan persekutuan.
Mereka tersebar di seluruh Azeroth, berbicara dengan kata-kata kacau-balau, menggoyangkan tubuh berbentuk pir yang atletis, menyusun tutorial memasak yang mudah dipahami.
Setelah bosan memakan manusia, mereka mengalihkan sorot mata ke ras-ras lain.
Sayangnya mereka memilih musuh yang salah, berniat menjadikan naga sebagai persediaan makanan dan menjadi ras pemakan naga. Bangsa ogre yang perkasa memang berhasil melakukannya pada awalnya, memakan beberapa Naga Berwarna Lemah. Namun ketika Malygos Sang Raja Naga Biru muncul, barulah mereka menyadari betapa kecilnya diri mereka. Di bawah pembunuhan Legiun Sihir Naga, sebuah ras yang pernah menyebar di seluruh Azeroth hampir lenyap dalam semalam.
Sisa-sisa ogre ini takkan pernah lagi mampu menyaingi kegemilangan bangsa orc yang pernah mereka hinakan.
"Sudahkah posisi dikosongkan? Di belakangku ada pasukan ogre segala, jangan sampai membunuh orang dalam." Lu Li sudah bisa melihat Markas Grom'gol dari kejauhan, dia harus memastikan keamanan anggota serikatnya.
Soal salah target, sepanjang jalan ini sudah banyak pemain Alliance dan Horde yang terbunuh, mungkin ratusan jumlahnya.
"Ogre segala?!" Genhao San menarik napas tajam, langsung memerintahkan semua orang untuk menjauh lebih jauh, lebih baik mundur ke wilayah yang tak terlihat oleh ogre.
Gerakan pasukan ogre segala ini sebenarnya sudah diketahui orang, tapi baru sekarang mereka menyadari tujuan ogre-ogre tersebut.
Pemain Alliance riuh rendah, ogre datang membantu!
Pemain Horde bentak marah, "Nanti juga kami akan membunuh semua ogre seperti kalian!"
Begitu cepatnya, pasukan ogre sudah menyerbu ke arah tembok benteng sederhana Kamp Grom'gol di bawah rayuan Lu Li. Tanpa alat pengepungan, tembok ini memang bisa menghambat pemain, tapi bagi ogre level lima puluh lebih, ini sama sekali bukan halangan.
Wajah Komandan Agrogosh di dalam markas berubah pucat, mengumpat marah: "Dasar ogre sialan!"
"Di situ, bunuh dia!" Nabi Mokthrall melirik sekilas, langsung menemukan Lu Li yang sedang berusaha terbang melintasi Kamp Grom'gol dalam wujud burung gagak.
Agrogosh segera melemparkan kapaknya, dengan kedua tangannya membalik, sebuah busur besar yang memancarkan kilauan cahaya langsung muncul di genggamannya.
Lu Li nyaris kehilangan nyawa, mati-matian mengepakkan sayap: "Dasar! Nanti langsung kunaikkan skill Transformasi Burung Gagak ke tingkat maksimum! Lebih cepat! Lebih cepat! Hah..."
Agharogosh bukan pemburu, tapi pemain pemburu mana pun yang menyaksikan ini pasti merasa malu. Panah itu baru saja terpasang di busur, detik berikutnya sudah menembus tubuh Lu Li. Inersia membawanya jatuh jauh, sangat jauh ke laut.
Perasaan itu tak terucapkan, toh Lu Li belum sempat merasakannya dengan detail sudah tewas——Pembunuhan Sekejap!
"Segerakan menyelamatkan!" Genhao San yang baru saja bangun dari kegempuran pasukan ogre, langsung menyaksikan adegan yang membuatnya putus asa ini. Dia tahu Lu Li sudah pasti mati, tapi kematian punya seni tersendiri. Jika ada yang langsung melakukan regenerasi padanya, masih bisa mengembalikan 5% pengalaman.
Beberapa profesi penyembuh yang dilindungi rekan satu tim berlarian ke laut.
Berenang di laut sangat berbahaya. Di dalam air ada monster, dan kecepatan gerak sangat lambat. Masih jadi pertanyaan apakah mayat Lu Li bisa ditemukan.
“Tidak usah, kalian tidak perlu datang.” Lu Li menolak, tidak perlu membuat orang lain mengambil risiko untuknya. Lagipula dia belum tentu mati—jangan lupa kartu Darkmoon yang didapat sebelumnya dan belum pernah digunakan.
