Elf Air pernah membunuh monster buaya kuat di Dustwallow Marsh, terkait tugas dari Manor Ravenholdt. Awalnya situasi maut yang tak terselesaikan, tapi dengan saran Lu Li dan bantuan kekuatan NPC, akhirnya berhasil menuntaskan pembunuhan.
Memikirkan ini, Elf Air merasa sedikit rasa bersalah. Sebenarnya Lu Li sangat tulus padanya.
Tapi mengingat perbuatan Lu Li yang tak punya rasa belas kasihan, mungkin semua gadis yang berinteraksi dengannya akan sangat membencinya.
Meski tak berharap dia merayu, setidaknya jangan sampai tak peka romansa seperti itu.
Lu Li sama sekali tidak tahu ada yang mengutuknya dengan kutukan hidup selamanya sendiri. Dia memimpin semua orang untuk menghindari skill menyapu BOSS buaya, sebisa mungkin menempatkan mereka di belakang jarak serangan.
Kerusakan dari serangan menyapu sebenarnya tidak terlalu tinggi, yang lebih menjengkelkan adalah nilai kerusakan ini akan dikonversi menjadi nyawa BOSS dalam bentuk dua kali lipat.
Monster jenis binatang buas ini memang sudah berkulit tebal dan berdaging tebal, ditambah lagi kemampuan menghisap darahnya, pertarungan ini terasa semakin tak berujung. Beruntung ada Lu Li yang terus memimpin pergerakan tim, ditambah kemampuan para anggota yang ikut bertempur cukup bagus, akhirnya setelah lebih dari setengah jam, pertarungan mulai memasuki fase akhir dengan susah payah.
Di akhir, BOSS buaya masuk ke mode Amuk, ofensifnya meningkat drastis.
Lu Li dan yang lain justru senang melihat ini, karena saat Amuk pertahanannya berkurang, malah membuatnya lebih mudah dikalahkan.
Setelah BOSS buaya tumbang, menghasilkan senjata sarung tinju yang bisa digunakan pencuri. Tapi ketiga pencuri di sini semuanya menggunakan pisau belati, jadi hanya bisa dijual. Beberapa pencuri shamate suka menggunakan senjata eksentrik - desain sarung tinju yang kekanak-kanakan ini adalah favorit mereka, dan mereka rela membayar harga mahal.
Loth Greep juga menghasilkan material langka, Kaki Depan Buaya.
Lu Li menyaksikan Elf Air dengan kasar mencabut kaki depan BOSS buaya, berkeringat dingin melihat cara material itu dihasilkan. Sungguh pemandangan yang sangat brutal.
Namun material semacam ini justru sangat berguna.
Tugas profesi memasak membutuhkan barang ini. Kaki Buaya Pedas yang dihasilkan rasanya bukan main nikmat, harganya bisa mencapai ratusan koin emas. Lu Li pernah beruntung mencicipinya, baru setelah masuk perut ia sadar betapa berharganya yang dimakannya itu - ususnya nyaris putus menyesal.
"Beri padaku." Kata Lu Li.
“Bagus.” Elf Air kali ini tidak menyulitkan Lu Li, sebenarnya tidak banyak hal yang benar-benar menarik perhatiannya.
“Kalian berdua tidak mau bertanya pendapat kami?” Cang Shui Chang Ge tersenyum pahit.
“Ada keberatan?” Elf Air meliriknya dengan tatapan menyamping.
“Tidak.” Cang Shui Chang Ge mengkerutkan kepala, merasakan meski Elf Air hari ini terlihat lebih manusiawi, pada dasarnya tetap Sang Ketua yang tak boleh dinista. Kemanusiawian ini jelas bukan ditujukan padanya.
“Nanti akan kubuat kaki buaya pedas, ingat datang untuk makan.” Lu Li berhenti sejenak lalu menambahkan: “Semua dapat jatah, tempat tinggalku di Darnassus pasti sudah kalian ketahui.”
Sebaiknya jangan datang, sepotong kaki panggang saja seberapa besar, tak cukup untuk dimakan banyak orang...
“Aku tidak ikut, sibuk.” Tangan Kiri Kain cukup peka, salah satu kualitas karyawan teladan adalah mengetahui kapan bos benar-benar ingin mentraktir, dan kapan itu hanya basa-basi.
“Aku... lebih baik aku tidak makan. Aku suka wortel.” Xiao Ba Jiang melirik kaki buaya berlumuran darah, menggelengkan kepala kecilnya seperti genderang bergetar.
