Setelah membersihkan gelombang monster kecil di pintu masuk, Lu Li memimpin tim masuk ke Gua Kristal Thalammok.
Setelah kematian Zalhtar putra Cenarius, jenazahnya dibawa ke sini. Putri Theradras terus menjaga jenazah suaminya tanpa pernah meninggalkan seinci pun, bahkan tidak memperlihatkannya pada putra-putranya sendiri.
Siapapun yang ingin memasuki wilayah ini harus menghadapi penjaga yang ditugaskannya di luar, termasuk para centaur.
“Haha, Putri aku datang... haha... eh...” Cang Shui Chang Ge menerobos masuk, tak sabar ingin berziarah melihat wibawa Putri Elemen Tanah.
Namun apa yang dia lihat——
Sebuah raksasa kelabu keabu-abuan. Seandainya hanya masalah warna yang menyebalkan mungkin masih bisa dimaklumi.
Manusia macam apa yang tingginya sembilan kaki, lingkar pinggang juga sembilan kaki? Manusia macam apa yang memiliki delapan otot dada, dua di antaranya tertutupi gelembung? Manusia macam apa yang memiliki wajah begitu jelek, tubuh begitu gemuk?
Leher Cang Shui Chang Ge mengeluarkan suara aneh, lalu dia merosot ke samping sambil memuntahkan isi perutnya.
Wajah Tangan Kiri Kain pucat pasi, kedua tangan yang mencengkeram pisau belati gemetar. Padahal itu tangan pencuri, tangan yang menggenggam belati – jelas hatinya sedang sangat tidak tenang.
Ekspresi Elf Air terlihat sangat kecewa.
Sebagai wanita cantik, saat akan bertemu "wanita cantik" lainnya, dia secara tidak sadar membentengi diri. Sepanjang perjalanan, dia telah berkali-kali merapikan poni indahnya, noda akibat pertempuran di dahi putihnya pun dielap dengan hati-hati.
Awalnya mengira akan bertemu wanita cantik yang "memesona seluruh kerajaan".
Fajar tidak pelit dalam menciptakan karakter cantik, contohnya Carolina dan Mei Yisena, yang bisa membuat Elf Air merasa terancam. Dia mengira Putri Theradras dari Maraudon juga seperti itu.
Siapa sangka yang terlihat justru monster gemuk dan jelek seperti ini.
Xiao Ba Jiang memiringkan kepala sambil mempelajari wajah sang putri. Mungkin hanya dia satu-satunya yang tidak menganggap putri ini jelek.
Gadis kecil itu sama sekali tidak punya selera estetika yang baik. Bisa jadi dia justru iri dengan penampilan Putri Theradras, mengira wajah seperti itu terlihat berwibawa.
“Zalhtar gila!” Cang Shui Chang Ge menahan tubuhnya yang terhuyung-huyung, matanya berkaca-kaca berteriak.
Ini pertanyaan yang wajar dari semua orang yang melihat Putri Theradras.
Cinta Zalhtar dengan Putri Elemen tak pernah mendapat restu, perbedaan ras yang besar membuat mereka menjadi bahan cemoohan dan ejekan.
Kamu adalah putra semi-dewa, seorang yang punya identitas, bagaimana mungkin tertarik pada monster seperti ini.
Ada juga yang bilang, perpecahan Zalhtar dengan klan Penjaga Hutan juga karena Cenarius lebih menyayangi putra lainnya Remulos - sosok yang membantu Lu Li upgrade cincin.
Zalhtar yang terabaikan akhirnya memilih pergi mengembara.
Bagaimanapun, semuanya tetap terjadi. Zalhtar nekat menikahi Putri Theradras, hingga ia memutuskan menetap di Maraudon bersama sang kekasih.
“Mungkin mereka memang saling mencintai.” Lu Li merasa alasan sebenarnya adalah Putri Theradras bukanlah wanita cantik.
Dan, jika tidak ada begitu banyak persoalan selanjutnya...
Mari kita berandai-andai: Zaladar dan Putri Theradras tinggal di istana bawah tanah Maraudon yang indah. Mereka bersama menanam berbagai tumbuhan, memelihara hewan-hewan kecil jinak.
Seorang putra semi-dewa hutan, seorang putri elemen tanah - hal seperti ini benar-benar mudah bagi mereka.
Kemudian, mereka memiliki banyak anak.
