Pertempuran ini sebenarnya tidak memiliki banyak sorotan.
Yang dilihat semua orang hanyalah pemain high-end yang dengan mudah menghancurkan pemula, cara bertarung Lu Li yang kasar dan langsung semata bertujuan untuk menguras MP Pastor.
Jika harus memaksakan sedikit makna, maka pertempuran inilah yang memicu diskusi tentang bagaimana profesi penyembuh bisa memaksimalkan efisiensi penggunaan MP.
Ilustrasi karakter Pastor Senja menjadi contoh buruk yang dipelajari.
Dalam kepanikan, skill yang digunakannya kacau tanpa pola, tidak hanya mempercepat pengeluaran Sihir, tetapi juga saling menetralkan efek penyembuhan.
Contohnya, dia pertama menggunakan skill memulihkan tenaga secara berkala pada diri sendiri yang seharusnya melengkapi skill heal normal, sehingga efeknya bisa bertumpuk. Namun dalam panik, dia melepas skill serupa lagi. Dalam "Fajar", dua skill pemulihan berkala tidak bisa aktif bersamaan, sehingga skill sebelumnya otomatis terhapus.
Pertempuran berlangsung tiga setengah menit, Pastor akhirnya kehabisan MP.
Ini mungkin rekor tercepat Pastor kehabisan Sihir dalam pertempuran. Penyembuh ahli seperti Hujan Maret yang mahir mengontrol Sihir, bahkan setelah hampir satu jam bertarung masih bisa terus melakukan penyembuhan.
Setelah pertempuran usai, Lu Li segera menjual ruangan.
Sistem akan mereklamasi ruangan pemain. Berdasarkan peringkat ruangan arena pertarungan, harga jualnya bisa berbeda-beda.
Ruangan Lu Li tergolong lumayan, terjual lebih dari 40 koin emas.
Ditambah pendapatan dari tiket penonton dan sebagainya, total terkumpul lebih dari 100 koin emas. Dengan perhitungan ini, bahkan tanpa dukungan serikat, hanya mengandalkan arena pertarungan saja Lu Li sudah bisa mendapatkan pendapatan yang cukup baik.
Saat log out hari itu, Lu Li dan Elf Air telah sepakat mengenai tugas kubu kecil.
Keduanya pernah terjebak oleh organisasi Manor Ravenholdt sebelumnya, menghadapi tugas level BOSS secara berturut-turut. Meski krisis sudah terselesaikan dan seharusnya tidak akan ada lagi kesulitan dari organisasi, untuk berjaga-jaga mereka memutuskan mengerjakan tugas kali ini bersama-sama. Jika menghadapi persoalan sulit, setidaknya bisa saling membantu.
Keesokan harinya setelah login, Lu Li langsung menuju penginapan di Southshore Town.
Kota ini masih terbilang harmonis. Saat ini level pemain belum tinggi, peperangan belum menyebar ke dalam kota. Selain itu, ini adalah tempat terciptanya Pembawa Debu yang memiliki daya gentar bagi pemain kedua belah pihak.
Lu Li memasuki penginapan dan berjalan ke posisi tengah yang biasa seperti biasanya.
Hampir tak ada yang memilih tempat ini. Bahkan orang paling pendiam berapi sekalipun akan memilih posisi yang jelas. Kalau sudah sok, harus ada yang melihat dong. Hanya Lu Li yang benar-benar ingin menyembunyikan diri.
"Tetap pesan bir gandum, kan?" Pelayan wanita itu tersenyum ramah.
Jika NPC memiliki level kecerdasan, pasti yang di hadapannya ini termasuk tipe yang sangat tinggi. Dia bahkan bisa mengamati perasaan pemain dari sorot mata, seperti rasa canggung Lu Li saat ini.
Senyum pelayan itu meredakan kecemasannya yang sudah lama tidak ke sini.
"Ya, satu bir gandum." Lu Li mengangguk.
Di tengah waktu menunggu, pelayan wanita meletakkan gelas anggur dan pergi. Lu Li sendirian di sudut ruangan mengawasi semakin banyak pemain yang login di tavern. Beberapa dari mereka hampir tidak pernah sarapan di dunia nyata, tapi justru mengembangkan kebiasaan makan di pagi hari dalam game.
Tavern bernuansa magis ini sedang menayangkan berita game, menjadi faktor utama yang mengalihkan perhatian pemain untuk makan sarapan.
