Trio pencuri-penyihir-pastor berdiri dalam formasi terpisah, menyusun formasi pertahanan.
Tiga lawan satu, tapi masih takut mengambil inisiatif menyerang. Sorakan mencemooh langsung bergema dari bawah panggung. Tapi ada juga pemain profesional yang hadir - toh pencuri ini sudah mengalahkan Shiyishao, pasti ada yang penasaran datang melihat.
Sebagian besar dari mereka tidak menganggap kombinasi pencuri-penyihir-pastor ini pengecut.
Kenyataannya, mereka sudah berkali-kali dalam hati memberi "like" untuk trio anggota ini.
Kecuali ada kepastian, menghadapi jagoan hanya bisa bertahan tanpa mengambil risiko. Ketiga orang ini menggunakan taktik tradisional, meski untuk sementara tidak bisa mengalahkan Lu Li, Lu Li juga tidak bisa berbuat apa-apa terhadap mereka.
Kami bertiga memang tidak bisa mengalahkanmu, tapi dengan bermain kotor seperti ini, apa yang bisa kamu lakukan pada kami?
Lu Li benar-benar merasa jijik. Dia tidak menyangka pertarungan 1 vs 3 pertamanya justru bertemu dengan penjahat seperti ini. Gaya bertarung seperti ini membuatnya kesulitan, apalagi dia hanya sendirian sementara lawan bertiga membawa penyembuh.
Pastor Huanghun Lihui terkekeh: "Semakin lama ditunda semakin tidak menguntungkan untukmu, Dewa. Bagaimana kalau Anda menghamburkan beberapa koin emas, lalu kami bertiga akan menyerah dan pergi?"
Penyihir Tiankong Jinchu juga menambahkan dengan senyum licik: "Kelihatannya Dewa tidak ingin membuang-buang waktu. Mengeluarkan uang untuk membeli waktu adalah pilihan terbaik."
Pencuri lainnya dengan ID Suifeng Jimie tidak menyamar, justru berdiri dengan sikap percaya diri membentuk formasi segitiga bersama rekan setimnya, menunggu serangan menyusul setelah Lu Li muncul.
Ungkapan "kemanusiaan pada dasarnya jahat" ini juga bukan tanpa alasan.
Bukan karena manusia tidak jahat, melainkan tidak ada kepentingan yang cukup memancing mereka untuk bertindak.
Kali ini, koin emas yang rela dikorbankan Lu Li untuk menyelesaikan pertempuran inilah yang menjadi alasan mereka memulai tantangan.
Mampu mengalahkan Shiyishao, pastilah pemain bintang. Orang seperti ini selain teknisi handal, di mata pemain biasa adalah personifikasi kekayaan - satu pertandingan menghasilkan ribuan hingga puluhan ribu, satu season total keuntungannya mencapai jutaan bukan hal aneh.
Lu Li hampir tertawa getir, ia menggelengkan kepala dan menyamar.
Menerjang ke arah Pastor itu.
Menyergap!
Sebelum menyergap pasti menggunakan Pra-Meditasi dulu. Skill ini hanya memiliki waktu tunggu 20 detik, dan bisa digunakan saat menyelinap - selalu menjadi dasar sebelum setiap serangan mendadak.
Dengan begini terkumpul lima Combo Point.
Lu Li memilih skill Mati Leher. Pastor yang sedang pusing sama sekali tidak bisa melakukan gerakan penghindaran. Tingkat penyelesaian skill Mati Leher ini mencapai 92%, tidak hanya memberikan nilai kerusakan super tinggi yang langsung menghilangkan setengah health Pastor, tetapi juga menyebabkan efek pendarahan berkepanjangan.
Pastor berteriak-teriak sambil mencoba menyembuhkan dirinya sendiri. Dua rekan satu timnya akhirnya menyadari situasi: Penyihir menggunakan Ice Cone untuk memperlambat, sementara pencuri mulai menyelinap mendekat.
Mengapa penyihir tidak menggunakan Bintang Es Baru?
Kumohon, skill Bintang Es Baru bukanlah kemampuan yang dimiliki semua orang. Skill book jenis ini jarang muncul di trading post. Kalau pun ada, selama harganya tidak terlalu absurd, pasti langsung dibunuh seketika.
Tapi Ice Cone sebenarnya sudah cukup. Dengan formasi tiga lawan satu, jika berhasil memperlambat Lu Li, pencuri bisa memanfaatkan keunggulan kecepatan untuk mengendalikannya.
Lu Li menendang perut Mage, menghentikan skill yang hampir selesai membaca bilah baca, lalu mengayunkan pisau belati ke sampingnya dengan cepat sehingga pencuri langsung dipaksa kembali ke wujud aslinya.
Pemain thief malang yang baru saja merayap mendekati sisi Lu Li dan sedang mengangkat pisau belati untuk menusuk, justru keburu didahului oleh serangan Lu Li.
