Ming Pojun：Denger-denger Shiyishao kena gebuk di arena pertarungan.
Yi Nu Qing Ren Cheng：Wkwk, lagi bahas tuh. Kakak Pojun datang pas banget. Di forum ada videonya. Kan kamu pejuang juga, ada komentar?
Ming Pojun：Aku cek.
Celana Dalam Emas Fatal：Shiyishao, wokwok akhirnya lu kena batunya juga. Malaikat dari dewa mana nih yang dikirim buat balas dendam?
Sarang Tawon：Eh Celana, ngapain sih ngungkit-ungkit soal kekalahan lu? Udah pada lupa tuh semua.
Celana Dalam Emas Fatal: "Aku hanya kalah sekali itu! Tapi Shiyishao terlalu hina, menang sekali lalu berhenti bertarung."
Sarang Tawon: Udah deh urusan konyol kalian gak usah dibahas. Yang penting ada yang tahu gak sih? Gue liat videonya, sama sekali gak keliatan gaya khas orang ini. Kayaknya gak pake jurus andalan yang khas.
Tongyan Wuji: Ini mah gampang. @Blood Dagger、@Yiye Zhiqiu、@Lu Li、@Jubu Tanhan、@Elf Air、@Song of Eternal Sorrow、@Midnight Ghost、@Sangat Takut Seperti Kayu, siapa sih yang bacut Shiyishao? Gangguin anak di bawah umur kan kebiasaan jelek.
Song of Eternal Sorrow: Bukan aku.
Midnight Ghost: Aku juga bukan.
Jubu Tanhan: Pengen banget sih kalo itu aku.
Blood Dagger: Aku gak pernah pake penutup muka.
Yiye Zhiqiu: Sial, lagi sibuk ngejar dungeon tau! Nyaris aja mati.
Elf Air: Lu Li.
Mo Wangfeng: Adik Air sudah bilang, hehe, pasti itu Lu Li. Orang ini suka sembunyi-sembunyi, padahal pendiam berapi tingkat tinggi. Pikirnya dengan nutup muka, orang ga bakal kenal dia.
Pusaran Mata Kiri: Pasangan anjing!
Sarang Tawon: Pusaran Mata Kiri kalau masih ngoceh, gua tendang lu keluar! Tahun depan Jinyiwei bisa bertahan di 100 besar atau enggak masih belum pasti. Adik Air bisa langsung kenalin Lu Li itu namanya skill. Kok pada ngeliat mereka pake tatapan kayak ada hubungan terlarang...
Elf Air: Sarang Tawon, mau mati model apa?
Sarang Tawon: Ehem... Benar-benar tidak menghargai niat baik orang. Padahal gua di pihak kalian. Sudahlah, kembali ke topik. @Lu Li, @Shiyishao, ngapain? Kok ga keluar jelasin.
Shiyishao: Lagi minum.
Lu Li: Lagi minum.
Mo Wangfeng: Wah, minum bersama ya? Ini irama saling mencintai dan membunuh. Baru saja saling bermusuhan, sekarang sudah minum bareng.
Shiyishao: Jangan kira karena kau senior aku tidak akan membunuhmu.
Mo Wangfeng: Dasar! Aku baru 28 tahun!
Shiyishao: Aku 18 tahun, dan tinggiku 198cm.
Mo Wangfeng: Sial! Ada urusan, duluan ya.
Sarang Tawon: Jangan pergi! Nomor ruangan Lu Li berapa? Ayo kita bunuh BOSS bergiliran. Daftar di sini! Taruhan taruhan!
Lu Li: Lelah...
Sarang Tawon: Kalau tidak lepas kenapa dicari? Inilah saat terbaik untuk mengakhiri nyawamu.
Elf Air: Sarang Tawon, ayo kita duel dulu.
Sarang Tawon: Lihatlah! Baru saja menyebut duel dengan Lu Li, ada yang sudah panik.
Elf Air: Setelah berselisih denganku, kira-kira kapan kau merasa akan mati?
Sarang Tawon: /（ㄒoㄒ）/~~ Kakak, aku salah...
Akhirnya tidak ada atlet esports yang mencari nomor ruangan Lu Li untuk menantangnya. Atau mungkin ada yang mencoba, tapi begitu melihat Lu Li telah bertarung lebih dari seratus kali hari ini, termasuk satu pertarungan melawan Shiyishao, mereka langsung mundur.
Sekalipun mengakui ketidakmampuan melawan Lu Li, kesombongan atlet esports tidak mengizinkan mereka memanfaatkan kelemahan orang.
Sedangkan pasukan seperti Pusaran Mata Kiri dan Tatapan Mata Kanan, meski berminat mereka tak berdaya. Bahkan Lu Li dalam status kelelahan pun bisa dengan mudah mengalahkan mereka. Setelah beberapa kali mengalami kerugian besar, dua anggota Jinyiwei ini akhirnya takut untuk menyerang.
Hubungan dengan Shiyishao memang tidak dekat. Setelah minum beberapa gelas, kami pun berpisah jalan masing-masing.
