Memang benar ada rasa lemah hati, tapi tak sampai membuat Lu Li kehilangan akal sehat. Di mata sebagian orang, tak ada yang lebih berharga dari koin emas di dunia ini.
Yang terpenting, 《ritual pemanggilan》 ini sebenarnya sudah dimiliki Pedang Penghakiman.
Nilai buku kedua jauh kalah dibanding edisi pertama. Contohnya, Paviliun Hujan Ringan rela membayar 3000 koin emas untuk 《Gerbang Pemanggilan》 pertama guild mereka. Tapi jika sudah punya, bahkan 300 koin pun mereka belum tentu mau keluarkan.
Dengan adanya ritual pemanggilan milik Sesame Paste Tangyuan, Lu Li tidak terlalu bersemangat melihat buku yang ada di hadapannya ini.
Tentu saja, buku ini bermakna luar biasa bagi Paviliun Hujan Ringan.
BOSS ini hanya menjatuhkan tiga barang. Dua item pertama adalah sampah yang menyedihkan, hanya skill book ini yang bagus - begitu bagusnya sampai semua orang tidak akan mempermasalahkan kualitas dua peralatan sebelumnya.
Sebenarnya Zul'Gar adalah upacara dan penyihir gelap, jadi menghasilkan skill book penyihir gelap sepenuhnya logis.
Pembunuhan Pertama tetaplah Pembunuhan Pertama. Tingkat drop skill book ini seharusnya sangat rendah, jika tidak Lu Li pasti sudah mendengarnya di kehidupan sebelumnya. Bagaimanapun, dia selalu mendengar orang-orang membicarakan betapa memalukan dan kikirnya Zul'Gar, sampai-sampai serikat besar selalu meremehkannya.
Setelah trofi dibagikan, Lu Li mengulurkan tangan yang mengenakan Cincin Supreme ke mayat BOSS, mulai menyerap darah BOSS.
Zug'kah yang bergabung dengan Burning Legion, menerima pembaptisan darah iblis, ditambah dengan statusnya sebagai penyihir gelap yang memang menggunakan kekuatan iblis, telah sepenuhnya menjadi pasukan Burning Legion dengan darah paling murni, bahkan lebih murni daripada Iblis Penjaga di dimensi rahasia sebelumnya.
Alasan Lu Li bersusah payah membunuh BOSS yang dianggapnya memalukan ini adalah demi sedikit darah iblis tersebut.
Kabut darah pekat mengepul dari tubuh Zug'kah. Manusia yang telah menjual jiwanya kepada iblis ini akhirnya kehilangan sisa semangat terakhirnya, menghilang secara perlahan hingga menjadi Kosong. Tentu saja, minggu depan dia akan direfresh kembali, sayangnya Cincin Supreme Lu Li sangat pemilih - setelah menelan darah iblis jenis ini, tidak akan lagi menyerapnya di kesempatan berikutnya.
Setelah BOSS terselesaikan, beberapa orang tersebut berangkat ke Maraudon dengan penuh semangat dan kepuasan.
Monster level masuk Maraudon hanya level 38, BOSS-nya pun baru level 40. Seharusnya dungeon ini termasuk yang sangat terpanas.
Sayangnya, Zul'Farrak yang levelnya hampir setara dengannya adalah dungeon publik, sementara ini adalah dungeon privat. Di sini perbedaan sistem kedua jenis dungeon mulai terlihat. Gulungan Dungeon privat benar-benar langka, saat ini hanya bisa dihasilkan dari beberapa tugas saja. Meski monster biasa juga punya probabilitas, tapi kemungkinannya sangat bergantung pada kondisi hati Sistem. Dan jelas sebagian besar "kondisi hati" Sistem ini sedang depresi.
Sedangkan dungeon level 40 seperti Maraudon, hanya akan menghasilkan [Gulungan Dungeon] dari monster level 45.
Saat ini level tertinggi Lu Li hanyalah 42, mana ada orang yang mau mencari masalah dengan monster level 45 hanya untuk mengejar tingkat drop Gulungan Dungeon yang samar ini.
Jadi Maraudon masih menjadi wilayah tak berpenghuni, atau mungkin ada beberapa "yang beruntung palsu" yang mengira dirinya diselimuti aura tokoh utama, mungkin tiga kali kesempatan terbuang habis sebelum melihat kebenaran mutlak sang Putri.
"Putri itu seperti apa rupanya?" Xiao Ba Jiang bertanya dengan penasaran.
“Putri elemen tanah, kurasa... mungkin kulitnya agak gelap.” Cang Shui Chang Ge berkata dengan tidak begitu yakin.
“Apakah dia cantik?” Xiao Ba Jiang bertanya lagi, penasaran karena pertama kali bertemu putri legendaris yang tak terhindarkan membuat cewek-cewek penuh rasa ingin tahu.