Dalam waktu singkat, Pastor kehilangan setengah HP, Mage dibungkam oleh satu tendangan, sementara pencuri kehilangan inisiatif serangan dan hanya bisa menggunakan skill non-kontrol untuk menyerang Lu Li.
Meski bisa menggunakan Serangan Bayangan, saat mengenai Lu Li hanya menyisakan 100+ HP yang terkuras.
Pukulan Pahat memang sudah dikuasainya, satu-satunya skill kontrol yang bisa digunakan dalam status non-penyamaran, tapi dia ragu-ragu karena kemampuan Blokir Lu Li terlalu tinggi. Bagaimana jika gagal mengendalikan Lu Li? Permainan akan berakhir di sini.
Dia tidak bisa menghilang, tidak punya Langkah Angin. Jika ingin menyamar, satu-satunya cara adalah kabur menjauh hingga lepas dari pertempuran.
“Cepat, cepat, penyihir tolong halangi dia!” Pastor Senja berusaha menyembuhkan diri sambil memerintah rekan tim secara kacau, bahkan lupa bahwa posisi strategis bisa mengurangi kerusakan yang diterima.
Penyihir Langit Akhir membantah: "Bagaimana caranya aku menghalangi? Dia tidak menyerangku, mau bagaimana lagi."
Benar, Lu Li fokus menyerang Pastor. Dia sama sekali mengabaikan penyihir yang baru saja mencoba membaca mantra, langsung disela dengan serangan tendangan yang menyela sekaligus memberikan efek diam sihir es. Setelah itu, Lu Li menggunakan Bayangan Malam untuk menyamar dan memberikan Pukulan mematikan.
Begitulah kelincahan seorang jagoan, sambil menekan Pastor tetap bisa mengawasi pergerakan penyihir.
Adapun pencuri itu, setelah Lu Li menghilang dengan Bayangan Malam, dia hanya bisa membeku tak tahu harus berbuat apa.
Efek penyamaran dan probabilitas anti-penyamaran Lu Li sama sekali tidak bisa dibandingkan dengannya. Dia tidak punya cara apapun untuk mempersepsikan posisi Lu Li. Bahkan Lu Li menggunakan Bayangan Malam plus Pukulan Mematikan, total waktu hanya sekitar satu detik lebih.
Penyihir itu berteriak keras: "Bangsat! Kalian berdua makan tai ya? Sampe aku kena Pukulan Mematikan begini!"
Pastor langsung membalas: "Kamu yang makan tai! Dikejutin pukulan begini aja nggak bisa. Tadi kalau kamu keluarin Ice Cone kan bisa memancing dia keluar. Sekarang malah nyimpen lencana buat berkembang biak ya?"
Lencana bukan barang langka, sebagian besar pemain punya, apalagi mereka yang sering menyusup ke arena pertarungan.
Penyihir itu agak canggung, dia benar-benar terlalu panik. Setelah dengar ucapan pastor, dia buru-buru pakai lencana untuk menghilangkan efek Pukulan Mematikan. Dalam hati mungkin sudah merencanakan strategi setelah kebebasan: Pertama-tama harus jaga jarak, penyihir lawan pencuri memang harus jaga jarak...
Idealisme itu sempurna, realitas itu bertulang. Bahkan sebelum sempat merencanakan, Lu Li sudah melemparkan skill lagi.
Blind: Instan, Waktu Tunggu 2 menit. Membuat target buta sementara dan berkeliaran, maksimal selama 10 detik. Kerusakan apapun akan membatalkan efek ini, namun Blind juga membersihkan semua efek damage berkelanjutan yang mempercepat pemulihan normal target. Tidak membatalkan status penyamaran. Level terkini 1/5.
Meski waktu tunggunya agak lama, efek skill ini bertahan cukup lama - sepuluh detik penuh.
Penyihir malang yang baru saja menggunakan lencana, sekarang bahkan tak punya taktik/metode untuk membebaskan diri. Hanya bisa pasrah melihat Lu Li menghujani pukulan ke rekan setimnya selama sepuluh detik ini.
Penghalang Es memang bisa digunakan, tapi pemain biasa seperti levelnya mana mungkin bisa mempelajarinya.
Setelah mengatasi penyihir, Lu Li semakin brutal menghadapi Pastor. Skill heal Pastor cukup bagus - selama terus diulang, dengan Upaya Setengah Hati masih bisa mengimbangi irama serangan Lu Li.
Tapi semua orang tahu situasi ini tidak bisa bertahan lama.
MP pastor memang banyak, hampir setara dengan penyihir. Mereka bahkan punya skill memulihkan sihir. Tapi seberapa pun besar MP dan sehebat apa pun skill pemulihannya, tetap tak akan sanggup menahan efek diulang terus-menerus.
