Tak ada alasan menolak hal seperti ini. Setelah memastikan ini bukan kontrak jual anak, sang ayah sebagai wali pun menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan.
Putri kecilnya yang imut itu kini menjadi pemilik properti, dan itu pun properti yang cukup lumayan.
"Selamat ya, begitu ada konglomerat yang menanamkan modal ke klub kami, kekayaan putri Anda mungkin akan melonjak seratus hingga seratu ribu kali lipat." Kata Pengacara Zhang dengan perasaan haru dan iri.
Dia adalah pengacara Pedang Penghakiman, sebatas partner profesional dengan hubungan kerja biasa, tidak tahu bahwa Lu Li menolak penanaman modal dari konglomerat.
Adapun Can Meng sendiri, lebih mudah berharap dia berhasil menangkap sahabat karib kecilnya sebagai hewan peliharaan daripada berharap dia paham soal ini.
"Terima kasih, Tuan Kabi. Sekarang giliran Anda." Sang ayah mengeluarkan Pengacara Zhang, lalu menghadapi Tuan Chen dari perusahaan Kabi.
Tapi dia sudah memutuskan untuk menginterogasi putrinya habis-habisan nanti. Gadis ini sama sekali tidak bocor informasi sebelumnya, tiba-tiba sudah melakukan segalanya. Bagaimana kalau sampai tertipu? Meski begitu, di depan orang luar dia tetap menjaga muka Can Meng dengan sempurna, berlagak sebagai ayah penyayang nan bijaksana.
“Saya bermarga Chen.” Bukan Tuan Kabi, seseorang menjelaskan dengan ekspresi menangis tanpa air mata: “Perusahaan kami Kabi berharap dapat mengundang putri Anda untuk menjadi juru bicara citra perusahaan kami dalam game, selama satu tahun, biasanya cukup berkoordinasi melakukan kegiatan promosi sederhana.”
Seorang anak di bawah umur, juga tidak mungkin memaksanya melakukan apa pun.
Tuan Chen menekankan hal ini dengan jelas, khawatir ayah yang terlihat tidak mudah diajak bekerja sama ini menunjukkan sikap menolak terhadap hal tersebut.
“Kabi itu pakan ternak ya, apa hubungannya dengan putri saya?” Sang ayah bertanya dengan serius: “Apakah kalian mengira dia dibesarkan dengan memakan benda ini?”
Kakak, bercanda dengan wajah kaku seperti ini, keringat dingin mengucur di dahi Tuan Chen.
“Tertawa kecil.” Sang ibu menyembunyikan tawanya, melirik putrinya lalu memutuskan untuk menyimpan rahasia tentang insiden putrinya mencicipi kaleng ikan peliharaan secara diam-diam. Sungguh bukan hal yang patut dipamerkan, kini putrinya sedang membangun karier...
Can Meng menundukkan kepala, sudah bisa membayangkan ejekan seperti apa yang akan diterimanya setelah orang-orang ini pergi.
Tinggal di keluarga seperti ini sungguh malang, aku iri pada Ba Jiang, ayah ibunya jauh lebih normal, tak pernah menertawakan kebodohannya.
Tuan Chen dengan susah payah menjelaskan mengapa perusahaan mereka memilih cewek di bawah umur sebagai duta produk, berusaha membuktikan bahwa perusahaan Kabi memiliki konsep bisnis yang normal, serta memproyeksikan pengaruh game terhadap realitas.
"Kalau begitu, berapa uang yang kalian tawarkan." Mengingat tak perlu melakukan apapun dan bisa membuat sang anak merasakan pengalaman menghasilkan uang, Ayah Can Meng akhirnya tidak menentang.
"Ini..." Tuan Chen ragu sejenak, lalu berkata: "Menurutku jumlahnya sebaiknya diserahkan pada putri Anda sendiri yang menentukan."
Begitu mendengar soal hitung uang, Can Meng langsung bersemangat, menghitung dengan jari-jarinya: "Lima ribu enam ratus koin emas..."
Masih kurang sekitar 5.500 koin emas lagi untuk membeli manor yang diinginkannya. Sedangkan puluhan koin emas sisanya, dianggap sebagai uang saku pribadi. "Harus memelihara banyak hewan peliharaan di rumah," pikir gadis kecil itu dengan bangga akan visi jauhnya.
Kemudian Tuan Chen, khawatir Ayah Can Meng tidak paham, menjelaskan daya beli dari 5.000 koin emas.
"Delapan ribu, harga pas. Jika kalian mau menyewa, segini harganya." Setelah merenung, tuan rumah menyebutkan harga psikologisnya. Dia terlalu memahami putrinya - gadis ini selalu meminta uang sesuai kebutuhan, tak pernah berlebih.
