“Petualang yang datang dari jauh, kecerobohan kalian telah mengganggu kedamaianku.” Mata keemasan Zalhtar memancarkan kilatan cahaya, penampilannya begitu memukau hingga tak tertahankan.
Inilah wujud putra semi-dewa sejati, Remulos itu hanya seperti orang tua penjual permen kapas di pinggir jalan.
“Kami datang untuk menyelesaikan sebuah tugas.” Lu Li berkata dengan gigih.
“Tugas... Tugas tentang diriku? Sungguh menggelikan.” Istilah ini juga tak asing bagi penduduk asli, namun Zalhtar belum bisa mengaitkannya dengan dirinya sendiri. Ia menggelengkan kepala yang kadang muncul kadang menghilang, sorotan mata emasnya menyapu seluruh tim: “Apakah kalian semua?”
“Tidak, hanya kami berdua.” Lu Li menarik Elf Air mendekat, memberi isyarat pada yang lain untuk kembali ke kota.
Siapa pun tidak bisa menentukan sikap Zalhtar, tapi sejauh ini orang ini jauh lebih sulit diajak bicara dibanding Remulos. Xiao Ba Jiang ketakutan, menurut perintah membaca kembali ke kota. Tangan Kiri Kain dan Cang Shui Chang Ge meski merasa meninggalkan teman seperti ini tidak menunjukkan solidaritas, tapi kehadiran mereka juga tak berguna. Akhirnya satu per satu mereka kembali ke kota dan pergi.
"Apakah 'itu' yang mengirim kalian? Aku mencium aroma yang familier dari tubuhmu," Zalhtar mengitari Lu Li dan Elf Air sebanyak dua putaran.
Sebelumnya Carolina memberikan restu Pendeta Bulan kepada Lu Li, serta memberinya kemampuan teleportasi ke Moonlight Clearing beberapa kali. Setelah Lu Li akrab dengan Remulos, kemampuan ini mengalami stabilisasi penuh. Sejak itu dia menjadi pelanggan tetap Moonlight Clearing.
Lu Li menunjukkan restu tersebut agar Zalhtar bisa menyaksikannya.
Berharap melihat status Pendeta Bulan, makhluk hantu ini akan memberi sedikit muka, mengikuti Lu Li ke Manor Ravenholdt untuk menyelesaikan tugas sebelum dikirim kembali.
"Bukan ini..." Zalhtar menggelengkan kepala setelah terdiam sejenak.
"Kalau begitu aku tidak tahu." Lu Li mengangkat kedua tangannya, memutuskan untuk menyerah merayu putra semi-dewa ini karena tidak ada titik temu, apalagi dirinya baru saja membunuh istri sang target.
Mata Zalhtar menatap tangan Lu Li, kilatan keemasan di pupilnya semakin intens.
Bahkan bayangan tubuhnya yang semula transparan mulai mengental. Tak tahu apa yang akan terjadi, Lu Li hanya bisa tersenyum getir sambil bersiap dalam posisi siaga bersama Elf Air.
Untuk melawan monster jenis hantu, Ksatria Suci dan Pastor sebenarnya lebih unggul. Pilihan kedua adalah Mage, Shamans, atau Druid.
Pencuri benar-benar tak berdaya menghadapi makhluk semacam ini.
“Kami telah membunuh istrimu, tidakkah kamu marah?” tiba-tiba tanya Elf Air.
Dalam hati Lu Li bergumam, di saat seperti ini masih memikirkan masalah seperti itu, benar-benar aneh cara berpikir wanita. Dirinya sendiri justru berharap Zalhtar melupakan masalah ini.
"Dia tidak benar-benar mati. Tempat ini hanyalah ruang khusus," jawab Zalhtar sambil mengalihkan sorot matanya dari jari Lu Li.
Ternyata dungeon memiliki garis waktu dan ruang yang tumpang tindih dengan dunia luar. Konon, Nozdormu si Leluhur Perunggu yang tenang dan visioner, setelah menerima berkat dari Aman'Thiel Sang Bapa Tertinggi, menjadi Penjaga Waktu Azeroth.
Bersama murid-murid Penjaga Naga lainnya, mereka menciptakan konsep ruang dungeon yang unik ini.
Sekarang seorang NPC secara gamblang memberitahu pemain bahwa segala sesuatu dalam dungeon adalah ilusi. Melalui cara ini, teka-teki yang lama membingungkan pemain terpecahkan. Lu Li merasakan rasa kehilangan yang parah.
“Lalu bagaimana dengan Anda, apakah Anda juga ilusi?” Elf Air melanjutkan pertanyaannya.
