Sayang, persis saat babi hutan menyembul dan mengalihkan perhatian itu, seekor burung gagak menyelinap mengikutinya keluar dari tenda. Badai salju Xingmeng Qingwu bahkan tidak menyentuh sehelai bulunya.
"Kwek kwek kwek..." Burung gagak tidak bisa bicara, cemoohan Lu Li otomatis terkonversi.
Nyaring, sangat nyaring.
Kepala Xingmeng Qingwu berdenging, perasaan ini terasa begitu jauh seperti saat pertama kali kalah dalam pertandingan di atas panggung dulu. Segenap pikiran berdesakan datang, hampir meledakkan kepalanya. Tapi dia tetap atlet esports, dengan cepat menyesuaikan perasaannya.
"Kak Xing, harus bagaimana?" Seorang bawahan bertanya.
"Apa mati kalau tidak memanggilku Kak Xing?" Xingmeng Qingwu perlahan menarik penutup wajahnya: "Lihat jelas, aku ini Mo Wangfeng. Suara si gadis gila sulit ditiru, kurasa dia membongkar dari suara."
"Hah..." Jangan-jangan terlalu terpukul sampai kerasukan, para bawahan berspekulasi tak bertanggung jawab.
"Pulanglah, kesuksesan adalah tetangga sebelah kegagalan, hehe, cepat atau lambat pasti tergoda." Xingmeng Qingwu tertawa aneh lalu memberi perintah mundur, Hutan Babi Hutan yang riuh segera kembali tenang.
Hutan Babi Hutan pernah tenggelam dalam banjir bandang dan terendam selama bertahun-tahun, pepohonan penuh kotoran, bahkan bagian tinggi pun berlumuran lumpur.
Seekor burung gagak hitam pekat berjongkok di sini, mengawasi dengan tenang saat rombongan ini pergi. Dia tidak mengejar untuk balas dendam, ini bukan lagi masa ketika dia ber-PK dengan Jinyiwei dulu. Pemain zaman itu belum mahir game, mudah dikelabui tekniknya. Orang sekarang sudah berpengalaman dan tahu cara mundur yang aman tanpa disergap.
Apalagi sekarang menyisakan satu dua orang sama sekali tidak bermakna.
Yang sedang dia perhatikan sekarang adalah hal lain.
Tak lama setelah informasi dikirim, respons pun datang. Genhao San mengajaknya kembali untuk berdiskina detail, sepertinya situasinya jauh lebih parah dari yang dia bayangkan.
"Moonlight tewas dua kali, Kenangan sekali, Houzi sekali, ditambah banyak anggota tim elit guild lainnya yang tumbang. Sekarang serikat sedang gaduh tidak karuan." Genhao San langsung menjelaskan situasi secara garis besar saat pertemuan.
"Aku lihat. Sepertini memang ada target spesifik. Bagaimana dengan yang lain?" Lu Li duduk sambil menatap khidmat.
Wajar saja Moonlight tewas dua kali. Pasti dia membawa barang regenerasi, dan sesuai wataknya, mustahil dia mau kembali ke kota untuk regenerasi. Bisa dipastikan banyak yang mati di tangannya.
Meski Kenangan adalah Shaman, kebiasaan leveling dengan solo farming membuatnya jarang berinteraksi dengan guild. Kematiannya masuk dalam yang wajar.
Soal Fat Monkey, karakter impulsif ini mudah terprovokasi hingga masuk jebakan. Tapi tidak seberani Moonlight, makanya cuma sekali tumbang.
“Meng Meng memelihara hewan peliharaan di rumah, jadi tidak apa-apa. Maret dan Tang Yuan sedang leveling bersama, jumlah mereka banyak. Musuh yang melakukan serbuan satu gelombang gagal membunuh siapa-siapa, malah banyak yang mati. Piao Ling memimpin dengan brilian.” Genhao San membuat ekspresi aneh: “Sedangkan mereka yang mencoba membunuh Ba Jiang, puluhan orang semuanya dibabat NPC. Masuk area aman pun tidak bisa kabur...”
“Bagaimana dengan tim elit guild?” Setiap orang menjadi target, momen ini jelas bukan insiden kecil.
“Kerugian tim elit guild agak parah.” Genhao San menghela napas: “Setidaknya ribuan orang kita tewas hari ini, banyak di antaranya anggota tiga tim elit guild.”
Ribuan orang kehilangan pengalaman! Lu Li sampai merasa lambungnya kram karena sakit hati.
Sekarangsaat serikat besar berlari kencang, setiap hari ada perkembangan baru. Apalagi sebentar lagi menghadapi liga profesional, semangatdibutuhkan untuk terstimulasi. Tak disangka muncul persoalan seperti ini.