Pondok Hutan Belantara memberitahukan: Penyihir Agung Meri Winterwind merespons pertanyaan pengunjung. Di usia 1.453 tahun, Meri termasuk penyihir tertua yang masih ada. Namun sejak seribu tahun lalu ia telah mengkonversi diri menjadi mayat hidup. Menanggapi pertanyaan apakah keberadaannya masih layak disebut hidup, Meri menjawab: "Pemikiran setara dengan kehidupan..."
Berikut berita lainnya: Petualang penyihir Xiao Mo berhasil menyelesaikan misi rantai dan bergabung dengan kekuatan baru. Berdasarkan hipotesis saksi mata, kemungkinan besar ini adalah kekuatan penyihir yang sangat kuat. Pondok Hutan Belantara akan menjaga perhatian pada perkembangan selanjutnya.
Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir Mo Wangfeng kemarin disebut "Gadis Feng" saat diwawancarai oleh media Rumah Jagoan, kemudian membanting mic marah dan pergi.
Kemunculan ahli misterius di arena pertarungan kemarin tidak hanya mengalahkan pemain bintang Shiyishao, tapi juga solo mengalahkan trio pencuri-penyihir-pastor. Para ahli game menyebut kemenangan mutlak pemain high-end ini memberi "bayangan" bagi perkembangan sehat jangka panjang "Fajar".
Sebagian besar berita ini terkait pemain, karena jarang NPC mau berinteraksi dengan wartawan. Jika ada yang mewawancarai Sargeras, mungkin akan langsung ditelan bulat-bulat.
Seperti beberapa berita yang baru saja didengar Lu Li, semuanya terkait pemain bintang esports.
Terutama stasiun radio Hutan Belantara ini yang kontennya sepenuhnya fokus pada pemain bintang, bahkan menjaga hubungan ramah dengan beberapa serikat untuk mendapatkan informasi pertama dari internal.
Orang biasa justru memiliki mentalitas ingin tahu terhadap para dewa dan jagoan ini, membuat Hutan Belantara menjadi stasiun radio paling populer saat ini.
Lu Li justru merasa membosankan mendengarnya. Sebagian besar informasi ini bukanlah rahasia baginya, bahkan banyak yang hanya kabar burung atau dipenuhi imajinasi penulis.
Elf Air agak terlambat login, terlambat setengah jam dari waktu janji.
Bir gandum Lu Li sudah masuk gelas kedua. Bahkan dia mendapat kue gandum beraroma menggoda yang diberikan pelayan wanita, dengan pola unik rumit dipahat - konon buatan tangannya sendiri.
Tapi Lu Li sama sekali tidak menunjukkan ketidaksabaran.
Mentalnya dalam hal ini selalu baik. Saat Elf Air muncul, dia tetap bisa menyapa dengan tenang.
Kebetulan radio sedang membahas kabar tentang Elf Air: Atlet esports Ye Lan Feng Chui Yu mengaku cinta melalui program kencan online, mengajak fansnya membentuk tim dukungan untuk "memeluk sang dewi". Hingga kini belum ada respons dari pihak wanita.
“Malu, aku terlambat.” Elf Air duduk di seberang Lu Li, alisnya berkerut, jelas mendengar pengumuman dalam siaran radio tadi.
Ada kemarahan karena suasana hati yang baik tiba-tiba dihancurkan. Sebenarnya pengakuan perasaan biasa saja, Elf Air memang cantik dan tak mungkin melarang orang menyukainya. Tapi cara pengakuan ini terlalu mencolok, apalagi mengajak orang lain berparty mendukungnya mengejar, semakin tidak menyenangkan.
Elf Air tak pernah menganggap keriuhan bersama-sama itu ada unsur romantisnya.
“Aku juga baru datang tidak lama, cuma setengah jam lebih.” Lu Li menggoyang-goyangkan gelas anggur di tangannya, berkata dengan nada datar.
“Ck.” Elf Air tiba-tiba tertawa pendek. Ia menggelengkan kepala, merasa Lu Li benar-benar aneh. Jika hanya paruh pertama kalimat, itu jawaban standar yang bagus: sama-sama baru datang, membuat lawan tak perlu merasa bersalah.
Tapi setelah ditambahkan paruh kedua, maknanya langsung berubah.
"Makanya ada yang bilang anggota ini dikutuk hidup selamanya sendiri, seluruh alam semesta tahu dia tak peka romansa. Kecerdasan emosional dan IQ-nya benar-benar berbeda dimensi."