Sebenarnya sebagian besar pemain yang datang ke Maraudon pasti penasaran tentang hal ini. Dalam pengantar resmi singkat disebutkan bahwa Putri Theradras terkenal dengan "kecantikan dan tubuh ramping", serta sangat dicintai oleh makhluk-makhluk elemen tanah.
“Tentu saja cantik.” Cang Shui Chang Ge menjawab dengan penuh keyakinan, lalu berlagak ahli menjelaskan: “Dia adalah putri kesayangan elemen lord tanah...”
Therazane sang Ibu Batu, salah satu dari empat elemen lord. Therazane merupakan makhluk yang sangat kuat, namun justru yang paling kalem di antara para elemen lord. Dia sangat sabar, memiliki kasih sayang besar terhadap makhluk-makhluk yang hidup di atas tanah, dan senang menghabiskan waktu santai bersama organisme yang membangun sarang di tubuhnya.
Dia berada dalam keadaan perang dengan semua elemen lord lainnya. Al'Akir menggerus permukaan tubuhnya dengan angin, Neptulon terus-menerus menghantam garis pantainya dengan ombak, sementara Ragnaros seperti tungku api yang terus mengaduk-aduk inti tubuhnya.
Jika tiga elemen lord lainnya pergi, tidak ada yang lebih membahagiakannya.
Ratu Batu Theradras adalah penguasa sebenarnya tanah, debu, beban berat, dan gunung. Dia dihormati oleh semua elemen tanah dan makhluk yang tinggal di bawah tanah. Beberapa Druid liar menganggapnya sebagai avatar kedamaian dunia.
Usianya melebihi tanah itu sendiri, tercipta sebagai makhluk kuno sejak saat kelahiran Azeroth.
Putri elemen tanah ini selalu menjadi misteri bagi dunia luar. Mereka yang pernah bertemu memuji kecantikan dan keluasan ilmunya. Begitu Zalhtar melihatnya untuk pertama kali, dia langsung kecanduan dan tanpa ragu memutuskan untuk bersama sang putri.
Bahkan Tuhan Bapa-nya yang diagungkan oleh segala makhluk pun tak bisa berbuat apa-apa.
Tentu saja, dari segi latar belakang keluarga, pasangan muda yang hampir abadi ini justru memiliki kecocokan yang mengejutkan, dan tidak akan ditemukan kombinasi yang lebih serasi di seluruh benua ini.
Maka ketenaran Putri Theradras semakin tersebar luas. Bahkan setelah tragedi centaur membunuh ayahnya sendiri terjadi, orang-orang masih bisa mengulas wanita cantik yang penuh lika-liku takdir ini dengan perasaan penuh belas kasihan.
Cang Shui Chang Ge gemar mendengarkan kisah-kisah dari penyair pengembara di tavern.
Penjelasannya begitu meyakinkan, sampai-sampai Elf Air dan Tangan Kiri Kain mulai menunjukkan sikap hormat pada putri ini, mulai meragukan apakah kedatangan mereka mengganggu sang jelita sejati ini terlalu terburu-buru.
Para jantan bahkan tidak yakin apakah nanti mereka akan tega mengangkat senjata.
Hanya Lu Li seorang yang menunjukkan keanehan di wajahnya. Beberapa kali ia ingin berbicara, namun akhirnya mengurungkannya. Pendidikan baiknya mengingatkan bahwa menggunakan kata-kata kasar untuk mengulas seorang wanita sejati adalah tindakan yang sangat tidak sopan.
Yang bisa diharapkan hanyalah semoga anggota-anggota ini memiliki ketahanan mental yang cukup kuat nanti.
“Ada monster di depan!” Tangan Kiri Kain yang bertanggung jawab atas penginderaan musuh, menemukan ancaman saat semua orang sambil berjalan cepat tetap mengobrol.
Semua langsung menjadi khidmat, bahkan Cang Shui Chang Ge yang cerewet pun menutup mulutnya.
Inilah profesionalisme, kualitas pemain profesional sejati.
"Centaur..." Elf Air mengeluarkan beberapa kata dengan nada yang tiba-tiba lega.
Centaur bukanlah makhluk asing, tanah tandus dipenuhi mereka. Dulu perang centaur antara Horde dan Alliance menjadi festival besar, hampir semua orang pernah membunuh banyak centaur.
"Jangan remehkan centaur ini. Mereka sama sekali berbeda dengan yang di tanah tandus." Lu Li mengingatkan.
"Aku akan melakukan eksperimen." Tangan Kiri Kain menawarkan diri.
Kemudian terlihat dia meningkatkan kecepatan, menerjang sebuah regu centaur - ritme konfrontasi frontal untuk menguji serangan dan pertahanan centaur.
Dalam hati Lu Li berkesedihan, tapi tidak menghentikannya.