“Apakah hanya Bangsawan Jiangnan yang terlibat, atau ada serikat lain yang ikut serta.” Lu Li mengerutkan kening, mulai menyusun skenario terburuk.
“Saat ini tampaknya ada lima enam serikat yang terlibat, tapi bukan hanya menargetkan kita.” Genhao San berusaha menenangkan: “Sebenarnya setiap tahun saat kompetisi besar digelar selalu muncul situasi serupa, sebelumnya Piala Huaying kita tidak mengalami, kali ini memang jadi sasaran.”
“Sebenarnya apa yang terjadi?” Lu Li bertanya dengan kebingungan.
Terlahir kembali tidak membuatnya segala-galanya. Hal-hal yang diketahuinya semuanya berasal dari kehidupan sebelumnya yang pernah didengar dan dialami. Permainan kekuatan antar serikat besar ini bagi pemain biasa sepenuhnya termasuk dalam ranah bergosip, berbagai versi bertebaran, kebenaran hanya diketahui oleh mereka yang berada di dalamnya.
“Setiap Maret harus dilakukan ulang peringkat guild, faktor yang dijadikan pedoman banyak, tapi yang utama tetap hasil pertandingan...” Genhao San menggelengkan kepala, menjelaskan garis besar persoalan ini.
Tahun ini ada banyak kompetisi di paruh pertama tahun, namun pengaruhnya tidak sebanding dengan Piala Huaying setelah Fajar dibuka di paruh kedua tahun. Bahkan Piala Magis yang biasanya tidak diperhatikan pun beraksi gila-gilaan memanfaatkan popularitas luar biasa Fajar.
Tahun ini beberapa serikat besar mengalami situasi pertandingan yang mengkhawatirkan, mereka menghadapi bahaya degradasi besar-besaran.
Contohnya Bangsawan Jiangnan, di beberapa pertandingan game lain paruh pertama tahun ini tidak meraih peringkat bagus, di Piala Huaying paruh kedua tahun kalah, Piala Magis juga gagal. Jika liga profesional terus mengalami nasib sial seperti ini, bahkan status mereka di 10 besar Peringkat pun tidak bisa dipertahankan. Padahal tahun lalu hasil peringkat menunjukkan mereka benar-benar menduduki posisi kedua.
Selain itu, serikat seperti Ikatan Persaudaraan, Shengshi Dynasty, Langit Bebas, Guild Bintang Bulan, Jinyiwei juga menghadapi situasi sulit serupa.
Setelah berhasil naik, tidak ada yang ingin lagi ditarik turun.
"Jadi, setiap memasuki periode ini, serikat-serikat besar yang merasa terancam degradasi mulai menggunakan segala taktik untuk mengacaukan kolam air. Mulai dari pembunuhan hingga tindakan kriminal, semua cara dipakai. Insiden yang dialami Pedang Penghakiman hari ini adalah salah satu contohnya."
"Yang menyerang kita mungkin Bangsawan Jiangnan. Kita ancaman terbesar bagi mereka, dan aku bertemu Xingmeng Qingwu," ujar Lu Li.
"Xingmeng Qingwu!" Genhao San mengeluarkan rintihan tertekan.
Xingmeng Qingwu adalah legenda lama di kalangan game dengan popularitas yang solid. Bisa dibilang dia personifikasi dari jagoan sejati. Bangsawan Jiangnan mengirimnya untuk membunuh Lu Li, tentu tak merendahkan kemampuan Lu Li.
Tapi setelah terkejut, kalimat berikutnya dari Genhao San hampir membuat Lu Li yang sedang minum teh menyemprotkan racun.
"Apa kamu berhasil membunuhnya?"
"Bunuh apa? Kakak San!" Lu Li menatap langit putus asa. "Kamu pikir aku Tuhan? Saat itu dia datang dengan pasukan besar. Bisa kabur dengan selamat saja sudah seperti dapat keberuntungan sampah."
"Setelah kejadian itu, Lu Li sendiri merasa kagum dengan keberuntungannya bisa kabur."
"Jika Xiao Mo sendirian menghadapi pasukan sekuat ini, pasti mati tanpa ampun, tak ada sedikitpun keraguan. Di Fajar tidak ada konsep 'dewa game tidak bisa mati'."
"Membunuh dewa game sama menggiurkannya dengan bertarung melawan BOSS."
"Kebanyakan atlet esports selalu dikelilingi rombongan, hanya pencuri seperti Lu Li yang terbiasa bermain solo jadi target empuk. Sedangkan Moonlight dan Luo Ying Hui Yi yang penyendiri jadi contoh buruk."
"Adapun Xiao Ba Jiang, seharusnya Bangsawan Jiangnan tidak menyerangnya di hadapan NPC."
