Meski begitu, teknik tetap harus ditingkatkan. Di masa depan, banyak barang berguna yang hanya bisa digunakan oleh engineer itu sendiri. Karena itu, Lu Li tidak berencana menyerahkan gambar teknik ini kepada orang lain.
Setelah menghabiskan beberapa poin, Lu Li berhasil mendapatkan Gambar Teknik Alat Pengubah Kurcaci menjadi Ayam.
Sebagai skill kehidupan yang paling niche dan boros, teknik hampir tak tersentuh. Dari 23 orang di sini, ternyata hanya Lu Li yang mempelajari teknik.
"Material langka, Tanduk Iblis." Can Meng meraba-raba lagi dan mengeluarkan satu barang.
Tanduk Iblis! Mata Lu Li berbinar. Ia kembali menggunakan poin untuk mengambilnya. Lagipula tak ada yang merebut - ini dimensi rahasia yang ditemukannya, wajar saja ia mengambilnya.
Ini material iblis level tinggi. Sesuai metode yang diajarkan Sang Penjaga Hutan Remulos, material ini bisa dileburkan ke dalam Cincin Supreme.
Sekadar menyatukan satu material langka ini mungkin tidak akan menghasilkan perubahan berarti. Lu Li berencana mengumpulkan beberapa bahan terlebih dahulu, lalu mencari altar yang cocok untuk proses asimilasi. Situasi idealnya adalah jika cincin tersebut bisa segera menemukan Malfurion.
Terlepas dari itu semua, tanduk iblis memang termasuk material langka yang sangat populer.
Benda ini bisa digunakan untuk menempa senjata - terutama pisau belati dan pedang pendek sebagai bahan legendaris umum. Juga berguna dalam bidang alkimia dan teknik.
Selain itu, tidak ada lagi barang lain yang menarik.
Material biasa dan peralatan standar sama sekali tidak menarik bagi Lu Li. Cukup dibagikan ke MT dan penyembuh sebagai subsidi, mengingat mereka terus-menerus mengonsumsi berbagai ramuan.
Yang agak disayangkan adalah tidak adanya cetakan senjata berkualitas. Lu Li sudah lama tidak menemukan benda semacam itu.
Andai ada cetakan Emas Gelap, dengan menggunakan Palu Penempaan, Lu Li bisa membuat peralatan Emas Gelap berkualitas Unggul bahkan legendaris. Nilainya jauh lebih tinggi dibanding peralatan Emas Gelap biasa.
Lu Li mengamati mayat Iblis Penjaga, mengulurkan tangan ber-cincin ke dekat BOSS, dan mulai melantunkan mantra.
Ini adalah metode yang diajarkan Penjaga Hutan untuk menyerap BOSS Burning Legion, termasuk dalam tingkat tinggi asimilasi.
Meski Iblis Penjaga ini tidak bergabung dengan Burning Legion, dari garis keturunan dan sifatnya, jelas sekali mirip dengan BOSS Burning Legion.
Kabut darah berkilau hitam mengepul dari mayat Iblis Penjaga, mengkristal menjadi siluet miniatur Iblis Penjaga.
Benda ini seolah memiliki kehidupan yang meronta-ronta, jeritan kematian yang mengerikan bahkan terdengar oleh orang sekitar, membayangkan betapa mengerikannya ritual ini baginya.
Mungkin, sejak saat ini, tidak akan pernah terlahir kembali untuk selamanya.
Kabut darah ditarik masuk ke dalam cincin, Lu Li merasakan suhu cincin tiba-tiba meningkat drastis. Di permukaan tubuhnya muncul totem berwarna darah, lalu rintihan Iblis Penjaga itu tiba-tiba terhenti.
"Sial, harus ngakuin ini keren abis." Xianhong Youyue memandang dengan tatapan penuh kekaguman.
Mereka tak bisa memahami apa yang dilakukan Lu Li, tapi dari aura yang terpancar, jelas ini bukan hal kebiasaan yang dilakukan Lu Li.
"Inikah artefak legendaris yang bisa berubah jadi macan tutul itu?" Ksatria Suci wanita malam itu mengalihkan pandangannya yang indah, "Wanita cantik memang selalu punya keunggulan, meski bertanya agak lancang tak akan disalahkan."
Lu Li tak menghindar, mengangguk membenarkan: "Memang bisa bertransformasi, tapi ini bukan artefak suci."
"Lalu tingkat kelangkaannya apa?" Si tunangan Xiao Mo ini terus mendesak, seolah sedang menguji batas keterusterangan Lu Li.
"Legenda." Lu Li berhenti sejenak sebelum menjawab.
“Wah, berarti ada dua peralatan legenda dong.” Ye Se merintih tertekan.
Wanita ini sebenarnya tidak terlalu menonjol, meski memiliki wajah yang cantik — kalau tidak, Xiao Mo tidak akan tergila-gila padanya — tapi namanya tidak ada di peringkat karakter.
