Mengenali atau tidak tak akan mengurangi keseriusan Lu Li.
Jika ini benar-benar atlet esports, terutama dari profesi Prajurit, kesombongan sekecil apapun bisa membuatnya tenggelam dalam malapetaka. Di kedalaman hatinya yang terkesan acuh, sebenarnya dia cukup memperhatikan kemenangan di arena pertarungan.
Tak ada yang ingin kalah, Lu Li pun tak terkecuali.
Pada saat kedua pihak bersentuhan, Lu Li tidak lagi memiliki keraguan. Dari kecepatan blokir dan sudut pandang lawan, ini jelas seorang pemain bintang level profesional.
Gagal menyergap!
Lu Li tidak mundur. Skill Charge lawan pasti akan digunakan tepat saat dia mundur. Jika jarak terlalu dekat, dia tidak yakin bisa menghindari skill Charge dari jagoan.
Pukulan Pahat!
Mengarahkan Pukulan Pahat ke dahi prajurit, Lu Li mencoba membuatnya pingsan meski hanya setengah detik. Penghakiman skill ini cukup longgar, efek bisa aktif meski hanya menyentuh tepi.
Sayangnya, prajurit hanya mengangkat lengannya untuk menahan serangan ini.
Pisau belati menggores jejak di baju zirahnya, hanya menghasilkan serangan puluhan point. Serangan seperti ini relatif tidak mengancam bagi profesi prajurit.
"Sial!" Prajurit berhasil menghindari Pukulan Pahat, tapi tiba-tiba mengucapkan umpatan.
Alasan sederhana: Pukulan Pahat Lu Li hanyalah tipuan. Saat sang pejuang sibuk menghadapi serangan palsu itu, pisau belati di tangan satunya menyala dengan kilatan cahaya menyilaukan, menggores tepat di depan kedua matanya.
Blind!
Menggunakan skill crowd control kuat seperti Pukulan Pahat sebagai umpan, tampaknya bukanlah tindakan yang bisa dilakukan sembarang orang.
Pertarungan kilat ini terjadi dalam hitungan satu dua detik. Lu Li menggunakan Pra-Meditasi, serangan menyergap, Pukulan Pahat, Blind, disertai pergerakan menghindar yang gesit. Meski sang pejuang tak banyak bergerak, teknik Blokir-nya sungguh memukau - menggunakan lengan untuk menahan Pukulan Pahat, terlihat sederhana tapi membutuhkan kemampuan reaksi luar biasa. Adapun efek Blind yang akhirnya mengenai, tak satu pun penonton di TKP merendahkannya.
Coba bayangkan posisi mereka, pasti kita pun tak akan bisa bereaksi lebih baik.
"Dia juga jagoan, rasanya tak kalah dari si pencuri," gumam penonton di area khusus yang terpana. Di luar arena pertandingan, sangat jarang mereka menyaksikan duel profesional selevel ini.
“Kelihatannya semua paham, tapi kalau mau meniru pasti tidak bisa.” Ini adalah perasaan umum para pemain.
Keduanya tidak menggunakan banyak teknologi profesional yang tidak dipahami orang, tapi meski begitu, pemain biasa tetap tidak punya harapan belajar gaya khas pertempuran ini hanya dari video.
Efek Blind Lu Li tidak terlalu berpengaruh, hanya membuat prajurit kehilangan setengah detik untuk menggunakan lencana membatalkan efek tambahan itu.
Waktu setengah detik ini sudah cukup bagi Lu Li untuk menyelinap kembali.
Dia tidak gegabah mendekat lagi karena waktu tidak mengizinkan, dan sebagian besar skill-nya juga sedang dalam Waktu Tunggu.
Justru pemain di bawah panggung yang merasa sayal, banyak yang mengira dia seharusnya menyergap mendadak, mungkin saja bisa berhasil.
Pada tahap satu, kedua belah pihak tidak kehilangan HP sama sekali. Lu Li kehilangan beberapa skill dan kesempatan inisiatif serangan, sementara prajurit meski tidak menggunakan skill apapun terpaksa menggunakan lencana. Secara keseluruhan, Lu Li lebih unggul.
Justru karena sudah mendapatkan keunggulan, Lu Li tidak terburu-buru menyerang. Waktu Tunggu lencana tidak sebentar.
Pencuri seharusnya lebih sabar, lebih baik melewatkan beberapa kesempatan daripada membawa diri ke medan bahaya, apalagi dalam kondisi sudah memiliki keunggulan.
Membungkuk, dua mata yang terlihat dari penutup wajah prajurit itu dipenuhi kewaspadaan.
