Serangan seganas ini, guild besar, Pedang Penghakiman!
"Lu Li, Nima ini masih manusia atau bukan? Kok buru-buru amat." Pikiran Xingmeng Qingwu bekerja cepat. Dalam sekejap dia menentukan siapa musuhnya. Campuran kaget dan marah menyelimutinya. Balas dendam ini datang terlalu cepat, benar-benar tidak manusiawi.
Situasi awal memang tidak menguntungkan bagi Bangsawan Jiangnan. Banyak anggota mereka yang tumbang.
Tapi toh mereka adalah serikat besar. Apalagi pemain yang bisa grinding level bareng atlet esports, pasti elit di antara para elit. Cepat-cepat mereka mengonsolidasi formasi, setidaknya menghindari situasi kacau berantakan.
"Minggir!" Xingmeng Qingwu mendorong pencuri yang menghalanginya. Ke arah Nuoyu dan kawanan, dia meluncurkan skill Blizzard - serangan area yang dahsyat.
Area itu terlalu kacau. Bahkan dia sendiri tidak berani teleportasi masuk ke kerumunan. Dibandingkan yang lain, pemain bintang seperti mereka lebih menghargai nyawa avatar dan sangat memproteksi poin XP mereka.
Skill serangan grup damage-nya rendah?
"Kumohon, itu juga tergantung siapa yang melepasnya, persenjataan yang dipakai Xingmeng Qingwu membuat badai saljunya lebih dashyat daripada anak panah es penyihir biasa, mungkin hanya tingkat seperti Hua Di Li Qing yang bisa menyaingi."
Dua orang dari sisi Pedang Penghakiman langsung tumbang, bukan karena dibunuh sekejap, tapi darah mereka sudah nyaris habis dalam perkelahian kacau.
"Sudahlah kamu, datang tanpa membalas itu tidak sopan, belum pernah dengar?"
Suara Lu Li terdengar dari belakang, sayangnya Xingmeng Qingwu sama sekali tidak bisa bergerak karena berhasil disergap.
Ini Nima tidak masuk akal, bagaimana bisa begitu mudah disergap? Persepsi setinggi itu diberikan ke anjing apa? Lagi pula masih ada dua pencuri di sisinya!
Sebenarnya, sekarang sudah tidak ada dua pencuri lagi.
Yang memukul pingsan Xingmeng Qingwu adalah Tangan Kiri Kain, peralatannya sangat membantu sehingga bisa mendekat tanpa terdeteksi, sementara Lu Li bertanggung jawab menangani dua pencuri yang tersisa.
Satu darah tersisa satu setengah HP, tulus tidak bisa membuat ulah.
"Sial, datang lindungi aku!" Teriak khas suara bebek jantan Xingmeng Qingwu, dia bahkan tidak menyadari situasi genting, lawan jelas-jelas memiliki Pra-Meditasi untuk menghancurkan pantatnya.
Bersamaan, dia menggunakan lencana, ingin kabur dari kendali pencuri.
Sayangnya, saat lencana digunakan, serangan mendadak berikutnya langsung menyusul, bahkan kesempatan untuk kilatan cahaya pun tak ada, terus-menerus Tangan Kiri Kain yang menyerang, sementara Lu Li sengaja menunggu penggunaan lencananya.
Apakah seperti ini bisa mengendalikan Xingmeng Qingwu sampai titik darah penghabisan?
Jangan bercanda, bukan hanya Xingmeng Qingwu, bahkan penyihir kelas dua pun tak mungkin Kubunuh semudah ini, kecuali langsung dibunuh sekejap sebelum sempat menyadari.
Penghalang Es, itulah yang legenda sebut sebagai "kulkas".
Penyihir membekukan dirinya sendiri untuk menghindari semua kerusakan, skill ini bisa dibilang kebal. Hanya setelah pastor memiliki Dispel yang ditingkatkan dan prajurit memiliki Lemparan Penghancur, baru mungkin melawannya.
Namun, saat berada dalam kulkas yang kebal kerusakan, Xingmeng Qingwu juga tidak menjadi ancaman bagi Lu Li. Selain itu, HP dan mananya tidak akan pulih.
Pada saat ini, Lu Li dengan tegas meninggalkan Xingmeng Qingwu dan menerjang para pemain Bangsawan Jiangnan yang datang membantu. Dengan pedang berkelebat, bersama rekan-rekannya mereka memanen kehidupan.
Xingmeng Qingwu terjebak dalam kebingungan. Kini dia sadar bahwa yang melawannya bukan cuma satu pencuri.
Setelah Lu Li pergi, seharusnya masih ada pencuri lain yang menunggu di belakangnya.
Begitu es pecah, pasti akan diserang dari belakang oleh pencuri yang mengintai. Meski Lu Li terlihat tidak memperhatikan area ini, semua orang tahu dia bisa kembali kapan saja untuk serangan balik.
Tapi dia juga tidak bisa terus bersembunyi.