Dia termasuk tipe orang yang setiap gerak-geriknya memancarkan nuansa menggoda, dari cara bicara hingga sikap tubuh tak ada yang tidak memesona.
Pria biasa yang berinteraksi dengannya biasanya memilih menghindari kontak mata atau malah menatapnya tak berkedip, tanpa sadar tergoda oleh pesonanya.
Banyak yang tidak percaya Xiao Mo bisa menyukai tipe wanita seperti ini, menganggapnya bukan tipe yang mudah tergoda.
Namun kenyataannya, Lu Li yang terlahir kembali tahu betapa dahsyat obsesi Xiao Mo pada wanita ini — sebenarnya sebagian besar petinggi di kalangan game juga mengetahuinya.
Bahkan mereka juga tahu bahwa di Pedang Penghakiman ada seorang Ksatria Suci yang menjadi objek obsesi Xiao Mo.
"Lu Li terlalu berani, ternyata berani menampung wanita seperti ini, tidak takut memicu perang besar abadi dengan Ibu Kota Kejayaan. Sejak zaman dulu, raja-raja yang bertarung sampai mati karena wanita memang banyak seperti bulu kerbau."
Banyak orang menanti-nanti dengan gembira melihat Pedang Penghakiman dan Ibu Kota Kejayaan berperang karena seorang wanita.
Sayangnya mereka kecewa. Sudah lebih dari sebulan berlalu, kedua guild tetap tenang. Bahkan Ye Se bergabung ke tim elit guild Pedang Penghakiman, dan konon pindah ke Kota Jiangnan menjadi pemain profesional.
"Kalian juga akan memilikinya. Peralatan legenda akan tersedia di masa depan." Lu Li berkata seperti pada anggota serikat biasa.
"Semoga saja." Ye Se mungkin merasa bosan, lalu berhenti berbicara dengan Lu Li. Dalam hatinya berpikir: Jangan-jangan karena khawatir balas dendam Xiao Mo, Lu Li jadi takut bicara denganku? Pemikiran ini membuatnya agak kecewa pada figur legenda seperti Lu Li.
Tapi setelah dipikir lagi, mustahil. Lu Li bukan tipe orang yang takut pada Xiao Mo.
Kalau tidak, dia tidak akan membunuhnya di hadapan banyak orang. Bahkan setelah dirinya bergabung dengan Pedang Penghakiman, dia pun tidak bereaksi apa-apa. Mungkin saat itu dia tidak tahu kebenarannya, tapi setelah sekian lama masuk ke lingkaran game ini, seharusnya dia sudah mendengar kabar angin. Bukankah reaksi normalnya seharusnya mengeluarkanku dari serikat untuk menghindari konflik dengan Xiao Mo?
Setelah semua urusan beres, kami pun tiba di bawah pohon besar yang telah mati ini.
Barulah ketika benar-benar berdiri di bawahnya kami merasakan betapa kecilnya diri kami. Meski hanya menyisakan keheningan, Lu Li dan yang lain masih bisa merasakan aura megah yang dipancarkan pohon raksasa ini.
Seperti langit biru yang menyelimuti bumi, semut yang tersesat di tengah alam semesta.
"Mungkin bahkan daun-daunnya adalah harta karun," Piao Ling berdesah penuh kekaguman.
"Kalian keluar dulu, aku akan coba cari keuntungan di sini." Lu Li menyerahkan semua peralatan dan barang berharga di tasnya kepada Biru Muda Laut Angin.
"Hahaha, harta karun! Setelah keluar nanti aku akan mundur dari serikat!" Biru Muda Laut Angin tertawa terkekeh hingga mulutnya tak bisa menutup.
Lu Li memberinya tatapan merendahkan: "Cepat pergi sejauh mungkin!"
"Sial, kau tunggu saja, aku akan segera log out kembali ke kota." Biru Muda Laut Angin menggerutu sambil mengikuti yang lain membaca kembali ke kota.
Mungkinkah ini pohon dunia? Sebatang pohon dunia yang mati. Lu Li mencoba mengelilingi batang pohon dengan kudanya, baru sadar telah berlari selama puluhan menit.
Teldrassil pun ternyata tidak istimewa.
Dunia kecil ini pasti hanya fragmen-fragmen, mustahil ada pohon dunia sebesar ini di tempat sempit.
Lu Li bisa membayangkan kejayaannya dulu: ras-ras iblis bersujud memohon perlindungan, sayangnya Sargeras turun ke dunia ini.
Petarung kuat dibantai atau ditawan hidup-hidup, menyisakan puing-puing belaka.
"Dunia ini telah hancur, Pohon Dunia perlahan kehilangan vitalitasnya. Tentu saja, mungkin juga Sargeras sendiri yang menghancurkannya - sang Kesatria Titan ini tak merasa sayang sedikitpun."