Belakangan dia kecanduan wortel Dolanaar, dan telah diakui oleh penduduk setempat sehingga bisa makan asal, sementara pemain lain harus membayar koin emas tidak sedikit jika ingin mencicipi.
Wortel Dolanaar memberikan atribut acak setelah dimakan dengan masa berlaku satu hari, tidak sekadar membuat penampilan jadi imut banget setelah dikonsumsi.
Skill book ini berjudul "Merobek" untuk pejuang, melukai target berat. Dalam 8 detik menyebabkan 600 point damage darah mengalir, dan saat efek berakhir akan terjadi letusan damage 150% dari total darah yang mengalir.
Skill yang cukup sehebat ini wajib dimiliki pejuang damage sebelum mulai main PK.
Elf Air mengambil buku skill ini, setelah secara kontinu mengalahkan dua barang untuk Lu Li, jika Lu Li mengambil buku ini lagi pasti dirinya sendiri juga akan merasa malu. Tentu ini hanya kiasan, sebenarnya bahkan jika Lu Li benar-benar mengambilnya, dia sama sekali tidak akan malu.
Setelah mengalahkan BOSS buaya Loth'grip, dungeon ini hanya menyisakan Putri Theradras.
Sang Putri Elemen Tanah yang konon memikat ribuan ras ini adalah putri ketiga dari "Sang Ibu Batu" Theradras, latar belakang kelahirannya sangat mulia. Di dunia "Fajar", hanya segelintir putri yang bisa menyaingi statusnya.
Di kalangan pemain, banyak putri yang cukup terkenal.
Contohnya Putri Kucing, Tonya Anasthasia, yang muncul sendirian di luar Stormwind. Dengan nama lembut dan kecantikan mempesona, namun secara mengerikan membawa sebuah kapak... berlumuran darah.
Putri Thebishteia, yang merupakan Elemen Air raksasa, memiliki kemiripan yang konsisten dengan baby air milik penyihir.
Putri Zhisong adalah putri makhluk beruang - tak ada peraturan yang melarang beruang memiliki putri, dia seorang putri beruang yang dikurung dalam kerangkeng, hanya diketahui oleh pemain Draenei di Pulau Darah Rahasia.
Putri Naga Biru Taregosa, keturunan Malygos, potretnya ada di Stormwind. Keberadaan putri inilah yang membuat pemain tetap menyimpan khayalan indah terhadap putri-putri lainnya.
Maka, Putri Theradras yang tinggal di Gua Kristal Talramok membuat para pemain gelisah tak sabar.
Meski putri berdarah biru ini seorang janda yang telah kehilangan suaminya sejak lama, hal itu tak mempengaruhi antusiasme NPC berbagai ras dan identitas maupun pemain yang berduyun-duyun mendatanginya.
Hingga pada suatu hari, mereka berhasil mencapai akhir paling ujung dari Maraudon.
“Aku sangat tidak sabar, Lu Li apa kamu pernah melihat lukisan Putri?” Cang Shui Chang Ge menggosok-gosokkan tangannya. Mereka akan segera menyelinap ke Gua Kristal Tela'moq——di luar istana pribadi Putri Theradras.
Membayangkan wanita cantik sejagat menunggu diselamatkan dalam kesepian, hati para otaku berdegup kencang tak karuan.
Tangan Kiri Kain juga mengawasi Lu Li. Orang ini pendiam berapi, jarang bicara, tapi Lu Li pernah menyaksikan kemahirannya bercerita joke mesum di serikat. Dia tahu hasrat seksual pria itu pasti sudah tak tertahankan.
“Tidak.” Lu Li menghela napas dalam hati.
Semoga ketahanan mental mereka cukup kuat, agar tidak terpukul terlalu parah sampai timbul Bayangan psikologis. Jika sampai tidak suka wanita lagi, perusahaan game benar-benar harus ganti rugi.
“Kalau saat menyerang tak sengaja meraba Putri, Sistem tidak akan menghujam petir membunuhku kan?” Cang Shui Chang Ge tertawa kecut.
Sifat standar pecinta anime adalah banyak bicara, tapi saat diminta bertindak langsung ciut nyali. Kalau tidak, pasti dia tidak akan tetap lajang. Dia adalah MT pasukan inti Paviliun Hujan Ringan - serikat yang dipenuhi wanita cantik, bahkan beberapa masuk Daftar Kecantikan.
"Semoga nanti kamu masih bisa menarik monster tanpa ragu." Lu Li menoleh.
Bagaimana jika nanti MT menyerah di tengah jalan, atau jantungnya terlalu terstimulasi sampai dikeluarkan secara paksa? Ini masalah yang harus dipikirkan untuk kelanjutan dungeon ini.