Pertama, skill "kulkas" ini pasti akan berakhir. Belum lagi rekan satu tim di sisinya yang tampaknya hampir tidak sanggup bertahan. Jika pemain biasa yang terus-menerus terdesak seperti ini, mungkin sudah limbung.
"Sial, lebih baik mati terhormat daripada hidup penuh ketakutan!" Xingmeng Qingwu tiba-tiba membatalkan efek kulkas-nya.
Tangan Kiri Kain yang jiwa-nya tegang hingga puncak segera mengarahkan pisau belati di tangannya. Namun kesenjangan antara dirinya dengan atlet esports profesional tetap terlihat - bukan hanya gagal menyergap Xingmeng Qingwu, malah terkena serangan Bintang Es Baru yang membekukan tubuhnya di tempat.
Lu Li yang sedang berbalik untuk membantu tiba-tiba merasakan hawa dingin mulai membekukan kakinya.
Sebuah Bintang Es Baru biasa tentu takkan memiliki cakupan sebesar ini. Di lokasi semula, Xingmeng Qingwu meninggalkan Elemen Air yang jari-jari cairnya tepat mengarah ke posisi di bawah kaki Lu Li.
"Mengira bisa membunuhku dengan pasukan segini, Lu Li, kamu masih terlalu polos!" Serangan es Xingmeng Qingwu yang menyertai gerakan gesitnya mulai meluluhlantakkan formasi Pedang Penghakiman.
Banyak orang terkena efek perlambatan, disertai dengan efek perlambatan tersebut.
Dengan bergabungnya pasukan segar ini, semangat Bangsawan Jiangnan langsung melonjak.
"Aku kasih kamu kesempatan solo, aku tidak sepertimu yang berani bawa ratusan orang melawan satu orang." Lu Li tiba-tiba menempel di belakang Xingmeng Qingwu.
Kaki Ketiga White (Emas)×3: Armor 42, Kelincahan 25, Konstitusi Fisik 12, Kecepatan Gerak 10%, Efek 1: Masuk ke Bayangan, muncul di belakang target, meningkatkan kecepatan gerakmu 80%. Bertahan 3 detik, kerusakan skill berikutnya meningkat 20%, nilai ancaman berkurang 50%, Waktu Tunggu 120 detik. Efek 2: Sepatu Palsu White, gunakan untuk melonjak 8 yard ke depan/belakang, Waktu Tunggu 120 detik, Membutuhkan Level 35, Daya Tahan 82/82.
Pantas disebut kaki ketiga, kemampuan mobilitas ini membuat kulit kepalanya Xingmeng Qingwu bergidik.
Tentu saja, dia tidak akan berdiam diri. Hanya dengan mengaktifkan efek tambahan dari salah satu peralatannya, dia langsung muncul delapan yard menjauh. Seringkali dia menggunakan taktik ini untuk melepaskan diri dari pencuri yang mengejarnya.
Penyihir sebaiknya menjaga jarak dengan lawan.
Namun yang membuatnya frustasi, Lu Li jelas-jelas juga memiliki efek tambahan atau skill serupa. Anggota ini tetap mengejarnya seperti hantu yang tak bisa diusir, membuat Xingmeng Qingwu kembali tenggelam dalam kebingungan.
Apakah harus menggunakan taktik tersembunyi yang selama ini disimpan?
Serangan tingkat ini bagi dirinya hanya bisa disebut sebagai gangguan belaka, belum sampai pada tahap membuatnya tidak berdaya.
Tapi apa yang terjadi setelah menggunakannya? Inilah yang harus dia pertimbangkan.
Contohnya, salah satu senjata rahasianya adalah skill Sihir Perpanjangan Diri yang memunculkan tiga perwujudan, masing-masing memiliki ofensif 20% dari tubuh asli. Meski hanya bisa menggunakan satu skill yaitu anak panah es, maknanya jauh lebih besar dari itu.
Skill ini tidak bisa membuatnya kabur hari ini, jadi jika digunakan pun tidak akan ada artinya.
"Masih ada satu letusan kerusakan, tapi juga tidak terlalu berguna. Setidaknya tidak bisa membunuh Lu Li. Kalau untuk membunuh Tangan Kiri Kain, anggota ini juga tidak pantas membuat Xingmeng Qingwu mengeluarkan senjata rahasianya."
"Kecuali rekan satu timnya masih punya kemampuan untuk melindunginya kabur."
"Situasi nyata di TKP adalah anggota Bangsawan Jiangnan sudah tumbang lebih dari separuh. Meski Pedang Penghakiman juga menderita kerugian berat, setidaknya jumlah mereka masih lebih banyak daripada Bangsawan Jiangnan. Kesenjangan kekuatan kedua pihak semakin melebar, yang juga menyebabkan keputusasaan Xingmeng Qingwu."
"Penyihir bukan pencuri, dia tidak punya metode efektif untuk kabur."
"Di 'Fajar', kelincahan membagi kecepatan pemain menjadi beberapa tingkatan. Kelas intelejensia dan tenaga tetap tidak bisa menyaingi kelas kelincahan, apalagi di hadapan Lu Li yang punya kaki kelinci yang terkenal."