Setelah beberapa pertarungan lagi, Lu Li memodifikasi ruangannya.
Kemudian semua orang menyadari ruangan yang telah mencapai peringkat kesembilan di papan harian itu berubah menjadi arena tim dua lawan dua.
Selalu ada Anak sapi baru lahir tidak takut harimau. Dua pemain pun mengajukan tantangan, dan dalam hitungan detik Sistem melakukan teleportasi pada mereka.
Kedua pemain ini, satu bernama Kuang Long berprofesi sebagai penyihir, dan satu lagi ID-nya Wo Wei Yi Ran Kuang yang juga penyihir. Pasukan dua penyihir di arena 2v2 termasuk formasi yang cukup aneh di arena pertarungan.
Sebenarnya di arena pertarungan ada berbagai formasi aneh, bahkan dua pastor yang main 2v2 pun ada.
Lagipula saat teman-teman bermain game bersama, wajar jika menyukai profesi yang sama. Yang penting bisa main bersama, buat apa memikirkan kombinasi profesi.
Kemudian mereka baru menyadari bahwa di ruangan ini hanya ada Lu Li sendirian.
"Jagoan, di mana rekan satu timmu?" tanya Wo Wei Yi Ran Kuang.
"Tidak ada rekan tim. Mulai saja, kalian berdua serang bersama." Setelah memastikan permulaan, Lu Li memasuki status penyamaran.
Waduh, ini pola mau solo melawan kami berdua! Kuang Long dan Wo Wei Yi Ran Kuang saling memandang, selain terkejut juga merasa tersinggung. Meski bukan jagoan kelas dewa, tapi masa boleh diremehkan seperti ini.
Dua penyihir yang sedang marah, performanya bahkan lebih payah dari biasanya. Pertama, satu dikontrol berturut-turut dengan Pukulan mematikan dan Blind, lalu yang lain langsung mati oleh satu set skill yang beruntun.
Lu Li dengan tenang menyaksikan mayat dua penyihir itu menghilang, lalu dengan santai mengaktifkan pertarungan berikutnya.
Apa masalahnya 1 lawan 2? Dia bukan belum pernah melakukannya. Untuk level dua penyihir tadi, bahkan 1 lawan 5 pun mungkin bisa dihabisi perlahan dengan taktik menggerogoti.
Masuk kedua kalinya menghadapi kombinasi Warrior dan Knight, dua profesi armor plat. Knight yang bisa menyembuhkan baru bisa disebut agak menantang. Penekanan alami antar profesi membuat frustasi, meski Lu Li punya peralatan bagus dan skill tinggi, pertarungan tetap cukup sulit.
Untungnya lawan hanya pemain biasa, kemampuan overperform-nya terbatas. Lu Li segera menemukan celah dan dengan letusan skill beruntun berhasil mengalahkannya.
Setelah itu, Lu Li kembali menerima beberapa kelompok pemain penantang. Meski tidak bertemu jagoan sejati, pemahamannya tentang berbagai profesi justru semakin mendalam. Bagaimanapun, di kehidupan sebelumnya dia tidak banyak mencoba berbagai profesi, dan tidak memiliki kekuatan untuk melawan banyak lawan sekaligus.
Menghadapi kombinasi berbeda, skill apa yang akan digunakan kombinasi ini untuk saling berkoordinasi, taktik apa yang harus dipakai untuk menghadapinya...
Semua ini adalah ilmu yang perlu dipelajari.
Setelah puluhan pertarungan, Lu Li beristirahat selama satu jam, lalu kembali merevisi aturan tantangan ruangan.
Kali ini adalah ruang kompetisi 33.
Area penonton dipadati ribuan penonton, semua gempar. Saat Lu Li mengubah ruangan menjadi 22, mereka sudah menganggapnya ulahnya sendiri. Mayoritas berpendapat pencuri bertopeng ini akan mengalami kekalahan pertama hari ini di tahap ini.
Yang mengejutkan, Lu Li tidak kalah.
Lebih mengejutkan lagi, perubahan ruangan menjadi 33 berarti dia akan sekaligus menantang tiga orang.
Bukan tidak ada maniak arena yang pernah melakukan ini, tapi sebagian besar lebih sering kalah daripada menang.
Dan Lu Li hari ini tetap mempertahankan rekor kemenangan penuh tanpa kekalahan sama sekali. Jika kalah sekali di tahap solo melawan tiga orang, itu akan sangat disayangkan.
Tanpa disadari, para penonton telah menganggap Lu Li sebagai Dewa Perang yang Tak Terkalahkan. Mereka merasa dia tidak boleh kalah bahkan sekali pun.
Yang pertama masuk arena adalah kombinasi emas pencuri-penyihir-pastor. Tak ada kombinasi tiga profesi lain yang lebih klasik dari ini. Dari tim 33 di arena yang bisa mempertahankan tingkat kemenangan lima puluh persen, hampir separuhnya adalah formasi pencuri-penyihir-pastor.