Anak-anak ini mewarisi kebijaksanaan semi-dewa hutan dan kedalaman elemen tanah. Mereka mencintai orang tua mereka, hidup damai mengelilingi orang tua di surga Maraudon.
Ini pasti kisah cinta yang melampaui ras dan pandangan duniawi, meski Putri Theradras agak jelek, sama sekali tidak mengurangi romantisme yang seharusnya.
Sayangnya, hipotesis semacam ini tidak terjadi.
Putra mereka membunuh sang ayah, Putri Theradras duduk sendiri membawa mayat suaminya di dalam istana yang dingin ini.
"Menurutku tidak masalah, dia terlihat sangat sedih. Mungkin tulus kepada Zalhtar. Apakah kalian tidak akan mencintai seorang wanita hanya karena kecantikannya?" Elf Air jarang berbicara.
"Tentu saja tidak." Para pria menjawab dengan tegas.
Sebenarnya tidak punya keyakinan diri. Kecintaan pada keindahan adalah naluri manusia. Sebelum menemukan cinta sejati, semua orang terobsesi dengan penampilan fisik. Mereka akan tertarik pada wajah cantik, bahkan terkecoh ilusi cinta.
"Mengapa anak bisa membunuh ayahnya?" Xiao Ba Jiang bertanya.
Inilah ketulusan murni sejati - tidak memusingkan masalah emosi yang tidak dipahaminya, hanya menganalisis dari sudut logika, menanyakan akar masalahnya.
“Perusahaan game memang merancang seperti ini, tidak bisa dihindari.” Lu Li menjawab dengan serius.
“Orang-orang ini benar-benar mesum.” Xiao Ba Jiang menunjukkan ekspresi jijik.
Setelah mengamati sang putri sebentar, BOSS terakhir dungeon ini tetap harus dihadapi. Mungkin karena ingin menyendiri, area sekitar benar-benar tidak ada monster kecil sehingga menghemat waktu pembersihan.
“Taktiknya bagaimana?” Cang Shui Chang Ge bertanya singkat, terdengar lesu.
“Langsung serang.” Jawaban Lu Li juga tegas dan sederhana.
Memang tidak perlu panduan khusus. Jika bisa menang ya menang, jika tidak ya sudah nasib. Bahkan Lu Li yang terlahir kembali pun tidak tahu strategi khusus untuk BOSS ini.
Putri Elemen Tanah merupakan BOSS terakhir Maraudon sekaligus yang terkuat.
Dia memiliki dua skill andalan: efek terbang massal dan ketakutan massal yang mencakup serangan dan kontrol. Sebagai putri unsur tanah, pertahanan dan HP-nya sudah bisa diprediksi kekuatannya.
Serangan tinggi、pertahanan tinggi, kontrol area dan sistem grup menutupi kekurangan kecepatan gerak yang lambat. Putri Theradras benar-benar BOSS yang maha kuasa.
"Sialan, cuma nguras empat puluhan HP, beneran susah matinya." Cang Shui Chang dengan wajah putus asa menggaruk-garuk tubuh Putri Theradras menggunakan cakarnya. Sebelumnya dia masih berkhayal bisa dekat dengan BOSS wanita cantik, sekarang dia cuma pengin garuk-garuk diri sendiri sampai mati.
"Aku 170 point, skill." Lu Li menarik napas dalam.
Ketika Lu Li masuk dungeon di kehidupan sebelumnya, BOSS tidak seekstrim ini. Di versi mendatang, perusahaan game mungkin akan melemahkan BOSS ini untuk memudahkan sebagian besar pemain.
Air jauh tak bisa memadamkan haus saat ini. Sebelum itu, harus dengan gigih maju.
Serangan Putri Theradras tidak lemah, satu pukulan bisa menguras 400+ HP Cang Shui Chang. Xiao Ba Jiang harus mengulang dua mantra pemulihan untuk mengembalikan HP tersebut.
“Cang Shui Changge perhatikan minum potion sendiri, yang lain juga. Bodoh Ba, kamu jangan boros. Kalau MP habis kita semua celaka.” Lu Li berkata.
“Kamu yang bodoh! MP ku jarang sampai habis.” Meski membantah, Xiao Ba Jiang tetap menghemat penggunaan MP dengan patuh. Bahkan saat MP menyentuh tahap tertentu, dia aktif meminum Ramuan Sihir.
