“Haa!”
Suara aneh tiba-tiba terdengar, familiar namun sulit diingat sumbernya untuk sementara.
Tiba-tiba seluruh tim terlempar ke udara - MT, healer, bahkan tiga pencuri yang sedang asyik menyerang. Ketinggian lemparan membuat jatuhnya terasa lebih menyakitkan.
Rasa sakit itu diperparah dengan efek pusing saat mendarat.
Kebencian Theradras yang sebelumnya terikat pada Cang Shui Changge kini lenyap. Sang putri segera menerjang target terdekat dengan garang.
“Langkah Angin!” teriak Lu Li keras.
Meski Tangan Kiri Kain merasa sayang menggunakan Langkah Angin, ia tetap patuh mengaktifkan skill penyelamat nyawa para pencuri itu. Telapak tangan raksasa Putri Theradras yang menghantamnya bagai memukul kapas, sama sekali tak berpengaruh.
Langkah Angin adalah skill kebal sekaligus skill menyelinap kuat.
Karena penundaan ini, Lu Li dan yang lain akhirnya bangun dari efek pusing.
Cang Shui Chang segera berlari menarik BOSS. Bukan salahnya, reset BOSS adalah mekanik yang tidak bisa dihindari.
Meski istana bawah tanah Putri Theradras memiliki dinding, sang Putri yang menjaga jenazah suami tetap tak akan bisa ditarik pemain ke sisi dinding. Strategi blocking posisi untuk mencegah efek terbang pun gagal total.
“Lanjutkan serangan biasa.” kata Lu Li dengan suara berat.
Pada saat ini banyak komandan yang merasa putus asa, karena pengurangan anggota tim mungkin terjadi saat efek terbang pertama kali muncul, sementara pemain hampir tidak memiliki strategi penanggulangan selain menggunakan skill penyelamatan seperti Langkah Angin.
Kehidupan kelompok jangka panjang dalam game membuat anggota serikat lebih mudah diarahkan, namun juga lebih rentan terpengaruh oleh komandan.
Begitu komandan sendiri kehilangan keyakinan, pemain di bawahnya akan menunggu guild mereka dihabisi.
Lu Li berbeda. Cara memimpinnya tidak sebersemangat orang lain, tapi juga tidak pernah menunjukkan penurunan semangat. Keteguhan dan kestabilannya yang konsisten memberi keyakinan tanpa alasan.
"Barulah menguras 7% darah. Jika next time BOSS menunjuk tangan kiri lagi, dia tidak punya Langkah Angin." Cang Shui Chang Ge mengerutkan alis.
"Persoalan next time adalah urusan next time. Lanjutkan." Lu Li bersikukuh.
Karena tidak ada cara lain, hanya bisa bertarung seperti ini. Lagipula efek terbang BOSS masih berupa hipotesis, dungeon ini tidak bisa dibuka lahan baru berulang kali seperti dungeon publik.
Dungeon privat hanya memiliki tiga kali kesempatan, jika gagal tiga kali akan langsung ditendang keluar.
"Mengapa kalian menginvasi rumah kami?" Suara Putri Theradras terdalam, sebenarnya tidak terlalu buruk. Ini pertama kalinya dia bersuara, menuduh Lu Li dan para penyusup ini.
Lu Li diam saja. Tidak mungkin bernegosiasi dengan BOSS, apapun yang diucapkan sia-sia belaka.
"Merampok! Serahkan semua barang bagus!" teriak Xiao Ba Jiang sambil bersenandung.
"Berhati-hati, mundur sedikit." Lu Li mencengkeram lehernya menarik ke belakang. Bagaimana jika terlalu dekat lalu dia jadi target? Xiao Ba Jiang tidak punya skill kebal seperti Langkah Angin.
Jika healer mati, pasti guild akan dihabisi.
"Roooar!" Putri Theradras mengaum marah. Suara menggelegarnya membuat semua pemain yang hadir pontang-panting seperti lalat tanpa kepala.
Sorotan Kebencian - Menggeram kepada musuh, menyebabkan target mati rasa selama 6 detik karena ketakutan, dan memaksa musuh di sekitarnya kabur karena teror.
Kecuali Lu Li!
Lu Li mengaktifkan efek tambahan topeng tepat saat sang putri menarik nafas, timing yang sempurna.