"Ini agak kurang tepat." Tuan Chen terlihat frustasi. Alasan dia tidak memberi penawaran dan membiarkan Can Meng yang menentukan harga karena tarif gadis itu biasanya lebih rendah.
"Kalian sendiri yang mau menawar rendah, aku tidak memaksa. Uang yang dihemat perusahaan ini meski tidak masuk ke tanganku, setidaknya bisa menambah bobot bonus akhir tahun."
"Putri saya memiliki 87 hewan peliharaan, termasuk 32 hewan peliharaan langka dengan dua spesimen unik. Di bidang ini, estimasi ulang kalian mungkin tidak akan menemukan yang lebih hebat darinya. Dia adalah pemegang saham Pedang Penghakiman, memiliki sejumlah besar teman baik yang konon sangat ahli. Semua orang ini bisa membantunya terus mendapatkan hewan peliharaan lebih baik. Di dalam game, dia cukup dikenal, apalagi di lingkaran diskusi hewan peliharaan yang popularitasnya sangat tinggi..." Pantas disebut pebisnis, hanya dari ucapan Tuan Chen dan putrinya saja sudah menangkap poin-poin penting sebanyak ini. Penjabarannya yang sistematis membuat orang sama sekali tak berdaya membantah.
Bahkan Tuan Chen sendiri merasa Can Meng jauh lebih cocok dari yang mereka bayangkan.
"Ini adalah persoalan yang sudah disetujui putri saya, jadi saya juga tidak mendukungnya untuk ingkar janji. Tapi masalah harga harus adil, kalau tidak dasar kerja sama akan hilang. Kabi adalah perusahaan ber-kredibilitas tinggi. Saya harap pertimbangan kalian dilakukan dengan serius." Sang tuan rumah menyampaikan kesimpulan dengan tenang.
Tuan Chen tak bisa berbuat lain menyingkir ke samping untuk menelepon atasan, setelah bergulat cukup lama barulah menyetujui harga yang diminta ini.
Sebenarnya ini sudah melebihi anggaran perusahaan mereka. Kabi bergerak di bidang pakan hewan peliharaan, bukan emas dan berlian. Tapi setelah ia menyampaikan kembali perkataan Ayah Can Meng, pimpinan pun tak banyak mempersulit.
Dengan ini, kontrak endorsement Can Meng bisa dianggap sukses.
Uang ini digunakannya membeli sebuah manor. Ayahnya menganggap remeh, tapi "tidak akan" punya niat terhadap "uang receh" hasil kerja anaknya ini.
Xiao Ba Jiang tinggal di sekitarnya. Pengacara Zhang sekalian menyelesaikan perjanjian kepemilikan saham.
Pedang Penghakiman sudah didirikan beberapa waktu. Berbagai prosedur hukum terkait game maupun realitas sedang berjalan.
Can Meng dan Xiao Ba Jiang termasuk kasus khusus. Bagaimanapun mereka anak di bawah umur yang tak punya kemampuan tanggung jawab sipil, harus ada tanda tangan wali.
Lu Li adalah pemilik klub, sementara di dunia nyata menjadi pendiri perusahaan. Genhao San bertindak sebagai manajer, saat ini selain membantu urusan perusahaan Lu Li, dia juga harus mengorganisir pendirian Tim Elit Guild ketiga.
Tim Elit Guild ketiga terutama terdiri dari anggota yang menunjukkan performa sangat baik selama periode ini.
Sama seperti Tim Pertama, mereka harus bekerja di Kota Jiangnan. Berkumpul secara fisik sambil bermain game bersama di dunia nyata dapat meningkatkan kesetiaan dan mengurangi kemungkinan penyusupan oleh guild lain.
Lu Li tidak mengurus hal-hal ini. Setelah Perang Besar Lembah Duri, dia kehilangan area leveling kera hitam yang berharga, terpaksa mencari lokasi baru.
Sebenarnya Tanaris bisa menjadi wilayah yang cukup bagus dengan level monster yang sesuai. Sayangnya monster di sini terlalu cabang, masalah Cacing Pasir yang tak tersolusi. Bukan tidak bisa dibunuh, tapi sangat mempengaruhi efisiensi leveling.
Selain itu konflik di wilayah ini semakin sengit. Kapten Kapal Bajak Laut yang pernah dibunuh pertama kali oleh pasukan Lu Li beserta anak buahnya yang menghasilkan gambar teknik harta karun, menjadi rebutan banyak pihak.
Jadi sebagian besar waktunya dihabiskan di Hinterland, membunuh monster troll level 45-an. Sesekali ia pergi ke tavern Southshore Town untuk mencoba menerima tugas tahap berikutnya, namun selama periode ini pelayan wanita tavern belum merilis misi baru dari Assassin Alliance.