Ini bukan pertama kalinya dia bertarung dengan Lu Li. Sebelumnya di arena pertandingan mereka pernah bentrok, hanya saja Lu Li sekarang jelas lebih sulit ditaklukkan dari kesan sebelumnya.
Sebelum tantangan, dia punya 60% keyakinan bisa mengalahkan Lu Li karena merasa level dan peralatannya sudah meningkat drastis, apalagi prajurit adalah musuh alami pencuri - ini mutlak.
Sekarang estimasinya tinggal kurang dari 40%.
Waktu Tunggu lencana dua menit - durasi ini sulit dihabiskan. Prajurit tahu Lu Li sedang mengintai di sisinya, sama sekali tidak akan memberi kesempatan untuk mengisi cooldown lencana.
Lu Li berputar dua kali, harus mengakui anggota ini memang sangat ahli dalam bertahan dari pencuri. Dari sudut pandang manapun, Dia selalu bisa memberikan respons seketika.
Namun kewaspadaan yang sempurna pun bisa luput. Tidak ada manusia yang bisa mempertahankan kewaspadaan terus-menerus.
Status pertahanan menyeluruh ini bertahan selama satu menit, prajurit mulai agak tidak sanggup menahannya. Dia harus mengakui Lu Li adalah pribadi yang sangat sabar, seolah sama sekali tidak khawatir dengan waktu pendinginan lencananya.
Pada celah gerakan kecil prajurit, Lu Li dengan sigap menemukan kesempatan.
Dia menerjang ke depan, pisau belati menusuk tepat ke belakang kepala prajurit. Aksi ini menjadi tafsiran sempurna tentang "bergerak seperti kelinci yang terlepas". Penonton di area khusus yang sudah tak sabar menunggu, kini bersorak-sorai bergemuruh menyaksikan aksi Lu Li.
Prajurit yang baru saja berbalik tubuh, mendengar desir angin di belakang kepalanya. Keinginannya untuk berputar dan bertahan sudah terlambat.
Namun, serangan menyergap Lu Li tidak membuat prajurit pingsan. Jelas prajurit ini memiliki lebih dari satu skill membatalkan kontrol selain lencana. Lu Li juga demikian - lencana, Langkah Angin, bahkan kemampuan menghilang dan Tudung Bayangan, dalam kondisi tertentu bisa menjadi taktik pembatalan kontrol.
Ginjal Pukulan!
Meski serangan menyergap gagal memingsankan, Combo Point tetap muncul.
Awalnya Pra-Meditasi mengumpulkan 2 point, serangan menyergap 2 point, efek tambahan Set Voodoo memberi 1 point - total tepat 5 Combo Point. Ginjal Pukulan ini digunakan dengan timing sempurna.
Sebenarnya Lu Li tidak pernah berharap serangan menyergap tadi bisa mengontrol prajurit.
Sekalipun skill pembatalan kontrol terbatas, setidaknya prajurit harus punya dua skill pembatal status pusing - Lu Li juga punya dua. Senjata pamungkas sebenarnya adalah Ginjal Pukulan di bagian belakang ini.
Setelah dipukul pingsan, prajurit itu berdiam di tempat dengan ekspresi bodoh.
Lu Li tanpa terburu-buru mengitari ke belakang prajurit, mulai melakukan output dengan kegilaan. Paralisis, perdarahan, pukulan pingsan - berbagai kontrol tersambung, dengan Upaya Setengah Hati berhasil mengontrol prajurit selama delapan detik.
Pantas disebut prajurit berlapis baja, masih tersisa setengah HP berdiri tegak. Jika diganti profesi lain terutama armor kain, delapan detik sudah pasti tumbang.
"Balas serangan, kalahkan dia!" teriak prajurut-prajurit di area penonton.
Di arena pertarungan dengan kubu yang kabur, profesi menjadi garis pemisah utama untuk membentuk klik. Meski prajurit ini menutupi wajah sehingga identitas tak terbaca, tak diragukan lagi dia adalah pejuang.
Lu Li mundur selangkah, menghilangkan posturnya.
Hampir bersamaan, prajurit sadar dari pusingan. Dia langsung menyerbu tepat saat Lu Li menghilang, langsung melancarkan Whirlwind.
Lu Li langsung terkena serangan, di tubuhnya muncul dua damage mencapai lebih dari dua ratus.
Tapi hanya itu saja. Setelah dua kerusakan, bayangan Lu Li sulit terlihat lagi, seolah dua kerusakan ini muncul begitu saja dari udara kosong.
Langkah Angin!
Skill ini tidak hanya membuat Lu Li menghilang secara paksa, tetapi juga menambahkan kecepatan gerak yang melebihi batas normal, memungkinkannya melepaskan diri dengan aman dari serangan Whirlwind sang prajurit.