Topeng Voodoo (Barang Legenda Emas): Armor 42, Kelincahan +30, Tenaga +18, Soket 1. Efek 1: Probabilitas tertentu untuk mendeteksi unit penyamaran di sekitarnya tanpa mempedulikan level. Efek 2: Darah Dingin, pikiranmu menjadi tenang bagai es. Setelah diaktifkan, kebal terhadap sihir mental berbasis ketakutan selama 15 detik. Waktu Tunggu: 3 menit. Efek 3: Saat terjadi CRIT berturut-turut, serangan ketiga memiliki 10% probabilitas untuk menyebabkan kerusakan gabungan dari dua serangan sebelumnya. Membutuhkan Level 40. Daya Tahan 95/95.
Efek Darah Dingin dari Topeng Voodoo.
Efek ini harus diaktifkan secara proaktif. Berdasarkan pra-penilaian terhadap skill Sorotan Kebencian BOSS, Lu Li berhasil sepenuhnya mengabaikan skill tersebut.
Putri Theradras akan memasuki status kekakuan sementara setelah menggunakan skill kontrol area ini.
Jangan anggap remeh status kekakuan ini. Meski tidak bisa menyerang, dia bisa menyuling kekuatan elemen dari kedalaman tanah. Jika tidak ada yang menyela, akan terbentuk perisai pertahanan di permukaan tubuhnya.
Semakin lama durasi penyerapan Gaya Elemen Tanah, semakin kokoh perisai ini.
Makanya Lu Li menggunakan efek tambahan peralatannya. Karena tidak terkena efek takut, dia langsung menyambar Putri Theradras dari jarak dekat dengan tendangan keras.
Ini bukan tendangan biasa.
Ini adalah skill serangan tendangan yang berhasil menyela proses penyedotan kekuatan yang baru dimulai BOSS.
Perisai sekuat cangkang telur itu langsung hancur ditusuk pisau belati Lu Li. Saat BOSS masih kaku, dia melancarkan serangan gila-gilaan sementara Elf Air dan Tangan Kiri Kain juga berbalik menyerang.
Pencuri punya skill Tudung Bayangan dengan cooldown relatif singkat, tentu harus dimanfaatkan.
Beberapa detik ini adalah momen serangan yang sangat berharga. HP Putri Theradras terus terkuras, yang terpenting dia sama sekali tidak melawan. Baru saat ini mereka sangat bersyukur ada tiga pencuri dalam pasukan.
Setelah pulih dari kekakuan sementara, Putri Theradras menggunakan skill baru lagi.
Tiga serangan beruntun!
Cang Shui Chang Ge menerima tiga kerusakan lebih dari 800, hampir roboh tak bisa bangun. Kekurangan Druid dalam pertahanan mantra membuatnya tak bisa menggantikan peran Tank prajurit selamanya.
Benar, serangan jarak dekat tiga kali ini adalah kerusakan sihir elemen tanah.
Xiao Ba Jiang buru-buru menyembuhkan habis-habisan. Lu Li juga mempercepat serangan, bersiap merebut kebencian dari tangan Cang Shui Chang Ge jika terjadi krisis. Dia boleh tewas (setidaknya ada Darkmoon Card untuk regenerasi), tapi Cang Shui Chang Ge sama sekali tidak boleh mati - meski ada skill hidupkan kembali dalam pertempuran pun tak boleh, karena tidak ada tank cadangan yang bisa menggantikan peran Main Tank mengambil kebencian.
“Memaksa saya menggunakan jurus andalan ya.” Cang Shui Chang Ge yang hampir mencapai status darah tersisa ini berteriak keras, tubuhnya memancarkan kilatan hijau.
HP-nya langsung melonjak drastis, bukan sekadar bertambah tapi juga kerusakan yang diterima berkurang signifikan.
"Jurus ini keren! Efek tambahan dari peralatan?" Lu Li terkejut dalam hati. Pengalaman bermain Druid di kehidupan sebelumnya membuatnya langsung menyangkal ini adalah skill.
"Iya, dapat peralatan secara kebetulan. Sebenarnya tidak istimewa, cuma ada efek tambahan yang lumayan kuat ini." Cang Shui Chang Ge pura-pura rendah hati, tapi kebanggaan di wajahnya sama sekali tidak bisa disembunyikan.
Harus diakui, kehidupan memang seperti ini.
"Fajar" berusaha menciptakan dunia nyata yang tidak mungkin benar-benar adil - di alam semesta ini pun tidak ada keadilan mutlak. Tapi dia memberikan sedikit peluang bagi setiap orang.
Dalam game ini penuh dengan kemungkinan dan peluang yang lebih banyak dibanding realitas.
Siapa tahu apa yang akan ditemukan di detik berikutnya, mungkin hanya karena satu peralatan, satu alat, kamu bisa mendapatkan hidup yang sama sekali berbeda.