“Kapan aku bilang ini ilusi? Ini hanyalah ruang khusus, bukan ilusi.” Zalhtar terdengar agak kesal, ia menoleh terus mengawasi tangan Lu Li: “Tunjukkan cincinmu padaku.”
“Maaf, aku sudah mendapatkan pengakuannya. Tidak bisa lagi diserahkan ke tangan orang lain.” Lu Li merintih dalam hati, tapi sejak kejadian diawasi ketat oleh Celebras putra Remulos, dia sudah menyiapkan alasan ini setidaknya agar mereka yang berminat akan berpikir dua kali.
Pengakuan?
Cincin buatan Cenarius ini, sebenarnya mendapat pengakuan dari siapa?
Alasan ini memicu spekulasi liar, setidaknya berdampak dahsyat bagi Zalhtar. Tubuh hantunya yang dalam keadaan hantu terus berubah bentuk, butuh waktu cukup lama baru stabil.
“Dasar lemah... Berhak apa kau mendapat pengakuan darinya!” Suara Zalhtar dipenuhi dingin di hati.
“Saat aku mendapatkannya, ini hanyalah cincin biasa. Tapi dalam waktu tiga bulan, aku sudah meningkatkan levelnya tiga kali. Sekarang, panggil dia Cincin Legenda Empat!” Lu Li dalam hati bergumam kesal: Dasar, kau yang cuma pengecut terkalahkan anak sendiri berani mencelaku?
Tiga bulan naik tiga level!
Ekspresi Zalhtar menunjukkan keterkejutan yang luar biasa.
Secara kesadaran, dia sebenarnya tidak mati. Kehidupan bersifat tak terbatas. Bagaimana konsep tiga bulan dalam rentang waktu panjangnya? Bahkan sekelebat pun tak cukup menggambarkan kilaunya yang melesat.
Malfurion perlu lebih dari seratus tahun untuk upgrade Cincin Supreme-nya tiga kali...
Tak terlihat sama sekali bakat pada anggota lemah ini. Jiwa angkuh Zalhtar menerima pukulan telak, seluruh dirinya dilanda kebingungan total.
"Kami membawa pesan dari Manor Ravenholdt. Seorang tokoh yang pernah Anda kenal ingin bertemu denganmu." Melihat lawannya sudah cukup terpukul, Lu Li mulai menjalankan misi tugas.
“Manor Ravenholdt……hehehe.” Zalhtar tertawa.
Karena berada dalam keadaan hantu dan memang memiliki sifat yang sinis, tawaannya terdengar sangat mengerikan hingga membuat bulu kuduk merinding.
Entah mengapa, tiba-tiba Lu Li teringat suatu kejadian.
Ketika pertama kali memasuki Moonlight Clearing, meski lingkungan di sana terasa damai dan tenang, para Druid justru diliputi kecemasan. Konon, seorang pembunuh misterius telah menyerang Remulos sehingga seluruh Moonlight Clearing tenggelam dalam ketegangan. Musuh Dewan Cenarius ternyata memiliki pengaruh yang sangat luas, membuat para Druid terus-menerus dilanda kecemasan dan kecurigaan.
Andai saja Lu Li tidak mendapatkan restu dari High Priestess of the Moon, bisa jadi pencuri ini sudah dibunuh segera saat pertama kali memasuki wilayah itu.
Di alam semesta ini, para pembunuh dari Manor Ravenholdt mungkin bukan yang terbanyak, tapi mutlak yang terhebat. Mungkinkah seorang tingkat tinggi dari Manor Ravenholdt disewa untuk menyerang Remulos?
Mengenai siapa yang menyewa sang pembunuh, Lu Li merasa bulu kuduknya meremang.
Kedua putra Cenarius ini tampaknya bukan sekadar berebut kasih sayang. Dengan menganalisis performa Remulos dan Zalhtar, keyakinannya terhadap hipotesis dalam hati semakin menguat.
Tapi ini bukan perseteruan yang bisa dia campuri. Meski kini kerap dianggap sebagai Nomor Satu di kalangan pemain, setidaknya untuk saat ini, kekuatan pemain masih payah di hadapan jaringan pengaruh NPC profesional. Petualang baru akan mendapatkan hak suara mereka sendiri setelah berkembang sampai tingkat tertentu.
Bahkan membantai Stormwind atau Orgrimmar pun bukan lagi impian yang mustahil.
Tapi itu semua urusan masa depan. Satu-satunya yang bisa dilakukan Lu Li sekarang adalah menyelesaikan tugas di tangannya.
